3 Sep 2020

Puisi-puisi Wahyu Nurhalim S.Pd.I M.Pd


KESABARAN HAKIKI 

Bersabarlah dengan kesabaran nan anggun
Dan segala sesuatunya tetap menjadi lebih baik atas semua keahlian

Menuruti ketergesaan hanya akan berujung pada penyesalan dan ungkapan dengan nada ynag amat tinggi
Bukankah keberhasilan itu milik orang yang tahu bagaimana cara menunggu? Sesabar itukah

Maka teruslah bersabar
Dan tingkatkan terus kualitas kesabaran itu
Tapi bukan berarti hanya dengan diam tanpa arti
Bertumbuhlah selalu dalam karya dan kreasi melalui tulisanku ini

Dan cobalah sejenak duduk bersama,
Mengurai gagasan yang menyembul di antara gelas-gelas kopi dan teh poci
Untuk kita mengerti lebih tajam bahasa
Memahami lebih dalam ke aras subtansi
Sungguh, unta pun tak akan terperosok dalam lubang yang sama sampai dua kali dalam setahun

Bila segala sesuatunya telah tertunai,
Hiasilah ia langkah ini dengan kuntum-kuntum do'a dan sholat yang khusyuk
Tawakal kita, adalah senyum bagi  semua umatnya nabi muhammad SAW

Indragiri Hulu, Riau 31/08/2020


DALAM SUNYI NAMAMU DAN NAMAKU

dalam putih sepi
kabut menembus awan namamu ada
hingga ke palung pekat lalu
tubuhku, merindu cahaya dari rekayasa asmara yang 
dijanjikan mulut di bawah auman singa si raja hutan pohon-pohon durian

di putih sunyi akan tenggelam
Para kutu berloncatan sambil menaridi selasar mata, duka berembun dan bersekutu dengan angin puncak hening
kita membicarakan masa lalu dan masa depan yang kembali
gembira menafsirkan dekapan dari sebuah buku dan foto udah kusuh dan lusuh

di meja perjamuan butiran-butiran embun memecah jadi bias di mata
suara radio tua yang hampir usang menumbuhkan kangen yang pelan-pelan melayari samudera cinta di pelupukmu

di putih sunyi
lautan maha cahya
daun terlepas

tahun-tahun sesudahnya
kita menjadi boneka di bilik atau manekin atau guling kapuk yang tiarap di palung dingin, malam. 

mendekap mimpi kemudian selepas musim-musim tua tanak di radio tua
pohon rambutan
selembar puisi
bunga pentas
sempurna jadi pikat detak tak berkarat
alasan melanjutkan nafas, derap jantung dan kuasa ilahi di wilayah paling rahasia

          yaitu renungan
          yaitu luka rindu
          bersekutu dengan doa malam doa fajar doa dini hari 
           kucoba lagi menerima kenyataan
           sekumpulan bunga layu
          mampir di mimpiku

di putih sunyi
butuh waktu melupakan hitam putih perjalanan kata-kata di bawah pohon rambutan
di kota dingin bagai bogor kedua
kini menyimpan gigil sesal dan kusedekahkan waktu
menulis sajak untukmu
cukup jadi nutrisi bahagia lahir dan batinmu serta tidak lupa selembar doa di manaqib tua kubisikkan ada bagian yang tertinggal doa muharram ku ditahun ini 1442 H

di putih sunyi 
bayangmu pelan singgah
harum menggoda aku terbang hingga kefantasi kelangit ketujuh

Indragiri Hulu, Riau 1 September 2020



DERASNYA


Saar deras aku melangkah
Menunggu kecupan saat aku terjebak dalam rayuanmu

Inikah?
Pertemanan atau sekedar rusukmu 
Ekploitasi dalam dangkalnya sanubarimu?


Riau, Indragiri Hulu 2 September 2020

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar