Oleh M. Rasyid Nur
ADA
catatan tersendiri setiap memperingati hari kelahiran Nabi di Wonosari.
Tidak sekadar mengundang penceramah kondang atau kandang tapi tetap
mengundang grup solawatan sebagai penyeimbang. Karena acaranya
memperingati kelahiran junjungan, Nabi Muhammad maka tetap dan selalu
ada Solawat Nabi yang berkumandang.
Malam
ini, Sabtu (23/11/19) malam Ahad kembali warga kampung Wonosari
menghelat peringatan kelahiran Nabi. Penceramahnya Ustaz Agus Sutisna
dan pejabat Pemerintah yang diundang dan hadir ada Pak H. Anwar Hasyim
selaku Wakil Bupati Karimun. Pejabat lain yang ikut mengiringi sebagai
rombongan Wakil Bupati, selain ustaz sebagai penceramah adalah atas nama
Camat Meral, Pak Almizan yang sehari-hari menjabat sebagai Lurah Baran
Barat. Kenapa Lurah Baran Barat tentu saja karena lokas Masjid
Al-Ubudiyah, Wonosari tempat dihelatnya peringatan ini berada di sini.
Bu Camat, mungkin tidak bisa hadir.
Bahwa
inti peringatan hari-hari besar selalu tausiahnya plus sambutan
pengarahan dari Pemerintahnya, namun pernak-pernik acara yang
mengiringinya bukan tidak penting. Khusus di Masjid Al-Ubuduyiah ini
justeru terasa pentingnya penampilan solawatan dalam hajatan Maulid Nabi
setiap tahunnya. Tidak pernah peringatan-peringatan seperti ini tanpa
solawatan. Namanya juga memperingati Maulid Nabi yang identik dengan
bacaan-bacaan solawat Nabi.
Tahun
ini, Masjid Wonosari kembali mengundang Grup Nasyid dan Solawat
Syawariqul Anwar yang membawakan beberapa lagu dengan puncak tampilannya
ketika grup membawakan semacam kegiatan 'marhaban' sambil membagikan
wewangian kepada jamaah yang tengah berdiri membawakan solawatan.
Seorang anggota grup Syawariqul Anwar berjalan membawa sebotol minyak
wangi persis saat semuanya berdiri sambil bersalawat. Tentu terbayang
juga acara yang sama saat kita memberi nama anak kita yang menampilkan
bacaan solawat atau marhaban.
Inilah
ciri yang boleh jadi di peringatan-peringatan Maulid Nabi Masjid lain
tidak dilakukan. Atau, jikapun ada solawatan boleh tidak dilengkapi
membagi-bagi wewangian. Tentang pembacaan solawat sebelum tausiah adalah
satu catatan di sini. Biasanya solawatan ditampilkan pada jam-jam
ekstra (sebelum atau sesudah) acara. Tapi di Wonosari, selain di waktu
ekstra juga akan ditampilkan di waktu utama, sesaat sebelum tausiah
sebagai acara puncak. Itulah satu catatannya, sementara menyebarkan
wewangian kepada jamaah adalah catatan lainnya. ***.
0 Comments:
Silakan Beri Komentar