7 Jun 2020

ABDURRAHMAN BIN AUF رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ SELALU GAGAL JADI ORANG MISKIN


Oleh H. Zubad Akhadi Muttaqien

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Suatu ketika Rasulullah ﷺ bersabda, Abdurrahman bin Auf رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya. Ini karena orang yang paling kaya akan dihisab paling lama.

Maka mendengar ini, Abdul Rahman bin Auf رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ pun berfikir keras, bagaimana agar bisa kembali menjadi miskin supaya dapat masuk surga lebih awal.

Setelah Perang Tabuk, kurma di Madinah yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk. Lalu harganya jatuh. Abdurrahman bin Auf رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ pun menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma busuk milik sahabat tadi dengan harga kurma bagus.

Semuanya bersyukur..Alhamdulillah..kurma yang dikhawatirkan tidak laku, tiba-tiba laku keras! Diborong semuanya oleh Abdurrahman bin Auf رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ.
Sahabat gembira. Abdurrahman bin Auf رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ pun juga gembira.

Sahabat lain gembira sebab semua dagangannya laku.  Abdurrahman bin Auf رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ gembira juga sebab...berharap jatuh miskin!

Abdurrahman bin Auf رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ merasa sangat lega, sebab tahu akan bakal masuk surga dulu, sebab sudah miskin. Namun.. Masya Allah, Rencana Allah ﷻ itu memang terbaik. Tiba-tiba, datang utusan dari Yaman membawa berita, Raja Yaman mencari kurma busuk.

Rupa-rupanya, di Yaman sedang berjangkit wabah penyakit menular, dan obat yang cocok adalah KURMA BUSUK !

Utusan Raja Yaman berniat memborong semua kurma Abdurrahman bin Auf رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.

Allahu Akbar.... Orang lain berusaha keras jadi kaya. Sebaliknya, Abdurrahman bin Auf رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ berusaha keras jadi miskin tapi selalu gagal.  Benarlah firman Allah ﷻ:

وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ

Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.
(QS. Adz Dzariyat, 22 )

Kisah diatas sesuai dengan hadist Dari Zaid bin Tsabit رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ, ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda :

مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ ، فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ِ،
وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ ،وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ ، جَمَعَ اللهُ أَمْرَهُ ،
وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.

Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya.  Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat,  Allah akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.

Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya (V/ 183);
Ibnu Mâjah (no. 4105); Imam Ibnu Hibbân (no. 72 Mawâriduzh Zham’ân);
al-Baihaqi (VII/288) dari Sahabat Zaid bin Tsabit رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ.

Semoga bermanfaat Aamiin

"SIRAH SAHABAT NABI ﷺ"
"SYARA' HADITS MUSNAD IMAM AHMAD"

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar