4 Jan 2021

Rencana Tatap Muka Sekolah Januari 2021 itu Batal


TANAIKARIMUN.COM - KARIMUN, SEHARUSNYA mulai hari Senin (04/01/2021) ini sekolah-sekolah sudah membuka pembelajaran secara tatap muka bagi siswanya. Itu sesuai dengan yang pernah disampaikan oleh Mendikbud RI, Nadiem Makarim beberapa waktu lalu. Katanya, waktu itu, sudah ditandatangani keputusan bersama oleh beberapa menteri terkait. Selain Kemdikbud, juga Kemdagri dan Kemenkes ikut menandatangani surat itu. Sekolah boleh dibuka jika Pemda dan orang tua mengizinkannya. Itulah perinsipnya izin Pemerintah Pusat itu.

Namun, tersebab masih maraknya corona ternyata hampir semua Pemda di Indonesia belum memberikan izin untuk mengganti PJJ dengan pembelajaran tatap muka. Meskipun beberapa Pemda Tingkat Dua (Kabupaten/ Kota) ada yang mulai mengizinkannya. Dan orang tua pun setali tiga uang, menyetujui keputusan Pemda untuk tidak membuka dulu sekolah awal tahun ini.

Kemendikbud sendiri, seperti sudah dibaca di beberapa media mengumumkan bahwa rencana sekolah tatap muka di bulan Januari 2021 batal diselenggarakan. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, ada kekhawatiran jika sekolah tatap muka kembali dibuka. Hal ini lantaran kasus Covid-19 di beberapa daerah di Indonesia justeru mengalami peningkatan sebagaimana banyak diberitakan oleh media.

Masih menurut pemberitaan, misalnya hajinews.id, 03/01/21 memberitakan bahwa beberapa pakar dan ahli epidemiologi turut mendukung langkah pembatalan sekolah tatap muka di bulan Januari 2021 ini. Mengutip situs haji ini, epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan bahwa pembukaan kembali sekolah tatap muka sangat berisiko. Artinya belum tepat saat ini.

Fakta di negara kita, di bulan Desember ini bangsa kita memang masih menghadapi masalah covid-19 yang menakutkan dengan beberapa kejadian yang terburuk. Ada berita penambahan kasus positf covid-19 dan ada juga berita kematian oleh virus ini. Yang jelas, secara teoritis praktis pengalaman berbagai kegiatan seperti Pilkada, Pemilu, ataupun keramaian yang sudah kita lakukan akan berpotensi memperburuk keadaan ke depan. Ditambah lagi adanya potensi libur panjang akhir tahun atau awal tahun yang baru saja kita jalani mungkin saja penyebaran corona sedang berlangsung di antara kita. 

Oleh karena itu, para pakar menyarankan agar pemerintah sebaiknya membuka sekolah pada akhir Februari 2021 nanti. Hal ini disebabkan, angka positivity rate di rata-rata daerah di Indonesia belum ada yang mencapai 5-8 persen, sehingga membuat pandemi Covid-19 belum dapat dikendalikan.

Bahkan, berdasarkan anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesi (IDAI), pembukaan kembali sekolah di masa pandemi belum bisa dilakukan. Apabila sekolah kembali dibuka, maka akan berpotensi meningkatkan penyebaran virus karena adanya mobilitas atau pergerakan masif.

Bagaimanapun, jika nanti Pemda dan orang tua memberi lampu hijau untuk belajar tatap muka, tentu saja pihak sekolah harus memenuhi syarat-syarat protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Sekolah pun harus benar-benar menyiapkan diri untuk ini. Beberapa hal perlu sekolah ketahui, misalnya,

1) Sekolah harus mengetahui atau mencari tahu tentang pemetaan positif covid per kelurahan;

2) Sekolah memastikan pula pemetaan lokasi sekolah kaitannya dengan guru atau siswa yang bertempat tinggal di zona seperti apa;

3) Perihal transportasi guru dan murid apakah lintas zona yang berbeda-beda itu.

4) Kontak guru atau murid dengan orang lain juga perlu menjadi perhatian;

5) Segala persyaratan protokoler kesehatan harus sudah disiapkan oleh sekolah sebaik mungkin.

Hari ini, harapan akan masuk kembali ke sekolah memang belum dikabulkan. Tapi boleh jadi beberapa waktu ke depan akan diizinkan juga. Maka kesiapan sekolah yang mungkin sebelum sudah dilakukan, harus dikuatkan lagi kesiapan itu. Memang sedih, tapi ini demi kesehatan yang lebih berarti. Kita berharap, semoga segera corona sirna dan sekolah kembali dapat memberikan pelayanan pendidikan kepada anak bangsa.*** (mrn)



SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar