24 Agu 2019

Komplotan Jambret Karimun Tertangkap, Tetaplah Waspada

PELAKU jambret yang sudah meresahkan masyarakat Karimun, terutama di Pulau Karimun, alhamdulillah ditangkap polisi. Tiga orang, masing-masing RM, DK dan HM berhasil diringkus pada hari Kamis (22/08) kemarin. Bagi kita masyarakat, berita ini tentu saja melegakan. Terima kasih kita ucapkan kepada polisi yang cepat dapat menangkap komplotan jembret yang beberapa pekan terakhir menimbulkan rasa takut bagi masyarakat.

Seperti diberitakan oleh situs berita online Radioazam.Com yang meliput langsung proses penangkapan jambret itu menjelaskan bahwa penangkapan ini terbilang cukup cepat sejak berita jambret disiarkan oleh beberapa media. Radioazam.Com menjelaskan kalau ketiga jambet itu terpaksa ditembak kakinya karena berusaha melawan aparat keamanan. Mengutip penjelasan Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Lulik F, tulis Radioazam.Com "Penangkapan ini bermula dari adanya laporan warga yang menjadi korban jambret."

Hasil jambret itu salah satunya adalah kartu ATM yang kebetulan PIN ATM-nya ditulis di belakang kartu itu. Tentu saja dengan mudah 'pencoleng' ini menguras isi rekening pemilik ATM. Dari laporan kehilangan ATM dan dikurasnya isi rekening korban, pihak Polres lalu bekerja sama dengan Bank yang ATM-nya menjadi sasaran jambret. Dari CCTV milik bank tersebutlah diketahui wajah pencuri ATM korban.

Setelah wajah pelaku diketahui, polisi berhasil menangkap salah satunya atas nama DK. Dari DK pula dua pelaku lain, RM dan HM berhasil ditangkap. Dan akhirnya ketiga penjambret ini berhasil digulung pihak kepolisian walaupun harus 'mengorbankan' peluru untuk membuat mereka lumpuh. Dan akhirnya para penjembret itupun berhasil ditangkap.

Bagi kita tentu saja harus tetap waspada. Boleh jadi, tiga orang itu hanyalah sebagian saja dari komplotan jambret yang masih berkeliaran di Karimun. Berhati-hati naik kendaraan, tidak berkandaraan di tepi yang sepi seorang diri dan beberapa pesan yang selalu disampaikan kepolisian, adalah cara kita untuk waspada. Semoga kita tidak menjadi korban berikutnya.***

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar