31 Des 2022

Catatan Hari Terakhir di Tahun 2022


INILAH catatan hari terakhir tahun 2022. Sabtu, ujung pekan terakhir sekaligus hari terakhir di bulan Desember 2022, 31 Desember 2022. Besoknya, hari pertama di tahun baru, 2023. Catatan singkat ini ditulis untuk mengingatkan diri sendiri dan siapa pun membaca ini. Tahun memang akan terus berganti mengikuti pergantian jam, hari, pekan dan bulan. Akan kembali seperti awal, memulai dari Januari lagi.

Sore, bakda asar kami, maksudnya saya, isteri dan anak-cucu di sini (Wonosari) bersama keluarga isteri, emak dan anak-menantu serta cucunya (Kampung Bukit, Bukit Tembak dan Pelipit) sepakat mengisi waktu terakhir ini untuk berjalan sore. JJS, alias jalan-jalan sore. Kami sepakat mengunjungi jembatan kuning Karimun yang belakangan menjadi salah satu tujuan hiburan masyarakat di kota ini.

Selesai asar, itu kami bergerak dari Wonosari ke Kampung Bukit. Menjemput Ibu Mertua alias Ibunda isteri saya, Zuhrijah. Ikut serta anaknya yang bungsu atau adik isteri saya, Desi serta tiga anaknya. Kami terus menuju Coastal Area. Keluarga yang lain, Ani (adik isteri saya yang lain) bersama suami dan dua anaknya menggunakan mobil sendiri. Begitu juga Zahar (satu lagi adik isteri saya) bersama isteri dan satu orang anaknya.

Kami bertemu di lokasi Jembatan Kuning, lokasi ujung Jalan Coastal Area. Setelah dicat kembali jembatan yang menghubungkan daratan tepi laut di Kecamatan Tebing itu kini dia kelihatan lebih cantik. Asri. Jalan dari bawah ke atasnya pun sudah diaspal. Sempurnalah harapan pengunjung jika ingin melewati jalan ke atas jembatan itu menggunakan mobil atau berjalan kaki. Jalannya sudah rapi.

Kami berhenti di bagian awal kami sampai. Tidak naik ke atas badan/ jalan di jembatan. Kebetulan begitu ramai pengunjung di hari terakhir tahun berjalan ini. Kami melihat, sebagian pengunjung ini tidak hanya sekadar berkunjung sore menjelang magrib. Mereka ada yang sudah memasang tenda. Seolah mengkapling lokasi di tepi laut itu untuk bermalam.

Saya sempat bertanya kepada salah seorang pengunjung yang mobilnya dilengkapi alat-alat musik. Musiknya dengan pengeras suara juga sudah disetel sejak kami belum sampai. Di sekeliling mobilnya juga dipasang tali --warna merah/ putih-- sebagai pembatas lokasi dia dan keluarga. "Kami mau sampai subuh, Pak." Begitu dia menjelaskan. Sepertinya ada beberapa keluarga yang akan bermalam di sekitar jembatan itu. Tentu maksudnya menunggu datangnya tahun baru.

Kami anak-beranak dan semua keluarga Bunda Zuhrijah meninggalkan lokasi sebelum magrib tiba. Kami lihat pengunjung kian ramai juga. Kami menuju ke sebuah kedai kopi, Kafe Ucu, di sekitar Rumah Makan Raja Husin. Kami duduk melingkari dua meja yang sudah tersedia. Masing memesan makan dan minuman sesuai selera. Kami juga melaksanakan solat magrib di sini karena waktu magrib sudah masuk.

Setelah makan dan minum sesuai yang kami order masing-masing, menjelang pukul tujuh atau akan masuk waktu isya kami meninggalkan kedai makan-minum itu. Kami kembali ke rumah masing-masing. Begitu saja cara kami menikmati suasana hari terakhir 2022. Tidak ada acara khusus menyambut tahun baru 2023 karena memang tahun ini akan terus begitu. Tidak ada yang istimewa dan baru, sesungguhnya.*** (M. Rasyid Nur)

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar