Tampilkan postingan dengan label Olahraga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Olahraga. Tampilkan semua postingan

18 Mar 2024

Fajar-Rian Membuat Kita Bangga

Fajar-Rian Membuat Kita Bangga


SEPULANG dari tarwih, Ahad (17/03/2024) malam, ini saya masih sempat menyaksikan laga utama, final ganda putra All England 2024. Pasangan ganda 'merah-putih', Fajar-Rian tengah berlaga melawan wakil negeri jiran, Malaysia, Chia-Soh. Tanpa mengganti pakaian dari masjid saya langsung duduk ikut melotot layar kaca bersama anak dan cucu yang sudah duluan duduk di situ.

Pertandingan yang amat mendebarkan, meskipun angka yang didapatkan kedua pasangan lebih memihak ke Fajar-Rian. Fajar-Rian selalu mendahului point-point dari wakil Malaysia. Pertandingannya sendiri membuat jantung berdegup-degup. Saya ikut memukul-mukul kursi yang saya duduki ketika smes dan tangkisan saling beradu diantara kedua pasangan.


Akhirnya pasangan ganda putra Indonesia yang bernama lengkap Fajar Alfian/ Muhammad Rian Ardianto, berhasil menjuarai All England 2024, itu dengan menumbangkan wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik itu. Kita tahu selama ini pasangan Malaysia itu begitu perkasa dalam berbagai turnamen. Mereka selalu mampu menyulitkan lawan-lawannya, termasuk pasangan Indonesia sendiri.

Sebagaimana sudah kita ketahui laga final All England 2024 antara Fajar/Rian dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik berlangsung di Utilita Arena Birmingham, Inggris, itu benar-benar membuat kita rakyat Indonesia bangga karena pasangan kita mengalahkan pasangan Malaysia. Angka yang diperoleh Fajar/Rian adalah 21-16 dan 21-16. Begitu hebat wakil merah-putih malam ini. Terima kasih dan kita bangga semuanya.*** 
Catatan M. Rasyid Nur

28 Jan 2024

Ginting Akhirnya Terpelanting

Ginting Akhirnya Terpelanting

Foto Detik Sport

SABTU (27/01/2024) malam ini kebetulan saya tidak kemana-mana. Lazimnya, bersama isteri pergi ke rumah mertua, Ibundanya isteri saya, Zuhrijah di Kampung Bukit sana. Setelah ayah 'berangkat' setahun lalu, kini tinggal emaknya yang setiap Sabtu malam dikunjungi. Terkadang bersama adik-adiknya yang lain. Isteri saya punya lima orang adik. Empat orang ada di sini (Karimun) sedangkan satu orang ada di Jepang bersama suaminya. Adik-adik yang di sini, itulah yang sering bertandang bersama ke rumah emak yang tinggal bersama adik bungsunya, Era.

Karena kami di rumah saja, malam ini saya menyimak, mamskdunya menyaksikan laga demi laga bulutangkis Indonesia Masters yang malam ini memasuki babak semifinal. Tentu saja nonotn via layar kaca, televisi. Sejak dua hari lalu saya memang selalu mengikuti pertandingan bulutangkis yang mempertemukan para bintang sedunia. Lumayan sebagai hiburan malam, kata saya meskipun tidak semua bintang top bulutangkis turun di turnamen kelas 500 ini.

Harapan saya malam ini adalah menangnya Antoni Sinisuka Ginting melawan Brian Yang, pemain Kanada berkebangsaan China yang akan dihadapinya di babak semifinal ini. Setelah para pemain Indonesia lainnya bertumbangan di babak sebelumnya, Ginting masih bertahan hingga semifinal, jadilah salah satu tumpuan harapan untuk membanggakan Negara kita yang satu saat dulu adalah raja bulutangkis dunia. Tentu saja kita berharap dia masuk final, untuk menambah koleksi juaranya. Bagi kita tidak semata juara pribadi Ginting, tapi juara membawa harum bangsa.

Tapi apa boleh buat. Pemain tunggal kita itu gagal untuk menambah gelar juaranya di Indonesia Masters ini. Artinya gagal pula mengibarkan bendera saat pemberian hadian nanti di final. Ginting tunduk dan harus mengakui ketangguhan pemain Kanada, Brian Yang dengan angka 21-13, 17-21 dan 19-21. Sungguh menyesakkan dada. Akhirnya Ginting terpelanting, kata saya dalam hati. Saya tahu, Ginting sudah berusaha maksimal memenangkan laga. Tapi Yang cerdik menundukkan Ginting. Semoga nanti Ginting bisa sukses lagi.***

24 Jan 2024

Irak Menang Secara Dramatis Melawan Vietnam

Irak Menang Secara Dramatis Melawan Vietnam


MENYAKSIKAN siaran langsung laga kesebelasan Irak melawan Vietnam malam ini (Rabu, 24/01/2024) lewat layar kaca di rumah sendiri ternyata cukup membuat dag-dig-dug juga di jantung. Padahal bukan menyaksikan kesebelasan Tanah Air sendiri. Maaf, tidak dapat menyaksikan laga Indonesia melawan Jepang dalam waktu yang sama, kabarnya. Lumayan juga laga Irak vs Vietnam. Kebetulan televisinya menyiarkan itu. Yang membuat asyik itu, angka-angka yang diraih oleh kedua kesebelasan begitu mendebarkan.

Kita yang menyaksikannya --di televisi masing-masing-- pasti sepakat kalau kemenangan Irak itu diraih secara dramatis. Grup D Piala Asia tahun 2023 itu akhirnya direbut Iraq sebagai pemuncak. Berlangsung di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Irak membukukan kemenangan 3-2 atas Vietnam. 

Sama-sama kita saksikan, hampir saja Negeri Saddam Husin, itu kalah sebagaimana di babak-babak awal ketika Vietnam lebih dulu mengoyak jala kiper Irak. Lama waktu baru Irak membalasnya meskipun penguasaan bola lebih banyak oleh Irak.

Meskipun Irak mampu menekan karena jumlah pemainnya yang lebih dan mampu menciptakan satu gol lagi, ternyata Vietnam mampu membalasnya di ujung waktu normal. Kedudukan pun menjadi sama, 2-2. Pelatih Vietnam nampak --ketika disorot kamera-- begitu sumringah dengan kedudukan kembali sama.

Makanya Irak dapat dikatakan menang dramatis karena point penuh 3-2 baru tercapai berkat hadiah pinalti dari juri di waktu tambahan. Stand akhir 3-2 adalah keberuntungan bagi Irak. Irak akan maju ke babak berikutnya.***

19 Nov 2023

Tunjung Menyanjung (Menyaksikan Final Putri Bulutangkis Japan Master)

Tunjung Menyanjung (Menyaksikan Final Putri Bulutangkis Japan Master)


MESKIPUN menyaksikan laga Gregoria Mariska Tunjung melawan Chian Chen Yu Fei melalui layar televisi tetap saja membuat jantung berdebar, khususnya di babak-babak awal. Catatan pertandingan kedua srikandi bulutangkis, ini selama ini selalu dimenangkan oleh Yu Fei. 

Alhamdulillah hasil akhirnya tunggal putri Indonesia, itu sukses menyabet gelar juara Japan Masters 2023 dengan dua game langsung, 21-12, 21-12. Di angka terakhir itulah debaran jantung penonton, termasuk saya, Minggu (19/11/2023) pagi WIB itu mereda. Kalau boleh diulang catatan pertandingannya, Tunjung memang tampil menggila sejak awal set pembuka. Tunjung tidak tampak kesulitan meraih keunggulan atas penggawa China, hingga mampu memimpin 11-5 di interval game pertama.


Lanjutannya, Tunjung terus berlari meninggalkan Yu Fei. Meski sempat kehilangan empat poin beruntun yang membuat perolehan poinnya makin dekat dengan Yu Fei di kedudukan 15-11, tunggal putri Indonesia akhirnya berhasil menyudahi perlawanan dengan 21-12.

Di game kedua Yu Fei sepertinya mencoba memberikan perlawanan. Posisi menjelang interval tidak terlalu jauh angkanya, 9-11 saja untuk Yu Fei. Tapi Tunjung dapat menyamakan poin menjadi 11-11 selepas jeda. Bahkan menyetop angka pemain China itu pada poin 12-12. Dan angka ini menjadi titik Tunjung untuk kembali mendahului. Bayangkan, 9 angka direbutnya hingga selesai, 21-12 yang memastikan gelar juara Japan Masters 2023 untuk Tunjung sebagai perwakilan Indonesia.

Bagi kita, baik yang menyaksikan langsung atau sekadar mengulang di You Tobe atau sama sekali tidak menyaksikannya, tetap saja ini adalah sebuah kebanggaan kita. Tunjung telah menyanjung dan menjunjung Negaranya dengan merebut juara itu. Selamat untukmu, Tunjung dan selamat juga tentunya untuk Negara dan Bangsa kita.***

17 Sep 2023

Senyum Mereka Berbuah Senyum untuk Negara

Senyum Mereka Berbuah Senyum untuk Negara



SENYUM Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti adalah khas mereka ketika berlaga di lapangan bulutangkis. Pasangan ganda bulutangkis Indonesia, ini memang tidak pernah cemberut saat berlaga. Senyumnya senantiasa menghiasi bibirnya. Kalah atau menang di akhir laga mereka tetap saja tersenyum selama bertanding dan sesudahnya. Penonton tentu senang melihat gayanya di lapangan. Tidak pernah kelihatan marah atau emosi. Kita (saya) yang menyaksikannya hanya lewat layar kaca juga senang menyaksikan ketika keduanya bertanding.

Begitu pula pada partai final Hongkong Terbuka 2023 sore ini (WIB). Mereka berhasil masuk ke partai puncak setelah mengalahkan lawan-lawannya. Dan di final ini Rayahu-Ramadhanti menghadapi pemain gigih dari Malaysia, Parly Tan - Thinaah Muralitharan. Saya beruntung dapat menikmati laga hebat mereka sore Ahad (17/09/2023) ini. Kebetulan sedang tidak ada kegiatan di luar rumah. Jadi, alhamdulillah dapat menyaksikan siaran langsung dari salah satu televisi nasional.

Set pertama partai pertama final Hongkong Open 2023 ini sesungguhnya cukup menyesakkan dada kita, khususnya penonton Indonesia. Sebagai wakil garuda di Hongkong Terbuka Bulutnagkis Dunia ini kita pasti berharap srikandi Indonesia menang. Sayangnya, dengan kegigihan dan kekuatan pemain Negeri Jiran, itu Ramadhanti dan Rahayu seperti tidak bisa berbuat banyak. Dominasi permainan dan angka sepenuhnya dipegang oleh pemain Malaysia. Set ini dimenangkan Malaysia dengan skor 21-14.

Set kedua pemain Malaysia masih kelihatan kehebatannya. Smes-smes keras dari keduanya bertubi-tubi dilancarkan ke pertahanan Indonesia. Di sinilah debar jantung kita semakin kencang. Pelan dan pasti Rahayu-Ramadhanti mendekat dan terjadi juz. beberapa kali pemain Indonesia mampu gim poin namun seperti sulit menyudahinya. Setiap pemain kita gim poin setiap itu pemin Malaysia menyamakan keududkan. Hingga akhirnya set kedua ini baru selesai pada angka 24-22 untuk kemenangan pemain Indonesia.

Di set penentuan, Rahayu dan Ramadhanti tidak lagi memberi angin. Dia benar-benar mendominasi permainan dan angka di set ketiga ini. Tidak pernah terkejar lagi. Bahkan Parly Tan harus cedera untuk mengejar bola yang dismes atau didrpshotkan oleh pemain Indonesia Set ini selesai pada angka 21-9. Senyum Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti justeru sedikit berkurang diset ini. Boleh jadi karena salah seorang pemain Malaysia yang sudah cedera itu. Dia tetap menyelesaikan laga meskipun sudah tidak bisa berjalan normal. 

Indonesia menang, srikandinya senyum senantiasa. Senyum mereka membawa senyum untuk Indonesia, Negara kita.***

12 Sep 2023

Dua Kosong di Facebook Saja

Dua Kosong di Facebook Saja


KEINGINAN untuk menyaksikan laga antara Turkmenistan melawan Indonesia Kualifikasi Piala Asia U-23 Tahun 2024 malam ini (Selasa, 12/09/2023) tidak dapat saya bendung. Peliknya, televisi di rumah tidak menyiarkan secara live karena diacak. RCTI yang punya hak siar, tiba-tiba mati begitu saja sejenak pertandingan dimulai. Pastilah karena tidak berlangganan chanel yang ada di televisi saya itu. Bagaimana, ya? 

Pada beberapa berita online sebenarnya ada informasi bahwa pertandingan itu ada disiarkan melalui live streaming RCTI juga. Artinya bisa di HP atau di laptop saja. Saya tidak pula terlalu familiar dengan live streaming berbayar itu. Sampai saat ini saya belum bisa menyaksikan pertandingan sepakbola secara live melalu streaming itu. Benar-benar membuat saya pusing karena bakal tidak dapat menyaksikan laga secara langsung meski hanya lewat layar kaca. Bagaimana, ya? Ah, pertanyaan bodoh, kata saya dalam hati.

Saya teringat, anak saya pernah mengajarkan kalau di facebook biasanya suka ada yang menyiarkannya secara live juga laga-laga seperti itu. Akhirnya, saya coba cari link siaran langsung pertandingan di Grup K itu melalui aplikasi facebook. Saya benar-benar bergembira karena akhirnya saya dapat juga menonton siaran langsung pertandingan antar negara itu. Sungguh menyenangkan. Walaupun hanya melalui facebook saya cukup puas.

Dari menit pertama hingga ke menit terakhir saya tidak melepaskan pandangan dari layar laptop via facebook itu. Kemenangan 2-0 (dua kosong) yang diraih Tim Garuda hingga fluit terakhir melengkapi kebanggaan saya menyaksikan laga hebat malam ini. Terima kasih, sahabat FB yang menyiarkan langsung laga ini.*** (M. Rasyid Nur)

6 Agu 2023

Menang dan Kalah Dramatisnya Sama

Menang dan Kalah Dramatisnya Sama


SAYA sangat puas tapi tak bangga menyaksikan partai final Australia Terbuka Bulutangkis Super 500, Ahad (06/08/2023) sore ini. Bahkan sejak babak penyisihan di awal bulan kemrin itu saya hampir tiap hari menyaksikan dengan rasa memuaskan. Setiap partai berlangsung alot dan menegangkan. Apalagi di final hari ini.

Tentu saja hanya di layar kaca saya menyaksikan secara langsung. Ada televisi yang menyiarkan secara live. Belum memungkinkan langsung ke Negeri Kanguru itu untuk menyaksikan laga-laga hebat itu. Tapi walaupun puas tentu saja saya --mungkin Anda juga-- tidak bangga karena yang berlaga hanya orang 'sana' semua alias orang bukan kita. Maksudnya tak ada orang Negara Kita yang berlaga di final kali ini. 

Saya sebut puas karena laga final semua partai begitu hebat menegangkan. Menang dan kalahnya terasa dramatis. Tidak ada pertandingan yang berjalan mulus alias ebrat sebelah. Namanya parta final. 
Laga final Australia Terbuka ini didominasi oleh China, Jepang dan Korea. Hanya India yang menyela di dalamnya, mewakili tuggal putra di final. Dan partai tunggal putra inilah yang paling seru menurut saksi mata via kaca televisi saya.

Sesungguhnya sejak partai pertama, tunggal putri antara Amerika dengan China hingga partai kelima, ganda putra antara China melawan Korea saya full menyaksikannya di layar kaca. Saya memberi catatan tersendiri laga final tuggal putra antara China, Weng Hong Yang melawan jago India, HS Parannoy. Bagaimana tidak? Melihat catatan sebelumnya maka hasil petang ini mungkin ada yang menganggap di luar dugaan sekaligus menegangkan.

Pemain China dikatakan pemain bukan unggulan, sebaliknya Parannoy. Nyatanya di set pertama Weng dengan mudah memenangkan pertandingan dalam waktu hanya 17 menit. Tapi di set kedua pemain India bangkit. Dari tertinggal, dia mengejar dan memenangkan set ini dalam waktu cukup lama, 36 menit. Itu bukan waktu yang singkat. Keduanya sudah tampak lelah sekali. 

Lalu terjadi perpanjangan set ketiga. Laga tetap sengit. Meskipun Parannoy tampak di atas angin dengan selalu mendahului angka, nyatanya titisan Lin Dan itu pantang menyerah. Tertinggal pada posisi nyaris selesai bagi Parannoy di angka 19 sementara Weng baru 15, pelan-pelan dia mengejar. Lalu deuce beberapa kali sampai akhirnya dia memenangkan laga ini dalam waktu 89 menit. China bersorak karena dua finalis lainnya gagal menjadi juara. Bagi saya, menang dan kalah sama dramatisnya. Puasa namun tak bangga.*** (M. Rasyid Nur)

26 Jun 2023

Tim Volly Putri Mendebarkan Hati

Tim Volly Putri Mendebarkan Hati


KALAU ada pertandingan olahraga yang membuat hati begitu berdebar kencang, salah satunya adalah laga final volly putri AVC Challenge Cup antara Timnas Putri Indonesia melawan Vietnam itu. Seperti saat Timnas kita melawan China Taipe di semifinalnya kita yang menyaksikannya secara live begitu dibuat tidak tenang duduk. Apalagi jika langsung di stadionnya.

Sayangnya di final semalam, itu Timnas kita harus puas menjadi runner up saja. Lima set melawan China Taipe Srikandi Indonesia mampu keluar sebagai pemenang. Tapi di final, meskipun juga harus lima set, Vietnam ternyata lebih perkasa dan tentunya lebih beruntung. 

Menyaksikan lewat layar kaca tv sederhana di rumah pada  Ahad (25/06/2023) malam semalam saya memang rada gelisah dibuatnya. Sejak set pertama hingga set kelima laga itu benar-benar mendebarkan. Coba disimak ketatnya angka yang mereka catatkan, 18-25, 27-25, 25-21, 20-25, 13-15 dengan posisi 3-2 untuk Vietnam. Tentu saja kita kecewa. Selain tidak jadi bisa membalas kekalahan di SEA Games lalu, kita juga gagal naik satu peringkat di Asia Level Dua ini. Namun kita tetap bangga. Para Srikandi seperti, Arneta Putri, Ratri Wulandari, Megawati Hangestri, Medi Yoku, Indah, Wilda Nur Fadhillah dan lain-lain itu sangatlah berjasa mengharumkan bangsa Indonesia, minimal di Asia.

Coba kita ulang catatannya. Di awal set pertama berjalan ketat. Indonesia sempat tertinggal 0-2, tetapi kemudian mampu menyamakan skor menjadi 3-3. Setelah itu Indonesia tertinggal lagi pada posisi 7-11 setelah Vietnam tidak terbendung serangannya. Namun Indonesia meraih tiga poin beruntun untuk merapatkan jarak menjadi 10-11.

Angka ketat terus berlanjut. Serangan Vietnam lewat smesh pendek quick kerap menghasilkan banyak poin yang membuat Indonesia tertinggal 11-21. Indonesia terus tertinggal hingga 15-24 meski sempat diperkecil menjadi 18-24. Vietnam menutup set pertama dengan kemenangan 25-18 setelah block Indonesia keluar.

Set berikutnya kita unggul 3-1 di awal hingga 13-11. Keunggulan mampu dipertahankan hingga 21-18. Sayang, di poin-poin kritis, Indonesia terlena sehingga skor imbang 22-22 dan 24-24. Laga di akhir kian menegangkan saat skor kembali imbang 25-25. Namun dua poin beruntun didapat Indonesia untuk menutup set kedua dengan kemenangan 27-25.

Set ketiga, keempat dan kelimat sama ketatnya. Mungkin akan menambah sedikit sedih jika harus diulang-ulang lagi jalannya angka per angka itu. Intinya setiap point yang didapatkan oleh kedua tim adalah angka yang membuat hati kita berdebar. Jika jantung tidak terlalu kuat menyaksikan perolehan angka demi angka khawatir juga akan membuat sesak dada. Dan jika dada sebelah kiri yang terasa, nauzubillah itu akan berbahaya. Saya, syukurnya hanya sekadar berdebar saja. Selamat buat srikandi Indonesia meskipun tidak mampu seperti ketika menghadapi China Taipe itu.***
*Selain dari menyaksikannya via televisi juga dilengkapi info-info dari media.

18 Jun 2023

Melawan Axelsen Ginting Belum Bisa Menggunting

Melawan Axelsen Ginting Belum Bisa Menggunting


Catatan M. Rasyid Nur
FINAL bulutangkis Indonesia Terbuka sore Ahad (18/06/2023) ini lumayan membuat jantung berdebar. Menyaksikan siaran langsung melalui salah satu chenel televisi Nasional membuat kedudukan di kurisi serasa panas. Intinya tak nyaman. Berharap Ginting mampu 'menggunting' kemenangan Axelsen ternyata belum bisa. 

Membaca berita dan catatan pertemuan kedua pemain hebat itu dari 16 kali pertemuan, konon 9 pertemuan terakhir Victor Axelsen terus saja menang. Ginting belum mampu memotong kemenangan itu.

Dengan begitu pemain Denmark, Viktor Axelsen, itu tampil menjadi juara nomor tunggal putra bulutangkis Indonesia Open 2023 itu. Sekali lagi, wakil negara kita sebagai tuan rumah, Anthony Sinisuka Ginting belum berdaya mengalahkan Axelsen. Padahal Ginting menjelang bertemu sang penguasa ranking satu dunia, Viktor Axelsen, itu setelah menjinakkan lawan-lawanya sejak babak awal hingga ke semifinal. Rasanya tidak salah kita berharap Ginting akan mengangkat tropi juara di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta sore ini. Ternyata masih sebatas harapan.

Dari salah satu media online kita baca, Axelsen memang memiliki rekor impresif atas Ginting. Tunggal putra Denmark ini sudah mengemas 11 kemenangan dalam 15 laga melawan Ginting. Bahkan, dalam sembilan pertemuan terakhir, Axelsen selalu bisa mengalahkan Ginting (https://www.kompas.com/). Berita media itu menjelaskan bahwa setelah bertemu Ginting untuk kali ke-16, sore ini Axelsen mencoba mendominasi laga sejak awal. 

Dengan tinggi badan mencapai 194 cm plus punya footwork bagus, Axelsen memang kelihatan sangat leluasa meng-cover setiap sisi lapangan yang coba dikirimkan bola bulu itu oleh Ginting. Di lain sisi, Ginting meladeni agresivitas Axelsen dengan banyak melakukan variasi pukulan. Kita catat dalam laga sore ini, Ginting terus tertinggal angkanya walaupun dia juga sempat membuat Axelsen tersungkur dengan smesnya yang tajam.

Bagaimanapun Axelsen memang masih sangat perkasa dalam laga sore ini. Sama, seperti laga-laga yang dia lakoni sebelum sampai ke final bertemu Ginting. Tapi kita harus berteima kasih kepada Ginting yang mampu sampai final. Ada banyak pemain hebat yang ditaklukkan Ginting untuk bertemu Axelsen. Tidak masalah, Ginting, jika saat ini belum juga mampu menggunting kemenangan Axelsen. 

Kita, kami dan semua masyarakat Indonesia akan tetap berdoa, suatu saat ada yang bisa merebut juara dari tangan Axelsen. Saat ini tentu kepada si Gintinglah kita berharap menjadi penggunting kemenangan Axelsen atas dirinya. Entah di even mana, nantinya, kita tunggu saja sambil berdoa. Maju terus, Ginting dan Ginting-ginting yang lain.***

17 Mei 2023

Tak Disangka Garuda Mengoyak Gajah, 5-2

Tak Disangka Garuda Mengoyak Gajah, 5-2


Catatan M. Rasyid Nur

AKANKAH bisa menang? Bisa saja. Memang, ini sudah babak kedua. Sudah menit ke-8 waktu tambahan. Bahkan karena banyaknya pelanggaran, malah sudah menit ke-9 tapi wasit tak kunjung meniup fluit panjang. Dan malapetaka itu tiba. Thaland menyamakan kedudukan, 2-2. Maka belum jadi menang setelah dua babak usai.

Itulah keadaan laga final sepakbola antara kesebelasan Indonesia melawan Thailand malam ini, Selasa (16/05/2023) di ajang Sea Game. Harusnya Indonesia sudah menang. Dari skor 2-0 berubah 2-1. Dan skor ini sudah sampai di waktu tambahan itu tadi. Tapi belum jadi menang karena fluit penutup belum ditiup. Hanya, kalau ditanya, apakah bisa menang? Bisa saja. Tapi ini laga sepertinya belum usai. Protes kelihatannya terjadi dari kubu Indonesia. Penyebabnya karena kelebihan waktu itu. Wasit tidak meniup fluit penutup saat waktu sudah jauh lewat.

Sekali lagi, karena wasit tak juga membunyikan fliutnya walaupun waktu sudah habis, maka Thailand pun membuka asa. Gawang Garuda dibobol Gajah persis di detik akhir sesaat fluit itu dibunyikan wasit. Sengaja menunggu balasan? Entahlah. Jawabannya ada di hati wasit itu. Saya menulis ini dalam lima menit, saat akan dimulaiya babak tambahan setelah skor imbang.. Saya tidak tahu, apakah Indonesia akan mendapatkan impiannya? Entahlah. Bisa saja menang? Bisa. Tapi, ya ditunggu keputusan wasit sepakbola ini di waktu ekstra.

Babak ekstra pun dibuka. Dan dewi fortuna menyebelah Garuda Merah. Benar-benar pecah stadion di Kamboja oleh supporter Indonesia. Anak-anak Thailand di lapangan dan di luar lapangan terkulai lesu. Ini pasti hadiah kesabaran dari anak-anak muda Garuda. Bayangkan, baru saja dua menit laga esktra, jala Gajah dikoyak Garuda. Permainan kian panas pastinya. Saling tekel pun bertaburan. Kartu pun berseliweran. Pemain-pemain Thailand yang bernasib sial lebih banyak mendapat hukuman kartu. Tidak hanya berwarna kuning. Bahkan kartu merah juga sudah diangkat wasit. Thailan semakin lesu. Lebih banyak mereka mengumpulkan kartu itu. Dari warna kuning hingga merah itu. Anak-anak Garuda merangsek maju.

Garuda kian mengepak sayap amarahnya. Gol-gol pun berjatuhan. Ternyata anak-anak Gajah benar-benar lemah dan seperti pasrah. Kalau mereka terjatuh karena ditekel, tidak lagi mereka langsung bangkit seperti ketika masih tertinggal satu gol. Karena sudah tertinggal dua gol bahkan tiga gol, Thailand sudah tidak berdaya. Garuda terlalu ganas buat mereka. Gajah pun dikoyak-koyak kulit tebalnya. Skor sudah tak akan bisa dikejar bahkan diperkecil juga. 

Saat fluit panjang dibunyikan skor pun sudah 5-2. Garuda meraih emas yang kabarnya sudah 32 tahun dirindukan. Malam ini adalah malam bahagia buat pasukan Garudan dan seluruh rakyat Indonesia. Alhamdulillah. Menang juga akhirnya. Emas yang dinantikan pun didapatkan.***

15 Mar 2023

Ginting Redam Wangcharoen

Ginting Redam Wangcharoen


INI malam mendebarkan. Selasa (14/03/2023) bakda magrib di masjid. Kembali ke rumah saya menyaksikan televisi yang kebetulan tengah menyala. Melalui layar kaca saya menyaksikan laga hebat yang mendebarkan itu. Siarannya langsung alias live. Laga antara Antoni Sinisuka Ginting, pebulutangkis Indonesia berhadapan dengan Kantaphon Wangcharoen dari Thailand. 

Saya memlototi layar televisi hanya sendiri. Set pertama, angka demi angka mereka saling berebut. Tidak terlalu jauh jaraknya. Ginting mendahului merebut angka 11 untuk berpindah lokasi di set pertama itu. Ginting terus menjauh, hingga akhirnya sampai batas game. Skor 21-17 adalah angka yang mereka dapatkan di set pertama itu. Debaran jantung saya berkurang.

Lalu masuk set kedua. Di sini sepertinya Ginting akan dengan mudah menyelesaikan untuk menutup laga. Tapi ternyata begitu. Wangcharoen menunjukkan perlawanannya. Dia tidak mau kalah begitu saja. Pelan dan pelan dia berangsur mendekat. Tapi di perpindahan babak kedua ini Ginting juga sukses mendahului. Angka 11 kembali dia dapatkan. Jarak angka semakin jauh. Meskipun debaran jantung tetap terasa, Ginting di depan. Malah dalam beberapa kali kesalahannya, Ginting tetap saja tersenyum.

Bagaimanapun, menjelang angka akan berakhir, pemain Thailand kembali bersemangat. Pelan tapi pelan, nilainya kian berdekatan. Rasanya debaran jantung lebih kencang. Syukurnya Ginting mampu meredam Wangcharoen untuk menutup angka 21-19. Ginting pun sukses masuk ke babak berikutnya, 16 besar All England itu. Ayo, Ginting. Lanjutkan.***

22 Feb 2023

Catatan Laga Liga Chahmpion: Liverpool Tersungkur

Catatan Laga Liga Chahmpion: Liverpool Tersungkur


MENYAKSIKAN laga Liga Champion Eropa antara Real Madrid melawan Liverpool melalui layar kaca, Rabu (22/02/2023) dini hari cukup menegangkan juga. Meskipun memlototi televisi sendiri tetap saja serasa ramai oleh sorak-sorai penonton di balik layar kaca televisi. Sudah kita ketahui, kick off tepat pukul 03.00 dinihari menurut waktu kita, Indonesia Barat. Tentu saja saya tidak ikut bersorak.

Saya terkejut, baru hitung 4 menit penunjuk waktu di layar kaca, itu Liverpool sudah mengoyak jala kiper Real Madrid, 1-0 untuk kemenangan sementara Liverpool. Nunez adalah orang yang tertulis sebagai pemain yang menceploskan si kulit bundar. Jujur saja, saya kesal karena saya menjagokan klub Spanyol itu. Eeh, 10 menit berikutnya lagi-lagi gawang RMA kebobolan. Dalam 15 menit sudah 2-0 kemenangan si jersi merah. M Salah yang membuat penonton tuan rumah riuh-rendah. Kesalahan kiper Real Madrid adalah penyebab utamanya. 

Saya merasa Liverpool sudah di atas angin. Main di kandang sendiri, masih belum setengah waktu babak pertama, tapi sudah dua gol terjadi, sungguh menyesakkan dada penggemar El-Real, termasuk saya. Bahkan saya sudah mau kembali ke tempat tidur untuk tidak lagi menyaksikan laga yang bertempo tinggi itu. Syukurnya, menit ke-20 Vinicius Junior membalas dengan tembakan ke sudut gawang Liverpool, 2-1 kini. Saya tidak jadi beranjak. Tetap meneruskan menatap layar kaca. Dan menit 24 ada rebutan bola yang hampir menghasilkan gol untuk tuan rumah.  Gawang RMA nyaris bobol lagi.

Tampaknya bek David Alaba cedera dan langsung diganti Anceloti. Pada menit ke-35 sekali lagi Vinicius menjebol gawang Liverpool, 2-2. Inipun terjadi karena kesalahan penjaga gawang tuan rumah itu. Kini posisi benar-benar sama. Gol sama-sama dua dan caranya hampir pula sama. Saya pun meneruskan menyaksikannya termasuk selepas babak pertama usai. 

Pada babak kedua gernyata angin berbalik arah. Baru dua menit bola bergulir di lapangan, tendangan bebas di kanan lapangan Liverpool menghasilkan gol ketiga Real Madrid, 2-3 posisi kini. Saya senang gol ini lahir karena berarti jagoan saya mampu membalikkan keadaan.  Rasa senang bertambah ketika pada menit ke-54 tendangan Banzema yang pelan menyentuh kaki salah seorang pemain Liverpool menyebabkan bola berbelok dan masuk ke dalam gawang, 2-4. 

Liverpool mulai tampak prustasi karena Madrid benar-benar menguasai lapangan.. Pada menit ke-66 melalui serangan balik, sekali lagi Banzema dapat mengecoh kiper untuk mencepoloskan yang hanya dikawal pemain belakang, 2-5. Liverpool ternyata hanya mempertahankan gol yang dua itu saja. Si Merah kalah dengan angka yang begitu banyak. Liverpool tersungkur, waduh keterlaluai sebutan.***

6 Feb 2023

Leo Daniel Merengkuh Hasil

Leo Daniel Merengkuh Hasil


MENYAKSIKAN siaran langsung (live) pertandingan bulutangkis Thailand Masters 2023 sore Ahad (05/02/2023) cukup membuat tegang. Sesungguhnya sejak awal babak penyisihan saya rutin memlototi layar kaca. Terkadang berdebat juga dengan cucu yang maunya film Upin Ipin, sementara saya maunya Thailan Masters. Laga hari terakhir ini memang laga menegangkan.

Laga hari terakhir ini adalah laga pemungkas untuk semua partai. Indonesia menyisakan hanya satu pasang perwakilan saja di babak final, Leo Rolly Carnando/ Daniel Marthin yang akan melawan pasangan China Taiwan, Su Ching Heng/ Ye Hong We. Jadi, selain menyaksikan pasangan dari negara lain, saya menunggu laga ganda putra ini.

Akhirnya pasangan ganda putra Indonesia, Leo-Daniel, berhasil merengkuh hasil terbaiknya sore ini. Menumbangkan lawannya dua set langsung untuk merebut gelar kedua mereka secara beruntun setelah di Indonesia Masters. Leo-Daniel berhasil mengatasi perlawanan alot dari wakil Taiwan, Su Ching Heng/Ye Hong We di Thailand Masters 2023 ini.

Seperti sudah kita simak sore itu, meskipun harus tertinggal dua kali pada jeda interval, Leo-Daniel selalu mampu bangkit dan memastikan kemenangan di tangan. Laga yang berlangsung di Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand berkesudahan dengan angka 21-16, 21-17 untuk kemenangan Leo-Daniel.

Sedikit mengulang 'tayang' pertandingan tersebut, mula-mula Leo/Daniel kelihatan begitu agresif dengan serangan dan pertahannya yang meyakinkan. Namun, beberapa kesalahan yang mereka lakukan membuat lawan menekan dan mulai percaya diri. Apakah menurunnya penampilan itu disebabkan kelehan karena baru saja menjuarai Indonesia Masters? Boleh jadi. Lagi pula, dikatakan telapak kaki Dineil sedikit bermasalah.

Dalam kejar-kejaran angka yang kemudian terjadi hingga kedua pasangan berbagi angka pada 7-7 dan di angka 10-10 pasangan Indonesia itu kembali bangkit. Bangkit dan bangkit untuk merengkuh hasil terbaik. Mereka juara dan mengharumkan nama bangsa, meskipun hanya satu pasang saja. Terima kasih, Leo-Daniel.***

18 Des 2022

Kroasia dan Maroko Berebut Tempat ke-3 Piala Dunia

Kroasia dan Maroko Berebut Tempat ke-3 Piala Dunia


DI SELA-sela mengikuti kegiatan Peluncuran Buku Gurindam Kalbu di Taman Ismail Marzuki, masih sempat menyaksikan final juara ketiga Piala Dunia Qatar antara Kroasia vs Maroko Sabtu (17/12/2022) malam. Sejak menit awal tersaji saling serang diantara keduanya. Tanda -tanda salah satu jala gol akan koyak sudah tampak. 

Benar saja. Gol pertama lahir dari sedikit kemelut di area gawang Maroko. Dengan dengan sundulan kepala oleh J Givardiol pada menit ke 7 bola bersarang di gawang, 1-0 untuk Koroasia. 
Tapi tidak butuh waktu lama untuk membalas kontan olah Maroko. Cara yang sama, sundulan kepala olah  A. Dari dua menit berikutnya menjadikan skor imbang 1-1. 

Saling serang terus berlanjut. Kegesitan penyerang Kroasia membuahkan hasil. M. Orsic pada menit 42 menghunjamkan bola jauh ke sudut kiri gawang... Setelah membentur tiang bola itu masuk ke gawang dan 2-1 untuk kemenangan Kroasia hingga fluit babak pertama berbunyi.

Pada babak kedua Maroko mengurung lapangan pertahanan Kroasia. Kroasia melayani dengan permainan yang efektif. Sebaliknya serangan Maroko sering tampak terburu-buru. Meskipun peluang menyamakan kedudukan didapatkan, namun tetap gagal menyelesaikan dengan baik.
Hingga babak kedua berakhir, kedudukan 2-1 untuk kemenangan Kroasia tetap bertahan. Kroasia akhirnya membawa hadiah juara tiga ke negaranya.***


15 Des 2022

Prancis Berhasil Menjinakkan 'Singa Atlas' untuk Maju ke Final Piala Dunia

Prancis Berhasil Menjinakkan 'Singa Atlas' untuk Maju ke Final Piala Dunia


ANDA menyaksikan siaran langsung (live) laga Prancis melawan Maroko? Kalau iya, alhamdulillah. Terbayarlah rasa mengantuk. Sudah kita ketahui hasilnya, juara bertahan Prancis, itu akan menantang Argentina di final Piala Dunia Qatar 2022. Ayam Jantan berhasil menjinakkan Singa Atlas, Maroko, 2-0. Laga Kamis (15/12/2022) ini adalah laga partai semifinal kedua setelah bentrokan antara Argentina melawan Kroasia  pada semifinal pertama, malam sebelumnya. 

Kedua gol kemenangan Prancis diciptakan oleh Theo Hernandez di awal babak pertama dan Randal Kolo Muani di pertengahan babak kedua. Meskipun gol pertama terasa terlalu cepat namun tambahan gol kedua itu terjadi begitu lama. Dalam kurungan serangan Maroko Prancis memang tampak bertahan sambil mencuri serangan balik. Dan serangan balik itu pula yang menggandakan kemenangan Prancis.

Mengulas sedikit jalannya pertandingan, setelah kick off kedua kesebelasan mencoba membangun serangan masing-masing. Baru saja si kulit bundar bergulir lima menit, Prancis sudah berhasil membuka keunggulan lewat gol Theo Hernandez itu. Kita saksikan, ini berawal dari kemelut di jantung pertahanan Maroko, Theo melepas tembakan voli yang tak bisa dibendung Yassine Bounou, 1-0.

Maroko tersengat dan mencoba membalas lewat tembakan jarak jauh yang dilepas Azzedine Ounahi. Tapi upaya ini masih terselamatkan oleh penjaga gawang Prancis, Hugo Lloris. Selanjutnya pada menit ke-17, giliran Olivier Giroud yang memperoleh peluang emas. Sukses lolos dari penjagaan Romain Saiss, Giroud melepas tembakan keras yang sayangnya masih menerpa tiang. Sepertinya tendakan kencang itu tidak akan terbendung oleh Bounou jika saja tidak menerpa tiang kanannya.

Sejatinya di akhir babak pertama itu, Maroko bisa menyamakan kedudukan. Sayangnya, salto Jawad El Yamiq masih mengenai tiang. Usaha keras Maroko belum terkabul menjelang babak ini usai. Dan pasca istirahat serta beberapa penggantian pemain dilakukan oleh kedua kesebelasan gol pemecah kebuntuan Maroko tak kunjung datang. Begitu juga gol tambahan dari serangan balik sesekali Prancis juga tidak ada.
Dari kasat mata kita meski hanya melihat di layar kaca, pasukan Ayam Jantan semakin percaya diri. Permainannya semakin efektif berbanding pasca gol awal itu. Serangan pun mulai dibangun dan membuat pertahanan Maroko agak kewalahan. Dan gol itu datang kembali. Prancis menggandakan keunggulan pada menit ke-78. Ini melihat catatan jam di layar kaca. Gol ini dari kelincahan Kylian Mbappe membawa si kulit bundar. Dari sudut sempit sebelah kanan pertahanan Maroko, bola disodorkannya dan Muani timnggal mendorong bola itu, 2-0 untuk Prancis. Gol ini tampak membuat pemain Maroko lemah. Penonton yang pro Maroko pasti juga akan terbawa lemah.

Satu hal yang juga perlu dicatat adalah bahwa laga adalah salah satu laga yang mendebarkan sekaligus mengagumkan. Laga antara Prancis vs Maroko di ajang Piala Dunia Qatar, 2022 ini membuat penonton berdecak kagum. Kita yang menyaksikan siaran langsung terasa begitu memuaskan pertandingan ini. Apalagi jika kita berada di stadionnya. Pasti, sedikit lupa rasa mata ngantuk pada saat seharunys kita tidur. 

Ini suguhan permainan kelas atas meskipun Maroko sejak awal dipandang sebagai kesebelasan kelas dua. Faktanya laga ini sangat menghibur dan juga mendebarkan. Terlepas dari kehebatan dan kecerdikan Prancis yang akhirnya memenangkan laga ini dengan skor 2-0 namun sebagian waktu permainan Maroko sanggup mengurung areal pertahanan Prancis. Ancaman demi ancaman disuguhkan Maroko.

Satu pemandangan yang juga menarik adalah ketika kemera menyorot kedua pelatih negara ini. Tampak pelatih Maroko malah lebih enjoy mimik mukanya. Sejatinya dia dalam tekanan karena dalam posisi tertinggal. Namun dia tampaknya begitu tenang. Dia tampak terus memompa semangat pemainnya untuk terus menyerang. Dan pemain-pemain Maroko benar-benar maksimal melakukan perjuangan. Hanya saja, Prancis memang layak ke final karena mampu memenangkan. Dia memang sukses menjinakkan Singa Atlas yang begitu ganas sejak babak penyisihan.***

Maroko Kalah Tetaplah Layak Kepala Tegak

Maroko Kalah Tetaplah Layak Kepala Tegak


INILAH salah satu laga yang mendebarkan sekaligus mengagumkan. Laga antara Prancis vs Maroko di ajang Piala Dunia Qatar, 2022. Pertembungan di waktu sepi, dinihari Kamis (15/12/2022) WIB itu adalah laga babak semifinal kedua setelah Argentina dan Korasia menyelesaikan semifinal pertama satu hari sebelumnya.

Bagi yang menyaksikan siaran langsung terasa begitu memuaskan pertandingan ini. Sedikit lupa rasa mata ngantuk. Ini suguhan permainan kelas atas meskipun Maroko sejak awal dipandang sebagai kesebelasan kelas dua. Faktanya laga ini sangat menghibur dan juga mendebarkan. Terlepas dari kehebatan dan kecerdikan Prancis yang akhirnya memenangkan laga ini dengan skor 2-0 namun sebagian waktu permainan Maroko sanggup mengurung areal pertahanan Prancis. Ancaman demi ancaman disuguhkan Maroko.

Satu pemandangan yang juga menarik adalah ketika kemera menyorot kedua pelatih negara ini. Tampak pelatih Maroko malah lebih enjoy mimik mukanya. Sejatinya dia dalam tekanan karena dalam posisi tertinggal. Namun dia tampaknya begitu tenang. Dia tampak terus memompa semangat pemainnya untuk terus menyerang. Dan pemain-pemain Maroko benar-benar maksimal melakukan perjuangan.

Meskipun akhirnya Maroko tidak mampu tembus hingga ke final, tetaplah para pemain Maroko layak untuk menegakkan kepala. Mereka kalah dengan sangat terhormat. Tidak berhenti berjuang hingga ke menit terakhir. Tambahan enam menit tidak mengubah keadaan. Tapi pandangan kita sebagai pentonton boleh jadi berubah bahwa Maroko bukanlah kesebelasan kelas bawah.***

Juga di mrasyidnur.gurusiana.id

14 Des 2022

Ketika Messi Haru Saat Argentina Tembus Final Piala Dunia

Ketika Messi Haru Saat Argentina Tembus Final Piala Dunia


MENYAKSIKAN laga semifinal antara Argentina melawan Kroasia sendiri di rumah memang terasa sepi. Kebetulan dini hari Rabu (14/12/2022) ini tayangan siaran langsung di televisi cukup terang. Saya tidak memaksa keluar rumah untuk nobar dengan teman-teman penggila bola lainnya. Saya bangun sebelum pukul 02.00 sesuai jadwal dibantu alarm android. Artinya menyaksikan laga ini scak kick off.

Meskipun saya ingin ada kejutan lagi seperti Kroasia menjinakkan Brazil, sebelumnya, namun saya meyakini kalau pemenangnya adalah Argentina. Seperti banyak diulas pengamat bahwa Kesebelesan Negeri Tango jauh lebih tinggi urutannya di sepakbola dunia berbanding Kroasia. Jadi, saya tetap memprediksi kalau pemenang laga tengah malam ini adalah Argentina.

Akhirnya sepertoi sudah kita ketahui sejak dini hari ini, Argentina sukses melumat penakluk Brazil itu dengan angka telak, 3-0. Sebegitu hebatnya kemenangan ini sampai sebuah media online mengatakan kalau Messi begitu haru dan seolah tidak bisa berbicara menerima kemenangan ini. Tribun menulis, "Keberhasilan Timnas Argentina menembus laga final Piala Dunia 2022 membuat Lionel Messi 'speechless'." Ini dimaklumi karena Messi adalah andalan Argentina yang belum juga bisa membawa kesebelasannya menjadi juara dunia. Akankah tahun ini?

Gol-gol Argentina dicetak oleh Lonel Messi sendiri pada awal laga melalui titik pinalti. Lalu Julian Alvarez melengkapi dua gol lagi di babak pertama dan babak kedua. Kalau pemain-pemain Argentina melakukan selebrasi pada akhir pertandingan semifinal ini begitu antusias, itu semua dapat dimaklumi. Argentina saat ini benar-benar menikmati kemenangan ini. Sudah terbayang, inilah tahun 'bertuah' bagi Tango untuk membawa piala itu ke Argentina.

Siapapun lawannya di final, apakah Prancis atau Maroko yang bentrok Kamis (15/12/2022) dini hari nanti bagi Messi dan kawan-kawan tidak menjadi soal. Messi memang menyadari kalau Prancis sebagai juara bertahan lebih diunggulkan sejak awal bermulanya Piala Dunia 2022 ini. Tapi pasti Messi dan timnya akan membuktikan nanti di final.

Satu hal yang istimewa bagi Messi pribadi adalah bahwa satu golnya lewat titik penalti itu membuat mantan pemain Barcelona itu telah mengukir rekor sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Argentina di Piala Dunia. Seperti kita tahu, dengan membukukan 11 gol, itu melewati sudah cukup rekor yang sebelumnya digepang Gabriel Batistuta dengan 10 gol keramatnya dalam rentang cukup lama. Tidak berlebihan kalau Messi begitu haru dan menikmati kemenangan ini.

Mengutip komentar Messi di Tribun, "Saya tidak bisa banyak berkata-kata. Saya juga tidak tahu apakah ini Piala Dunia terbaik saya atau tidak. Saya sangat menikmati ini sejak lama. Kami yakin bahwa kelompok ini akan melakukannya. Kami tahu siapa kami dan kami meminta orang-orang untuk percaya pada kami." Sangat bijak bahasa Messi. Sebagai penggila Argentina pasti juga sangat berbahagia dengan kemenangan ini. Siapakah peraih tropi emas di Piala Dunia Qatar 2022 ini? Argentinakah atau antara Prancis dan Maroko? Kita tunggu laganya.***

11 Des 2022

Maroko 'Balekkampongkan' Portugal Lebih Awal

Maroko 'Balekkampongkan' Portugal Lebih Awal


TIDAK salah, jika ada komentar, 'Maroko balekkampongkan Portugal lebih awal'. Apalagi jika kesal pada Portugal. Minimal lebih awal, maksudnya berbanding Maroko sendiri. Kesebelasan Benua Afrika itu membuat prustasi para pemain Portugal setelah berhasil menyarangkan si kulit bundar ke jala Portugal. Komentar ini setidak-tidaknya dilontarkan teman saya saat kami nonton bareng (nobar) di salah satu kedai kopi/ warung makan (sate) Gunung Tigo, Jalan Raja Usman, Karimun.

Malam ini, Sabtu (10/12/2022) adalah kedua kali saya nobar di luar rumah. Inipun dikarenakan kualitas gambar layar kaca di rumah tidak memuaskan. Malam sebelumnya adalah untuk pertama kali, ketika Brazil dipulangkan oleh Kroasia melalui drama adu pinalti. Di nobar inilah hobi menyaksikan laga bola lebih memuaskan. Sekaligus menyimak kenyataan untuk lahirnya tulisan.  Lagi pula di nobar ramai penontonnya.

Sebagaimana sudah kita tahu --yang nobar atau nonton sendiri, tentu-- bahwa Maroko malam ini mengukir sejarah sebagai negara Afrika pertama yang lolos ke babak semifinal Piala Dunia. Maroko mengalahkan Portugal dengan satu gol semata wayang yang begitu menegangkan bagi penonton dan tentu juga bagi kedua kesebelasan selama bermain.

Kita saksikan kedua kesebelasan berusaha saling serang untuk lolos di perempat final ini. Kalau dicatat tidak kurang 11 tembakan Portugal dan sembilan dari Maroko yang mereka lakukan masing-masing. Catatan ini pun bisa kita konfirmasi melalui beberapa catatan berita sejak malam tadi hingga pagi ini. Sebagai tim yang difavoritkan oleh pengamat, Timnas Portugal langsung tampil menekan sejak babak pertama.

Misalnya peluang yang diciptakan di menit ke-5 yang berawal dari tendangan bebas Bruno Fernandes, Joao Felix melepaskan sundulan tepat di depan gawang timnas Maroko. Tapi kiper Maroko, Yassine Bounou, sukses melakukan penyelamatan dan menggagalkan peluang timnas Portugal ini. Lalu dua menit kemudian, Maroko membalas serangan Portugal melalui sepak pojok. Tendangan pojok Hakim Ziyech, oleh Youssef En-Nesyri disundul dan mengancam gawang Portugal.

Saling serang terus berlanjut. Portugal memang  mendominasi jalannya babak pertama dan menekan lini pertahanan Maroko berkali-kali. Di menit ke-31, misalnya kembali Portugal mendapatkan peluang melalui tendangan kaki kanan Joao Felix dari dalam kotak penalti. Masih beruntung Maroko karena Jawad El Yamiq sukses memblok tendangan Felix itu. Dan Maroko terus membalasnya. Kita saksikan di menit ke empat Sofiane Boufal memberikan ancaman itu.

Portugal terus berusaha menekan Maroko untuk mencetak gol pertama pada laga kali ini. Celakanya justeru gawang Portugal yang kebobolan. Itu pada menit ke-42 melalui aksi Youssef En-Nesyri. Dia menerima umpan silang dari Yahia Attiyat-Allah, En-Nesyri melepaskan sundulan dengan lompatan tinggi dari dalam kotak penalti. Si kulit bundar pun masuk dengan mantap, 1-0 untuk Maroko. Inilah catatan penting menjelang berakhirnya babak pertama itu.

Selepas turun minum, Portugal terus berupaya untuk menyamakan kedudukan dan mencetak gol. Itu pasti. Sebagai kesebelasan yang lebih diunggulkan, Portugal tidak ingin dipermalukan sebagaimana dialami Brazil malam sebelumnya. Kita lihat, pelatih Portugal, Fernando Santos, pun menurunkan Cristiano Ronaldo dan Joao Cancelo pada menit ke-51. Nama pertama yang bermain di Liga Inggeris itu memang sudah sangat familiar dengan kita karena prestasinya selama ini. 

Begitu tidak mudahnya menciptakan peluang oleh pertahanan berlapis Maroko. Portugal mencetak peluang pada menit ke-64 melalui Bruno Fernandes yang tetap hanya berupa harapan saja. Gol tidak kunjung nyata dari sekian banyak peluang itu. Begitu juga peluang di menit ke-83 saat Joao Felix melepaskan tembakan kaki kiri dari luar kotak penalti usai menerima umpan dari Cristiano Ronaldo. Lagi-lagi Yassine Bounou, penjaga gawang tampil gemilang di bawah mistar gawangnya. 

Hingga tambahan waktu 8 menit pun gol tidak juga ada. Gol semata wayang itu benar-beanr menjadi penentu untuk berakhirnya perjuangan Portugal menuju semifinal dan final Piala Dunia Qatar 2022. Portugal harus ikhlas 'balek kampong' lebih awal' atas kegigihan dan kegesitan Maroko. Qatar telah menciptakan catatan-catatan hebat dalam helatan Piala Dunia ini.***