7 Nov 2023
31 Okt 2023
Mereka Berlenggang-lenggok di Bulan Bahasa Sekolah
INI peringatan Bulan Bahasa Sekolah. Maksudnya sekolah melaksanakan peringatan Bulan Bahasa yang jatuh di bulan Oktober setiap tahunnya. Bulan Bahasa juga terkait dengan peringatan Sumpah Pemuda yang jatuh di setiap tanggal 28 Oktober.
Tentu saja menyenangkan sekali. Peringatan Bulan Bahasa yang dihelat sekolah kali ini para siswa menampilkan aneka atraksi tari. Sangat menyenangkan melihat mereka. Mereka bergrup per kelasnya masing-masing. Setiap kelas mereka tampil dengan kreasi kelasnya. Wali kelasnya juga ada diantara mereka.
Mereka sedang berdefile dengan aneka kreasi tari itu. Hebatnya hampir semua tari daerah Nusantara mereka bawakan meskipun sekilas saja. Setiap kelas berbeda tari atau atraksinya. Ada 15 kelas yang tampil dalam defile ini. Dalam waktu 2-5 menit saja per kelasnya. Lalu tampil kelas lainnya. Begitu seterusnya hingga semua kelas yang ada di sekolah ini tampil pengisi defile itu.
Itulah para siswa SMA Negeri 3 Karimun, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri. Kemarin Senin (30/10/2023) itu SMA Negeri satu-satunya di Kecamatan Meral, ini menghelat kegiatan peringatan Bulan Bahasa. Mereka sejalankan kegiatan itu dengan praktik P5 IKM yang mereka terapkan di sekolah mereka. Mereka mengundang beberapa pejabat kabupaten dan kecamatan serta para mantan Kepala Sekolah ini untuk menyaksikan kreasi mereka.
Hal yang menarik adalah bahwa defile yang berisi kreasi tari itu mereka bawakan ketika acara akan dimulai. Maksudnya masih dalam pra acara. Sebelum acara pembukaan resmi dimulai mereka menampilkan semua kelas yang ada
dengan kegiatan defile. Setiap kelas tampil dengan membawakan kreasi tari dan
seni gerak lainnya. Mereka berlenggang-lenggongk di depan para guru, para siswa
dan tentu saja di depan undangan lainnya.
Sangat menyenangkan menyaksikan mereka. Ini tontonan kreasi seni yang menarik. Gratis pula. Jika kreasi seni yang mereka tampilkan ini terus dikembangkan tidak tertutup kemungkinan mereka kelak akan menjadi praktisi seni secara profesional. Bisa menjadi penari atau pelatih tari dan bisa juga bentu seni lainnya. Menariknya juga, para guru yan tergabung dalam kelompok P5 mereka juga tampil dengan membawa hasil karya siswa dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka yang mereka terapkan di sekolah.
Berkaitan dengan peringatan Bulan Bahasa sendiri pihak sekolah melaksanakan beberapa lomba yang berkaitan dengan literasi, antara lomba membaca puisi, lomba mendongeng dan paduan suara. Selain itu juga ada lomba pojok baca dan stand bazar yang memajang hasil karya siswa. Untuk lomba baca puisi dan mendongeng, pesertanya adalah para siswa dari SMP/ MTs yang ada di Kecamatan Meral dan Meral Barat. Sementara paduan suara, pojok baca dan bazar khusus untuk siswa/ wi SMA Negeri 3 Karimun sendiri.
Selamat dan sukses untuk seluruh siswa, guru, Kepala Sekolah dan semua
keluarga besar Smantika (SMA Negeri Tiga Karimun) Bertamadun yang telah tampil
memuaskan. Peringatan Bulan Bahasa ini sungguh berkesan bagi siapa saja yang kebetulan hadir. Lenggang-lenggok siswa dalam kreasi tarinya membuka mata dan wawasan, kelak mereka semoga menajdi orang yang kreatif.***
Drs. H.M. Rasyid Nur, MM, mantan Kasek
27 Okt 2023
Renungan Jumat, Renungan Guru Sebelum Terlambat
TIBA-tiba saja saya teringat cerita seorang teman. Dia guru. Artinya sesama guru. Bedanya, teman itu masih aktif alias masih menjadi guru di sekolah saat ini. Sementara saya sudah pensiun. Tidak lagi menjadi guru di sekolah seperti kemarin-kemarin itu. Hanya menjadi guru di luar sekolah. Itupun perasaan saya. Saya tetap menganggap diri saya guru selamanya walaupun bukan guru PNS seperti dulu itu. PNS adalah masa lalu karena ada batas waktu. Kalau guru bisa selamanya.
Cerita teman ini membuat saya ingin merenung diri. Bagus juga merenung di Jumat berkah dan suci begini, kata saya di hati sambil menulis catatan ini. Apakah ketika kemarin-kemarin sebagai guru (PNS), itu saya melakukan seperti cerita teman ini atau tidak? Rasanya memang tidak, tapi karena sudah lama berlalu, jangan-jangan ada yang terlupa oleh saya.
Sebagai guru resmi bermula, itu bermula ketika saya diberi SK sebagai guru terhitung tahun 1984. Lalu saya mengajar di kelas, di luar kelas juga menjadi pemimpin sekolah (Kepala Sekolah) sampai pensiun tahun 2017 lalu. Hampir 40 tahun saya menjadi PNS. Sementara sebagai guru honorer saat kuliah, itu ada empat tahun lamanya. Jadi, lama sekali saya menjadi guru. Adakah perbuatan seperti cerita teman ini pernah saya lakukan? Tiba-tiba saya ingin merenung. Saya tahu ini adalah dosa, jika pernah saya lakukan.
Hal yang menajdi renungan itu adalah ketika guru ini berkisah, ramai teman-temannya yang sepertinya tidak melaksanakan tugas dengan baik dalam arti sering meninggalkan tugas. Dengan berbagai alasan, bukan hanya terlambat masuk ke kelas dan lebih cepat pulang sebelum waktu dari kelas, tapi benar-benar tidak masuk gurunya ke dalam kelas sebagaimana tertulis di jadwal pelajaran. Tugas anak konon hanya dikirimkan lewat pesan WA di grup kelas saja. Tentu saja anak-anak dirugikan sementara gaji tetap dimakan. Saya juga terbayang, kapan guru seperti ini mengelola kelasnya?
Gurunya sendiri ada di majelis guru dengan alasan melaksanakan tugas lain. Ada juga yang pergi keluar sana, entah ke rumahnya atau kenana saja. Pastinya guru tidak ada di kelas itu. Anak-anak diminta belajar sendiri dan nanti ketika waktu jam pelajaran habis tugas mencatat atau apa saja diminta dikumpulkan. Bisa juga tugas itu dikerjakan di rumah. Pesannya juga disampaikan lewat WA. Guru benar-benar merdeka sebagaimana kurikulumnya disebut 'kurikulum merdeka' juga. Sedih. Salahkah kurikulum merdekanya? Pasti tidak. Hanya saya atau gurunya yang harus merenungkannya.
Saya tentu masih ingat, dulu, ya dulu ketika saya menajdi guru, jika guru terlambat datang ke sekolah atau terlambat masuk kelas untuk mengajar, akan ditanyakan oleh Kepala Sekolah atau melalui guru piket. Kalau guru sering minta izin dengan seribu alasan apa saja atau alasan masuk akal sekalipun, Kepala Sekolah juga akan bertanya. Itulah salah satu tugas Kepala Sekolah. Pokoknya tidak enak meninggalkan tugas dengan sengaja. Guru tidak akan pernah nyaman jika sengaja curang dengan tidak melaksanakan tugas mengajar.
Kini, yang itu
tadi, membuat saya sedih. Cerita teman itu, gurunya seperti tidak merasa bersalah walaupun tidak masuk kelas. Hebatnya, nilai siswa wajib tetap sama atau diatas KKM. Guru hanya perlu memberi nilai rapor saja. Tidak mengajar seperti dulu-dulu itu. Maka, termenunglah saya mendengar
cerita guru ini. Katanya hanya beberapa orang saja lagi guru yang benar-benar
masuk kelas sesuai jadwal pelajarannya. Sungguh perlu renungan ini. Karena tanggung jawab ini akan dituntut hingga kelak di hari nanti. Seharusnya menajdi renungan sebelum terlambat..***
10 Okt 2023
Kunjungan Singkat Penuh Manfaat (Catatan Kunjungan Bupati di Pesantren As-Shiddiqiin)
21 Sep 2023
MUI Kabupaten Laksanakan Kegiatan Sosialisasi Aliran Sesat
KOMISI Pengkajian dan Penelitian MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Karimun melaksanakan kegiatan Sosialisasi Aliran Sesat dan Menyimpang, Rabu (20/09/2023) pagi hingga siang. Kegiatan dilaksanakan di Aula Kankemenag Kabupaten Karimun dan diikuti oleh generasi muda antara lain dari siswa/ siswi SLTA dan mahasiswa yang berada di Pulau Karimun.