18 Apr 2024
17 Apr 2024
Mereka Menari Hebat Sekali
MEREKA hebat sekali menari. Menari di depan gubernur dan bupati. Ada juga pejabat lain yang jabatannya tinggi tinggi. Namanya pejabat provinsi selain pejabat yang ada di sini. Mereka diundang ke sini oleh Bupati.
Bagi kita, masyarakat yang hadir pada malam pembukaan MTQ Tingkat Kabupaten Karimun ke-16, Selasa (16/04/2024) malam, ini salah satu tontonan menariknya adalah saat melihat penari tengah menari. Mereka meliuk-liukkan badan rampingnya bagai bambu digoyang angin memiri.
Sebenarnya ada banyak acara malam ini. Sejak dibuka di awal acara dengan nyanyi-nyanyi, solawat Nabi dan mars Negeri ini, ada pula penayangan film pembangunan negeri. Ada Pembangunan di Kabupaten Karimun ini dan ada juga tayangan film pembangunan provinsi Kepri.
Tapi, itu tadi. Menyaksikan cewek-cewek cantik menari jauh lebih sur di hati. Baiklah, selamat menikmati mereka menari. Mereka menari memang hebat sekali.***
11 Apr 2024
Alhamdulillah, Nihil
6 Apr 2024
Safari Ramadan dalam Kesibukan
16 Mar 2024
Jika Bacaan Imam Menyamankan
Sering ada keluhan jamaah jika imam tidak membuat nyaman makmum ketika bacaannya kurang tepat dan iramanya kurang sesuai selera makmum. Apalagi jika salat tarwih dengan 20 rakaat plus witir tiga rakaat akan membuat makmum gelisah dalam waktu lama jika imamnya tidak menyenangkan bacaannya.
Kriteria imam yang membuat nyaman itu biasanya karena suaranya jelas saat membacakan ayat-ayat alquran. Huruf-hurufnya juga tepat sesuai makhrajnya ketika mengucapkannya. Ditambah irama yang sesuai maka tenanglah jamaah di belakang imamnya.
Saya harus menyebut bahwa imam di depan saya malam ini cukup menenangkan dan menyenangkan. Walaupun tempo bacaannya sedikit lebih cepat yang mungkin karena jumlah rakaat salat tarwih yang 20 itu, sesungguhnya dia tidak membaca terlalu laju. Masih jelas tersimakkan setiap huruf yang diucapkannya.
Terima kasih, Pak Imam dan terima kasih para pengurus yang
memberinya amanah pada malam kelima Ramadan 1445 (2024) ini. Saya tidak tahu
siapa nama imam itu. Semoga jamaah tetap adem menjadi makmumnya sepanjang
Ramadan yang masih panjang ke depan. Jika dia adalah imam tetap masjid, semoga juga akan membuat jamaah terus nyaman selamanya di masjid ini.***
14 Mar 2024
Malam Ketiga di Al-Jihad: Salat Nyaman
Sampai malam ini sudah tiga masjid/ musalla kami ikut tarwih. Berkeliling sesuai jadwal, memang. Malam pertama di masjid di kampung sendiri, Wonosari. Masjid Al-Ubudiyah. Malam kedua, kami di Musalla Al-Istiqomah yang tidak jauh dari rumah mertua, di Kampung Padi, Meral. Dan malam ini di Al-Jihad.
Tentu saja kami hadir sejak sebelum isya. Saat saya masuk baru beberapa orang jamaah dan pengurus masjid yang sudah hadir. Masuk waktu (isya) jamaah sudah hampir memenuhkan masjid ini. Salat isya dipimpin seorang imam tetap masjid, Pak Ibrahim.
Selepas isya ada tausiah agama alias Santapan Rohani Ramadan. Kegiatan Santapan Rohani Ramadan sebelum tarwih adalah kegiatan setiap masjid atau musalla di mana saja di Tanah Air ini. Dari Kota hingga ke Desa hampir semua melaksanakan ceramah singkat menjalang tarwih itu. Di Kabupaten Karimun juga. Penceramahnya diatur oleh satu organisasi. Di Karimun namanya PMKK (Persatuan Muballigh Kabupaten Karimun) yang di dalamnya tergabung semua muballigh.
Untuk mengisi ceramah Ramadan dan juga jadwal khatib di hari Jumat diatur oleh Pengurus PMKK. Pengurus PMKK Kecamatan yang mengaturnya untuk di setiap kecamatan bersangkutan. Ada pendakwah yang hanya mengisi di kecamatannya saja dan ada juga para muballigh yang lintas kecamatan. Artinya mendpat tugas di dua atau tiga kecamatan yang berbeda.
Menariknya salat di Al-Jihad malam ini adalah bahwa di Ramadan tahun ini ada yang baru saya lihat. Itulah sajadahnya. Berwarna hijau lumut dan terasa lembut karena lumayan tebalnya membuat jamaah tentu saja nyaman. Tahun lalu saya juga salat di sini, sajadahnya masih yang lama dan sudah terasa agak keras. Belum berganti.
Hal lain yang juga membuat kesan adalah jamaahnya juga sangat
ramai. Boleh jadi karena masih di awal Ramadan. Atau sudah terbiasa ramai, yang ini saya belum pasti. Yang penting, nyaman salat di
sini, itulah catatan singkat saya malam ini.*** (M. Rasyid Nur)
12 Mar 2024
Biasa, Hari Pertama Jamaah Saling Berlomba
TIDAK salah jika di awal-awal Ramadan para jamaah berbondng-bondong meramaikan masjid atau musalla. Di Masjid Al-Ubudiyah, misalnya, masjid di tempat saya ini tampak lebih semarak malam ini. Saya percaya, hakkul yakin di masjid-masjid lain pun begini ramainya. Inilah malam pertama tarwih dilaksanakan untuk Ramadan 1445 (2024).
8 Mar 2024
Masih Ada Jalan dalam Kekhawatiran
ADA panggilan tak terjawab. Dari seorang teman. Sudah tiga kali. Kebetulan HP ada di saku saat saya mengandarai vespa dari Coastal Area ke rumah, Wonosari. Setidak-tidaknya setengah jam pulang-pergi perlu waktu. Selama itu saya tidak tahu kalau ada suara HP di saku saya.
27 Feb 2024
Aunur Rafiq: Setiap Masa Ada Sejarahnya
22 Feb 2024
Menjelang Ramadhan Jamaah Masjid Mulai Ramai
17 Feb 2024
Rumput Dibabat, Saat Badan Terasa Kurang Sehat
Dalam keadaan sakit tingkat awal, boleh jadi kita masih bisa
beraktifitas seperti biasa. Boleh jadi karena terlalu lelah. Bekerja lebih dari
porsinya. Biasanya, di tingkat awal ini kita masih bisa ke kantor, ke kebun
atau kemana sesuai aktifitas sehari-hari kita. Selera makan juga masih ok ok
saja saat seperti itu.
Seperti yang saya rasakan beberapa hari ini. Saya tidak
merasa fit seperti biasa. Awalnya tenggorokan terasa perit. Boleh jadi karena
berlebih mengeluarkan suara? Entahlah. Lalu diikuti batuk sedikit-sedikit dan
berdahak pula. Karena capei? Entahlah. Maka saat seperti ini selain tetap
olahraga kecil-kecil --seumpama berjalan kaki sekian menit-- juga melaksanakan
aktifitas lain.
Sabtu (17/02/2024) ini, misalnya saya menyabit rumput di
halaman rumah yang kebetulan sudah agak panjang. Batuk masih ada sekali-sekali.
Hidung juga belum lepas sempurna dari cairan. Artinya fisik saya belum sebugar
seperti biasa. Hari ini sesungguhnya ada kegiatan lain, menghadiri kegiatan
pembukaan MTQ Tingkat Kecamatan di Ungar. Dan hari ini sebenarnya bersama
beberapa teman, diajak mendampingi bupati ke Ungar. Ada acara MTQ Tingkat
Kecamatan. Tapi saya izin untuk tidak ikut karena keadaan badan yang belum fit
betul.
Lalu saya ajak cucu untuk membersihkan halaman yang
rumputnya sudah meninggi dan sampahnya juga sudah lumayan banyak. Akiif, cucu
itu menyapu sampah sementara saya membabat rumputnya. Semoga, dengan keringat
dari membabat (menyabit) rumput ini mengantarkan badan saya kembali sehat total
seperti biasa.*** (Catatan M. Rsyid Nur)
16 Feb 2024
Transaksi Suara Perlu Rupiah
13 Feb 2024
Pesan (lawak) Untuk ke TPS Besok
SAYA tidak tahu siapa yang mengarang (menulis) pesan-pesan ini. Menjelang satu-dua hari pencoblosan, 14 Februari 2024 besok, pesan-pesan lucu (lawak) ini sudah bersiliweran di medsos. Saya membaca beberapa kali dalam beberapa grup yang kebetulan saya ada di dalamnya. Lalu apa bunyi pesan-pesannya itu? Inilah (izin dan maaf saya posting di halaman ini).
Tata cara mencoblos asyik 14 februari 2024,
1. Mandi dulu, dandan yang rapih, wangi... siapa tau ketemu jodoh;
2. Harus datang ke TPS... karena ini Pilpres, bukan indonesian idol yang bisa vote lewat sms;
3. Ingat, TPS buka jam 07.00-13.00, yang buka 24 jam itu mini market, RS, ATM;
4. Jangan memilih TPS yang jauh, karena yang dekat aja belum tentu jadian;
5. Di TPS antri yang tertib, jangan mengharap dikasih snack atau makanan, karena ini bukan hajatan;
6. Di dalam bilik suara seperlunya saja, tidak usah selfie atau malah tidur, kasian yang ngantri;
7. Buka surat suara... tidak perlu di video, ini bukan unboxing seperti di YouTube;
8. Surat suara bukan surat cinta, tidak usah dibaca bolak balik, apalagi baca sambil senyum sendiri, ntar dikira gak waras;
9. Jangan pilih yang kebanyakan janji manis, pilih saja yang apa adanya, contohnya aku dan kamu;
10. Coblos sepenuh hati, jangan sepenuh jiwa, karena jika pilihanmu kalah, paling kamu sakit hati, tidak sakit jiwa;
11. Setelah dicoblos, lipat kartu suara secara rapih, meskipun hatimu sedang berantakan;
12. Cari kotak suara, masukkan surat suara... jangan masukkan amplop isi duit, karena bukan di tempat kondangan... lagian KPU juga udah kaya;
13. Sebelum jarimu dicelup tinta, gak perlu diputer-puter apalagi dijilat, emangnya oreo;
14. Pulang gak perlu dadah-dadah apalagi cium tangan petugas TPS, ntar ketahuan jomblonya.
15. Pulang lewat jalan yang benar, masa lalumu yang tidak benar, tidak usah diulang lagi
16. Jangan ngupil habis dicelup.
10 Feb 2024
Bupati Memberi Sambutan (Saja) pada Peringatan Israk-Mikraj Nurul Ikhwan
3 Jan 2024
Tertinggal Kapal Tersebab Lalai, Bukan Tersebab Macet
Ada beberapa orang pegawai negeri dan honorer dalam rombongan kami. Mereka harus sudah kembali sebelum hari kerja. Dulu, sebelum berangkat sudah diwanti-wanti oleh peserta kalau penanggung jawab perjalanan ini memastikan akan kembali sebelum hari kerja. Dia menjamim kalau rombongan akan sampai di Karimun sebelum hari kerja dimulai. Maksudnya, rombongan akan kembali pada tanggal satu itu. "Kan masih libur, kita akan sampai sebelum masuk kerja," katanya waktu akan berangkat itu.
Nah ini disebabkan oleh kesombongan persiapannya atau tersebab lain, hanya Yang Maha Tahu yang tahu. Nyatanya rombongan terlambat satu hari. Secara fakta, penyebab kami tidak sampai ke Karimun pada awal bulan baru di tahun baru, itu adalah karena kami tertinggal kapal. Kapal sudah berangkat meninggalkan Pelabuhan Putri Harbour sementara bus yang membawa kami belum juga sampai ke pelabuhan pada saat seharusnya sudah di pelabuhan.
Keterlambatan itu bisa saja beralasan, tersebab jalan macet dari Kuala Lumpur dan dari Nilai Tiga, titik kami berangkat menuju Johor Baru untuk ke Pelabuhan Putri Harbour pada hari itu. Dan tersebab macet di jalan menyebabkan bus yang kami tumpangi terlambat sampainya. Namun pertanyaannya, mengapa harus berangkat terlalu lambat dari Kuala Lumpur atau dari Nilai Tiga? Pertanyaan lainnya, mengapa jadwal kapal paling akhir yang diambil? Bukankah ada jadwal Johor Baru-Karimun sebelum jadwal terakhir itu?
Inilah kunci masalahnya. Artinya dapat dikategorikan sebagai satu kelalaian. Terlalu percaya dengan kebiasaan sebelum-sebelumnya. Penanggung jawab perjalanan tidak berpikir jelimet dalam perancanaan kepulangan dari Negeri Seberang ini. Maka terkurunglah rombongan satu malam di Johor Baru. Terpaksalah peserta merogoh saku lagi untuk bayar hotel dan makan malamnya. Berharap ditanggulangi oleh penanggung jawab sebagai orang yang membawa rombongan, nyatanya tidak. Peserta harus membayar sendiri kebutuhan yang disebabkan oleh keterlambatan ke pelabuhan ini. Sesungguhnya bukanlah macet yang menjadi sebab, tapi lalailah yang penyebab utamanya.
Terlepas dari itu semua, pada hakikatnya ada hikmah juga di dalamnya. Keterlambatan yang tidak diinginkan ini tidak juga semata kesalahan dan kelalaian manusia. Pasti zat Maha Kuasa menjadi penentu segala-galanya. Jika merasa ada kelalaian kita, tetap harus itu diterima dan kembalikan ke Yang Maha Kuasa.***