20 Des 2022

Setelah Festival Gurindam ASEAN Usai, Peserta pun Bersurai


KEGIATAN Peluncuran Buku Gurindam Kalbu ASEAN dan Festival Gurindam ASEAN sudah berakhir. Ahad (18/12/2022) malam sejak dibuka Jumat (16/12/2022) pagi. Senin (19/12/2022) ini adalah pagi terakhir saya dan beberapa orang rekan-rekan dari Kepri dan provinsi lainnya sarapan pagi di Hotel Alia, Cikini, Jakarta. Tamu-tamu dari luar negeri --Malaysia dan Singapura-- juga akan segera beranjak dari hotel setelah selama tiga hari di sini. Informasinya, satu-dua jam ke depan kami sudah akan meninggalkan tempat ini. bahkan, kononnya sudah ada duluan berangkat sejak paginya.

Dari ngobrol dengan teman-teman dari Provinsi 'Segantang Lada' saya mendapat info kalau sebagian di antara kami akan meninggalkan hotel pada pukul 09.30. Tapi ada juga yang akan pamit pada siang hari ini. Saya sendiri bersama Ainun --dari Kabupaten Karimun, Kepri-- akan meninggalkan hotel pada pukul 10.00. Tiket pesawat kami nanti siang, pukul 14.30, kebetulan dengan pesawat dan waktu penerbangan yang sama

Singkat cerita, kami berdua berangkat ke Bandara Sukarno-Hatta tepat pukul 10.00 pagi. Kami naik gocar dengan menggunakan aplikasi gojek. Itu juga atas saran dan inisasi teman se-daerah. Kurang dari satu jam kami berdua sudah sampai di Bandara. Melalui pintu E2 kami langsung masuk untuk melapor ke bagian konter Lion Air, sesuai tiket.

Meski lumayan panjang waktu menunggu waktu, tidak masalah. Mendingan menunggu dari pada ditunggu atau malah terlambat dan ditinggal pesawat. Itu sikap yang sudah kami pegang. Lumayan lama kami duduk di ruang tunggu, E5 itu. Bahkan ketika diumumkan penerbangan Lion Air JT 378 yang akan kami tumpangi Jakarta-Batam ditunda, kami tetap sabar saja. Tidak ada gunanya 'meropek' kata saya dalam hati. Dan ketika pengumuman dari bandara mengatakan, penumpang diminta masuk pesawat, kamipun masuk tanpa harus mendengus keluh. Kami masuk pesawat bersama ratusan penumpang lainnya. Saya duduk di seat 17C sementara Ainur di seat 17D.

Ketika pesawat mulai bergerak saya melihat jam tangan, pukul 15.18. "Pesawat ini sepertinya mengatur posisi dari tempat parkir awal menuju ujung jalan itu." Demikian kesimpulan dalam hati saya. Entahlah, kalau saya salah. Mesinnya tetap menyala tapi pesawatnya berhenti bergerak setelah beberapa menit berjalan. Ketika pesawat kembali berhenti, saya memandang keluar melalui lobang kaca. Beberapa pesawat saya lihat mendarat di jalan itu. Berarti pesawat kami menunggu giliran setelah pesawat-pesawat itu selesai mendarat.

Beberapa saat berikutnya saya mendengar ada aba-aba di speaker di depan sana. Sepertunya perintah untuk bersiap untuk terbang. Benar saja karena pesawat ini kembali bergerak. Pelan saja menuju jalur tempat terbang itu. Dan tepat pukul 15.33 saya merasakan pesawat ini sudah take off meninggalkan bumi setelah sebelumnya melaju sangat kencang. Kembali saya melihat keluar sana. Kelihatan bumi yang semakin menjauh.***

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar