Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan

23 Des 2021

Literasi untuk Membangun Diri (Antara Teori dan Praktik)

Literasi untuk Membangun Diri (Antara Teori dan Praktik)


LITERASI itu bisa dilihat dari dua sisi, teori dan praktik. Mengapa bisa? Bukan harus? Karena terbukti dalam kenyataannya kita terkadang hanya melihat dan ikut di salah satunya saja. Idealnya memang harus di kedua sisinya. Seperti mata uang yang memiliki dua sisi yang membuat uang itu bernilai dan berlaku harganya. 

Kita yang ikut teori saja, kebanyakan karena keperluan akademik (di sekolah) begitu mahir pemahaman literasinya. Secara teori sangat mengerti, apa itu lietrasi. Misalnya, dalam satu buku dikatakan, 'kata literasi diambil dari bahasa Latin, literatus. Maknanya orang yang belajar. Secara umum istilah literasi merujuk pada kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, juga memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. 

Nah, itulah teori. Boleh jadi kita sangat mahir dan hafal banyak pendapat pakar perihal literasi. Kita akan mengatakan lietrasi itu bagian dari membaca, menulis, memahami bacaan, memecahkan masalah atau memberi solusi terhadap satu masalah yang kita temukan dalam bacaan. Dikatakan, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan seseorang dalam berbahasa. Itu semua tentu saja masih dalam tataran teori.

Secara teori juga kita dapat memahami tujuan literasi karena ada referensi yang bisa dibaca.  Apa tujuan literasi? Pemerintah menetapkan tujuan literasi antara lain,
1) Menciptakan dan mengembangkan budi pekerti yang baik.
2) Menciptakan budaya membaca dan menulis di sekolah dan masyarakat.
3) Meningkatkan pengetahuan dengan membaca berbagai macam informasi bermanfaat.
4) Meningkatkan kepahaman seseorang terhadap suatu bacaan.
5) Membuat seseorang bisa berpikir kritis.
6) Memperkuat nilai kepribadian.

Dengan target seperti di atas, manfaat literasi yang dapat dipetik, antara lain, 
1) Meningkatkan pengetahuan akan kosa kata.
2) Membuat otak bisa bekerja optimal.
3) Menambah wawasan.
4) Mempertajam diri dalam menangkap suatu informasi dari sebuah bacaan.
5) Mengembangkan kemampuan verbal.
6) Melatih kemampuan berpikir dan menganalisa.
7) Melatih fokus dan konsentrasi.
8) Melatih diri untuk bisa menulis dan merangkai kata dengan baik.

Akhirnya --secara teori-- target yang ingin dicapai dengan literasi adalah  meningkatnya pemahaman kita dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang diterima atau yang dibaca. Dengan itu diharapkan akan membantu kita berpikir kritis dengan tidak mudah bereaksi terlalu cepat. Di sisi lain akan membantu kita meningkatkan pengetahuan. Sungguh baik harapan ini. 

Tentu saja tidak cukup di batas teori. Literasi sejatinya harus masuk ke prkatiknya. Bagaimana, di mana dan apa yang dibaca atau yang didengar, inilah pertanyaan yang akan menggiring kita untuk berpraktik dalam literasi. Harus jelas bagaimana kita melakukan kegiatan membaca, di mana tempatnya dan bahan bacaan apa yang kita jadikan sebagai bahan bacaan.

Karena literasi tidak akan terlepas dari kreativitas membaca dan menulis selain menyimak dan beberapa keterampilan berbahasa lainnya, maka sederhananya kita bisa memulai praktik literasi kita dengan menggiatkan kreativitas membaca dan menulis. Hendaklah setiap saat atau setiap hari kita membaca. Dan dari bacaan yang sudah terolah dalam pikiran dan perasaan, lanjutkan dengan mereproduksinya kembali dalam bentuk tulisan. Artinya, kita harus menulis setiap. Silakan dibuat moto atau jargon pribadi untuk memotivasi menulis. Misalnya, 'menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi'; atau jargon lainnya, 'cintaku literasi, kumenulis setiap hari.'*** (M. Rasyid Nur)

Tambahan:
- Landasan GLS: Permendikbud No 23 ganti No 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
- Silakan Lanjutkan di: Pedoman Pelaksanaan Gerakan Nasional Literasi Bangsa (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud, 2016;

22 Des 2021

Mengenang Hari Ibu Sebagai Motivasi dan Inspirasi Bersama

Mengenang Hari Ibu Sebagai Motivasi dan Inspirasi Bersama


MESKIPUN penetapan Hari Ibu 22 Desember secara resmi dilakukan melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 dengan tanggal surat 16 Desember 1959 tepat pada HUT (Hari Ulang Tahun) ke-25 Kongres Perempuan Indonesia sesungguhnya gaung aktivitas perempuan Indonesia itu sudah sejak jauh hari adanya. Jika tahun 1959 sudah merupakan HUT ke-25 artinya sudah lebih dari seperempat abad tahun sebelumnya terhitung sejak Kongres Perempuan I itu.

Sudah sama-sama kita ketahui bahwa tanggal tersebut dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara khususnya di kalangan wanita Indonesia. Ibu-ibu yang dikatakan tertinggal jauh dari semua aspek berbanding kaum laki-laki perlu semangat. Dan semangat itu selalu dikaitkan dengan moment tertentu. Itulah Kongres Perempuan Indonesia sebagai penyemangat tersebut.

Sejarah mencatat bahwa setelah Kongres Perempuan I tahun 1928 sebagai bukti bangkitnya perempuan Indonesia untuk ikut berjuang terwujudnya kemerdekaan dan Kongres Perempuan II pada tahun 1935 yang lebih menyatukan seluruh potensi yang dimiliki peermpuan Indonesia. Dan apda Kongres Perempuan III tahun 1938 mereka bersepakat menetapkan Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember. Sejarah lahirnya Hari Ibu benar tidak terlepas dari Kongres Perempuan Indonesia III yang digelardi Bandung pada tanggal 22 Desember 1938 itu. 

Target mulia yang menjadi pemicu penetapan itu adalah agar perjuangan para perempuan Indonesia itu akan selalu dikenang dan dihargai atas jasa-jasanya dalam membantu meraih kemerdekaan RI. Artinya setiap tahun akan ada momen untuk mengingat bagaimana suka-duka perjuangan perempuan Indonesia bersama pejuang lain dalam usaha meraih kemerdekaan.

Hari ini kita mengenang kembali perjuangan itu. Baik perjuangan ibu-ibu secara nasional amupu perjuangan ibu kita dalam keluarga kita sendiri, adalah hal penting bagi kita untuk memperingatinya. Kita tidak akan mampu menghitung jasa para ibu, baik ibu sebagai penopang Ibu Pertiwi, Bangsa Indonesia maupun ibu sebagai orang tua kita sendiri. Adalah kewajiban kita untuk mengenang jasa mereka sekaligus menjadi pemacu semangat kita untuk bersama berjuang demi bangsa kita. Selamat Hari Ibu, semoga para ibu selalu menajdi motivasi dan inspirasi kita semua.***

15 Des 2021

Ibu, Dialah Segala-galanya Bagi Kita

Ibu, Dialah Segala-galanya Bagi Kita


KITA tidak mungkin membantah, ibu adalah sosok terbaik dalam hidup kita. Siapapun kita. Tanpa mengabaikan, apalagi merendahkan ayah, ibu adalah sosok yang paling dekat dengan kita. Sejak kita masih bayi, anak-anak hingga kita dewasa. Jangan ditanya ketika kita dalam kandungan ibunda kita. Ibu kita adalah kita. Nyawa dan makan kita adalah nyawa dan makan ibu kita. Menyatu. Dua dalam satu.

Ibu merupakan sosok yang sangat spesial bagi siapapun. Ibu, dialah orang yang tahu betul bagaimana kita, apa yang kita mau dan dialah orang yang sangat peka saat kita bahagia maupun kecewa. Melansir laman yourtango.com, sebagai sosok yang sangat spesial dan istimewa, ibu juga sebagai sahabat terbaik buat anak-anaknya. Tanpa ingin membandingkan ayah dan ibu, tapi ketika bicara tentang ibu, maka dialah segala-galanya bagi kita. Bagi siapa saja.

Rasa sayang dan kasih-sayang ibu tidak ada setitik zarrah pun yang membuat ragu. Jika pun ibu memarahi anak-anaknya, itu pun bagian rasa sayang yang sudah menyatu dengan kasih-sayang itu sendiri. Ibu cerewet kepada kita, misalnya, pun bagian dari kasih-sayangnya kepada anak-anaknya. Sesungguhnya cerewet dan terus memurainya ibu kepada kita adalah sebagai pendorong kita untuk berbuat lebih baik dari pada yang dilihatnya. 

Cerewet bukanlah marah. Sementara marahpun adalah tanda dia sayang dan cinta. Kita percaya, ibu marah adalah atas kesalahan atau kekeliruan kita. Tidak perlu kita bertanya mengapa ibu marah sementara kita sudah tahu kesalahan dan kekeliruan kita. Jika begitu, mengapa cerewt ibu harus membuat hati ngilu. Tidak perlu.

Ada beberapa predikat yang kita lekatkan kepada ibu kita yang menjadikan kita tegar dan akan tahan cabaran. Sebutlah ibu sebagai sahabat, ibu sebagai pendengar setia anak-anaknya, ibu sebagai penasihat, ibu sebagai tumpuan gundah dan sedih serta banyak lagi. Sebagai orang yang memberikan segala-galanya dalam posisi sebagai perawat dan penjaga kita, ibu tidak sedikitpun yang dapat kita jadikan sebagai sosok yang harus disalahkan. Tidak ada noktah kesalahan yang pantas kita tempelkan ke ibu. Tetaplah Ibu segala-galanya bagi kita.

Jika ibu adalah sosok istimewa dan segala-galanya bagi kita, tidak berlebihan kita bertanya kepada diri kita sendiri tentang ibu kita. Sikap seperti apa yang sudah atau sedang kita lakukan untuk membuat ibu kita berbahagia. Tindak-tanduk dan sikap kita hingga ke sapaan yang kita berikan kepada ibu, sudahkah membuat ibu kita berbahagia? Kita sadari betul, tidak akan pernah terbalaskan oleh kita apa yang sudah diberikan ibu kepada kita. Darah dan air ketuban yang mengalir mengiringi kelahiran kita, air mata yang juga terkadang mengalir saat memelihara dan mengurus kita pasti tidak akan pernah terbalas hingga kita berpisah oleh kematian.

Semua yang kita coba dan usahakan untuk memberikan apa saja untuk ibu, tidak akan mampu mengganti itu. Rasa senang, bahagia dan kenyamanan hidup, itulah yang sedikit akan mengurangi rasa bersalah kita kepada ibu. Dan jika ibu sudah tiada, hanya doa tuluslah yang bisa kita kirimkan untuknya.***

11 Okt 2021

Literasi, Strategi Memperkaya Inspirasi

Literasi, Strategi Memperkaya Inspirasi


INSPIRASI tidak melulu sebagai satu ilham yang datang tiba-tiba untuk membantu manusia berbuat dan melakukan tindakan tertentu. Benar, kalau KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mengartikan inspirasi sebagai sebuah ilham. Ilham yang datang pada pikiran manusia dan akhirnya melekat pada jiwa atau hati manusia itu. Namun inspirasi biasanya justru datang ketika ada rangsangan dari luar diri manusia itu sendiri. 

Kalau begitu inspirasi kepada kita tidak muncul sebagaimana munculnya wahyu kepada para Nabi. Wahyu bisa datang tiba-tiba kepada Rasul Tuhan, itu baik melalui perantara Malaikat maupun langsung dari Tuhan. Tidak perlu ada rangsangan dari luar diri. Sementara inspirasi memerlukan tindakan lain yang datang dari luar untuk memberikan rangsangan kepada manusia untuk berbuat dan atau melakukan satu tindakan. Intinya selalu ada rangsangan. 

Jadi, inspirasi diartikan sebagai satu hal yang muncul dari pikiran manusia atau berupa rangsangan dari luar manusia untuk merangsang manusia melakukan perbuatan tertentu. Adanya inspirasi memberi manfaat bagi manusia sehingga membuka pikiran dalam bentuk ide atau gagasan yang baru. Maka inspirasi dikatakan sebagai suatu proses yang mendorong manusia atau merangsang pikiran manusia untuk melakukan suatu tindakan, terutama untuk melakukan tindakan yang berhubungan dengan proses dan tindakan kreatif.


Bagi seorang penulis ada istilah yang dikenal dengan proses kreatif sebagai jalan lahirnya sebuah tulisan. Proses kreatif seorang penulis, itulah yang salah satu fasenya adalah melewati adanya inspirasi. Dengan munculnya inspirasi akan terjdilah proses kreatif untuk berjalannya kreativits tulis-menulis. Ketika inspirasi muncul biasanya kita akan langsung menuliskannya, di kertas atau dengan menggunakan HP atau laptop/ komputer pribadi kita. Pastinya saat itu juga kita akan tuliskan karena khawatir lupa.

Seringkali saat kita sedang kesulitan dalam menemukan ide, tiba-tiba muncul inspirasi sehingga kita mendapat ide atau gagasan yang baru kembali. Inspirasi bisa muncul secara tiba-tiba atau dengan cara berpikir dengan lebih dalam dan lebih serius. Bisa juga membaca atau menyaksikan satu lukisan yang akhirnya pikiran kita akan bekerja. Berpikir ini juga dipengaruhi oleh keadaan yang ada. Keadaan inilah yang kita sebut sebagai pengaruh dari luar diri kita. Misalnya, saat melihat suami-isteri bertengkar di depan umum, tiba-tiba muncul inspirasi untuk menulis perihal rumah tangga atau hal-hal yang berkaitan dengan rumah tangga. Itulah inspirasi.

Inspirasi berbeda dengan motivasi. Motivasi merupakan proses yang mendorong dan mempengaruhi seseorang untuk mencapai apa yang diinginkannya. Sedangkan inspirasi merupakan ide-de kreatif yang muncul dari dalam diri setelah ada rangsangan dari luar. Inspirasi dapat dijadikan motivasi bagi seseorang untuk mencapai tujuannya. Inspirasi datang, motivasipun hadir untuk menyemangati kita melakukan proses kreatif kita. Proses kreatif di ranah tulis-menulis.

Oleh karena itu tidak keliru jika dikatakan kalau literasi akan menambah daya inspirasi seseorang.  Maksud saya akan memperkaya inspirasi kita. Literasi yang pasti akan melibatkan pikiran dan perasaan ketika membaca atau menyaksikan sesuatu agar diperoleh pemahaman dari apa yang dilihat atau dibaca bermakna literasi akan memperkaya inspirasi kita. Ayo, mari terus berdampingan dan bersama dengan litaerasi.***

9 Sep 2021

Mengambil Pesan 'Kata-kata Mutiara'

Mengambil Pesan 'Kata-kata Mutiara'


BERUSAHA memahami makna kata-kata motivasi yang diucapkan oleh orang-orang hebat dan terkenal, itu satu hal. Berusaha melaksanakannya dalam kehidupan, itu hal lain. Keduanya saling berhubungan tapi belum tentu keduanya mau atau dapat disekalijalankan. Sangat terganung kepada yang mencoba memahami dan melaksanakannya.

Kalimat-kalimat hebat yang disampaikan oleh orang-orang hebat sejatinya penting dan berguna bagi kita. Dengan kalimat-kalimat yang memotivasi dan menginspirasi kita cenderung akan berpengaruh positif dan juga akan melaksanakannya. Bagaimanapun itu karena dianggap memang berguna bagi kita.

Saya ingin mengutip dan membagi ulang di sini beberapa pernyataan dari para tokoh sukses yang telah membuat kehidupan seseorang lebih bermakna. Inilah 3 (tiga) pernyataan dari tiga orang yang namanya tentu saja sudah kita kenal. 

Pernyataan pertama berbunyi, "Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan yang hebat adalah dengan mencintai apa yang kamu lakukan. Jika kamu belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan puas."  Kalimat ini dikatakan merupakan buah pikiran dari Steve Jobs yang banyak dikutip dan sering kita temukan dalam banyak bacaan. 

Pernyataan kedua berbunyi, "Berpura-puralah sampai kamu berhasil! Bertindak seolah-olah kamu memiliki semua kepercayaan yang kau butuhkan sampai itu menjadi kenyataanmu," yang dikatakan diucapkan oleh Brian Tracy.

Sedangkan pernyataan ketiga yang ingin saya kemukakan adalah, "Ketika kamu ingin sukses seburuk yang kamu inginkan, maka kamu akan sukses." Dikatakan bahwa pernyataan ini diucapkan dan merupakan buah pikiran dari Eric Thomas.

Mungkin saja kalimat-kalimat itu sudah pernah diucapkan oleh tokoh lainnya sebelum mereka mengatakan begitu. Tapi kutipan yang diambil dari situs bola.com ini mengatakan demikian adanya. Tanpa menapikan kemungkinan ada referensi lain yang menyatakan selain dari itu, mari kita pahami saja makna yang terkandung di dalamnya. Pesan apa yang perlu kita tangkap dari pernyataan itu, itulah yang menurut saya lebih penting. Saya sepenuhnya mempercayai itu agar saya tidak ragu-ragu mengatakannya.

Pernyataan pertama jels sekali bahwa untuk melakukan pekerjaan hebat hendaklah dengan mencintai poekerjaan itu sendiri. Cinta adalah modal utama. Ketika itu belum juga didapartkan, kata Steve Jobs teruslah dicari. Akhirnya apsti akan didapatkan. Kuncinya kembali kepada kita sendiri.

Saat seseorang mampu berperan seolah-olah bisa, seolah memiliki kepercayaan yang tinggi, ujungnya akan bisa juga. Jadi, jangan mengatakan tidak bisa ketika memulainya. Perasaan tidak bisa justeru akan menjadikan kita benar-benar tidak bisa. Itulah yang dikatakan Brian Tracy itu. Mampukah kita berlaku bisa meskipun sebenarnya tidak bisa? Jika bisa, lakukanlah hingga benar-benar bisa.

Dan mutiara kata yang ketiga dapat kita pahami sebagai target sukses yang kita tetapkan. Tidak harus muluk-muluk. Pada target terendah atau terburuk sekalipun, jika bisa kita lakukan dengan baik maka akan tercatat kita sebagai orang yang sukses. Artinya, sukses itu ada pada diri kita sendiri yang memutuskannya.***