Tampilkan postingan dengan label Wisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisata. Tampilkan semua postingan

16 Des 2023

Indahnya Pantai Ketam di Sore Sabtu Saat Melayani Cucu

Indahnya Pantai Ketam di Sore Sabtu Saat Melayani Cucu


Catatan M. Rasyid Nur
SORE Sabtu (16/12/2023) ini Atok-Nenek membawa cucu ke pantai. Pantai Ketam, di Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun. Sudah beberapa kali cucu kami mau ke pantai. Papa-Mamanya belum juga mengabulkan permintaan itu. Atok - Nenek juga sok sibuk dengan kegiatannya dalam pekan-pekan ini. Sampai akhirnya Sabtu ini ada kesempatannya. Ya, udah mumpung lagi kosong kegiatan sore ini, kami pergi bakda zuhur.

Tiga cucu sekaligus kami bawa. Si Abang (Akiif) dan dua adiknya, Asyura dan Caca kebetulan lagi mau ikut semua. Terkadang hanya Akiif yang kebetulan tinggal dan hidup bersama Atok-Nenek yang mau ikut. Dua adiknya terkadang mau ikut jika kedua orang tuanya sekalian ikut. Tapi sore ini mereka semua mau ikut bersama. Selepas makan siang kami berangkat. Naik kendaraan sendiri, tentunya.

Kurang dari setengah jam kami sudah sampai dengan kecepatan 30-40 km/jam. Jarak pantai dari rumah kami di Wonosari terbilang tidak jauh. Dengan biaya 6 ribu rupiah --tiket untuk berdua dewasa-- kami melewati pintu masuk. Mengambil satu tempat duduk, cucu langsung main ke tepi pantai. Abang berenang sementara adiknya bermain di bibir pantai.

Semoga saja mereka senang bermain-main di pantai. Itu yang tercetus di hati kami, Atok-Nenek. Sementara mereka bermain air di bibir pantai kami hanya melihat-lihat sambil main HP masing-masing. Sesekali kami mengingatkan mereka untuk tidak bermain terlalu ke tengah.

Satu hal penting yang ingin saya catat di halaman ini adalah betapa terasa indahnya pantai ini di waktu sore begini saat kami melayani cucu kami. Tentu tidak semata indahnya Pantai Ketam yang ingin saya catatkan. Jujur, pantai ini tidak terlalu banyak perubahannya dari waktu ke waktu. Bahwa ada perubahan ke arah lebih baik, ya itu memang benar adanya.

Sebutlah rumah-rumah kecil semacam pendopo tempat duduk-duduk pengunjung memang bertambah banyak berbanding dulu. Penjual makanan dan minuman juga sudah lebih banyak dalam dua tahun belakangan. Namun kebersihannya masih jauh. Fasilitas umum seperti musalla, tempat mandi air bersih yang tidak berbayar, itu belum ada. Ini perlu ke depannya.

Tapi dengan kepuasan melayani cucu, itulah yang membuat terasa indahnya pantai ini. Setidak-tiaknya hari Sabtu begini.***

22 Apr 2023

Catatan Malam Takbiran

Catatan Malam Takbiran


Catatan M. Rasyid Nur
JUMAT (21/04/2023) malam, di sepanjang jalan depan panggung Kemuning Coastal Area yang selalu diidam-idam. Sebanyak 27 kendaraan hias dan puluhan kendaraan penggembira berjejer di sana. Bupati Karimun Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos MSi segera melepas peserta Festival Kendaraan Hias bersempena malam takbir Idul Fitri 1444 H (2023) ini.

Saya merasa beruntung dan bersyukur karena ikut membersamai acara yang sudah tiga tahun tidak terlaksana karena adanya covid dimana-mana. Meskipun cukup berat menjadi salah satu Dewan Juri saya akan laksanakan amanah ini dengan penuh tanggung jawab. Ada berlima kami dipercaya, antaranya, H. Samsuddin (Kemenag), H. Karta (Disdikbukab), H. Hairul (Dinas Pemuda), Ahadian (Pariwisata)  dan saya sendiri (masyarakat) serta dari Bag Kesra sebagai Sekretaris. 

Acara pelepasan yang dipusatkan di panggung Putri Kemuning, Coastal Area Karimun dihadiri oleh para pejabat utama kabupaten. Ada Wakil Bupati Karimun, H. Anwar Hasyim, MSi, Pak Sekda, Dr. HM.Firmansyah, para pimpinan Forkopimda (Kapolres, Dandim, Dan Lanal, dll yang sebagian diwakili), ada Ketua DPRD Kabupaten Karimun, Kakankemenag, Pimpinan OPD serta beberapa undangan lainnya.

Seperti tahun-tahun saat dilaksanakan pawai yang sama pelepasan peserta Festival Kendaraan Hias bersempena Idul Fitri 1444 H, ini ditandai dengan pemukulan bedug setelah sebelumnya ada prosesi upacara pelepasan yang diikuti oleh perwakilan kelompok kendaraan hiasan yang akan berlomba malam ini. Dengan pengatur upacara dari Kodim, komandan upacara dipercayakan kepada Lanal Tanjungbalai Karimun.

Menurut catatan yang didapatkan dari panitia festival ada sebanyak 26 peserta yang mengikuti festival tersebut. Dalam perjalanannya ternya ada satu kendaraan datang terlambat. Sehingga peserta pawai kendaraan hiasan tahun ini ada sebanyak 27 perwakilan masjid, surau dan instansi yang ada di Pulau Karimun. Peserta, sesuai rute yang ditetapkan panitia akan berkeliling kota Karimun. Persisnya, setelah start dan dilepas bupati di depan panggung Putri Kemuning Coastal Area kendaraan akan menuju ke Kota Tanjungbalai menuju Meral. Lalu melalui Simpang Mutiara dan GOR Badang Perkasa kendaraan akan melalui PN lalu ke Teluk Air untuk berbelok ke Tugu MTQ dan kembali ke jalan di depan Panggung Kemuning..

Dalam pidato sambutan sebelum melepas kendaraan Bupati Karimun, Aunur Rafiq menjelaskan bahwa tujuan Festival Kendaraan Hias malam takbiran hari raya Idul Fitri 1444 H (2023), ini adalah untuk mensyiarkan Agama Islam di kalangan muslimin sendiri. Katanya, “Kita isi malam kemenangan dengan kegiatan syiar Islam yaitu takbir berkeliling mengagungkan kebesaran Allah Swt. Diharapkan masyarakat menyaksikan dan terketuk hatinya untuk ikut mensyiarkan agama."

Lebih jauh Pak Bupati memesankan agar jangan melakukan kebut-kebutan. Jangan melakukan euphoria berlebihan sehingga dapat menghilangkan nilai-nilai syiar Islam itu sendiri. Kita bersyukur, kata bupati karena setelah tiga tahun dilanda covid-19, kita kembali bisa melaksanakan kegiatan semarak Ramadan dan menyambut hari raya Idul Fitri 1444 H/2023 dengan kemenangan yang diberikan Tuhan.

Katanya lagi, semoga kegiatan yang merupakan budaya dari orang-orang tua kita seperti memasang lampu colok, takbir keliling ini terus dilaksanakan dan tetap menjadi tradisi dan budaya, serta bisa memberikan manfaat khususnya bagi dunia pariwisata. Demikian sebagian pesannya saat memberikan sambutan.

Di bagian lain pidatonya, Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada TNI, Polri dan seluruh elemen masyarakat yang telah berperan aktif menjaga Kamtibmas yang aman dan kondusif di Bumi Berazam sejak awal Ramadan hingga sampai saat ini. Semoga rasa kedamaian dan Kamtibmas ini terus dipertahankan demi kenyamanan masyarakat dan daerah kita.

Dari panitia juga dapat iformasi bahwa total hadiah berupa uang pembinaan kepada para pemenang festival kendaraan hias malam takbir Idul Fitri 1444 H, ini ada sebesar Rp 40.000.000 (empat puluh juta rupiah) dengan rincian untuk peserta terbaik I akan menerima sebesar Rp 9 juta, terbaik II Rp 8 juta, terbaik III Rp 7 juta. Selaian pemenang utama juga ada pemenang harapan dengan hadiah, terbaik harapan I Rp 6 juta, harapan II Rp 5,5 juta dan harapan II Rp 4,5 juta. Meskipun boleh jadi hadiah itu lebih kecil dari modal membuat kenderaann hias, namun lumayan juga uang itu sebagai pemotivasi peserta untuk ikut bersama.***

19 Feb 2023

Berakhir Pekan ke Pantai Pelawan, Benarkah ada Pencemaran?

Berakhir Pekan ke Pantai Pelawan, Benarkah ada Pencemaran?


PANTAI Pelawan adalah salah satu dari beberapa pantai wisata yang ada di Kabupaten Karimun. Untuk di Pulau Karimun saja, tiga pantai yang selalu ramai dikunjungi adalah Pantai Pongkar, Pantai Ketam selain Pantai Pelawan sendiri. Hari Ahad (19/02/2023) ini saya mengunjungi Pantai Pelawan, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun. Hitung-hitung berakhir pekan setelah berkesibukan dalam sepekan. 

Saya bersama isteri, tiga orang cucu ibundanya serta seorang anak (laki-laki) dan isterinya. Kami 8 orang menggunakan satu kenderaan. Kebetulan sejak beberapa hari sebelumnya, cucu saya yang paking bungsu diguraukan neneknya untuk pergi ke pantai. Caca, cucu itu memang suka ke pantai karena sering dibawa ayah-bundanya ke pantai.

Satu hal yang menambah daya tarik saya untuk pergi ke Pantai Pelawan kali ini adalah karena adanya berita di salah satu media online yang menyebutkan kalau Pantai Pelawan sedang tercemar saat ini. Konon ada minyak --kemungkinan oli-- yang ditemukan di air laut sekitar pantai yang selalu ramai dikunjungi masyarakat itu.

Dalam salah satu berita berjudul Air Laut Pantai Pelawan Karimun Tercemar Cairan Hijau Berbau Oli yang dimuat di laman Kompas.com edisi Rabu (15/02/2023) membuat saya tambah ingin pergi ke sana. Selama ini, kedatangan saya dan atau bersama keluarga ke pantai semata untuk berlibur atau mencari hiburan saja. Menikmati pantai dan air laut yang terkadang ada gelombangnya.

Menurut berita online ini, masyarakat menemukan air laut bercampur cairan berwarna hijau dan berbau oli di lokasi wisata pada hari Selasa (14/02/2023), satu hari sebelum berita ditulis. Nah, ini info yang menggeramkan, pastinya. Kita tidak ingin ada pencemaran di pantai yang menjadi salah satu andalan masyarakat untuk berlibur. 

Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 09.15. Kurang dari setengah jam sudah sampai di lokasi pantai. Saya melihat cukup kendaraan roda empat di sekitaran pantai. Berarti lumayan ramai pengunjung hari ini, kata saya dalam hati. Saya teringat berita online tentang pencemaran itu. Meskipun dikatakan bahwa keesokan harinya (Kamis) tidak lagi ditemukan cairan hijau yang diduga oli itu, saya tetap ingin tahu secara langsung, apakah hari ini ada pencemaran itu. Sampai di lokasi, kami mengambil salah satu pandopo yang berjejer di sepanjang bibir pantai. Kami duduk dan melunjurkan kaki untuk istirahat sejenak sambil memandang ke laut lepas.

Cucu saya mulai turun ke pantai di bibir laut. Bersama Oomnya, dia mandi. Saya pun ingin melihat-lihat air laut di sekitar pantai yang lumayan ramai pengunjungnya. Sepertinya tidak ada sesuatu yang disebut dalam berita itu. Apakah karena saya hanya melihat di lokasi paling dekta dengan pandopo, apakah kemungkinan pencemaran itu ada di lokasi yang sedikit lebih jauh? Entahlah. Saya tidak berani membuat kesimpulan. Saya hanya melihat kalau para pengunjung yang mandi itu tidak ada yang mengeluhkan bau atau pencemaran itu. Sekali lagi saya tidak tahu karena saya memang tidak ikut mandi.

Kalau berita online menyebutkan bahwa kemarin itu memang ada pencemaran dengan mengutip pernyataan salah seorang warga, bisa jadi memang ada waktu itu. Tapi berita itu juga mengatakan kalau besoknya, setelah Tim Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karimun mendatangi Pantai Pelawan dan sudah tidak menemukan minyak itu, untuk melakukan pemeriksaan terbukti pencemaran itu sudah tidak ditemukan. 

Bagi kita, bagi saya dan keluarga tentu saja beharap tidak adanya pencemaran lingkungan, khususnya di lokasi wisata seperti Pantai Pelawan ini. Kita ingin menikmati suasana pantai dengan aman dan nyaman. Jika ada pencemaran, artinya kita tidak akan merasa nyaman. Apakah memang ada pencemaran pada saat ini? Semoga saja tidak.***

18 Okt 2022

FKUB Bintan Wisata Religi ke Kabupaten Karimun

FKUB Bintan Wisata Religi ke Kabupaten Karimun


KABUPATEN Karimun, khususnya FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kabupaten Karimun hari Jumat (14/10/2022) mendapat kunjungan dari pengurus FKUB Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Sebanyak 14 orang pengurus FKUB Kabupaten Bintan dan satu orang pejabat Kesbangpol Kabupaten Bintan ikut dalam rombongan yang bertajuk Kunjungan Wisata Religi di Kabupaten Karimun itu. Selama tiga hari rombongan yang menginap di Hotel 21 Coastal Area, itu berada di Karimun.

Sekitar pukul 10.00, Jumat, rombongan sudah menginjakkan kakinya di Bumi Berazam setelah menempuh perjalanan laut dari Tanjungpinang hampir empat jam. Disambut oleh pengurus FKUB Kabupaten Karimun mereka langsung menuju hotel untuk istirahat. Sesuai jadwal yang sudah disusun oleh kedua belah pihak, bakda Jumat dilaksanakan pertemuan silaturrahim antara pengurus FKUB kedua kabupaten dengan Pemerintah Kabupaten Karimun.

Pada pertemuan yang dilaksanakan di ruang rapat Cempaka Putih Kantor Bupati Karimun dihadiri oleh Wakil Bupati Karimun, H. Anwar Hasyim, M Si dan Asisten I Bidang Keagamaan dan Kesejahteraan, Dr. Sularno. Hadir juga Kepala Kesbangpol, Jefridin, M Si dan beberapa pejabat Kesbangpol lainnya. Selain itu juga hadir atas nama Kakankemenag Kabupaten Karimun, Kabag TU, Tugiatno dan tentu saja para pengurus FKUB kedua daerah.

Dalam petemuan yang berlangsung hampir dua jam memberikan sambutan silaturrahim Ketua FKUB Kabupaten dak Ketua FKUB Kabupaten Bintan. Masing-masing dalam sambutannya lebih menekankan kepada pentingnya pertemuan silaturrahim ini. Pihak Karimun menyatakan menyambut dengan senang hati kehadiran pengurus FKUB Bintan. Begitu juga sebaliknya.

Wakil Bupati Karimun dalam pengarahannya, selain menyambut baik kehadiran FKUB Kabupaten Bintan di Karimun juga menyampaikan beberapa harapan, kiranya para pengurus yang hadir sebagai perwakilan dari masyarakat dapat menjadi jembatan untuk kokohnya hubungan antara Karimun dengan Bintan. "Bintan dapat memberikan berbagai informasi tentang Kabupaten Bintan, begitu pula sebaliknya," kata Pak Wabup, H. Anwar Hasyim. Dia berharap kedua belah pihak bisa saling memberi informasi tentang keadaan kehidupan beragama di kedua daerah.

Hari kedua, Sabtu (15/10/2022) besoknya kegiatannya adalah mengunjungi beberapa rumah ibadah yang ada di Pulau Karimun. Ada tujuh rumah ibadah yang menjadi lokasi kunjungan, antara lain, Masjid Baiturrahman, Masjid Al-Mubarak dan Masjid Agung. Sementara gereja yang dikunjungi antara lain gereja HKBP dan Gereja katolik, Imanuel. Satu vihara adalah Vihara Dieva dan Kelenteng Ngoh Gag Ong. Peretemuan ditutup dengan makan bersama di salah satu Rumah Makan di Coastal Area Ujung. Hari Ahad besoknya, rombongan berangkat kembali ke Bintan melalui Tanjungpinang.***

25 Jul 2022

Berlibur ke Anambas Ternyata Mudah

Berlibur ke Anambas Ternyata Mudah


MOMEN mengikuti kegiatan MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) ke-9 Provinsi Kepri 2022 (14-20/ 07/ 2022) di Kabupaten Kepulauan Anambas ternyata membuka mata tamu dan peserta MTQ, menyaksikan langsung betapa Kepulauan Anambas, ini adalah destinasi wisata yang cukup baik di Provinsi Kepri. Dan ternyata juga info bahwa Kepulauan Anambas adalah Pulau Tropis terbaik di Asia benar-benar dapat disaksikan dan dilihat langsung. Setidak-tidaknya bagi kafilah di luar Kepualauan Anambas, kesempatan selama MTQ ini adalah waktu terbaik membuktikan informasi yang didengar selama ini.

Harus ditegaskan di sini bahwa pandangan tentang Kepulauan Anambas selama ini adalah daerah yang sangat jauh, terisolir dan tidak mudah untuk didatangi. Benar kalau info-info tentang Anambas dan Tarempa itu adalah daerah yang indah. Lautnya jernih dan karangnya juga indah. Ikan-ikannya juga menghiasi lautnya. Tapi pandangan sebagai daerah yang amat jauh itu membuat orang yang ingin datang berpikir panjang. 

Namun, setelah mengikuti dan membersamai pelaksanaan MTQ Provinsi di Anambas 2022 tahulah kita bahwa untuk pergi ke Anambas tidaklah susah. Baik dari Batam atau dariTanjungpinang dan atau dari kota-kota kabupaten lainnya ke Anambas sudah ada transport, khususnya taransport laut. Sementara untuk transport udara juga sudah ada dari Batam atau dari Tanjungpinang, meskipun tidak langsung mendarat di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Sesungguhnya sudah banyak juga ditulis oleh media bagaimana kita mau ke Anambas. Media online atau media cetak, termasuk media televisi sudah sering ternyata menulis perihal Anambas. Kafilah Kabupaten Karimun pada even MTQ Provinsi kemarin menggunakan transport laut. Begitu juga Dewan Hakim (DH) dari Karimun, Tanjungpinang dan Batam pun menggunakan armada laut. Saya sendiri bersama DH lainnya, dari Karimun menggunakan kapal Ocianna via harbour Bay. Sementara kafilah Karimun menggunakan KM Karunia Jaya. 

Baik Kafilah maupun para DH untuk ke Anambas melewati Pelabuhan Punggur, Batam. DH, misalnya berangkat dari Punggur pada pagi hari, sekitar pukul 08.30 WIB. Menggunakan KM Seven Star Island rombongan sampai di Pelabuhan Tarempa pukul 16.55. Hampir 9 jam di atas kapal itu. Saya membaca pengumuman di dalam kapal itu tentang trayek kapal dari dan ke Anambas untuk kapal yang sama. 1) Tanjungpinang-Letung-Tarempa (Senin, Rabu, Sabtu) pukul 07.00 sedangkan  2) Tarempa-Letung-Batam-Tanjungpinang (Selasa, Jumat, Ahad) pukul 07.00. Artinya ada tiga kali bolak-balik dari dan ke Anambas. Mudah, kalau begitu.

Harga ticket adalah Rp 400.000 jika melihat tulisan yang tertera di ticket yang kami miliki. Para DH tidak membayar ticket masing-masing karena sudah dibelikan oleh Biro Kesra Pemprov Kepri. Jadi untuk menuju Kabupaten Kepulauan Anambas mempunyai luas lautan 98,73 persen dan daratan hanya 1,27 persen sudah sangat mudah. Membaca data di beberapa media di kabupaten ini terdapat 255 pulau  besar dan kecil yang lima pulau diantaranya merupakan pulau terdepan dan berbatasan dengan perairan negara tetangga. Menurut catatan hanya 26 pulau yang berpenghuni, sedangkan sisanya 229 buah tidak atau belum berpenghuni.

Ingin ke Anambas? Sementara inni dari luar Kepri tidak ada penerbangan langsung ke Anambas. Harus terbang dulu ke Kepri via Batam atau Kota Tanjungpinang. Jika dari Jakarta, ada penerbangan setiap hari ke Batam dan Tanjungpinang. Tapi dari luar Jakarta sepertinya harus melalui Batam saja. Belum ada yang ke Tanjungpinang. Karena kapalnya berangkat dari Tanjungpinang, berarti penumpang dari manapun mesti ke Tanjungpinang untuk menyeberang ke Anambas. Ingin mencoba, ayo. Mari.***