17 Mei 2020

Belajar Terapi untuk Kesembuhan Aneka Penyakit dari Aris Ahmad Jaya


Catatan  M. Rasyid Nur, peserta Pelatihan Online
 
A. PENDAHULUAN
KEMAMPUAN Terapi mestinya dikuasai oleh semua orang. Kemampuan terapi adalah kemampuan dasar yang mestinya dikuasan setiap orang.  Sekurang-kurangnya bisa menerapi untuk diri sendiri. Dengan belajar Ilmu Terapi sesungguhnya seseorang itu sedang mempersiapkan dirinya menjadi lebih baih baik dan lebih bermakna. Dan bagi guru materi terapi ini seharusnya dikuasai karena akan berguna ketika melaksanakan fungsi kita sebagai guru. Begitu juga bagi orang tua yang susatu saat atau kapan-kapan saja akan menerapi anak-anaknya sendiri.

Belajar Ilmu Terapi adalah belajar ilmu yang harus dipraktikkan. Bukan teori saja. Untuk itu ilmu ini nantinya harus dirapktikkan sekurang-kurangnya dipraktikkan untuk diri sendiri. Jangan khawatir dengan pertanyaan, apakah ilmu ini akan bisa diparktikkan atau tidak. Jangan takut. Praktikkan saja. jadi, Ilmu Terapi adalah ilmu yang wajib dipraktikkan.

Kata Pak Aris, kita akan pelajari hal-hal yang paling sederhana. Kita akan lebih banyak praktikan, nantinya dari pada belajar teori. Jadi, materi ini akan ilmu yang dapat membantu diri kita, anak-anak kita, murid-murid kita dan semua orang lainnya. Bisa menjadi amal jariah bagi kita.

B. MATERI TERAPI
DENGAN mengicapkan salam, Asalamualaikum warohmatullah…Pak Aris memulai penyampaian materi.  Katanya, dengan keikhlasan di bulan suci ini semoga ilmu yang diberikan ini menjadi amal saya dan para peserta semua.

Pertanyaan pertama, apa yang menjadi sebab tiba-tiba, misalnya HP kita bermasalah. Heng. Tiba-tiba tidak bisa berfungsi sebagaimana sehausnya? Karena HP ini banyak menerima aplikasi-aplikasi sampah yang sebenarnya tidak diperlukan atau tidak lagi berguna. Untuk itu harus di-unisntal aplikasi-aplikasi yang tidak perlu itu. Cara lain, perbesar kapasitas HP itu sendiri.

Kita (manusia) juga begitu. Mengapa kita, misalnya bisa galau? Karena sebenarnya di diri kita banyak 'aplikasi' yang sebanrnya ita tidak perlu tapi masih ada. Ada banyak masalah-masaslah masa lalu sebagai sampah yang harusnya kita lepaskan. 

Metode ini akan membantu kita melepaskan permasalahan-permalahan yang ada di diri kita itu. Mari kita bersama melakukannya. Semoga kita menjadi duta-duta kebaikan untuk orang lain selain tentunya untuk diri kita sendiri.

Sampah emosi yang ada pada diri kita boleh jadi ada sejak kita kecil atau sejak kita remaja. Seperti kita makan makanan --contoh pisik-- yang sebagian diolah tapi sebagian ada yang tertinggal. Dan kalau contoh makanan non pisik (sperti emosi, misalnya) bagaimana? Misalnya, sampah-sampah emosi yang membuat tidak bahagia hingga trauma masa lalu. Boleh jadi karena perlakuan kita. Atau hubungan yang kurang harmonis. Itu semua adalah bagaikan sampah yang akan membuat kehidupan kita tidak nyaman. Galau. Bagaikan HP yang hang itu tadi.

Jika ini tidak diatasi maka akan terjadi ketidakseimbangan pada diri kita. Ada ketidaknyamanan yang akan menjadikan kehidupan kita tidak sebagaimana seharusnya.. Terkadang kita mampu melepaskan masalah-masalah itu karena kedewasaan kita. Tapi bagi yang tidak mampu bisa menjadi penyakit tertentu (sakit kepala, pinggang, punggug, dll) yang menyebabkan diri kita galau atau tidak nyaman itu. Jatuhnya ke penyakit pisik juga. 

Tapi secara non pisik juga bisa. Hidup tak nyaman. Duit, misalnya banyak tapi takut naik pesawat karena trauma.Takut tidur di hotel bertingkat. Akibatnya tidak pernah naik haji atau umroh karena tidak berani naik pesawat. Ini penyakit secara non pisik.

Penyebab itu semua adalah karena ketidakseimbangan emosi. Maka sampah emosi inilah yang wajib dibuang. Tidak boleh penyakit itu dibiarkan terus-menerus ada pada diri kita. Itulah gunanya terapi ini kita pelajari. 

Pertanyaan, lebih nikmat mana hasil atau proses? Ingat, hasil adalah bagian dari proses. Maka keduanya haruslah seimbang. Pertanyaan berikut, mana yang lebih mudah diutamakan mengubah proses atau mengubah hasil? Orientasi harus kedaunya. Jalan terbaiknya adalah nikmati proses dan hasilnya serahkan kepada Yang Maha Kuasa. 

Maka jawaban terbaiknya adalah kita harus mengubah proses. Dengan itu hasilnya akan berubah. Kata Ensten, 'Hanya orang bodoh yang ingin menghasilkan sesuatu yang berbeda tapi prosesnya sama.' Maka itu kita harus mengubah proses itu. Bukan mengubah hasil. Hasil diserahkan kepada Allah.

Proses itu terdiri dari peristiwa dan respon. Pertanyaannya, mana yang lebih mudah mengubah respon atau mengubah peristiwa? Ternyata yang lebih mudah dan lebih baik adalah mengubah respon dari pada peristiwa. Apapun peristiwa kita tidak bisa berbuat apa-apa sebenarnya. Orang mau mencaci kita, memuji kita dll kita tidak bisa terkadang menolaknya. Tapi kita bisa mengubah respon diri kita terhadap apapun yang datang dan menimpa kita. Jadi respon inilah yang mesti diubah.

Bagaimana? Maka reson pertama adalah menerima apapun peristiwa. Kita tidak akan bisa mengatur mperistiwa. Kita mungkin bisa mengatur sedikit saja. Tapi kita bisa mengatur respon diri kita. Jadi, kunci terapi ini adalah memilih mengubah respon diri kita terhadap apapun yang terjadi. Kita wajib lebbih dewasa. Jadi, tugas pertama kita adalah MENGELOLA RESPON.

Ingatlah, ketika Adam dilempar ke luar syurga, dia tidak menyalahkan siapapun. Dia tidak menyalahkan Iblis atau Tuhan. Dia berdoa yang di dalam doanya justeru berisi penerimaan keadaan itu. (Rabbana zholamna anfusana…dst). Begitu juga ketika Nabi Yunus terbuang, dia masuk laut dan perut ikan tapi menerima itu. Kita bisa baca doanya. (La ilaha illa anta…dst).

Bagaimana mengelola respona? Pertama, akui dulu bahwa semua yang terjadi tidak ada yang salah (semuanya dari Allah), tidak mempermasalahkan mengapa itu terjadi. Jadi, nyatakan saja itu memang harus terjadi begitu.Penerimaan inilah kunci pertama. Kedua, menerima (apapun kasusnya, anak kita nakal, dll) dengan ikhlas. Dengan menerima kita akan ridho dan pasrah atas apapun yang terjadi. Kejadian-kejadian itu, dengan rasa ikhlas kita terima.  Tiga, melepaskan, memaafkan. (melepaskan, memaafkan kondisi itu) dengan baik. Peryataan kita, ‘Saya menerima peristiwa ini, saya redho dan saya siap untuk mengevaluasi diri saya.'

Benar. Harus ada evaluasi dan perbaikan atas segala yang terjadi itu. . Terapi ini adalah cara kita untuk evaluasi dan memperbaiki itu. Mari niatkan, pelajaran ini bukan pelajaran teori tapi menjajdi cara kita untuk membantu diri kita dan orang untuk perbaikan. Harus kita buktikan dengan mempraktikkannya.

C. PROSES TERAPI
Mulai dengan membaca Bismillah (bagi yang muslim). Niatkan materi ini untuk berbagi, untuk kebaikan, niat untuk orang lain, bukan hanya untuk diri sendiri. Kita harus percaya bahwa kita hanya berusaha dan keberhasilan itu akan ditentukan Tuhan. Ada tiga proses terapi yang akan kita lalui:
1. Pra terapi
2. Terapi
3. Pasca terapi

PRATERAPI; adalah proses yang dilakukan sebelum terapi dilakukan:. Apa saja? a) Gali akar masalahnya (spesifik). Misalnya (yang pisik), saya sakit gigi, graham kanan belakang. Sakit. Ini contoh masalah. Dibuat skala, masksudnya sesakit apa tingkatnya. Buat saja skala 1-10. Angka 1 menyatakan sakit paling rendah. Sedangkan angka 10 adalah sakit paling berat atau tinggi (parah). 

Contoh non pisik, Ada anak yang suka sakit perut setiap Rabu pagi. Selalu mengeluh sakit perut, kembung dan mules. Akar masalahnya adalah tidak nyaman belajar Matematika yang ternyata sejak SD sudah bermasalah. Atau contih lain, ibu yang menyatakan sekit kepala (mirgran). Ternyata masalahnya adalah anaknya yang tidak mau kuliah dst… 'Saya pusing menyaksikan kenyataan anak saya.' misalnya kata seorang Ibu yang migran itu. Jadi, migran itu akarnya adalah karena masalah anaknya. Disarankan saat terapi jauhkan HP karena ada yang akan mengganggu. Sebaiknya minum air putih (saat tak puasa). 

TERAPI; Proses terapi ini terbagi menjadi tiga bagian. Ini ditemukan oleh Kallahan. Dan Kallahan punya murid yang menerapkan cara terapi ini. Di Indonesia juga berkembang terapi ini.  Proses terapi ini disebut juga dengan teknik IST. Ada tiga proses terapi yaitu,

a) Set Up; maksudnya  ucapan kalimat yangdiungkapkan oleh kita sesuai dengan akar masalah nyang kita gali. Ini akan lebih keren jika spesifik, khusyuk dan diulang tiga kali. Contoh, Ya Allah meskipun saya sakit gigi (atau lainnya) saya ikhlas dan pasrah kesembuhannya hanya kepada-Mu.
Praktiknya, letakkan tunjuk jari ke titik karate sambil mengetukkan, dan ucapkan kalimat Set Uap itu berulang sambil mengetok titik karate: Busmillah (bagi muslim) Ya Allah meskipun sakit….tidak membuat saya nyaman….saya ikhlas, saya rela dan menerimanya, dan saya serahkan kesembuhannya hanya kepada-Mu. Lalu tarik nafas dan keluarkan. Biasanya di sini sudah ada yang bisa sembuh. Baru mengetuk titik karate.
Komentar peserta: ada yang mengaku penyakitnya berkurang rasa sakitnya: semutan kaki berkurang; 

 b)Tune In;  artinya Fokus dan konsentrasi saat melakukan terapi. Kalau diam sakit kepala, fokuslah pada sakit epala. Kalau masalahnya galau karena utang maka fokuuslah kepada masalahnya sammbil tetap mengucapkan kalimat pernyataandi Set-Up. Fokus inilahnyang disebut Tun In dan inisangat penting. Makanya HP wajib dijauhkan atau disilentkan. 

c) Tapping; masksudnya melakukan tap (ketukan) pada titik-titik terntu yang kita sebut Titik Ajaib. Ada beberapa titik Titik itu adalah 1) di kepala (ubun) diketuk dengan tangan atau jari. 2) titik antara alis mata (di bawah kening)s; 3) bagian kanan kening, persis sejajar alis bagian luar. 4) di bawah mata, persis tulang di bawah mata. Bisanya mag ada di sini. 5) bagian di bawah hidung, persis belahan bibir di bawah hidung. 6) dagu ataundi bawah bibir bawah.  Satu sampai enam sering  disebut aura puntur. 7) di dagu atau persismtulang yang menojol di atas dada dekat ke leher. Kiri-kanan diketok. 8) pas di bawah ketiak. Diketuk dengan tangan. Titik lain (biasanya untuk bapak-bapak) adalah titik ke 9) adalah di bawah payu dara. 

PASCATERAPI; adalah saat kita meyakinkan diri kita bahwa penyakit ini akan sembuh atau disembuhkan Allah. Percayalah dengantetap fokus melaksanakan nterapi. Tidak berhenti hingga kita benar-benar bisa menyelesaikan masalahnya. 

Untuk itu mari kita ulang titik-titik ajaib yang akan ditapping saat terapi. Kita hapal itu sambil mengetuk untuk terapi, 1) Titik di  ubun-ubun kepala; 2) dahi antara alis mata; 3) ujung alis mata kanan/ kiri, 4) pas di bawah mata kanan/ kiri; 5) di bawah hidung;  6)  di bawah bibir bawah (dagu); (aura puntur)  7) di  tulang menonjol di atas dada dekat leer; 8) di bawah ketiak; titik lainnya 9) di bawah payu dara; ucapkan terus, ‘saya ikhlas, saya pasrah’ sambil mengetuk titik-titik tersebut. Lalu tarik nafa. Setiap satu titik antara 10-16 ketuk sambul tetap mengucapkan kalimat sambil konsentrasi.
Untuk non pisik, pertama digali apa latar bekang, apa penyebabnya. Usahakan hal-hal yang tidak membuat nyaman dilepaskan saja. Hadirkan penyebabnya itu, sambil mengetok titik-titik ajaib itu. Kalau ketemu anak yang tak mau bicara, awal ditebak-tebak aja sampai tepat. Apa saja yang menajdi dia ketagihan (gam online), apa penyebab takut Matermatik, takut kecoa, cicak dll. Setelah diterapi, pertanyaannya “Sudah sebrapa berkurangnya?”  Saat  terapi sebut saja masalahnya sambil mengetok titik-titik. Setelah menyebut masalahnya, ucapkan “Saya ikhlas melepaskannya..” Lakukan Tune In dan diringi Tapping.

D. PENUTUP
Sesungguhnya pengobatan ini adalah pengobatan Timur. Terapi Timur memperbaiki pola, sementara terapi Barat lebih kepada mengobat atau operasi.  Terapi ini intinya MELEPASKAN kenyamanan atau ketidaknyamanan agar sesuai degan yang seharusnya. Kenyamanan game online bagaimana melepaskannya. Ketidaknayamanan belajar bagaimana mendapatkan kenyamanannya. 

Ingatlah bahwa terapi adalah untuk semua orang, tanpa beda umur, budaya, agama dan kesukaan lainnya. Cobakan saja, lihatlah kejabibannya. Terapi ini tidak sama dengan rukyah walaupun ada juga yang mengkombinasikannya. Godaan untuk tidak terapi adalah karena bosan dan malas. Praktikkan saja, keajaibannya kita lihat. Hasilnya serahkan saja kepada Allah. Terapi ini hanyalah wasilah saja. Penentu hasilnya tetaplah Yang Maha Penentu.

Demikianlah catatan ini dibuat berdasarkan pelatihan On Line seorang motivator hebat, Pak Aris. Untuk yang akan melakukan kontak langsung dengan Pak Aris Ahmad Jaya dapat mengontak nomor WA berikut, 081210461034 untuk konsultasi.***

Juga di:  https://mrasyidnur.blogspot.com/2020/05/belajar-terapi-untuk-kesembuhan-aneka.html#more



SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar