1 Jan 2020

Tahun Baru Sudah Menunggu, Apa Target yang Dituju?

Oleh M. Rasyid Nur
AKHIRNYA kita berada di gerbang 2020. Kaki dan badan kita sudah masuk ke dalamnya. Ketika Rabu Pagi kita terbangun, kembali kita ingat Selasa (31/12/2019) malam tadi adalah saat terakhir kita berada di tahun 2019. Ketika jam menunjuk angka 24.00 (12.00 malam) itu maka sedetik berikutnya adalah tanggal 01/01/2020. Kita sudah masuk ke tahun baru. Selamat datang tahun 2020.

Pertanyaan pertama kita adalah akan kemana langkah kita mengarah. Target apa yang akan kita tentukan selanjutnya. Harapan apa yang akan kita dambakan ke depannya. Itu pertanyaan lumrah menjalani tahun baru yang baru saja kita awali. Hari-hari ke depan ini adalah awal kita memulai masa kita akan berada di tahun ini. Rabu (01/01/2020) ini adalah hari pertama memulainya. Mungkin persiapan dan perencanaan sudah. Tinggal pelaksanaan saja.

Tahun baru pasti sudah menunggu. Jika diberi usia ke depannya, untuk --umpama-- dua belas bulan ke depannya, bagaimana kita. Secara umum mungkin masih seperti tahun-tahun lalu. Atau jika ada resolusi baru, pasti strateginya akan kurang-lebih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, jika itu kita simpulkan berhasil.

Pertama, kita pasti akan tetap menjaga kesehatan kita. Segala usaha yang terencana pasti akan ditentukan sukses-tidaknya oleh kesehatan kita. Bukan saja keyakinan filasafat 'di tubuh yang sehat akan ada pemikiran yang sehat' saja, tapi itu memang sudah kita rasakan. Maka kesehatan adalah kunci dasarnya. 

Kedua, kita pasti juga akan tetap memperbanyak membaca. Membaca keadaan dan memahami berbagai situasi. Keharusan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan tidak bisa diabaikan. Jadi, literasi kita akan tetap wajib dijaga. Jika ranah literasi ini tidak sekadar membaca, tentu akan lebih hebat lagi. Maksud saya, kita juga menuliskan apa yang kita baca atau apa yang kita rasa dan lihat. Menuliskannya dengan niat dapat dibaca orang lain, itu artinya nilai ibadah kita tidak sebatas oleh diri dan untuk diri sendiri. Ini sudah memberikan efek baik itu untuk orang lain. Ini penting.

Ketiga, menyambung--jika sempat terputus-- dan menambah serta memperkokoh ikatan silaturrahim diantara kita. Tidak ada yang bisa membantah kalau kuatnya persatuan dan kebersamaan akan dengan mudah dan lancar kita dalam menyelesaikan apa saja. Persatuan se-Bangsa kita adalah target dari jalinan saliturrahim yang kita sambung sejak dari sesama saudara, tetangga dan lebih luas ke atasnya. Ini penting. Perbedaan suka, agama dan lainnya jangan pernah menjadi kendala dalam usaha menjalin dan memperkuat persatuan dan kebersamaan ini.

Sesungguhnya resolusi seperti ini bukanlah sesuatu yang baru. Tapi, jika tidak diulang-ulangsampaikan, boleh jadi akan terlupakan. Menyambut tahun baru 2020 ini kembali kita saling mengingatkan. Mari berniat dan berusaha untuk menjadi lebih baik ke depan ini dari pada yang sudah kita tinggalkan. Selamat Tahun Baru, Selamat Mewujudkan Target Yang Dituju.***

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar