1 Sep 2019

Pawai Lampu Obor Menyambut Tahun Baru Hijriyah

TANAIKARIMUN.COM - MENYAMBUT datang dan bermulanya Tahun Baru Hijriyah (TBH) 1441 masyarakat di Kecamatan Meral khususnya di Kelurahan Sungai Raya merayakan dengan mengadakan pawai Lampu Obor. Diikuti sekitar 300-an peserta dari jamaah masjid dan musolla yang ada di Kelurahan Sungai Raya dan sekitarnya acara yang mulai langka ini dilepas secara resmi oleh Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos MSi.

Ikut mendampingi bupati pada acara pelepasan pawai obor yang mengambil start di Masjid Jamiatul Khair antara lain, Kakankemenag Kabupaten Karimun, Drs. H. Zamzuri, Ketua MUI Kabupaten Karimun, Drs. H. Kholif Ihda Rifai, Ketua Baznas Kabupaten Karimun, Drs. H. Nasrial, Ketua LAM Kabupaten Karimun, Abu Samah, Ketua Harian LPTQ, M. Rasyid Nur dan Kabag Kesra, Irwan Dinovri,  dan beberapa orang tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya.

Hadir juga pada kegiatan pawai obor itu para pejabat Kecamatan Meral dan pejabat Kelurahan Sungai Raya mendampingi Camat Meral, Herisa Anugerah yang lebih dikenal sebagai Ibu Ica itu. Para pengurus masjid dan musolla juga tampak hadir sebagai tuan rumah. Camat Meral ketika diminta komentarnya tentang kegiatan yang dia helat menyatakan, "Bupati saja yang memberikannya." Kebetulan pada saat ditanya, bupati tengah diwawancarai oleh awak media yang ikut meliput kegiatan malam itu.

Sebelum melepas pawai, Bupati Karimun berpesan dalam sambutannya agar peserta pawai mengikuti pawai obor dengan baik dan tertib. Mengingat perjalanan pawai obor menggunakan jalan umum, maka haruslah diperhatikan keselamatan peserta pawai sekaligus keselamatan para pengguna jalan. "Ikutilah arahan panitia agar keselamatan terjaga," pesannya. Panitia sengaja membuat tali pembatas antara barisan peserta pawai dengan jalan sebelahnya yang disediakan untuk pengguna umum.

Pawai obor yang menggunakan ruas bambu yang diisi minyak tanah dan sumbu kain atau sabut kelapa, itu boleh dikatakan sudah tidak banyak ditemukan pada momen-momen seperti perayaan Tahun Baru Hijriyah ini. Selain harga minyak tanah yang tergolong mahal, masyarakat lebih suka menggunakan bunga api dan sejenisnya untuk warna-warni malam tahun baru. Penggunaan kembang api yang menghasilkan aneka warna cahaya itu kelihatan lebih menarik masyarakat.***




SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar