12 Apr 2020

Ramadhan 1441 (2020) Tak Ada Tarwih di Masjid, Kecuali

TANAIKARIMUN.COM, KARIMUN - TAHUN 1441 H atau 2020 ini boleh jadi masjid-masjid Kabupaten Karimun atau di tempat lainnya tidak akan menyelenggarakan solat tarwih berjamaah di masjid, kecuali ada perubahan kebijakan Pemerintah berkaitan wabah corona. Misalnya, keputusan Rapat Pengurus Masjid Al-Ubudiyah yang dilaksanakan Sabtu (11/04/2020) malam, pada Ramadhan 1441 H/ 2020 ini sudah diputuskan untuk tidak akan melaksanakan solat tarwih berjamaah sebagaimana biasa tahun sebelumnya. Ini salah satu masjid di Meral yang sudah membuat keputusan.

Keputusan rapat pengurus Masjid Al-Ubudiyah --Kampung Wanosoari--  malam Ahad untuk tidak melaksanakan solat tarwih berjamaah pada Ramadahn 1441 H/ 2020 M, ini pasti tidak mudah untuk diterima oleh masyarakat. Ini berita tidak menyenangkan bagi masyarakat Wonosari, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Kepri, tentunya. 

"Ini keputusan tidak menyenangkan," kata Ketua Pengurus Masjid, H. Supardi yang memimpin rapat pengurus malam itu. "Tapi harus diambil keputusan yang membuat sedih, ini terutama bagi jamaah masjid ini." Begitu kata Kepala KUA Meral Barat ini.

Alasannya adalah 'patuh ke ulil amri' sebagai kelanjutan patuh kepada Allah dan Rasul yang ditegaskan Allah dalam Alquran. "Saya ditelpon, tentang solat Jumat karena ternyata di kecamatan kita ini masih ada masjid yang Jumatan, misalnya." Supardi menjelaskan beberapa kenyataan adanya masyarakat yang tidak mengikuti arahan Pemerintah untuk tidak mengadakan keramaian dalam jumlah yang banyak termasuk tidak boleh melaksanakan solat Jumat. Padahal dari Presiden, Gubernur hingga ke Bupati sudah ada edaran sebagai pedoman kita beribadah selama wabah corona ini.

Malam ini, setelah berdiskusi cukup dengan para pengurus masjid yang hadir dalam Rapat Persiapan Ramadhan 1441 akhirnya peserta rapat sepakat untuk tetap mengikuti arahan Pemerintah, tidak melaksanakan solat tarwih berjamaah seperti biasa. "Sampai ada pencabutan Surat Edaran Bupati atau Surat Edaran Menteri Agama yang terbaru, kita putuskan untuk tidak melaksanakan solat tarwih seperti tahun-tahun sebelumnya. Ini harus kita ambil sebagai bentuk kita mematuhi Pemerintah," tegas pimpinan rapat. 

Beberapa peserta rapat sebelumnya juga sudah mengutarakan pikiran yang sama. Dan walaupun penitia pelaksanaan tarwih, zakat dan Idul Fitri akan dibentuk, itu adalah untuk mengantisipasi jika dalam waktu menjelang puasa ada keputusan Pemerintah yang membolehkannya. Jadi, Ramadhan tahun ini tidak akan dilaksanakan tarwih berjamaah di masjid kecuali ada perubahan kebijakan itu tadi.

Inilah pertama kali di masjid ini, jika tidak ada perubahan menjelang awal puasa nanti, tidak diadakan solat tarwih berjamaah yang biasanya membludak sampai ke serambi belakang masjid terisi jamaah. Solat tarwih yang hanya setahun sekali datangnya, memang selalu disukai oleh masyarakat untuk ikut bersama. Seperti solat Idul Fitri dan atau Idul Adha, begitu juga solat tarwih yang jamaahnya mendadak membludak berbanding solat rowatib berjamaah sehari-hari. Namun tahun ini akan berubah 180 derajat yang disebabkan oleh ketentuan dari Pemerintah.

Tentu akan ada masjid-masjid lainnya yang akan membuat keputusan yang sama jika memang tidak ada perubahan ketentuan dari Pemerintah.  Pemerintah sendiri akan melihat terlebih dahulu masalah covid-19 ini sudah seperti apa statusnya. Apakah sudah dapat dikendalikan dengan baik, tidak lagi akan menyebar --ancaman-- luas kepada masyarakat, maka bisa saja ada perubahan kebijakan. Tapi jika menjelang satu bulan atau dua bulan ini masih seperti saat ini, dapat dipastikan tidak akan ada perubahan kebijakan tersebut.

Jika masyarakat, khususnya jamaah masjid mengatakan sangatlah sedih menerima kenyataan ini, itu memang wajar. Kita tidak pernah membayangkan, bahwa wabah corona akan membuat begitu banyak perubahan di dalam masyarakat. Dulu kita selalu berusaha berdekatan dalam segala bentuk pertemuan, kini wajib menjaga jarak minimal dalam rentang satu meter. Daulu kita puas bersilaturrahim dengan berjabatan tangan bahkan cipika-cipiki dalam setiap pertemuan, kini juga tidak dianjurkan. Dan banyak perubahan kehidupan sosial yang wajib kita patuhi.

Satu-satunya yang kita harapkan saat ini adalah hilangnya virus corona dari Bumi Nusantara, Negeri kita ini agar kita kembali dapat secara normal melakukan aktivits sosial kita seperti sedia kala. Mari kita berdoa, "Ya, Allah hapuskanlah wabah corona dari negeri kami agar kami dapat kembali mempererat silaturrahim kami sebagaimana selama ini. Jika saat ini masih ada yang terjangkit penyakit ini, sembuhkanlah, ya Allah, amiin.***
Konten yang sama di:  https://mrasyidnur.gurusiana.id/article....

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar