PERINDU Baitullah, tidaklah semata karena harta-benda melimpah-ruah baru mau mewujudkannya. Perindu Baitullah akan berusaha sekuat tenaga, sedaya upaya untuk membuktikannya. Bagaimana agar dirinya sampai ke 'rumah' Allah itu. Itulah yang menjadi kuncinya. Demikian dijelaskan oleh Mochammad Nasruddin yang saat ini giat mengajak masyarakat untuk pergi ke Tanah Suci, naik haji atau umroh.
Perindu Baitulloh sesungguhnya tampak dari
kesungguhannya dalam perjuangannya untuk memenuhi panggilan Allah. Apa saja yang diusahakan secara baik dan halal untuk usahaka keberangkatannya ke Baitullah, itulah bukti rindu ke Baitullah.
Bukan uang seharusnya sebagai pengalng. Bukan uang seharusnya sebagai ukuran
kemampuan bisa berangkat atau tidak. Seharusnya yang menentukan adalah tekad dan orientasi seseorang untuk berangkat atau tidak. Seorang muslim mungkin kelihatan berkemampuan dari sisi keuangan. Punya rumah, punya motor bahkan mobil. Tapi tidak juga berangkat ke Baitullah.
Sebaliknya ada yang kelihatannya tidak berkecukupan dari sisi keuangan. Nyatanya bisa. Buktinya banyak orang tidak mampu secara ekonomi dengan profesi rendahan, mampu mengumpulkan bekal dan berangkat memenuhi panggilan-Nya. Mengapa ini bisa terjadi?
Sebaliknya ada yang kelihatannya tidak berkecukupan dari sisi keuangan. Nyatanya bisa. Buktinya banyak orang tidak mampu secara ekonomi dengan profesi rendahan, mampu mengumpulkan bekal dan berangkat memenuhi panggilan-Nya. Mengapa ini bisa terjadi?
Jawabnya, sederhana saja. Ini adalah panggilan iman bagi perindu Baitulloh. Ibrahim
bersedia menyembelih putra satu-satunya Ismail. Kita tahu, sebagai anak tunggal, tentu saja Ismail adalah anak yang sangat dicintai. Namun karena patuh pada perintah dan
ketaatan yang sempurna, maka penyembelihan itu tetap dia laksanakan.
Maka kita pun sebagai kaum beriman harus siap menyembelih nafsu
dan kecintaan terhadap dunia yang berlebihan demi memenuhi panggilan-Nya. Kita perlu sisihkan sekecil apapun keuangan kita agar bisa memenuhi
panggilan-Nya. Dan jangan menunggu berlebih. Jangan menunggu sisa.
Pikirkan apa yang bisa kita sembelih dari harta yang Allah titipkan kepada kita sampai ini, demi membuktikan ketaatan
kita kpd Alloh.***
Salam Baitullah dari Pak Mochammad Nasrudin HP 081266557203. Hub ybs untuk yang berminat ke Baitullah. Berangkat dari Batam langsung Madinah. Hotel depan Masjidil Haram. Muthowif
berpengalaman, dan tidak dibiarkan sendiri.
0 Comments:
Silakan Beri Komentar