12 Jan 2022

Kehidupan itu Apa Adanya (Jauhi Sombong)


BEBERAPA pernyataan Bob Sadino sering menjadi rujukan orang dalam memotivasi diri dalam menjalani hidup dan kehidupan. Sebagai seorang pengusaha sukses, yang perjalanan hidupnya penuh kesederhanaan, Bob Sadino memang layak dicontoh. Dengan itu pula pernyataan-pernyataannya selalu didengar atau dibaca.

Di salah satu media, pernyataan Bob Sadino dikutip menyatakan begini, "Jika Anda bilang Anda susah, banyak orang yang lebih susah dari pada Anda. Jika Anda bilang Anda kaya, banyak orang yang lebih kaya dari pada Anda."Dia ingin menegaskan bahwa kesusahan atau kesulitan yang dihadapi tidak perlu disesali karena ternyata masih ada orang lain yang lebih sulit dari pada diri kita sendiri.

Sebaliknya jika kita merasa kaya tidak perlu itu menjadi kebanggaan yang menajdikan kita sombong atau angkuh. Mengapa? Karena masih ada orang yang lebih kaya dari pada diri kita. Lalu untuk apa menyombongkan diri atas kekayaan yang dimiliki? Begitulah kira-kira yang ingin ditegaskannya. Kekayaan yang pada hakikatnya juga bersifat relatif tidak dapat dibandingkan antara satu orang dengan orang lainnya.

Pernyataan itu kurang-lebih satu semangat dengan pernyataan Bob Sadino lainnya yang berbunyi begini, "Di atas langit, masih ada langit. Suami, isteri, anak, jabatan, harta hanyalah titipan sementara.” Begitu dia menegaskan pada pernyataan lainnya. Dan kalimat terakhir ini juga banyak dikutip oleh media. Saya sendiri mengutip kalimat-kalimat Bob ini dari kiriman teman di media sosial juga. Dan setelah dibaca-baca di media online lainnya juga ditemukan sama. Maka muncullah pada jalaman ini sebagai pemotivasi diri dan siapa saja yang berkenan membaca dan memahami.

Satu hal penting sebagai penguat, sesungguhnya dalam agama (Islam) yang kita pahami juga ditegaskan begitu adanya. Di kitab suci (alquran) atau pada buku-buku hadits kita akan mudah menemukan pernyataan berkaitan dengan larangan sombong atau lalai disebabkan oleh kekayaan atau harta. Anak-isteri dan keluarga juga diingatkan agama, jangan sampai membuat lalai mengingat Tuhan. Itu akan sangat merugikan.

Semoga catatan singkat ini sedikit-banyak mengingatkan kembali, baik kepada diri sendiri (penulisnya) mamupun kepada orang lain atau pembaca catatan ini. Jika ada manfaatnya, kiranya manfaat itu adalah untuk kemanfaatan bersama. Semoga!***


SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar