24 Jan 2023

Fasda Literasi Kepri untuk Bersama Berkreasi Literasi

Fasda Literasi Kepri untuk Bersama Berkreasi Literasi


Catatan M. Rasyid Nur
SETELAH selama tiga hari (20-22/ 01/2023) mengikuti TOT (Training of Trainer) Fasda (Fasilitator Daerah) Literasi Kepri, semua peserta sepakat membentuk Fasda Literasi Kepri. Sebanyak 31 orang guru yang tergabung dalam IPPL (Ikatan Penulis Penggiat Literasi) Kepri yang mengikuti TOT Fasda Kepri bersama Media Guru Indonesia (MGI) di Hotel Golden Bay, Batam kesemuanya setuju Fasda Literasi Kepri yang sudah terbentu diketuai oleh Drs. H. Erman Zarrudiin, MMPd. Ketua didampingi oleh Delisbeth sebagai Wakil Ketua, Drh. Iwaan Berri Prima sebagai Sekretaris dan Dra. Hj. Ermayati sebagai bendahara.

Kepengurusan angkatan pertama ini juga dilengkapi dengan para koordinator serta anggota di setiap Kabupaten/ Kota yang ada di Provinsi Kepri. Untuk Batam Koordinatornya adalah Nurhayati dengan beberapa orang anggota. Karimun dipercayakan kepada M. Rasyid Nur sebagai Koordinator dengan beberapa orang anggota. Kabupaten Bintan adalah Daryoto sementara Lingga dikoordinatori oleh Samsul Hadi serta Yunita untuk koordinator Tanjungpinang. Untuk Anambas dan Natuna menunggu kesepakatan para guru dan penggiat literasi di daerah tersebut. 

Pembentukan kepengurusan Fasda Literasi Kepri pada malam terakhir TOT tersebut langsung disaksikan oleh semua narasumber MGI. Secara tidak langsung pimpinan MGI merestui dan menyepakati pembentukan sekaligus penentuan para pejabat yang diberi amanah dalam kepengurusan. Semoga saja para penggiat literasi yang dipercaya sebagai pengurus ini dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Bagaimanapun, sebagai penggiat leiterasi, adalah mengajak orang lain untuk berkreasi dalam literasi itulah hal penting yang mesti dilaksanakan. Tidak mudah tapi harus tetap dilaksanakan.

Pada TOT Fasda Angkatan ke-3 se-Indonesia setelah angkatan pertama dan kedua masing-masing di Yogyakarta dan Bukittinggi TOT di Batam juga langsung pimpinan MGI yang menjadi narasumbernya. Selain Dr. H. Mohammad Ihsan, MPd (CEO MGI), Dr. Eko Prasetyo (Pemred Media Guru) juga ada dua orang Tim MGI lainnya, Mas Roi dan Mas Yasin. Sangatr lengkap narasumber dari MGI untuk pelatihan Fasda di Kepri ini. Tim MGI telah memberikan banyak materi sebagai bekal oleh Fasda Literasi Kepri yang telah mengikuti kegiatan ini.

TOT Fasda sudah usai. Pembentukan Tim Fasda Literasi Kepri pun sudah selesai. Kepengurusannya sudah tersenarai. Selanjutnya tugas berat tapi mulia menanti di depan mata. Mengajak para guru lain untuk berkreasi di ranah literasi adalah hal utama dalam tugas dan fungsi Tim Fasda. Akankah literasi dapat terus berkembang ke depan, itulah pertanyaan utama. Jawabnya, jika semua pihak, terutama Tim Fasda ini bergerak, insyaallah literasi akan sesuai dengan kehendak.***

23 Jan 2023

Mohammad Ihsan, Raihlah Status VIP

Mohammad Ihsan, Raihlah Status VIP


SETELAH diawali dengan penyampaian informasi dan beberapa pengarahan oleh Mas Eko selaku narasumber MGI dan Pak Erman selaku Ketua Panitia kegiatan TOT Fasda Literasi Kepri pada pukul 15.15, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi. Pak Muhammad Ihsan selaku narasumber MGI lainnya menyampaikan materi sore Jumat (20/01/2023) ini. CEO Media Guru Indonesia, itu memberikan materi tentang fungsi dan peran Fasilitator Daerah (Fasda) dalam memajukan literasi di Indonesia umumnya dan di Kepri khususnya.

Menjadi Fasda, kata Pak Ihsan, harus memiliki beberapa sikap, seperti semangat dan kerja keras. Lebih dari pada itu menjadi Fasda Literasi, itu harus pula memahami akan ada suka dukanya nanti dalam perjalanan melaksanakan tugas. Akan ada begitu banyak alangan, kata Pimpinan MGI itu. "Mungkin orang tidak akan senang melihat kita. Mungkin orang lain itu akan menjadi kendala bagi kita dalam melaksanakan tugas kita sebagai Fasda. Ingat, jangan berhenti karena alangan dan kendala seperti itu apsti ada."

Agar sukses menjadi Fasda, Pak Ihsan mengajak semua Calon Fasda Kepri untuk meraih level VIP.   "VIP yang diartikan sebagai orang penting, maka raihlah status VIP itu," katanya. Kita sudah membuktikan bahwa orang penting akan selalu diperlukan oleh orang lain. Orang penting akan selalu dicari oleh orang lain, dan orang penting akan selalu bermanfaat bagi orang lain, jelasnya. Jadi, raihlah status VIP atau status orang penting itu dalam menjalan tugas dan tanggung jawab sebagai Fasda.

Apa VIP itu? Di Media Guru Indonesia, VIP itu artinya seseorang itu, pertama harus punya V (visi) dalam hidupnya. Tetapkan visi dalam fungsi dan tugas. Apa tujuan jangka panjang yang akan dilaksanakan dalam hidup kita? Itulah visi. Untuk menjadi orang penting diperlukan visi hidup. Lalu huruf I artinya inisiatif. Seorang Fasda harus memiliki inisiatif dalam menajalankan tugasnya, Tidak bisa hanya menunggu saja. Orang yang sekadar menunggu keadaan, akan menajdi orang rugi. Akan menjadi pecundang dalam hidupnya. Harus ada inisiatif itu. 

Lalu yang terakhir, P artinya persisten atau menyelesaikan tugas dengan gigih serta tidak berhenti sampai di satu titik saja. Tidak puas hanya sampai batas tertentu saja. Harus ada kelanjutannya. Jika berhenti pada batas tertentu, maka akan hilanglah target berkelanjutan yang menjadi ciri pengembangan literasi. Begitulah Pak Ihsan memberikan api semangat kepada peserta TOT Fasda. Semoga seluruh peserta yang mengikuti TOT Fasda ini mampu kelak mengemban tugas yang diamanahkan.***

22 Jan 2023

Mau Tahu, Apa Buah dari Amal Kita?

Mau Tahu, Apa Buah dari Amal Kita?


Setiap hari, kebanyakan kita berusaha atau melakukan rutinitas amal, yang kita yakini pasti berbuah pahala yang akan kita petik di akhirat kelak...

Padahal, kita lupa bahwa banyak diantara manusia kelak merasa rugi dan bangkrut, karena amal yang dia kira bisa dipanen di akhirat, rupanya tidak menghasilkan buah apapun selain penyesalan dan kebangkrutan.

Kenapa bisa demikian? Karena amalnya tidak menghasilkan buah selama di dunia yang dinamakan Akhlakul Karimah.

Setiap amal ibadah sesungguhnya bisa diukur tingkat kesuksesan nya, dengan melihat buah akhlak nya. Jika ia sholat nya rutin, puasanya tidak pernah putus, Umroh tiap tahun, sedekahnya keren, tapi jika kualitas akhlaknya masih buruk, mulutnya masih jahat, sering hasut, menghina, hatinya selalu dengki, iri, pemarah, pendendam, dan lain sebagainya, maka ini jelas amalnya tidak tidak memberikan faedah apapun bagi dirinya. 

Saat di dunia saja, amalnya tidak bisa menolong nya dari perilaku buruk, jahat, hasud, dengki, apalagi saat di akhirat.  Di akhirat kelak, kata nabi, inilah yang dinamakan orang orang yang muflis.

Siapa itu orang yang muflis?. Atau bangkrut. Yakni orang yang datang ke Allah dengan segudang pahala sholat, puasa, zakat, haji dan umrah, dan pahala lainnya, namun, banyak orang akan datang meng-klaim kepadanya karena akhlaknya yang buruk, mulutnya yang jahat karena menyakiti mereka, menghina mereka, memfitnah orang , hatinya yang busuk karena sering hasud, dengki, iri, pamer, pingin dipuji-puji dan lain sebagainya, tangan nya yang jahat sering dipakai untuk membunuh makhluknya Allah, menyakiti, mencuri, dan sebagainya.

Meraka semua akan datang minta ganti rugi kepadanya, Hingga habis sama sekali amalnya, dan dosa dosa orang orang yang meng klaim di akhirat kelak akan ditimpakan kepadanya, sehingga dia bangkrut dan dimasukkan ke dalam neraka nya Allah. Nauzubillah min dzalik.

Nah di sini kita perlu merenung....kenapa sholat kita, puasa kita, dan ibadah lainnya belum mampu menghasilkan buah akhlak yang baik, sehingga saat di dunia,kita dihiasi dengan Akhlak yang baik karena Allah? Ini jadi PR besar kita, dalam berusaha memperbaiki kualitas ibadah kita. Jangan bangga, jangan pamer dengan rutinitas ibadah kita, jika belum menghasilkan buah akhlak yang baik. Tapi justru sembunyilah, perbaikilah dengan serius kualitas sholat kita, sehingga kita benar benar mencapai derajat sholat yang berkualitas. Sholat yang bisa berkomunikasi dengan Allah tanpa penghianatan dan perselingkuhan. Sholat yang berbuah akhlak yang baik saat di dunia. Inilah sholat yang akan berbuah nikmat dan kemenangan di akhirat.

Monas Inspire.

21 Jan 2023

Catatan TOT Fasda Kepri di Hotel Golden Bay

Catatan TOT Fasda Kepri di Hotel Golden Bay


BERTEMPAT di meeting rom lantai 6 Hotel Golden Bay, Batam hari Jumat (20/01/2023) sore telah dilaksanakan (dibuka) kegiatan TOT (Training of Trainer) Fasda (Fasilitator Daerah) Literasi Kepri. Kegiatan dilaksanakan oleh IPPL (Ikatan Pendidik, Penggiat Literasi) Daerah Provinsi Kepri. Akan berlangsung selama tiga hari ke depan, Fasda diikuti oleh 31 orang penulis dan penggiat literasi Kepri yang tergabung dalam komunitas Media Guru Indonesia (MGI). 

Ketua IPPL Kepri, Erman Zarudin saat menyampaikan pidato pengantar menjelaskan bahwa TOT Fasda ini dimaksudkan untuk mempersiapkan para penulis MGI yang akan membantu para penulis lain di daerah ini dalam literasi. Selain para penulis Kepri hadir juga pada Fasda III Kepri ini teman-teman penulis dan penggiat literasi dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Fasda III Kepri ini merupakan kelanjutan Fasda I dan II yang sudah dilaksanakan di Yogyakarta dan Bukittinggi. 

Adapun narasumber pada kegiatan TOT Fasda III ini adalah Mohammad Ihsan (CEO MGI), Eko (Pemred MGI) didampingi Mas Yasin dan Mas Roi. Semuanya adalah pejabat di MGI Pusat. Sementara para peserta berasal dari kabupaten/ kota se-Provinsi Kepri. Kata Pak Erman, pesertanya dari Lingga, Bintan, Karimun dan Kota Batam sendiri. "Mereka yang hadir ini adalah mereka yang telah terseleksi secara alami karena sebenarnya ramai yang tadinya terdaftar tapi ramai juga tidak hadir di ruang ini. Demikian dia menjelaskan di depan peserta TOT hari pertama ini.

Kegiatan pertama sore Jumat adalah pengarahan awal oleh Mas Eko (narasumber) dan Pak Erman selaku penanggung jawab kegiatan. Kegiatan sore Jumat ini semacam acara pembukaan. Mas Eko langsung memandu kegiatan awal ini dengan menyampaikan beberapa penjelasan tentang pentingnya Fasda. "Kita akan berkesempatan membantu rekan-rekan lainnya dalam hal praktik literasi dan mengembangkannya di lingkungan kita," kata Mas Eko dalam penjelasan awalnya.

Sementara Pak Erman pada kesempatan itu mengingatkan betapa kondisi wilayah Kepri yang terdiri dari banyak pula, ini perlu diantisipasi dengan ketersediaan para penulis yang dapat menjadi fasilitator bagi teman-teman dalam menggiatkan literasi. Itu jika kita tetap berkomitmen untuk mengembangkan literasi di daerah kita ini. Maka perlu Fasda ini kita lakukan untuk tersedianya Fasda di setiap daerah yang berjauhan ini. Dengan begitu perkembangan literasi di daerah Kepri ini dapat terus berjalan.
Rencana kegiatan TOT Fasda akan berlangsung hingga hari Ahad (22/01/2023) lusa. Selanjutnya, sebagian peserta TOT Fasda dan narasumber akan melaksanakan wisata literasi ke Singapura. Hal penting dalam kegiata ini adalah reuni dari para penulis di MGI yang sejak tahun 2017 sudah memulai berkegiatan di komunitas MGI.***

20 Jan 2023

LPTQ Kabupaten Ditunjuk Sebagai Pelaksana STQ Kabupaten 2023

LPTQ Kabupaten Ditunjuk Sebagai Pelaksana STQ Kabupaten 2023


KEPALA Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setda Karimun, Baginda Malim Siregar dalam rapat khusus di ruang kerjanya, Rabu (18/01/2023) menyampaikan kembali tentang pelaksanaan STQ (Seleksi Tilawatil Quran) Tingkat Kabupaten Karimun  tahun 2023 kepada peserta rapat. Hadir Ketua Harian LPTQ, Samsul Arif dan Wakilnya, Kepala Dewan Kemakmuran Masjid Agung Karimun, Zulfan Batubara. Kabag Kesra sendiri didampingi Kasubag Keagamaan, Aprizal dan seorang staf Kesra yang juga Sekretaris LPTQ Kabupaten, Fahrul Rozi.

Agenda utama rapat terbatas ini adalah menyusun draf susunan Panitia Pelaksana STQ dan menyusun draf Surat Keputusan Bupati tentang Penunjukan LPTQ Kabupaten Karimun sebagai pelaksana STQ ke-15 Tingkat Kabupaten Karimun tahun 2023. Draf surat ini akan diserahkan ke Bagian Hukum Setda Kabupaten Karimun sesuai prosedur untuk disempurnakan menjadi surat penunjukan oleh Bupati kepada LPTQ Kabupaten Karimun sebagai pelaksana STQ ke-15 Tingkat Kabupaten Karimun tahun 2023.

STQ tahun ini merupakan STQ kedua kali setelah tahun 2022 lalu menggantikan MTQ yang sejak 2014 dilaksanakan secara terus-menerus. Kabupaten Karinu sejak tahun 2014 lalu sudah menetapkan bahwa setiap tahun dilaksanakan MTQ. Tidak ada lagi STQ di Kabupaten Karimun, baik tingkat kecamatan atau kelurahan sampai ke tingkat kabupaten. Sementara di tingkat provinsi dan nasional pelaksanaan MTQ dan STQ masih tetap digilirkan setiap tahun. Pada tahun genap dilaksanakan MTQ sementara pada tahun ganjil dilaksanakan STQ.

Perbedaan MTQ dan STQ terletak pada jumlah cabang dan golongan musabaqah yang dilaksanakan. Pada MTQ semua cabang dan golongan dilaksanakan sementara pada STQ hanya beberapa cabang saja. Sejak covid muncul pelaksanaan MTQ disederhanakan kembali menjadi STQ. Namun, boleh jadi untuk sementara. Kemungkinan ke depannya akan kembali ke MTQ setiap tahunnya.

Lazimnya kegiatan MTQ atau STQ tingkat kabupaten dilaksanakan oleh Pemda Karimun bersama LPTQ jika LPTQ tidak mendapatkan dana hibah. Namun jika mendapatkan dana hibah maka pelaksanaan MTQ atau STQ dilaksanakan oleh LPTQ atas penunjukan oleh Bupati. Untuk keperluan itu maka bupati mengeluarkan surat resmi penunjukan LPTQ sebagai pelaksana STQ. Dengan begitu semua OPD dapat dan wajib ikut bersama LPTQ untuk melaksanakan STQ. Untuk persiapan teknis itulah rapat di ruang kerja Kabag Kesra dilaksanakan.***

19 Jan 2023

Jejak Kaki Kita Ada Dimana? (Pentingnya Catatan Harian)

Jejak Kaki Kita Ada Dimana? (Pentingnya Catatan Harian)


JIKA saja kita ulang ingat apa saja yang tadi, atau kemarin atau di hari-hari sebelumnya terjadi, tentu saja ada banyak kejadian yang menjadi ingatan kita. Mungkin ingatan menyenangkan atau tidak menyenangkan, itu tergantunglah kepada kita menerimanya. Senang dan tidak senang memang tidak terlalu mudah membedakannya. Paling tidak untuk setiap orang bisa berbeda merasakannya. Di sana (bagi orang lain) mungkin senang, tapi di sini (bagi kita) ternyata hal yang sama diterima justeru dengan rasa tidak senang. Rasa atau perasaan tidak akan mudah mengukurnya.

Bagaimanapun adanya kemauan untuk mengulang ingat kejadian masa lalu, itu sangat baik buat kita.  Akan selalu teringat oleh kita kejadian masa lalu yang pernah kita alami itu. Asal saja ingatan itu tercatat atau dicatat menjadi semacam catatan peristiwa. Itulah yang kita sebuat dengan catatan harian. 

Istilah diary atau buku harian yang oleh guru-guru kita selalu dianjurkan untuk dimiliki saat kita di sekolah adalah contoh catatan yang berawal dari mengulang ingat masa lalu itu. Tidak ada kejadian yang kita alami terbiar hilang terlupakan begitu saja. Pasti akan tercatat dalam diary kita. Ini sangat penting dan berguna.

Sebagian kita mungkin sudah mempraktikkan menulis catatan harian. Menulis apa saja yang dialami setiap hari. Bahkan ada yang menjadikan menulis setiap hari sebagai satu kewajiban. Apapun yang dialami akan selalu menjadi bahan tulisan. Tidak berlebihan ada yang menjadikan arahan menulis itu sebagai semacam moto literasinya. Kalimat, "Menulislah Setiap Hari, Buktikan Apa yang Terjadi," menjadi pemompa motivasi untuk menulis setiap hari oleh salah seorang yeman. 

Bagi yang memegang teguh sikap ini tidak ada hari tanpa satu atau beberapa tulisan dihasilkan. Itulah contoh moto hidup dalam keingian dalam tulis-menulis. Moto literasi lain --yang saya amalkan sendiri-- seperti kalimat, "Cintaku Literasi, Kumenulis Setiap Hari," juga menjadi kalimat pemompa semangat untuk berbuat di ranah tulis-menulis. Saya membuktikan jargon penyemangat ini. Karena cinta, kita akan berbuat apa saja. Cinta kepada literasi maka kita akan hasilkan karya literasi. Itulah catatan yang sekaligus menajdi jejak-jejak kita.

Sekali lagi, dengan membuat catatan harian sebenarnya kita sudah membuat jejak diri kita dimanapun kita berada atau apapun yang kita lakukan. Bagaikan orang berjalan, kita sudah membuat jejak-jejak kaki kita di mana kita sudah menginjakkan kaki kita itu. Dan ini akan berguna buat kita dan juga buat orang lain. Dimanakah jejak kaki kita berada? Kitalah yang menentukan. Hebatnya di era sekarang, ketika catatan itu sudah diposting dia akan menjadi milik orang sedunia yang mustahil lagi akan hilang. Jejak itu akan ada selamanya.***

18 Jan 2023

Rapat Terbatas Persiapan STQ Kabupaten

Rapat Terbatas Persiapan STQ Kabupaten


HARI Kamis (12/01/2023) lalu, di ruang kerja Wakil Bupati Karimun dilaksanakan rapat khusus membahas persiapan STQ (Seleksi Tilawatil Quran) Tingkat Kabupaten Karimun tahun 2023. Rapat ini bersifat terbatas karena hanya diikuti oleh beberapa pejabat terkait STQ saja. Rapat diikuti oleh Asisten I, Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sularno, Kabag Kesra, Baginda Malim Siregar dan Kasubag Keagamaan, Aprizal. Hadir juga Ketua Harian LPTQ, Samsul Arif dan Wakilnya, M. Rasyid Nur serta Sekretaris dan Bendahara (Fahrul Razi dan Evayani). Setengah jalan hadir juga Asisten, Junaidi dan Kabag Umum Setda Kabupaten Karimun.

Rapat langsung dipimpin oleh Wakil Bupati Karimun selaku Ketua Umum LPTQ, Anwar Hasyim. Masalah pertama yang disampaikannya adalah segera mengonsep kepanitiaan STQ Tingkat Kabupaten yang jadwal pelaksanaannya direncanakan pada tanggal 25 Februari s.d. 2 Maret 2023. Diperkirakan waktu itu adalah saat sebelum puasa. Tentang jadwal ini oleh Wakil Bupati juga dikaitkan dengan rencana pelaksanaan STQ Tingkat Provinsi Kepri yang tuan rumahnya adalah Kabupaten Karimun.

Tentang tempat pelaksanaan STQ direncanakan di Masjid Agung Kabupaten Karimun. Tempat lain yang disiapkan juga adalah Aula Kemenag Kabupaten Karimun. "Hal penting adalah bahwa pelaksanaan nanti diusahakan hemat dan efektif tanpa mengabaikan kualitas hasilnya." Begitu pesan Wakil Bupati. "Untuk astaka tidak usah terlalu mewah karena akan menyedot dana yang besar. Sesederhana mungkin tapi hasil pesertanya tetap berkualitas," pesan Pak Anwar.

Untuk hadiah peserta yang menang diminta Wakil Bupati supaya ditingkatkan berbanding MTQ atau STQ tahun sebelumnya. Lagi pula jumlah peserta dalam STQ tidak terlalu banyak sebagaimana pelaksanaan MTQ." Begitu Wakil Bupati mengarahkan, khusus bendahara LPTQ yang bertugas mengelola uang LPTQ. 

Hal lain yang juga penting adalah SK (Surat Keputusan) panitia pelaksana STQ. Karena akan melibatkan instansi lain seperti Dinas Kesehatan, Kabag Umum, Diskominfo dan beberapa OPD Kabupaten yang lain artinya SK itu harus dari Bupati selaku Kepala Daerah. Sementara anggaran yang akan dipakai adalah dana hibah Pemda Karimun kepada LPTQ Kabupaten Karimun. Untuuk itu perlu SK Bupati perihal penyelenggaraan STQ oleh LPTQ Kabupaten Karimun. SK Bupatu itulah yang akan menjadi rujukan Ketum LPTQ untuk mengeluarkan SK Panitia Pelaksana. Atau langsung bupati yang mengeluarkan SK-nya. Dan masih beberapa hal lain yang juga dibahas, termasuk persiapan STQ Provinsi Kepri nanti.***