Oleh M. Rasyid Nur
INI masalah komitmen. Tentang perlunya komitmen kita. Perlunya pertahanan yang kuat untuk
menjaga janji. Janji kepada diri sendiri. Bukan janji kepada orang lain. Janji kepada diri sendiri lazimnya lebih mudah membuktikannya.
Hanya diri sendiri saja yang
bisa memaksa diri untuk tidak ingkar janji pada diri sendiri. Selama
kekuatan untuk komitmen kepada janji maka selama itu konsistensi akan
bisa bertahan di hati. Janji kepada diri sendiri hanya berkaitan dengan
diri itu sendiri.
Bahwa
ada kesulitan, ya. Akan ada halangan dan tantangan, ya. Itu memang
sunnah kehidupan. Setiap usaha untuk mendapatkan, wajib ada perjuangan.
Dan perjuangan adalah usaha mengatasi kesulitan. Harus juga diingat
bahwa di balik kesulitan, akan selalu ada kemudahan. Kesulitan ada
tersebab adanya kemudahan.
Ketika
misalnya kita sedang berjanji kepada diri untuk menyelesaikan tugas,
katakanlah tugas menulis per waktu yang sudah ditetapkan, maka di
situlah komitmen wajib dijaga. Jangan alasan sulit menyebabkan kita
mengubah janji kepada diri sendiri. Inilah inti mengatasi kesulitan.
Kalahkan diri sendiri.
Jadi,
sulit atau kesulitan bukanlah tempat kita berkelit dari tugas dan
tanggung jawab. Pokoknya tunaikan kewajiban sebagaimana sudah
ditekadkan. Jauhkan sikap merasa kesulitan. Itulah komitmen. Komitmen kepada diri sendiri.***
Ada juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id
0 Comments:
Silakan Beri Komentar