Tampilkan postingan dengan label Duka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Duka. Tampilkan semua postingan

18 Des 2023

Tiga-Empat Kepergian dalam Satu Kesempatan (Selamat Jalan, Pak Bah)

Tiga-Empat Kepergian dalam Satu Kesempatan (Selamat Jalan, Pak Bah)



Catatan M. Rasyid Nur
AWAL pekan, Senin (18/12/2023) ketiga di bulan akhir tahun, ini saya mencatat duka yang lebih duka berbanding kejadian serupa di waktu-waktu sebelumnya. Satu kematian atau dua kematian dalam satu hari pada tempat yang berdekatan, itu lazim. Tapi hari ini ada tiga 'kepergian' alias kematian bahkan empat kepergian terjadi dalam waktu bersamaan di tempat yang juga berdekatan. Setidak-tidaknya penyelesaian fardhu kifayahnya dalam satu hari yang sama. 

Saya tidak tahu persis waktu kematian setiap orang yang pada hari ini mengisi suasana duka di daerah ini. Tapi karena saya mendapat kabarnya pada waktu yang sama bahwa pada hari ini ada tiga atau empat kematian dialami oleh warga di kelurahan tempat saya bermastautin, Kelurahan Baran Barat maka itu menurut saya sangat menyedihkan. Sekali lagi persisnya juga belum akurat karena saya tidak melayat ke semua tempat duka itu secara keseluruhan. Saya hanya tahu info di dua tempat, Gag. Awang Nur, Baran, Meral. dalam satu kunjungan. Dua titik lainnya hanya menerima informasi dari para teman.

Catatan ini saya tulis saat saya melayat ke rumah teman saya, Bahryzal yang meninggal dunia kurang-lebih pukul tiga dini hari, Senin ini. Saya ngobrol-ngobrol dengan beberapa teman yang hadir di rumah duka, Pak Bah. Bahryzal oleh para siswa lebih dikenal dan disapa dengan sapaan Pak Bah. Bahryzal adalah salah seorang teman saya ketika kami sama-sama menjadi guru di SMA Negeri Tanjungbatu sekitar tahun 1980-an 1990-an lalu. 

Dalam perjalanan karier, Pak Bah berpindah tugas dari pejabat fungsional (guru) ke struktural di Pemda Kabupaten Karimun. Malang-melintang di berbagai instansi (dinas) Pak Bah pensiun tahun 2017 lalu. Saya sendiri bertahan di fungsional. Dari guru tetap ke guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah sejak 1994. Sesuai catatan usia (kelahiran) saya pun pensiun pada April 2017 lalu. SK pensiun saya tertanggal 1 Mei 2017.

Dari ngobrol-ngobrol dengan salah seorang teman, Pak Awir saat kami sama-sama melayat Pak Bah dia mengatakan bahwa saat ini ada rumah duka lainnya yang tidak jauh dari sini. "Masih di Gag Awang Nur ini," katanya. Lalu ada satu lagi, di daerah pekuburan seorang warga yang meninggal dunia. "Masih di Baran sini, ada juga warga kita yang meninggal dunia," jelasnya. Saat itu saya hanya terperangah saja dalam sedih karena ternyata hari ini ada tiga orang yang berpulang kerahmatullah di daerah yang sama. Dan masih ada satu rumah duka hari ini tapi di daerah yang sedikit lebiuh jauh yang kabarnya masih di kecamatan ini.

Sungguh peringatan yang jelas dari Sang Kuasa, penentu hidup dan mati umat-Nya. Sambil berdoa untuk warga lainnya, di sini, di rumah ini kami kembali mengucapkan 'selamat jalan, Pak Bah.' ***

16 Jul 2023

Perginya Duo Ustaz Penyuluh Agama

Perginya Duo Ustaz Penyuluh Agama

Ustaz Aswin Nasution
DALAM sepekan ini ada dua orang ustaz yang relatif berusia muda dipanggil Allah Swt. Innalillahi wainnailaihi rojiun. Sepekan kemarin telah berpulang kerahmatullah Ustaz Guntur yang sehari-hari dikenal sebagai penyuluh agama (Islam) Non PNS Kecamatan Meral. Kita terkejut karema tidak pula mendengar kalau ustaz yang energik ini dalam keadaan sakit. Masyarakat, khususnya masyarakat Kecamatan Meral senantiasa melihat sosok Ustaz Guntur sehari-hari. Namun dia sudah 'berangkat' dalam usia yang masih muda. Kata seorang teman, umurnya baru kisaran 40-an tahun.

Dalam suasana duka masyarakat terutama keluarganya dan terutama lagi anak-anaknya yang masih kecil-kecil atas kepergian Ustaz Guntur, tiba-tiba hari Ahad (16/07/2023) ini masyarakat Kabupaten Karimun umumnya dan masyarakat Pulau Karimun pada khususnya dikejutkan pula oleh berita duka. Dalam satu status (postingan) seorang teman di WhatsApp ada kalimat, Innalilahi wa innailaihi Raji'un. Telah berpulang ke Rahmatullah Ust. Aswin Nasution pada hari Ahad, 16 Juli 2023 jam 08.20 Wib. Mohon doanya semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah Swt dan segala dosanya diampuni oleh Allah Swt. Status itu sontak membuat kita terkejut. Masih kurang dari sepekan yang lalu perginya Ustaz Guntur hari ini sudah dipanggil pula oleh Allah seorang ustaz lainnya. Usianya juga relatif muda karena kononnya masih di bawah 40-an tahun.
Ustaz Guntur

Ustaz Aswin Nasutiom juga bertugas sebagai seorang Penyuluh Agama (Islam) seperti Ustaz Guntur. Artinya sudah dua orang Allah jemput hamba-Nya yang sejatinya adalah harapan masyarakat khususnya untuk belajar agama. "Duo ustaz dijemput Allah dalam renggang waktu begitu cepat," kata seorang sahabat yang ikut melayat hari ini.

Kita doakan keduanya, semoga Ustaz Guntur dan Ustaz Aswin mendapat derajat muttaqin dengan kepergian yang husnul khotimah. Semoga Allah ampuni dosa-dosanya dan ditabahkan keluarga yang ditinggalkannya. Untuk anak-anaknya yang masih kecil-kecil semoga ada hamba Allah yang akan memberikan perhatian khususnya untuk pendidikan dan masa depannya. Insyaallah.***

2 Jun 2023

Kepergian Dua Beradik itu Memilukan Kita

Kepergian Dua Beradik itu Memilukan Kita




Catatan M. Rasyid Nur
SESUNGGUHNYA  maut (kematian) setiap saat mengintai kita semua. Kapan saja dan dimana saja. Karena kematian akan mendatangi semua kehidupan, dan kematian tidak dapat ditunda atau dipercepat kecuali atas kehendak-Nya, artinya kematian bisa datang kapan dan dimana saja kepada setiap orang.

Itulah yang menimpa dua adik-abang putra Bapak Ahmad Musafit dan Ibu Maryulina, M. Rizky Handani dan Alby Alfachrizy dalam satu kecelakaan kendaraan bermotor hari Rabu (31/05/2023) di daerah Pangke, Kecamatan Meral Barat. Tidak ada yang menyangka Rizky (14 tahun) dan adiknya Alby (6 tahun) pergi dalam waktu yang hampir bersamaan dalam satu kecelakaan. Dari informasi yang disampaikan beberapa orang yang mengetahui, kedua abang-adik ini menaiki kendaraan bernomor plat BP 3068 KR dari rumahnya akan ke Pantai Pelawan, tempat ibundanya berjualan. 

Catatan bagi kita, anak kecil yang sejatinya belum dibolehkan mengandarai kendaraan bermotor itu memang disuruh orang tuanya mengantarkan sesuatu dari rumah ke tempat ibunya bekerja. Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, motor yang dikendarai menabrak truk bernomor plat BP 9363 KY yang tengah diparkir di tepi jalan. Tidak ada yang tahu bagaimana keduanya tidak melihat truk itu sehingga menabraknya. Motor yang dikendarainya masuk ke kolong mobil dan keduanya tergeletak di aspal jalan.
Bupati Karimun dan Masyarakat Melayat


Si Abang berpulang ke rahmatullah pada sore itu juga sementara adiknya diusahakan untuk dirujuk ke Rumah Sakit di Batam. Nyawanya tidak tertolong juga. Abangnya sudah dikebumikan malam hari yang sama, sementara si Adik yang baru kembali ke Karimun pada larut malam, dikebumikan pagi Kamis (01.06.2023). Sungguh memilukan semua orang melihat kenyataan itu.

Pak Ahmad Musafit dan Ibunya, Maryuliana tampak begitu terpukul menerima musibah yang begitu berat. Dua orang anaknya, sekaligus dijemput Allah dalam satu kecelakaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumya. Para pelayat yang memenuhi halaman rumah duka di Paya Rengas, Parit Benut, Meral pun tampak dalam duka yang dalam. 

Bupati Karimun dan rombongan yang juga datang melayat bersama masayarakat lainnya juga ikut berduka mendalam. Inilah cobaan. Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq yang berjumpa dengan orang tua kedua abang-adik, memberikan nasihat untuk tetap sabar menerima musibah yang begitu berat.

Selamat jalan, Ananda Rizky dan Alby. Kalian digariskan Allah menghadap lebih cepat yang sekaligus ujian maha berat bagi kedua orang tua dan keluarga. Bagi kita tentu ada pelajaran juga yang mesti kita ambil dari kejadian ini.***

27 Mei 2023

Ketika Anak-anaknya Menghormati Emak untuk Terakhir Kalinya

Ketika Anak-anaknya Menghormati Emak untuk Terakhir Kalinya


TERTULIS di selembar kertas yang ditempel di dinding luar rumah. Di sebelah kanan pintu masuk rumah. Dan di dinding dalam rumah juga tertempel kertas yang sama, persis di sebelah jenazah. Tulisannya berbunyi, 'Hj. Fatimah binti Dasuki; Tgl Lahir: 01.07.1940; Tutup Usia: 26.05.2023/ 82 th; Jam: 08.43 Wib; Di: RSBT Karimun.' Saya membaca tulisan di kertas HVS sambil terus membaca surah Yasin bersama pelayat lainnya, malam itu. Kami --rombongan Sekda Karimun-- hadir sebagai mewakili Pemda Karimun ke rumah duka karena bupati sedang bertugas luar.

Jenazah Hj. Fatimah binti Dasuki, Ibunda Dr. Suhajar Diantoro, Sekjen Kemdagri, itu sudah terbaring kaku sejak sore, Jumat (26/05/2023). Meninggal di RSBT (Rumah Sakit Bakti Timah) Tanjungbalai Karimun, paginya, saya dan puluhan pelayat yang mengenal Pak Suhajar sesungguhnya sudah melayat ke RSBT sebelum jenazah diberangkat ke Tanjungbatu, rumah duka keluarga. Ini artinya kehadiran kedua kali, pagi dan malamnya.
Suhajar menjadi imam salat janazah Ibunda

Pak Suhajar adalah putra Kundur yang berkrier sejak awal di Pemda Karimun. Dengan berbagai jabatan yang dia lalui, terakhir di menduduki puncak pegawai sebagai PNS adalah sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karimun. Dari kabupaten (Karimun) dia naik ke provinsi (Kepri) sebelum kini berkarier di Jakarta (Kemdagri). Ketokohan Pak Suhajar jualah yang menjadi salah satu magnit (latar belakang) ramainya masyarakat Karimu ingin melayat Ibunda belyau, Hj.  Fatimah.

Kebanggaan yang tercatat dalam suasana kepergian Bu Hj. Fatimah adalah betapa seorang anak sangat menghormati orang tuanya. Bersama adiknya, Ujeng yang merupakan salah seorang kepala salah satu OPD di Pemda Provinsi Kepri Pak Suhajar dan adiknya tetap kembali ke Karimun dari Jakarta dan dari Tanjungpinang. Dalam kesibukannya sebagai orang nomor dua di Kementerian Dalam Negeri, Pak Suhajar bisa hadir ke kampung halaman meskipun ini sangat mendadak. Menempuh perjalanan (pesawat) dari Jakarta ke Batam, lalu dari Batam ke Tanjungbatu Kundur tentu saja itu perjalanan yang jauh dan tidak mudah. Adiknya sendiri memang cukup menggunakan kapal laut saja.
Mendoakan Ibunda sejenak setelah dikebumikan

Kehadiran untuk kesekian dalam waktu-waktu belakangan setelah Ibundanya sakit-sakitan dalam usia 82 tahun, Pak Suhajar menunjukkan betapa cintanya kepada orang tua itu adalah nomor satu dari segala-galanya. Kisah-kisah anak yang dengan alasan kesibukan dalam berkarier terkadang melalaikan menjenguk orang tua, tidak ada di sini. Pak Suhajar membuktikan bahwa menghormati dan mendahulukan orang tua, itu adalah hal utama. Tidak sekadar dalam film-film saja. Ini adalah kenyataan dalam hidup sebenarnya.

Layak untuk menjadi motivasi kita dan siapa saja. Menjadi teladan untuk dilaksanakan. Betapapun tingginya jabatan dan betapapun sibuknya kegiatan, tidak harus menjadi alasan untuk menomorduakan orang tua yang memerlukan kita saat itu. Penghormatan dan ketaatan kepada orang tua, terkadang harus ditunjukkan pada saat yang kita tidak bayangkan waktunya sebelumnya. Selamat jalan, Bu Hj. Fatimah dan selamat buat ibu yang mempunyai anak-anak sangat menghormati orang tuanya.***

29 Mar 2023

Pelepasan Jenazah Camat Ungar Secara Kedinasan oleh Pemda Karimun

Pelepasan Jenazah Camat Ungar Secara Kedinasan oleh Pemda Karimun


BERTEMPAT di rumah duka, Parit Mangkil, Sungai Ungar, Kecamatan Kundur, Wakil Bupati Karimun, H. Anwar Hasyim, MSi didampingi Sekda Karimun, Dr. H. Muhammad Firmansyah, MSi serta para asisten dan staf ahli dan beberapa orang Kepala OPD serta tokoh masyarakat melepaskan secara kedinasan jenazah Fahman Zakiyya bin Lauru yang berpulang kerahmatullah pada Senin (27/03/2023) dini hari di RSUD Tanjungbatu, Kundur. Fahman Zakiyya, S Ap yang lahir pada 5 Maret 1973 adalah pejabat aktif Pemda Kabupaten Karimun yang menjabat sebagai Camat Kecamatan Ungar, Kabupaten Karimun hingga akhir hayatnya.

Fahman Zakiyya yang pernah bertugas di beberapa jabatan di Pemda Kabupaten Karimun meninggalkan seorang isteri bernama Susinar dan dua orang anak masing-masing bernama Imam Baihaqi Oktarifaldi dan Daris Nofear Zhafran. Wakil Bupati hadir sebagai perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun mewakili Bupati yang saat ini tengah melaksanakan ibadah umroh. Pak Wabup tampak terpukul dan sedih bersama kesedihan ratusan pelayat yang hadir pagi hingga siang.

Prosesi pelepasan jenazah oleh Pemda dilakukan setelah jenazah dimandikan dan dikapankan di rumah duka. Sebelum berangkat ke masjid untuk disalatkan bakda zuhur nantinya, jenazah ditandu dalam keranda dan dilepas resmi secara kedinasan oleh Pemda Karimun dalam satu acara yang diawali dengan penyampaian pengantar jenazah oleh perwakilan tuan rumah. 

Salah seorang camat, Said Nursyahdu menjadi wakil tuan rumah untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pelayat dan khusus kepada Pemda Karimun yang diwakili Wakil Bupati dan rombongan. Said Nursyahdu menyampaikan juga permintaan maaf  dari keluarga atas kemungkinan kekhilafan almarhum, Fahman Zakiyya.

Selanjutnya penyampaian profil yang bersangkutan selama hidupnya oleh salah seorang pejabat Pemda Kabupaten Karimun, yang disampaikan oleh Kabag Tapem, H. Abdul Gafar, S Sos, M MPub. Lalu, penyampaian ucapan pelepasan secara resmi oleh Pemda Karimun. "Selamat jalan, selamat menghadap Allah Swt dan semoga dilapangkan tempatnya dan dimasukkan ke dalam syurga-Nya." Demikian sebagian ucapan pelepasan oleh perwakilan Pemda Kabupaten Karimun. 

Dengan mengucapkan bismillah, jenazah dilepas dengan resmi secara dinas oleh perwakilan Pemda yang langsung dikomnado oleh Wakil Bupati, H. Anwar Hasyim, MSi yang datang dari Tanjungbalai Karimun. Sebelum keranda bergerak, diminta Pak Imam Masjid untuk memandu membacakan solawat dan jenazah pun diteruskan untuk diantarkan ke masjid menggunakan mobil jenazah untuk disalatkan setelah salat zuhur.

Selamat jalan, Fahman Zakiyya. Selamat menghadap Allah Swt, Sang Khaliq. Semoga engkau berangkat dengan status husnul khotimah, amin. Itulah doa kita untuk mengiringi kepergiannya menghadapi Ialhi.***