3 Des 2019

Peserta TNGP Merasakan MRT Penuh Arti


Oleh M. Rasyid Nur
INILAH hebatnya peserta TNGP (Temu Nasional Guru Penulis) 2019. Momen kebersamaan sesama guru se-Indonesia, ini benar-benar dirasakan. Pagi --Ahad, 01/12/19-- hari kedua ini TNGP ini peserta diajak naik transport massal yang baru saja diresmikan awal tahun ini. Jadwal yang diset oleh panitia untuk kegiatan TNGP adalah naik MRT untuk mencapai lokasi acara, Kemdikbud. Peserta diarahkan untuk bergerak dari Terminal Lebak Bulus.


Naik eM aR Ti? Ya, naik kereta listrik Moda Raya Terpadu alias MRT yang diresmikan presiden pada 24 Maret 2019 lalu itu. Masih sangat baru, transportasi yang mampu mengangkut ribuan manusia dalam satu jalan itu. Sebagai orang dari daerah, nun jauuh dari Jakarta, pastilah kesempatan langka ini akan menjadi kesan terhebat yang akan kami rasakan. Bukan hanya sebagian besar kami yang 511 orang ini yang baru pertama kali naik kereta listrik Ibu Kota Negara, ini bahkan orang Jakarta sendiri jangan-jangan juga ada baru satu kali atau belum sama sekali mencoba MRT. Inilah hebatnya MGI yang memberi arti tersendiri bagi kami MRT ini.


Sesuai jadwal dari MGI tentang acara, hari kedua ini para peserta TNGP adalah untuk mengikuti acara  Ramah Tamah Peserta TNGP dengan Mendikbud, Nadiem Makarim. Itu jadwal rencana. Ada lounching buku Selamat Datang Nadiem Makarim direncanakan juga. Tempat acaranya juga tidak tanggung-tanggung, di Aula Gedung F, Kemdikbud, Senayan, kantornya Pak Menteri yang masih muda itu.


Setelah berhihi-haha-hihi selama dalam MRT karena gembira-rianya kami, akhirnya kami sampai di terminal terakhir, lokasi yang menjadi sasaran kami. Keluar gerbong, berbelok ke kanan sesuai arahan security dan naik melewati tangga yang cukup tinggi, ya sampailah kami di jalan samping Kantor Mas Menteri. Kami diarahkan lagi untuk menuju Gedung F, tempat acara akan dihelat.


Walaupun jadwal acara tertulis pukul 08.00 dan hingga pukul 09.00 masih pra acara dari panitia para peserta tetap nyaman duduk di ruang berpendingin ruangan itu. Pukul 09.00 baru dimulai acara dari peserta untuk peserta. Dengan beberapa orang panitia menjadi pembawa acara, akhirnya pra acara berlanjut dengan saling berkenalan antara peserta dari berbagai daerah.


Pembawa acara mempersilakan beberapa orang peserta untuk bercerita pengalaman selama menjadi anggota MGI. "Apa yang berubah dalam diri Anda ketika menjadi anggota MGI?" Begitu pertanya MC kepada empat peserta yang sudah naik pentas. Masing-masing,  bergantian diminta berkisah perihal pengalaman hebatnya selama menjadi bagian dari Media Guru.


Lalu mereka memberikan testimoni masing-masing bagaimana mereka merasakan manfaatnya ikut Sagu Sabu dan menghasilkan buku. Seorang peserta dari Sumbar berkisah perihal bukunya, Indahnya Menjadi PNS Tanpa Riba yang laris manis terjual kepada masyarakat, khususnya para PNS di Ranah Minang. "Sudah ribuan eksemplar terjual," kata penyusun buku. Bayangkan uang 'tanpa riba' yang dia raub. Sungguh membuat peserta lain berdecak kagum.


Pada sesi lainnya, masih acara yang sama, ditampilkan pula seorang guru yang menulis buku pengalamannya dengan judul cukup sensasional, Batman Teacher. Ibu ini mentatakan bahwa dengan bukunya itu kini menjau di terkenal. Bahkan dengan buku itu pula dia akhirnya berkesempatan melanglangbuana ke Negeri China. Bukunya sendiri sudah dialihbahasakan ke Bahasa Mandarin itu. Sungguh menginspirasi kita semua peserta.


Ada banyak pesan moral dan operasional yang disampaikan para peserta yang didapuk tampil di atas pentas hari itu. Misalnya, pesan  begini, untuk menjadikan buku buku best seller itu, 1) Judul bukunya harus 'menjual' alias menarik, 2) Tulislah buku yang yang isinya dibutuhkan masyarakat, 3) Promosikan buku bahkan calon bukunya di grup atau medsos yang ada. Atau bisa juga melalui teman dan saranana lainnya, 4) Saat mulai menulis silakan promosi judul, screenshot sinopsis, dll tip yang bisa kita lakukan. Begitu pesan teman-teman yang sudah dianggap sukses menjual bukunya selama bergabung dengan Media Guru.***

Sama:  https://mrasyidnur.gurusiana.id/article/2019/12/peserta-tngp-merasakan-mrt-penuh-arti-...

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar