17 Jun 2022

Pesan Surah Ar-Rahman, Agar Tidak Kufur Nikmat


JIKA kita baca surah Ar-Rahman, surah ke-55 dari 114 surah yang ada di dalam alquran, kita akan terenyuh. Kita akan bersyukur dan tidak akan melupakan rahmat dan nikmat yang dianugerahkan Allah kepada kita. Meneruskan pesan tulisan berjudul Hikmah Pagi : 8 Keutamaan Surat Ar Rahman, Pengingat Agar Tidak Kufur Nikmat yang diposting Sitha pada hari Kamis (16/06/2022) kemarin di laman hajinews.id kita diberi 8 (delapan) keutamaan surah Ar-Rahman jika kita membaca dan memahaminya..

Surah yang bermakna 'pengasih-penyayang' itu adalah surah golongan Makkiyah karena diturunkan di kota Mekkah. Ada78 ayat di dalamnya. Dan salah satu ayat yang berbunyi ‘Fabiayyi alaa’i Rabbikuma tukadzdziban yang berarti ‘Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?’ yang diulang-ulang Allah sampai 31 kali menunjukkan betapa Allah mengingatkan bahwa begitu besar dan luasnya rahmat dan nikmat Allah, namun masih ada yang ingkar. Sejatinya nikmat itu hendaklah disyukuri selamanya.

Mengutip dan meneruskan postingan Sitha, itu kedelapan keutamaan surat Ar Rahman, itu adalah,

1. Akan Selalu Memperbanyak Memuji Allah;
Keutamaan surat Ar Rahman yang pertamana adalah dapat membantu umat muslim untuk memperbanyak pujian kepada Allah SWT. Hal ini merujuk pada kata ‘Ar Rahman’ sendiri yang diketahui merupakan Nama Allah yang memiliki arti “Maha Pengasih nikmat dunia dan akhirat”.

Terlebih lagi jika kita membaca surat Ar Rahman sambil berserah diri kepada Allah Swt. Akan ada banyak sekali keutamaan yang bisa kita dapatkan.

2. Sebagai Pengingat bahwa Allah Memiliki Sifat Ar Rahman;
Keutamaan surat Ar Rahman berikutnya adalah untuk mengingatkan kita bahwa Allah SWT memiliki sifat Ar Rahman. Secara garis besar, isi dari surat Ar Rahman adalah segala penjabaran nikmat Allah Swt yang luar biasa melimpah. Hal ini yang akan senantiasa mengingatkan kita bahwa Allah memiliki sifat maha pengasih lagi maha penyayang kepada semua.

3. Pengingat Agar Tidak Kufur Nikmat;
Keutamanaan surat Ar Rahman berikutnya adalah sebagai pengingat agar kita tidak mengkufuri nikmat. Hal ini telah dijelaskan dari ayat Ar Rahman yang menjabarkan tentang banyak nikmat Allah yang telah diberikan. Diantaranya adalah ayat ke 3 yang memiliki arti “telah menciptakan manusia”.

Jika kita membaca surat Ar Rahman dengan sepenuh arti dan memaknai setiap bait kalimatnya, insyaallah kita tidak akan mengkufuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Sebab, bisa hidup ke dunia merupakan salah satu karunia dan nikmat Allah yang luar biasa. Sudah sepatutnya sebagai manusia, kita bersyukur atas segala kelimpahan nikmat yang mungkin tak kita sadari.

4. Sebagai Pengingat untuk Selalu Beribadah;
Keutamaan surat Ar Rahman selanjutnya adalah sebagai pengingat umat manusia agar selalu beribadah kepada Allah Swt. Hal ini merujuk pada kebenaran bahwa pada dasarnya, tak hanya manusia saja yang beribadah kepada Allah.

Kekuasaan milik Allah tak hanya mampu menciptakan yang tampak saja, namun yang tak tampak juga. Seperti misalnya saja kerajaan Jin dan alam semesta yang tidak tampak dari pandangan manusia juga diciptakan oleh Allah.

5. Sebagai Pengingat bahwa Manusia adalah Makhluk Pelupa;
Keutamaan surat Ar Rahman berikutnya adalah dapat menjadi pengingat bahwa sesungguhnya manusia adalah makhluk yang pelupa. Hal ini merujuk pada banyaknya pengulangan pada ayat “fabiayyi aalaa’i robbikuma tukadziban”. Hal ini mungkin diharapkan agar dapat menjadi pengingat bahwa pada dasarnya manusia adalah pelupa.

Kalimat tersebut yang berarti ‘Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?’ merupakan sebuah kalimat tanya yang seolah meminta jawaban agar manusia sadar bahwa sesungguhnya nikmat Allah luar biasa banyaknya hingga mungkin tak disadari oleh manusia selama ini.

6. Dapat Ridho dari Allah atas Segala Nikmat yang Telah Diberikan;
Keutamaan surat Ar Rahman berikutnya adalah bisa mendapatkan ridho dari Allah dari segala nikmat yang telah diberikan. Hal ini merujuk pada tafsir Ats Tsaqolayn, Rasulullah bersabda: “barang siapa membaca surat Ar Rahman, Allah akan menyayangi kelemahannya dan meridhoi nikmat yang dikaruniakan kepadanya.”. Hadits ini lah yang semakin menguatkan keutamaan surat Ar Rahman.

7. Orang yang Membaca Surah Ar Rahman Seperti Mati Syahid;
Keutamaan surat Ar Rahman selanjutnya mungkin banyak diharapkan oleh kaum muslimin. Sebab, untuk orang-orang yang gemar mengamalkan surat Ar Rahman, maka ketika wafat nanti, wafatnya seperti mati syahid.

Rasulullah pernah bersabda: “Barang siapa membaca Ar Rahman, dan ketika membaca kalimat ‘fabiayyi aala’i robbikuma tukadzibaan’ kemudian jika dia mengucapkan: tidak ada satupun nikmat-Mu dari Tuhanku yang aku dustakan, maka jika membacanya di malam hari kemudian mati, maka matinya seperti mati syahid, jika membacanya di siang hari kemudian ia mati, maka matinya seperti mati syahid.” 

8. Mendapat Syafaat di Hari Kiamat;

Rasulullah bersabda: “Jangan tinggalkan membaca surat Ar Rahman, bangunlah malam bersamanya, surah ini tidak menentramkan hati orang-orang munafik, kamu akan menjumpai Tuhan bersamanya (ArRahman) pada hari kiamat, wujudnya seperti wujud manusia yang paling indah dan baunya paling harum, pada hari kiamat tidak ada seorangpun yang berdiri dihadapan Allah yang paling dekat dengan-Nya selainnya. Pada saat itu Allah berfirman: soapakah orang di dunia yang sering bangun malam dan tekun membacamu? Dia menjawab: Ya Robbi, Fulan bin Fulan, lalu wajah mereka menjdi putih. Dan ia berkata kepada mereka: berilah syafaat bagi orang-orang yang mencintai kalian. Kemudian ia memberi syafaat sampai yang terakhir dan tidak ada seorang pun yang tertinggal dari orang-orang yang berhak menerima syafaat mereka. Lalau ia berkata kepada mereka: masuklah kalian ke surga, dan tinggallah di dalamnya sebagaimana yang kalian inginkan.”

Hal penting bagi kita adalah bahwa dengan membaca dan memahami Surah Ar-Rahman, itu semoga kita tetap konsisten untuk mensyukuri nikmat. Jangan kita sampau kufur nikmat.***


SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar