SABTU (21/11/20200 pagi. Persisnya pagi menjelang siang. Sekitar pukul 09.00 WIB saat pintu ruang maya zoom Media Guru Indonesia (MGI) mulai dibuka dan dimasuki para anggota. Itulah waktu digelarnya Temu Nasional Guru Penulis (TNGP) MGI Tahun 2020. Pertemuan Akbar Tahunan yang pada tahun lalu dipusatkan di Ibu Kota Negara, Jakarta tahu ini harus mau menerima fakta, virtual saja. Covid menjadi penentu keputusan ini.
Dengan host sekaligus moderator Mas Febry Suprapto yang merupakan Instruktur Nasional MGI tampil tujuh orang penggiat literasi seperti, 1). Dra. Yasmi, M.Pd. (Ketua Umum IGPPL Sumatera Barat); 2). M. Maghfur Qumaidi, S.Sos., S.Pd., M.Si. (Ketua Umum IPP Jawa Timur); 3). Agusrida, M.Pd.(Ketua Umum KPPL Kemenag Sumatera Barat); 4). Alphian Sahruddin, S.Pd., M.Pd. (Ketua Umum Penggiat Literasi Anging Mamiri Sulawesi Selatan); 5). Titiek Soertirahaajoe, S.Pd. (Ketua AGPG Grobogan Jawa Tengah); 6). Prawiro Sudirjo (Wakil Ketua IP3L Jawa Barat); dan 7). Dewi Sri Indriati Kusuma, S.Pd., M.Pd. (Bendahara Umum IPPSU Sumatera Utara).
Ketujuh pendekar literasi ini, meskipun oleh host hanya diberi waktu sangat singkat untuk berbagi pengalaman literasi, ternyata itu sudah cukup membuat suasana hangat dan semangat webinarnya. Buktinya, diskusi yang terjadi dari beberapa pertanyaan peserta membuat suasana di ruang zoom begitu meraih dan hidup.
Kita menjadi saksi, betapa banyak hal yang dikupas. Mulai dari suka duka dalam merintis agar literasi dapat mengakar di lingkungan pendidikan terutama para guru, hingga trik atau kiat sukses dalam menerapkan penggalakan literasi di tempat masing-masing. Tidak kalah penting, dibicarakan juga imbas dari pelaksanaan program 'membumikan literasi' tersebut di setiap daerah.
Tidak saya ulas lagi apa saja yang dibicarakan para narasumber. Yang pasti, jika ingin mengulang mendengarkan diskusi dan tanya jawab dalam webinar, silakan disimak kembali dengan membukan YouTobe Media Guru. Rakaman webinar ada di situ.
0 Comments:
Silakan Beri Komentar