16 Agu 2021

Bagaimana Tanda Manusia Menerima Karunia-Nya?


KEMERDEKAAN yang akan kita peringati untuk tahun ke-76 pada tahun 2021 ini adalah karunia Allah. Keterangan itu dapat kita baca pada pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang menyebutkan kemerdekaan bangsa Indonesia itu adalah atas berkat Allah. Jadi, tidak harus diragukan kalau kemerdekaan Indonesia itu adalah satu karunia terbesar dari Allah.

Karunia Allah bisa diperoleh oleh kelompok atau lembaga seperti negara. Bisa juga diperoleh perorangan. Beroleh karunia dari Allah tentu saja menjadi harapan setiap manusia. Tapi apakah kita adalah orang yang sudah atau sedang mendapatkan karunia dari Allah?

Bersempena bangsa Indonesia akan mengenang kembali hari kemerdekaan yang merupakan salah satu karunia Allah paling besar diberikan kepada bangsa kita mari kita merenungkan perihal tanda-tanda orang beroleh karunia dari Allah. Mengutip tulisan berjudul Hikmah Malam : Tanda Orang Yang Mendapatkan Karunia Allah SWT yang dipublish di laman hajinews.id pada hari Senin (16/08/2021) ini dikatakan bahwa tanda orang beroleh karunia itu memiliki tanda, yakni tetap beriman kepada Allah saat tertimpa ujian berupa musibah.

Masih dari artikel yang sama, Syekh Ibnu Atha’illah dalam kitab Al-Hikam, mengatakan, seharusnya terasa ringan kepedihan akibat musibah yang menimpa kamu, karena kamu mengetahui bahwa Allah yang sedang menguji kamu, dan Allah yang membuat takdir kamu. Allah juga yang bisa memberikan dan memilih yang terbaik untuk kamu. Allah yang membiasakan kamu merasakan dan menerima sebaik-baik pilihan-Nya dan pemberian-Nya.

Abu Ali Addaqqaq mengatakan, suatu tanda bahwa seseorang mendapat taufik dan karunia dari Allah adalah terpeliharanya iman dan tauhid dia saat menghadapi ujian dan musibah. Sebagaimana dikatakan di Alquran, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS Al Baqarah: 216)

Abu Thalib Al-Makki mengatakan, manusia tidak suka miskin, hina dan penyakit. Padahal itu semua mungkin baik baginya untuk bekal dia di akhirat. Sebaliknya manusia suka kaya, sehat dan terkenal. Padahal semua itu bahaya dan buruk akibatnya. Artinya penerimaan apapun dari Allah adalah tanda bahwa seseorang itu sesungguhnya mendapatkan karunia dari Allah. Sebaliknya, tidak menerima dengan ikhlas apa-apa yang datangnya dari Allah, sesungguhnya itu pertanda bahwa karunia Allah sangatlah jauh darinya.

Kemerdekaan yang didapatkan dengan pengorbanan yang tidak terpermanai jumlahnya dan bangsa kita dengan ikhlas dan antusias menerimanya, itulah bukti kita memang beroleh karunia dari-Nya. Untuk itu pula kita dengan rela mengisi dan meneruskan perjuangan mempertahankan kemerdekaan ini. Jika ada diantara kita yang belum mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya, itulah pertanda bahwa karunia Allah belum dirasakannya. Selamat mengingat kemerdekaan RI dan masri kita isi sesuai kapasitas yang ada pada diri kita.***

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar