10 Sep 2019

'Tarik', bukan 'Dorong': Strategi Mendisiplinkan Peserta Didik oleh Guru

TANAIKARIMUN.COM - GURU atau pendidik adalah sosok yang akan diguguh dan ditiru oleh murid-murid (peserta didik) bahkan oleh masyarakat. Guru akan selalu menjadi tumpuan harapan penuh dalam mengajar dan mendidik anak-anak secara utuh. Itulah pembuka amanat Pembina Upacara pada Upacara Bendera Senin (08/09/19) Pagi di SMP-IT Darul Mukmin Karimun yang disampaikan oleh Pelaksana Harian (PLH) Yayasan Darul Mukmin Karimun, Drs. H. M. Rasyid Nur, MM.

Upacara Bendera Senin Pagi ini memang sedikit berbeda. Sebelum-sebelumnya untuk Pembina Upacara, oleh Kepala Sekolah cukup ditunjuk para guru secara bergiliran selain Kepala Sekolah sendiri jika Kepala Sekolah beralangan. Pelaksana dan petugas Upacara juga digilirkan sesuai jadwal yang sudah disusun di awal semester.

Pagi ini pelaksana upacara adalah Osis SMP-IT Darul Mukmin dengan petugas dari kelas 8 dan 9. Untuk Pembina Upacara diundang pejabat Yayasan Darul Mukmin. Menurut Kepala Sekolah untuk memberikan penyegaran dalam pelaksanaan Upacara Bendera Senin Pagi di SMP-IT Darul Mukmin.

Dalam amanatnya, PLH Yayasan Darul Mukmin mengingatkan pentingnya disiplin di sekolah dan juga di tengah-tengah masyarakat. Guru berkewajiban mengajak dan mengajarkan nilai-nilai disiplin kepada peserta didik. Seperti pembelajaran untuk materi pelajaran di depan kelas, materi disiplin pun penting untuk diajarkan kepada siswa-siswi.

Hanya saja, dalam memberikan pemahaman dan mengharapkan penerapan disiplin bagi anak-didik sangatlah berbeda dengan pemberian materi pelajaran. Disiplin yang berarti mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku, tidak akan mudah diikuti peserta didik jika hanya disampaikan secara teoritis. Perlu praktik dari guru sendiri.

"Mengajak anak-anak untuk berdisiplin itu ibarat kita memandikan kambing," jelas PLH Yayasan mengumpamakan. Artinya, harus ditarik ke dalam air. Tidak bisa didorong seperti mobil. "Kalau bebek mungkin bisa tanpa ditarik untuk menyuruh ke dalam air." Benar juga bahwa memberikan pemahaman dan mengharapkan penerapan tentang disiplin tidak bisa tanpa gurunya melakukannya terlebhih dahulu. Kalau diajak dan diharapkan berdisiplin, maka gurunya terlebih dahulu harus berdisiplin.

Harus diingat, kata PLH bahwa mengajarkan dan menerapkan disiplin kepada anak-didik memang tidak bisa sama seperti mengajarkan materi pelajaran yang bersifat teoritis. Harus ditunjukkan terlebih dahulu. "Menerapkan disiplin itu bagaikan memandikan kambing," kata PLH Yayasan yang mantan Kepala SMA itu.Tetap guru terlebih baru membuktikan kedisiplinannya baru bisa siswanya mengikuti.

Jadi, harus ditarik bukan didorong. Demikian PLH Yayasan Darul Mukmin itu mengibaratkan bagaimana seorang guru mengajarkan disiplin kepada peserta didik.***



SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar