13 Sep 2019

Teman Baik dan Sholeh yang Vibratif Positif adalah Kunci Sukses

Oleh: Mochammad Nasrudin
BERGAUL dengan (orang ber-) minyak wangi kita akan ikut wangi.  Bergaul dengan pandai besi, kita akan terpercik api.  Rupanya kata-rupanya ini bersumber dari hadist nabi yang shoheh dan tak ada keraguan atas kesolehannya.

Siapa teman dekat  yang kita pilih dalam hal apa saja menjadi kunci sukses karir kita.  Bergaul dengan orang sholeh,  positif,  tawadhu',  berilmu,  gigih,  kreatif,  pantang menyerah,  pengertian,  dsb,  maka akan membuat kita memiliki vibrasi yang sama,  dan lambat laun akan membuat nasib kita,  karir kita membaik,  rezeki kita lancar,  dan kehidupan yang meningkat.

Namun jika kita memilih teman yang buruk akhlaknya,  suka mengeluh,  suka menuntut,  manja,  suka mencelah,  ga sabaran,  gampang panik,  dengki,  hasud, mau menang sendiri  dll,  maka teman seperti ini akan membuat karir kita menurun, energi kita akan terkuras habis,  dan akhirnya mampu membuat kita menjadi tidak produktif.

Karena itu Allah memerintahkan kepada kita untuk bergaul dengan orang yang baik, jujur dan sholeh. Sebagaimana termaktub dalam surat At-Taubah 119. Ya ayyuhalladzina aamanuttakulloha wakuunu ma 'asshodiqin. 'Wahai orang-orang beriman,  bertaqwalah kepada Allah dan bergaullah dengan orang orang yang baik dan jujur.'

Rosululloh SAW dalam hadistnya berpesan juga tentang hal ini agar mencari teman dekat yang dijadikan sahabat,  teman bertukar pikiran,  teman bergaul sehari hari,  teman bisnis,  teman berkarya,  hendaknya mencari yang baik,  sholeh dan senantiasa menebarkan kebaikan. Arrojulu ala dini kholilihi. Falyandhur ahadukum man yukholil. 'Seseorang cenderung mengikuti din ( agama, tabiat,  akhlak) kawan dekatnya. Hendaknya ia melihat siapa yang akan dijadikan kawan dekatnya.'

Lalu apakah kita harus memilih milih dalam bergaul.  Kita tidak harus memilih kawan?. Kita tidak boleh memilih milih dalam bergaul,  karena siapapun yang kita temui dalam kehidupan adalah bagian dari taqdir Allah yang harus kita terima. Namun untuk menjadikan seseorang sebagai teman dekat,  teman karib,  partner bisnis,  sahabat kita,  kita wajib memilihnya.  Karena di sinilah kunci kesuksesan kita baik dunia maupun akhirat.

Allah bertemukan kita dengan orang berakhlak buruk,  pencelah,  penuntut,  pendosa,  penghasud,  pendengki,  pemabuk,  tabiat culas,  angkuh, mau menang sendiri dll,  minimal ini sbg pembelajaran dari Allah, agar  kita jangan seperti dia.  

Terhadap orang seperti ini,  Allah dan rosul-Nya, melarang kita untuk menjadikannya teman dekat.  Kecuali kita mampu merubahnya lebih baik.  Klo kita ga punya niat dan punya kemampuan merubahnya lbh baik,  sebaiknya cukup berteman biasa saja krn klo kita jadikan ia sbg teman dekat,  kita yang baik akan rusak. Kita yang karirnya bagus akan hancur.  Rezeki kita akan seret gara gara kita akan mengikuti vibrasi tabiatnya yang negatif.

Monas Inspire
Mochammad Nasrudin
081266557203


SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar