18 Apr 2024
17 Apr 2024
Mereka Menari Hebat Sekali
MEREKA hebat sekali menari. Menari di depan gubernur dan bupati. Ada juga pejabat lain yang jabatannya tinggi tinggi. Namanya pejabat provinsi selain pejabat yang ada di sini. Mereka diundang ke sini oleh Bupati.
Bagi kita, masyarakat yang hadir pada malam pembukaan MTQ Tingkat Kabupaten Karimun ke-16, Selasa (16/04/2024) malam, ini salah satu tontonan menariknya adalah saat melihat penari tengah menari. Mereka meliuk-liukkan badan rampingnya bagai bambu digoyang angin memiri.
Sebenarnya ada banyak acara malam ini. Sejak dibuka di awal acara dengan nyanyi-nyanyi, solawat Nabi dan mars Negeri ini, ada pula penayangan film pembangunan negeri. Ada Pembangunan di Kabupaten Karimun ini dan ada juga tayangan film pembangunan provinsi Kepri.
Tapi, itu tadi. Menyaksikan cewek-cewek cantik menari jauh lebih sur di hati. Baiklah, selamat menikmati mereka menari. Mereka menari memang hebat sekali.***
15 Apr 2024
Ke Pantai Membawa Cucu dan Nenek
Sejatinya hari ini masih saling berkunjung ke rumah-rumah tetangga, karib-keluarga atau siapa saja yang bisa dikunjungi karena amsih suasana Hari Raya Idul Fitri. Namun, meskipun belum semua terkunjungi, kami sepakat hari ini menikmati suasana pantai. Dari yang peling kecil (para cucu) hingga ke yang paling tua (Nenek dan Nyang) ikut bersama dalam hiburan pantai ini. Orang kepulauan, pantai adalah salah satu tempat berhibur di hari libur begini.
Menggunakan mobil bus kayu, khas Karimun --konon sudah tidak ada bus begini di daerah lain-- kami berangkat dari rumah pukul 09.15. Start dari rumah kami di Wonosari (tempat saya dan isteri bertempat tinggal) bergerak ke rumah di Kampung Bukit (tempat nenek atau mertua saya bertempat tinggal bersama salah satu anaknya) barulah kami tergabung dalam satu bus itu untuk berangkat menuju pantai. Target, sesuai kesepakatan awal adalah Pantai Indah, Tanuung Melolo, Meral Barat juga.
Perjalanan Wonosari- Kampung Bukit tidak lama. Kurang-lebih 10 menit dengan perjalanan bus sedang sudah sampai. Para keluarga yang menunggu di sini sudah siap. Langsung masuk bus. Perjalanan pun diteruskan ke Pantai Pelawan setelah sebelumnya rencana ke Pantai Indah di Tanjung Melolo tidak jadi. Ternyata pantai ini tidak lebih baik dari pada Pantai Pelawan pada jam begitu. Pantainya tampak kotor karena air surut. Itulah sebabnya kami berputar arah ke Pantai Pelawan.
Tidak lama ke Pantai Pelawan dari Pantai Melolo. Kami mengambil posisi di bagian kanan pantai setelah sampai. Dari pukul 10.00 hingga pukul 14.30 kami di pantai yang
dipenuhi manusia. Itulah yang saya maksud suasana lebaran itu. Biarpun bukan hari Ahad tapi orangnya ramai karena memang suasana masih Idul Fitri. Bagaimanapun, inilah salah satu hiburan kami di suasana
lebaran hari ini. Menjelang pukul tiga sore kami beranjak meninggalkan Pantai Pelawan untuk kembali ke rumah. Selamat Idul Fitri, selamat berhibur diri. ***
14 Apr 2024
Bersama Rombongan Pemda Silaturrahim ke Gubernur Kepri
IDUL Fitri kedua, Kamis (11/04/2024), MV Dumai Line bertingkat dua, itu hampir dipenuhi penumpang. Tujuan pelayaran adalah Tanjungpinang, Ibu Kota Provinsi Kepri. Tapi bukan penumpang umum sebagaimana sehari-hari. Di kapal itu ada Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos, M Si, ada Wakil Bupati Karimun, H. Anwar Hasyim dan Sekda Karimun, Dr. H. Muhammad Firmansyah, M Si sebagai pimpinan rombongan.
9 Apr 2024
Tiga Antri dalam Sepagi
Sudah lazim banyak persiapan. Kueh-mueh dan banyak lainnya. Jadi hari ini seperti di rumah-rumah lainnya, di rumah saya juga ada kesibukan. Untuk bersih-bersih rumah sudah dilakukan beberapa hari lalu. Tapi untuk membuat gulai atau rendang ayam, hari inilah dimulainya. Inilah kesibukan saya pada hari ini. Ada tiga antri yang saya alami.
Antri pertama adalah ketika saya menunggu giliran kesempatan memotong ayam. Karena besok Idul Fitri, hari ini sungguh banyak orang membawa ayamnya ke tempat pemotongan ayam di Pasar Bukit Tembak itu. Saya adalah salah satunya. Ayam yang sudah dipelihara sejak lama, sudah saatnya akan disembelih. Tempat ini adalah langganan saya untuk menyebelih ayam.
Saat saya datang, pukul 07.15 saya mendapati sudah ada tujuh orang yang antri menunggu giliran. Artinya saya adalah orang kedelapan menunggu kesempatan. Tentu saja yang harus sabar. Lebih setengah jam saya menunggu waktu. Tidak masalah. jangan sampai saya membawa lagi ayam ini ke rumah.
Antri kedua adalah ketika sampai di rumah, isteri saya minta saya membeli santan kelapa untuk keperluan ayam yang baru saja dipotong. Kebtulan scutter saya perlu tambahan minyak. Maka saya ke SPBU yang tidak terlalu jauh. Sekitar pukul 08.00 saya ke SPBU. Tapi antri yang sangat panjang membuat saya lama baru mendapat giliran mengisi tanki vespa saya.
Selesai dari SPBU saya meneruskan ke kedai santan kelapa.
Kembali saya mendapat giliran ke sekian. Mungkin kelima atau keenam untuk
mendapatkan santan kelapa. Sungguh, ini ujian juga kata saya dalam hati saat
menunggu giliran mendapatkan santan. Pastilah ini semua karena besok akan hari
raya.***