17 Nov 2022

Sekolah Islam Terpadu, Solusi untuk Generasi Qurani Maju


UNTUK sekolah formal, dari Taman Kanak-kanak (TK) sampai ke SLTA, selain satuan pendidikan yang disediakan oleh Pemerintah (Kemdikbudristek) juga ada sekolah-sekolah swasta di bawah yayasan atau lembaga tertentu lainnya. Sekolah-sekolah swasta berciri Islam dengan sebutan Sekolah Islam Terpadu (SIT) adalah salah satunya. SIT adalah satuan pendidikan formal yang saat ini berkembang pesat. Di bawah JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu) sekolah-sekolah ini menjadi sekolah yang diinginkan orang tua siswa.

Berkembangnya SIT dan menjadi pilihan bagi orang tua siswa karena nilai-nilai agama Islam yang dijadikan  pertimbangan utamanya.  Konsep Dasar Sekolah Islam Terpadu (SIT), sebagaimana dapat disimak di laman https://jsit-indonesia.com/ JSIT adalah sekolah yang mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan AlQur’an dan As-Sunnah. Konsep operasional SIT merupakan akumulasi dari proses pembudayaan, pewarisan dan pengembangan ajaran agama Islam, budaya dan peradaban Islam dari generasi ke generasi.

Dengan konsep dan penggabungan antara kurikulum yang ditetapkan Pemerintah melalui Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan kurikulum JSIT sekolah-sekolah ini menjadi sekolah yang memberikan pelayanan materi pendidikan lebih banyak berbanding sekolah-sekolah formal pada umumnya. Tidak heran kalau sekolah-sekolah ini berusaha menjadi sekolah yang berkualitas.

Penggunaan kata 'terpadu' dalam SIT dimaksudkan sebagai penguat (Tauhid) dari Islam itu sendiri. Maksudnya adalah, Islam yang utuh dan menyeluruh, dalam segala aspek kehidupan. Bukan hanya berupa pemahaman formal dalam lingkungan sekolah tapi mencontohkannya dalam aspek kehidupan sehari-hari.

Satu hal yang perlu dipahami bahwa kurikulum yang digunakan di SIT adalah dengan tetap mengacukepada kurikulum yang ditetapkan Pemerintah dalam hal ini Kemdikbudristek. Namun sekolah Islam ini melakukan pengembangan sesuai dengan nilai-nilai Islam yang menjadi dasar pendidikan.

Dalam aplikasinya, SIT menerapkan pendekatan penyelenggaraan dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi satu jalinan kurikulum. Dengan pendekatan ini, semua mata pelajaran dan semua kegiatan sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai Islam. 

Pelajaran umum, seperti Matematika, IPA,IPS, Bahasa, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Pendidikan  Keterampilan dan lainnya kesemua itu dibingkai dengan pijakan, pedoman dan panduan Islam. Sementara dalam pelajaran agama, kurikulum diperkaya dengan pendekatan konteks kekinian, kemanfaatan, dan kemaslahatan.

Memperhatikan praktik pembelajaran di SIT, pelajaran yang diberikan sangat lengkap, Pendidikan Dasar Umum dan Pendidikan Agama. Mata Pelajarn di SIT antara lain seperti Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, dan Penjaskes dan lainnya yang ditetapkan Pemerintah di sekolah umum. Sementara pelajaran yang berkaitan dengan keislaman dapat dilihat seperti Akidah Akhlak, Al-Qur’an dan Hadits, Fiqih, Taregh, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Tahfidz, Tahsin, Komputer dan lainnya.

Dengan cukup padatnya pelajaran dan mengajarkan keterpaduan nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, maka konsep SDIT memang mengharuskan menggunakan sistem full day school (sekolah sepenuh hari). Anak-anak berada di sekolah dalam waktu yang lama hingga sore hari.

Mereka tak hanya belajar dalam kelas, tapi juga melaksanakan solat wajib dan sunnah secara berjamaah. Saat belajar mengaji, ada guru khusus yang mengajarkannya. Bukan sekadar membaca tapi benar-benar diajarkan secara detail cara membaca yang benar sesuai tajwid dan tahsinnya.  Selain itu, anak-anak juga dilatih untuk menghafal Al-Quran. 

Di SIT orang tua atau wali siswa pun harus terlibat aktif dalam menyiapkan anak, membimbing serta mendampingi anak dalam menjalani tiap aktivitas sekolah. Hal ini karena sistem sekolah terpadu artinya sekolah dan orang tua juga bekerja sama dan terpadu dalam hal mendidik anak. Itulah spesifikasi dari sekolah SIT. Artinya, SIT adalah solusi belajar dan pembelajaran untuk generasi qurani yang maju.

Di Kabupaten Karimun, SIT yang menjadi harapan orang tua untuk menyekolahkan putra-putrinya adalah SIT Darul Mukmin. Di sini sudah ada TKIT, SDIT dan SMPIT. Juga ada rumah tahfizh Darul Huffazh di bawah Yayasan Fathur Haekal yang membimbing dan mengajar anak-anak SD atau SMP yang ingin menjadi hafiz (penghafal alquran). Para siswa dapat menginap di rumah yang disediakan oleh pengelola rumah tahfizh.***

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar