27 Apr 2020

Sederhana Tetap Menggoda Selera

Oleh M. Rasyid Nur
PERBUKAAN sore ini tidak terlalu istimewa. Ada gorengan, ada lepat, kerupuk dan tentu saja minuman. Tapi perut yang lapar tetaplah melihat aneka perbukaan itu sebagai sesuatu yang menantang. Ketika melihatnya sebelum berbuka puasa rasa kueh-mueh itu serasa sudah sampai ke perut melalui kerongkongan yang haus seharian. 

Saya kembali menyapu lantai ubin itu dengan mata tanpa kacamata. Meskipun tidak menggunakan kacamata saya tetap bisa melihat panganan perbukaan itu. Kacamata saya pakai khusus untuk membaca yang tulisannya kecil. Di lantai tanpa alas (tikar) itu beberapa buah lepat berbungkus daun tersusun rapi di dalam piring kaca bening. Di sebelahnya ada aneka gorengan yang tadi dibeli di simpang pada penjual gorengan itu. Lima buah gorengan denganlima jenis pula. Sungguh menarik selera.

Jangan lupa menyebut air sejuk dan sekaleng susu yang sebentar lagi akan diaduk dengan air minum bercampur es. Bayangkan gurihnya air sejuk itu nanti pada saat menyedot setelah berbunyi sirene tanda berbuka puasa sudah tiba.

Saya duduk santai sambil mendengarkan ceramah agama dari Radio Daerah. Radio ini menyiarkan Ceramah Agama Menunggu Berbuka Puasa dengan menampilkan secara bergantian para ustaz di daerah ini secara langsung. Mereka berceramah selama 20 menit dan dilanjutkan pembacaan ayat suci alquran oleh seorang qori/ qoriah daerah ini hingga detik akan berbuka puasa. Qori/ qoriah yang tampil juga secara langsung (bukan rekaman) secara bergantian setiap sore.

Sore ini ustaz yang berceramah terdengar menyampaikan topik 'Taat Kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri'. Ayat yang dibacakannya terdengar Surah An-Nisa ayat 59 yang maknanya perintah Allah kepada orang-orang beriman agar mematuhi Allah, mematuhi Rasululloh dan Pemerintah yang sah. Ustaz terdengar memberikan uraian tentang pemahaman ayat itu.

Ada tiga syarat, katanya dalam usaha mematuhi Allah, memahami perintah Allah, ikhlas dalam mematuhi perintah-Nya serta hendaklah berusaha sekuat tenaga agar bisa melaksanakan perintah Allah. Sementara dalam mematuhi Rasululloh kata ustaz itu hendaklah kita melaksanakan ajaran yang ditinggalkan Rasulullah yaitu Kitubulloh dan Sunnatulloh.

Tidak terasa waktu berlalu, tiba giliran qori membacakan ayat-ayat Suci Alquran hingga sampainya waktu berbunyi tanda waktu berbuka sudah sampai. Kue-kue itupun kena santap satu per satu dengan didampingi air es bercampur susu. Nyam nyam nyam, kuenya boleh sederhana tapi nikmatnya itu hingga ke sini, kata saya dalam hati.***

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar