Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan

3 Nov 2021

Maya Jadi Muallaf Tersebab Lumpia

Maya Jadi Muallaf Tersebab Lumpia


MAYA Wallece, wanita Skotlandia yang tadinya membenci agama Islam kini menjadi mualaf sejak 2009 lalu. Kisah Maya menjadi mualaf dikatakan terbilang cukup unik. Sebagai orang yang tidak memiliki agama karena hidup dan tumbuh dalam lingkungan keluarga yang tidak menganut agama apapun sehingga tidak ada kitab suci di rumahnya. Namun saat SMA, Maya dikatakan ingin lebih mengenal agama.

Seperti ditulis oleh Sitha dalam tulisan berjudul Kisah Mualaf, Bule Jadi Mualaf Gegara Lumpia yang diposting pada laman hajinews.id hari Selasa (02/11/2021) dijelaskan bahwa saat Maya memiliki hasrat untuk mendapatkan beberapa jawaban dari keinginannya terhadap usahanya mengenal agama namun itu bukan karena ingin memeluk sebuah agama. Dikatakan bahwa itu bukan karena ingin menjadi pemeluk kristen, sikh, atau katolik. Dia hanya ingin tahu saja.

Saat SMA, Maya belum mengenal Islam karena di sekolahnya tidak ada pengajar yang memiliki pengetahuan tentang Islam. Hal ini tidak masalah bagi Maya karena menurutnya Islam bukan ajaran yang benar. Maya bahkan menganggap Islam sebagai agama biadab dan para penganutnya dianggap gila. Dalam pikrian Maya kala itu, penganut Islam gemar meneror orang tak berdosa dan suka meledakkan bangunan. Maya memandang orang Islam itu sebagai teroris.

Kebencian Maya terhadap Islam tentunya tidak pernah sedikitpun membuat Maya berpikir untuk masuk Islam. Perjalanan Maya menuju Islam dimulai pada tahun 2005. Maya yang bekerja di sebuah call center dipertemukan dengan pegawai mayoritas orang Pakistan beragama Islam.

Persahabatan Maya dan teman-teman muslimnya mulai terjalin. Maya melihat mereka tidak seperti apa yang ia bayangkan sebelumnya mengenai Islam. Jika dahulu ia memandang Islam sebagai agama yang biadab dan penganutnya dianggap teroris, Maya tidak melihat hal tersebut pada diri teman-temannya.

Mereka bergaul layaknya persahabatan pada umumnya, seperti ke bioskop dan lain-lain. Seiring berjalannya waktu, Maya mulai memperhatikan sikap teman-temannya. Satu hal yang menonjol baginya adalah bahwa mereka melakukan apapun dengan cara yang sangat terhormat. Mereka sangat menjaga kehormatan diri mereka sendiri. Begitulah penilaiannya pada waktu itu.

Saat Ramadhan, teman Maya pun berpuasa. Kala itu mereka buka puasa bersama dan ada hal yang membuat Maya penasaran dengan Islam. Maya terkesan ketika temannya menawarkan lumpia kepada dirinya yang tidak berpuasa. “Salah satu sahabatku, Sam Shayma, menyodorkan sekotak lumpia dan menawarkannya padaku. Itu merupakan momen yang berkesan bagiku,” jelas Maya seperti dijelaskan artikel itu.

Kata Maya lagi, “Aku yang makan sepanjang hari, bahkan mungkin tak sadar telah minum air atau yang lainnya di hadapan mereka, malah ditawari makanan dan diajak berbuka berbuka puasa bersama mereka.”Maka Maya semakin penasaran karena kebaikan temannya. Ia mulai bertanya tentang Islam dan mengapa teman-temannya begitu baik padanya. Hal ini terus membuatnya penasaran.

Sahabat Maya kemudian menjawab pertanyaan tersebut bukan berdasarkan opini mereka melainkan merujuk pada Al Quran, hadis, sunnah Nabi, dan dalil. Jika mereka tidak tahu jawabannya, mereka akan jujur kepada Maya dan berusaha mencari tahu. Dan selama Maya mempelajari Islam, ia tersadar bahwa mempercayai saja tidak cukup. Bagi Maya Islam merupakan jalan hidup.

Dia kini tahu kalau Islam mempunyai aturan tersendiri dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan hukum. Katanya, jika aku berniat untuk menjadi seorang muslimah, berniat menjadikan Islam sebagai jati diriku, segalanya yang kutahui selama ini harus berubah. Ini tentu saja tidak akan mudah. Tapi itu sudah menjadi tekadnya.

Singkat kisah, Maya secara perlahan mulai menjauhi makanan dan minuman haram seperti alkohol. Selain itu Maya juga menghentikan kebiasaan pergi ke klab malam. Pakaian yang Maya kenakan juga mulai sopan. Namun Maya masih bimbang karena masuk Islam adalah komitmen seumur hidup.

Salah satu ketakutannya adalah respon keluarganya yang tidak mengenal agama. Butuh waktu lama bagi Maya untuk bisa menyampaikan niat masuk Islam kepada keluarga, terutama sang ibu. Berkali-kali Maya mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu sang ibu, tapi ia selalu gagal karena ketakutannya. Tapi akhirnya, dia masuk Islam setelah meyakini bahwa inilah agama yang benar yang dia tahu. Lumpia ternyata membawanya dan menjadi sebab dia akhirnya memeluk Islam.***
Juga di mrasyidnur.gurusiana.id

1 Nov 2021

Sudah Boleh Umroh tapi Masih Berat Syaratnya

Sudah Boleh Umroh tapi Masih Berat Syaratnya

ADA rasa gembira di hati, terutama jamaah Indonesia yang sudah lama ingin ke Tanah Suci untuk umroh atau berhaji. Pemerintah Arab Saudi segera membuka pintu umrah untuk jemaah asal Indonesia. Dan rasa gembira itu akan menjadi nyata ketika nanti jamaah Indonesia benar-benar sudah berangkat ke sana.

Hanya saja, syaratnya masih lumayan berat. Sebagaimana dimuat situs hajinews.id hari Ahad (31/10/2021) kemarin bahwa jemaah umrah Indonesia sudah bisa berangkat tapi harus mendapatkan vaksin covid-19 dosis lengkap. Kata berita itu vaksin sinovac diizinkan untuk menjalankan umrah namun harus menjalani karantina selama 5 hari terlebih dahulu. Ini syarat lanjutannya sebagaimana diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin Kamis (21/10/2021) lalu.

Seperti juga sudah diberitakan bahwa Arab Saudi menerima jamaah dengan vaksin yang sama dengan yang dipakai oleh Arab Saudi sendiri. Hanya saja, seperti dikatakan Menkes, jemaah umrah Indonesia bisa menjalankan umrah meski menerima vaksin sinovac dengan persyaratan karantina lima hari itu.  

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama dan asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) kabarnya sudah pula mengadakan Focus Group Discussion (FGD) pada 19 Oktober 2021 dengan hasil beberapa ketentuan yang disepakati.

Berdasarkan hasil kesepakatan FGD antara Ditjen PHU Kemenag dan Asosiasi PPIU, pemberangkatan gelombang awal ibadah umrah dilaksanakan dengan memberangkatkan para petugas PPIU terlebih dahulu. Begitu dijelaskan berita berjudul Syarat Umrah untuk Indonesia, Vaksin Sinovac Diizinkan Tapi Karantina 5 Hari di hajinews.id kemarin itu. Sekali lagi tentu saja ini berita gembira juga.

Masih menurut berita yang sama, jemaah umrah harus melakukan screening kesehatan yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan vaksinasi Covid-19, meningitis, dan tes swab PCR pada 1×24 jam sebelum berangkat dengan pengawasan dari Kemenkes. Sementara itu, pemberangkatan sekaligus pemulangan dilakukan satu pintu, yakni melalui asrama haji. Asrama haji yang digunakan adalah Asrama Haji Pondok Gede atau Bekasi.

Akomodasi, konsumsi, transportasi, boarding, pemeriksaan imigrasi, dan pemeriksaan ICV disediakan dan dilaksanakan di asrama haji.Skema kepulangan jemaah umrah Jemaah akan melakukan pemeriksaan PCR di Arab Saudi maksimal 3×24 jam sebelum kepulangan. 


Apapun yang menjadi syarat oleh Pemerintah Indonesia tentulah disesuaikan dengan syarat yang ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Selain biaya yang tentu tidak juga akan murah, sebenarnya regulasi lainnya itu yang akan membuat para calon jamaah juga akan merasa berat. Namun demikian, jika Allah sudah berkehendak untuk memberi izin hamba-Nya berangkat ke  Tanah Suci, tentu saja persyaratan yang kelihatan berat itu tetap dapat dilalui. Semoga pintu umroh yang sudah terbuka akan memberikan jalan mudah juga bagi jamaah kita.***

27 Okt 2021

Ustaz Adi Hidayat : Aktif Membaca Alquran, tapi Tak Dapat Ridho Allah

Ustaz Adi Hidayat : Aktif Membaca Alquran, tapi Tak Dapat Ridho Allah


USTAZ Adi Hidayat sudah sama-sama kita kenal. Seorang muballigh kondang yang memberikan pencerahan (ceramah) di banyak tempat. Seperti para ustaz lainnya, Ustaz Adi Hidayat banyak dikutip pengajiannya baik di youtobe maupun di media cetak atau media online. 

Sebuah situs, hajinews.id mengutip salah satu pengajian Adi Hidayat yang membahas perihal orang-orang yang rajin dan aktif membaca alquran tapi tidak mendapatkan ridho dari Allah Swt. Dalam tulisan berjudul Hikmah Pagi : 3 Golongan Ini Rajin Baca Al-Qur’an Tapi Tidak Diridhoi Allah yang dimuat hajinews.id pada hari Selasa (26/10/2021) menjelaskan terdapat tiga golongan orang yang tidak mendapatkan ridho dari Allah meskipun dia adalah pembaca alquran yang rajin.

"Ternyata tidak semua orang yang rajin membaca Al-Qur’an akan diridhoi oleh Allah Swt. Hanya orang-orang terpilih saja yang Allah ridhoi," katanya dalam satu ceramah. Memperkuat alasannya dikutip firman Allah dalam surah Fathir ayat 32 yang artinya, "Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar."

Kata Ustaz Adi Hidayat, seperti dijelaskan tulisan itu, antara lain,

1) Suka Zholim;

Meskipun kita rajin membaca Al-Qur’an tapi suka atau selalu berbuat zholim atau menzholimi orang maka orang seperti ini tidak akan mendapatkan ridho Allah. Ustaz Adi Hidayat menyentil dengan mengatakan, “Ada orang yang senang baca Al-Qur’an tapi zholim orangnya, tidak mampu menempatkan ayat qur’an sesuai dengan tempatnya maka dia tidak akan mendapat ridho dari Allah Swt,” jelas Ustadz Adi Hidayat sebagaimana dilansir dari chanel Youtube Ceramah Pendek belyau.

2) Hanya untuk Dirinya;

Golongan kedua yang dijelaskan Ustadz Adi Hidayat adalah orang yang hafalan Al-Qur’annya banyak dan bagus tapi tidak bermanfaat untuk orang lain. Hanya dirinya sendiri saja. Katanya, “Ada golongan yang kedua, perilakunya nampak sehari-hari sering mojok di mesjid misalnya baca ulang-ulang hafalan, tapi kalau diminta, Mas bisa ngimamin? ‘Ah, yang lain saja’. Dia hanya hebat untuk dirinya saja.” Yang begini juga tidak akan mendapatkan ridho dari Allah. 

3) Perilaku Tidak Berubah Baik;

Golongan ketiga yang dijelaskan Ustadz Adi Hidayat adalah orang yang senang membaca Al-Qur’an bahkan hafal 30 juz namun perilakunya tidak berubah semakin baik, bahkan paling berbahaya jika perilakunya semakin buruk. Katanya, “Jangan bangga anak Anda hafal 30 juz tapi tidak merubah perilakunya. Yang paling bahaya itu hafalan banyak tapi perilaku semakin buruk, ada yang salah itu dalam hafalannya, ada yang keliru.” Kata ustaz, orang seperti ini tidak akan mendapatkan ridho dari Allah.

Bagi kita bukan ingin mempersoalkan hafalan alquran atau aktivitas membaca alquran seseorang. Bahwa membaca alquran itu sesungguhnya akan mendapat pahala dan ridho dari Allah, itu adalah janji Allah sendiri. Hanya saja jika dalam kenyataannya rajinnya membaca alquran tidak diikuti dengan etika dan akhlak alquran itu sendiri, maka itu akan sia-sia di mata Allah. Semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan yang disebutkan Ustaz Adi Hidayat itu.***

26 Okt 2021

Nauzubillah, Semoga Kita Dipelihara-Nya

Nauzubillah, Semoga Kita Dipelihara-Nya


KITA memang perlu dan harus saling mengingatkan. Tentang dosa, misalnya. Walaupun ada kesempatan bertobat sebagai permohonan pengampun dosa, alangkah lebih baik kita tidak dengan sadar melakukan dosa. Artinya mengingat dan saling mengingatlan tentang akan terjadinya dosa perlu bagi kita. Dan dosa-dosa tertentu malah bisa berbuah malapetaka semasa kita masih di dunia ini. 

Kita selalu diingatkan oleh para dai dan guru-guru kita bahwa ada dosa yang ganjarannya tidak hanya diterima di akhirat nanti, tapi juga di dunia ini. Akhirat sebagai hari pembalasan --dosa dan pahala-- sudah pasti akan kita terima ganjaran dosa atau pahala yang kita buat. Tapi ternyata ada dosa yang balasannya dapat menimpa kita pada saat ini. Saat kita masih berada di dunia fana ini.

Menyitir tulisan yang diposting di hajinews.id hari Senin (25/10/2021) berjudul Hikmah Pagi : 2 Dosa yang Disegerakan Balasannya di Dunia membuat kita harus waspada dan terus berjaga-jaga agar dosa ini tidak terlanjur kita lakukan. Nauzubillah, kita berharap Allah melindungi kita dari dosa-dosa ini.

Dosa apa saja yang perlu ekstra hati-hati kita menjaga diri kita dan juga keluarga kita, itulah dosa durhaka kepada orang tua dan dosa berzina. Ternyata dosa durhaka kepada orangtua dan dosa zina akan disegerakan hukumannya di dunia ini oleh Allah. Sudah banyak kita lihat atau kita dengar orang-orang durhaka kepada orang tuanya mendapatkan azab dari Allah. Kisah legenda Malin Kundang adalah cerita yang menggambarkan azab yang diterima oleh anak yang durhaka kepada orang tua (ibunya).

Durhaka kepada orangtua sungguh sangat memprihatinkan sekaligus sangat menakutkan. Keprihatinan kita adalah karena ternyata ada yang salah kaprah. Sebagian orang menyangka bahwa durhaka itu sebatas bila si anak memukuli orang tua, atau mengusir orangtua, atau menghinakannya di depan umum. Itu contoh yang dijelaskan artikel di atas. Bisa kita tambahkan misalnya, tidak membantu belanja ketika orang tua kesulitan sementara anaknya berkecukupan. Atau contoh lainnya yang pada hakikatnya adalah durhaka kepada orang tua.

Beberapa sikap seumpama dengan sesuka hati mencampuri urusan pribadi orangtuanya, mengendalikan orang tuanya semata untuk kepentingannya, membentak orangtuan bahkan sekadar mengatak 'cis' atau 'ah' saja, memarahi orangtua, dan tentu masih banyak lagi. Itu semua dapat dikategorikan sebagai durhaka kepada orang tua. Nauzubillah, kita terus bermohon agar Allah memelihara kita dari sikap-sikap itu.

Sikap-sikap seperti itu sesungguhnya tidak ditetapkan Allah semata karena Allah tahu itu tidak baik, namun yang harus kita camkan adalah bagaimana perasaan orang tua yang jasanya tidak akan tergantikan oleh anak-anaknya dengan apa jua, justeru disakiti. Bagaimana rasanya perasaan mereka? Itulah yang sesungguhnya harus kita perhatikan sebagai anak-anaknya.

Dosa kedua yang Allah akan berikan balasannya selagi kita masih berada di duni adalah dosa berzina. Ada banyak kejadian perihal orang berzina yang tiba-tiba mendapatkan azab dari Allah. Sudah banyak terjadi, dosa zina selain mendapat cercaan, hinaan dan bahkan penganiayaan dari manusia tapi azab yang didatangkan Allah terkadang lebih dahsyat. Bagiaman kehidupan penzina yang tidak nyaman, banyak kesulitan hidup, dibenci masyarakat dan tidak mustahil tiba-tiba mendapatkan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Bisa membawa ke ajalnya, nauzubillah.

Kita ingat ada hadits yang diriwayatkan oleh Al-Hikam Nabi mengatakan, “Ada dua pintu (dosa) yang hukumannya disegerakan di dunia yakni zina dan durhaka.” Zina yang berarti melakukan perbuatan terlarang antara laki-laki dan perempuan hendaknyalah kita jauhi. Begitu pula durhaka yang berarti melawan atau tidak mengikuti apa yang disuruh orang tua, akan sangat nyata azab dari Allah pada saat kita masih berada di dunia ini. Nsuzubillah, kita berharap Allah melindungi kita dri dosa-dosa itu.***

21 Okt 2021

Nilai-nilai Santri adalah Nilai-nilai untuk Diri

Nilai-nilai Santri adalah Nilai-nilai untuk Diri


BESOK kembali bangsa kita, khsusnya umat Islam akan memperingati Hari Santri Nasional. Satu hari menjelang peringatan itu mari kembali pula kita ulang-ulang ingat nilai-nilai yang ditanamkan kepada para santri. Pada dasarnya nilai-nilai itu adalah nilai yang sejatinya menjadi bagian dari kita semua.

Nilai-nilai itu dapat dirangkum ke dalam nilai moral. Itulah nilai baik dan buruk yang diakui secara umum. Maka jika berbicara nilai moral akan terkait dengan agama, cinta tanah air, kasih-sayang dan lain sebagainya. Para santri akan bersinggungan langsung dengan nilai-nilai itu.

Tentang nilai agama atau religius adalah nilai utama dalam keberadaan santri. Santri yang diartikan sebagai orang yang mempelajari dan mendalami agama, artinya nilai dan ajaran agama itulah yang menjadi landasan utama bagi seorang santri.

Dari nilai-nilai agama tumbuh dan lahirlah nilai cinta tanah air, nilai kasih-sayang, cinta damai, toleransi dan lain sebagainya. Agama mewajibkan umatnya untuk mematuhi pemerintah selain mematuhi Allah dan Rasul-Nya. Artinya cinta Tanah Air itu akan menjadi ikutan dari nilai-nilai agama yang dianut, dipelajari dan diamalkan.

Begitu pula dengan nilai-nilai lainnya seperti nilai kasih-sayang dan cinta damai. Kasih-sayang adalah bagian penting dari setiap ajaran agama. Dalam Islam bahkan dikatakan menyayangi orang lain itu adalah satu syarat dari keimanan seseorang. Dikatakan, tidak beriman seseorang itu sebelum dia mencintai orang lain sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.

Sesungguhnya begitu banyak nilai-nilai moral yang diajarkan kepada para santri. Para santri wajib memahami perihal kesetaraan, musyawarah, kerjasama, peduli lingkungan, tanggung jawab, saling menghargai, mandiri, bersungguh-sungguh dan banyak lagi nilai-nilai moral lainnya. Mari, menyambut Hari Santari Nasional, besok kembali kita renungkan nilai-nilai moral yang pada dasarnya menjadi nilai utama dalam keberadaan seorang santri. Selamat menyambut hari santri bangsa kita.***