3 Des 2019

Kajian dan Dialog Interaktif Bersama KH. Muhammad Idrus Ramli: Awas Bahaya Syiah

TANAIKARIMUN.COM - DIHADIRI jamaah yang memadati Masjid Agung Kabupaten Karimun, Senin (02/12/19) malam dilaksanakan pengajian dan dakwah dengan titel, "Kajian dan Dialog Interaktif. Mengawal Akidah Umat dari Bahaya Syiah dan Aliran Sesat Lainnya."  Narasumber yang dihadirkan pada kegiatan yang sudah lama dinantikan masyarakat KH. Muhammad Idrus Ramli, salah seorang pengurus MUI Jawa Timur.

Sebagaimana sudah diketahui bahwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jawab Timur adalah satu-satunya MUI Provinsi yang sudah mengeluarkan fatwa sesat kepada aliran syiah. Dan dengan itu, di Jawa Timur aliran dan Syiah tidak dibenarkan ada. Karena itu kajian malam ini, MUI Kabupaten Karimun menghadirkan salah seorang pengurus MUI Jawa Timur untuk memberikan pecerahan perihal Syiah.

Di Karimun sendiri, sudah sejak lama masyarakat mengkhawatirkan keberadaan Syiah yang mendompelng atas keberadaan Yayasan Nainawa yang berlokasi di perbatasan Kampung Wonosari dan Bukit Dang Merdu, Gang Awang Nur. Keradaan yayasan yang berkedok pengajian itu ditengarai mempunyai misi menyebarkan faham Syiah di daerah ini.

Tentang pelaksanaan kejian dan dakwah malam ini berjalan lancar. Diawali pengantar dari MC dilanjutkan pembacaan ayat-ayat suci alquran oleh H. Muhammad Abdul Wahid. Sebelum ditampilkan narasumber tunggal, M. Idrus Ramli, memberi sambutan Ketua Umum MUI Kabupaten Karimun, Drs. H. Kholif Ida Rifai. Dalam sambutannya, Kholif mengajak semua jamaah untuk mengikuti acara dialog interaktif ini dengan baik. Materi tentang syiah adalah penting bagi kita masyarakat Karimun. Begitu dia memberikan sambutan.

Selanjutnya, pembawa acara, H. Wahyu Amirullah mempersilakan Ustaz Bakhtiar LC untuk memandu acara dialog dengan narasumber tunggal KH. Muhammad Idrus Ramli. Bakhtiar memberikan waktu 30 menit kepada Idrus Ramli --sesi pertama-- untuk memberikan penjelasan singkat tentang syiah. Selanjutnya memberikan kesempatan kepada jamaah untuk bertanya.

Dalam 30 menit pertama, M. Idrus Ramli  menjelaskan betapa berbahayanya syiah bagi umat Islam. Syiah dengan sifat takiya (bohong) yang dimilikinya, tidak takut menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta. Syiah menjadikan 'habait' sebagai propaganda belaka. Mengapa? Karena orang syiah sengaja memutarbalikkan fakta habait itu untuk kepentingan mereka. Ada banyak sekali kebohongan syiah yang sesungguhnya hanya ingin merusak agama Islam (ahlussunnah waljamaah). Begitu Idrus Ramli mengingatkan para peserta pengajian.

Sesi pertanyaan, ada banyak sekali penanya yang tampil dengan berbagai masalah berkaitan dengan Syiah. Inti peringatan buya Ramli dalam setiap jawabannya adalah agar umat waspada terhadap propaganda Syiah yang ingin merusak agama. Jangan tertipu. Begitu dia mengingatkan.

Acara berjalan dengan baik, lancar dan penuh semangat dari peserta. Terasa sekali waktunya pendek mengingat banyaknya para penanya yang akhirnya tidak dapat mengajukan pertanyaan karena keterbatsan waktu. Pada pukul 22.00 acara ditutup dengan sesi foto-foto.***

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar