31 Agu 2022

Bekerja Cerdas Bekerja Keras Bekerja Ikhlas


JARGON dengan kalimat Bekerja Cerdas, Bekerja Keras dan Bekerja Ikhlas sudah sering didengungkan oleh banyak pihak. Baik perorangan maupun kelompok. Kalimat ini dipakai seperti ucapan mantera. Seolah dapat menyihir pendengarnya. Sepasang calon Kepala Daerah di satu daerah, misalnya menjadikan jargon ini sebagai penguat visi-misinya. Bahkan sampai terpilih dan melaksanakan tugasnya sebagai Kepala Daerah, jargon ini terus dipergunakan. Baguslah, tentunya.

Sesungguhnya bagi kita jargon yang berisi ajakan untuk bekerja dengan cerdas, bekerja lebih keras penuh semangat dan bekerja dengan sandaran ikhlas, itu sangatlah penting. Jika kombinasi ketiganya dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, sempurnalah strategi kita dalam mengemban amanah kehidupan. Bukankah Tuhan menciptakan kita sepenuhnya untuk mengabdi (beribadah) kepada-Nya? Artinya bekerja, bekerja dan bekerja tanpa menyimpang dari arahan-Nya. Pekerjaan yang dinaungi aturannya. Itulah ibadah.

Ada satu kalimat mutiara yang maknanya disadur dari makna kitab suci berbunyi, 'Tidak ada orang yang aman tanpa iman dan tidak ada orang yang mulia tanpa takwa'. Kalimat itu sekaligus memantik semangat kita untuk beriman dan terus meningkatkannya sekaligus bertakwa kepada-Nya untuk dapat meraih derajat mulia.  Caranya tidak ada yang lain kecuali menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Itu artinya bekerja dengan tujuan beribadah.

Bekerja cerdas, bekerja keras dan bekerja ikhlas dikaitkan dengan perolehan rezeki dari Allah, pada hakikatnya tergantung kepada kepatuhan kita kepada perintah Allah itu sendiri. Mengutip firman-Nya di surah Al-Ankabut ayat 17 yang berbunyi, “Maka carilah rezeki di sisi Allah, kemudian beribadah dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada Allah kamu akan dikembalikan,” serta firmannya di surah Al-Jumuah ayat 10 yang berbunyi, “Maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung,” nyata kedua perintah itu menyuruh hamba-Nya untuk berbuat, bergerak dan bekerja dalam usaha mendapatkan rezeki. Kita tahu sekaligus diingatkan bahwa perbuatan seperti adalah bentuk beribadah kepada-Nya.

Karena perintah untuk bekerja itu datang langsung dari Zat Maha Berkuasa, Allah Swt maka bagi kita (baca: muslim) tidak ada pemahaman lain kecuali harus bekerja dengan penuh semangat, mengikuti ketentuan dan strategi yang jitu serta dilengkapi dengan sikap legowo alias ikhlas dalam usaha kita mencari rezeki. Bersemangat artinya bekerja sepenuh hati. Cerdas artinya mengikuti ketentuan untuk kemudahan dalam bekerja. Terakhir, ikhlas atau menerima hasil apapun dengan baik tanpa harus menyalahkan siapapun.

Tentang pentingnya bekerja dan bekerja penuh semangat, bisa juga memgingat kembali sebuah pesan dari salah sahabat Nabi Muhammad, Abu Bakar yang mengatakan, “Janganlah salah seorang di antara kalian hanya duduk tak mencari rizki seraya berkata Wahai Allah berilah aku rizki. Sedangkan telah kalian ketahui, langit tidak menurunkan hujan emas maupun hujan perak.” Nyata sekali bagaimana seharusnya sikap kita dalam usaha mencari rezeki. Keyakinan bahwa mencari rezeki juga sebuah ibadah mulia maka tidak ada alasan apapun yang dapat menghalangi kita untuk melakukannya. jargon bekerja cerdas, bersamangat dan ikhlas itu adalah cara terbaik untuk mendatangkan semangat kita. Semoga!***

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar