Tampilkan postingan dengan label Fiksi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fiksi. Tampilkan semua postingan

2 Mar 2024

Pantun Menyambut Ramadhan

Pantun Menyambut Ramadhan


KALI ini kita bermain kata indah. Pntun salah satunya. Karya sastra ini adalah salah satu bentuk sastra Indonesia yang sudah tua. Sejak dulu hingga kini, orang sudah menggunakan pantun dalam saling menyampaikan sesuatu. Hari ini saya mempersembahkan beberapa bait pantun khusus untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang tinggal kurang-lebih sepekan saja lagi.

Selamat membaca dan selamat menikmatinya, 


I

Indahnya bintang berteman bulan

Bulan pernama cahayanya penuh

Selamat datang handai dan tolan

Di bulan mulia iman diteguh


II
Menangkap ikan pasanglah lukah

Ikan tuna dibelah dua

Bulan Ramadan pembawa berkah

Mari bersama kumpulkan pahala


III
Lihat samduera warnanya biru

Senandung rindu ingat sahabat

Bulan mulia yang kita tuju

Petik pahala kejar syafaat.



IV
Anak ikan tengah berenang

Hendak ke tepi tiada daya

Puasa Ramadan segera datang

Umat menanti hati gembira



V
Bunga kemboja tiada berbatang

Bunga melati tumbuh di taman

Bulan pahala segera datang

Pahala diberi dosa diampunkan

Tbk, 03032024

Kiranya pantun-pantun itu menguatkan harapan kita untuk dapat bersama di bulan mulia itu nantinya, amin.***

25 Feb 2024

Pantun Bulan Syakban dan Ramadhan

Pantun Bulan Syakban dan Ramadhan


Oleh M. Rasyid Nur

Air ditimba mandi di tepian.
Tidak bersama rindu-rinduan.
Sudah tiba malam Nisfu Syakban.
Saat diterima harap ampunan.

Rebuslah air di wadah panci.
Panci terjatuh tesenggol bola.
Hari mengalir Syakban nan suci.
Lama menunggu menanti pahala.

Salat ke masjid memakai sorban.
Sorban bergulung tutup kepala.
Tinggal sedikit di bulan Syakban.
Ramadhan nan agung cari pahala.

Memetik daun potonglah dahan.
Dahan ditanam tumbuhlah batang.
Usah melamun melepas Syakban.
Karena Ramadhan segera datang.

Berjalan-jalan ke Pamekasan.
Ke Pantai Jumiang menghibur rasa.
Jika Ramadhan ingin berkesan.
Iman dan ikhlas syarat puasa.
Tbk, 25022024

1 Mei 2022

Pantun Idl Fitri, Berharap Akhir nan Suci

Pantun Idl Fitri, Berharap Akhir nan Suci


MARI menyambut Idul Fitri 1443 ini dengan beberapa untai pantun. Hampir sebulan kita menunggu datangnya hari suci. Wajib puasa dan berbagai ibadah pun sudah kita lalui. Keikhlasan dan kesabaran dalam iman akan menentukan nilai puasa kita di hadapan Tuhan. Sepenuhnya kita berserah kepada-Nya karena balasan puasa langsung dari-Nya.

Beberapa bait pantun ini digubah dalam rangka menyambut dan merayakan Idul Fitri tiba. Rasa gembira kita semata ingin tetap bersama dengan saudara-saudara kita dimana jua berada. Terlebih-lebih bentuk hormat dan santun kita kepada orang tua. Selamat membaca. 

Langkah berderap memukul genta

Dua putri duduk bersama

Kita berharap kita meminta

Si Idul Fitri itulah nama


Cantik paruh burung punai

Burung merebah hinggap berdua

Sebulan penuh puasa ditunai

Kinilah tiba menjelang raya


Bunga melati lambang kesucian

Daunnya rendah usah patahkan

Di Idul Fitri bermaaf-maafan

Silap dan salah mari lupakan


Tambatkan rusa makan berpindah

Rusa betina ikut dibawa

Di bulan puasa banyak ibadah

Di hari raya bersuka-ria


Jika perintah tolong hormati

Imannya kuat pada yang satu

Ayah dan bunda kita hormati

Bermohon maaf ridho dituju

Tbk, 01052022 (29 Ramadan 1443)

Begitu saja pantun kita. Semoga ada manfaatnya.***

18 Apr 2022

Pantun Ramadhan, Ikhlas Tegakkan

Pantun Ramadhan, Ikhlas Tegakkan


Pohon embacang tidak berduri

Harum baunya makan bersama

Selamat datang bulan nan suci

Bulan Ramadhan dia bernama


 Buah rambutan rasa markisa

Di Brastagi banyak tumbuhnya

Bulan Ramadhan umat puasa

Buktikan diri taat pada-Nya


Jika letakkan makan beralas

Adat majukan  halus dirasa

Jika tegakkan Ramadhan ikhlas

Dapat ampunan segala dosa


Bila didandan pakailah pita

Terlihat lawa semuanya padan

Puasa Ramadhan membimbing kita

Predikat takwa Allah berikan


Segar terasa air selasih

Memakai galah memetik buah

Orang puasa hatinya bersih

Kepada Allah tempat berserah

Tbk, 16042022

6 Nov 2021

Pantun Melayu

Pantun Melayu


Anak Cina mengail ruan

Apa umpan labah-labah

Orang buta jangan dilawan

Kita yang celek jadi meraba


Kayu mempoyan kulitnya manis

Patah galah di dalam paya

Ada perempuan mulutnya manis

Cakap sepatah jangan percaya


Kapal layar dipukul arus

Terus berlayar ikut pedoman

Pantun Melayu hidup terus

Tidak kalah dilambung zaman


Orang haji dari Jeddah

Buah kurma berlambak-lambak

Pekerjaan guru bukanlah mudah

Bagai kerja menolak ombak


Masa berjalan bawalah tongkat

Kalau boleh jenis semambu

Sama sekampung teguhkan pakat

Kalau tidak musuh berkubu

*Dari buku 'Pantun dan Pepatah Melayu' (T. Luckman Sinar)