19 Mar 2023

Kenduri Kampung Sehidang Talam

Kenduri Kampung Sehidang Talam


NAMA kegiatannya 'Kenduri Kampung Sehidang Talam'. Ditaja oleh Aliansi Boedak Balai Bersatau (AB3) di bawah bendera Bagian Kesejahteraan Rakyat (Bag Kesra) dan Keagamaan Setda Kabupaten Karimun. Acaranya dimaksudkan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah, Pemda kabupaten Karimun. Karena ini adalah acara bernuansa adat-budaya tentu saja kegiatan ini dilaksanakan Pemkab Karimun bersama Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Karimun. Pemda Karimun, LAM Karimun dan AB3 menggelar acara ini sebagai syukuran dan menyambut bulan suci tersebut.

Kenduri Kampung Sehidang Talam dilaksanakan sejak pagi, pukul 08.00 WIB sampai selesai menjelang siang di halaman Rumah Dinas Bupati Karimun. Para hadirin, termasuk para pejabat yang hadir mengenakan pakaian adat Melayu, baju kurung bertanjak. Menurut seorang teman yang menjadi panitia kegiatan ini menjelaskan bahwa Kenduri Kampung Sehidang Talam ini digelar dalam rangka menjaga adat dan budaya Melayu dan rasa syukur kepada Allah Swt yang disejalankan dengan menyambut bulan suci Ramdhan. Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq juga mengatakan begitu saat memberikan sambutannya. 

Kata Pak Bupati, "Kenduri Kampung Sehidang Talam bermakna sebagai bentuk rasa syukur serta menyampaikan doa kepada Allah melalui kearifan lokal. Adat Melayu yang tetap dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari akan tetap dijaga ke depannya. Acara ini adalah salah satu cara menjaganya.

Sementara itu, saat memberikan sekapur sirih atas nama zurriat (keturunan) Amir Karimun, Syirwansyah mengatakan, "Adat Malayu bukan identik dengan Islam. Tapi Melayu itu adalah Islam." Kalimat itu disampaikan oleh Syirwansyah selaku mewakili zurriat Amir Bandar Sri Darussalam. Dia menekankan bahwa dalam catatan sejarahnya Islamlah agama yang dipakai kerajaan dalam memimpin daerah ini. Kenduri Kampung Sehidang Talam ini adalah bagian dari budaya yang bernafas Islam.
Kenduri Kampung Sehidang Talam adalah bentuk penghormatan kepada para pendiri bangsa khususnya pendiri Kabupaten Karimun dengan memanjatkan doa-doa kepada Allah Swt, kiranya mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah.

Prosesi acara diawali dengan pemasangan tanjak kepada beberapa tokoh atau pejabat utama di Kabupaten Karimun seperti Kepala DJBC, Dandim, Danlanal dan Kepala Imigrasi Kabupaten Karimun. Dilanjutkan dengan tepuk tepung tawar kepada mereka. Berturut-turut pidato atau sambutan sekapur sirih oleh zurriat Amir Bandar Darussalam Karimun, Ketua LAM kabupaten Karimun, M. Firmansyah, Gubernur Kepri (diwakili M. Dali) dan pidato pengarahan Bupati, Dr. H. aunur Rafiq. Acara ditutup dengan tausiah singkat sekaligus doa oleh Buya Abdul Wahab sinambela.***

18 Mar 2023

Rapat Terbatas Pengurus MUI Kabupaten

Rapat Terbatas Pengurus MUI Kabupaten


MESKIPUN rapat terbatas karena hanya melibatkan pengurus harian dan beberapa Ketua Komisi tetentu, Rapat Pengurus MUI Rabu (15/03/2023) sore itu membahas agenda yang tidak terbatas. Dengan agenda utama persiapan Ramadan 1444 (2023) dalam rapat ini juga dibahas beberapa hal yang lebih luas. Misalnya tentang anggaran (dana hibah), aktifitas pengurus dalam mengemban amanah sebagai pengurus dan lain-lainnya.

Meskipun rapat resmi ini hanya menggunakan undangan ringkas melalui WA ternyata pengurus yang diundang hadir semuanya. Ketua mengundang dengan singkat, 'Mohon kepada pengurus harian untuk dapat hadir esok hari, Rabu, 15 Maret 2023 di Kantor MUI dengan acara membahas rencana kegiatan menyambut Ramadhan 1444 H' tapi pengurus yang diundang tetap datang. Tepat pukul 13.30 rapat pun dimulai.

Beberapa pembahasan dan keputusan antara lain, 1) Komisi Infokom dengan keputusan dan tugas yang harus dilaksanakan, antara lain, a) Mencetak banner ucapan Ramadhan di Baliho Pemda; b) Menyiapkan rakaman Ucapan Ramadhan; dan c) Mencetak jadwal Imsakiyah. 2) Komisi Fatwa bertugas menyiapkan naskah himbauan atau maklumat berkaitan dengan Ramadhan 1444. Pastikan bahwa kalimat himbauan itu tidak melawan hukum dan syariah.

Keputusan lain, 3) Komisi Dakwah dengan kesimpulan dan tugas, antara lain, a) Mempersiapkan Kultum Zuhur di Masjid Baitul Karim dan Ibadurrahman; b) Mempersiapkan Kultum Subuh di Masjid Baitul Karim (4 orang Narsum), c) Mempersiapkan Kultum di Masjid-masjid Besar se-Kab.Karimun dengan durasi 1 kali dalam seminggu. Lalu, 4) Komisi Ukhwah dengan tugas Pendampingan MUI dalam kegiatan Safari Ramadhan Pemerintah Daerah. Dan terakhir, 5) Komisi Sosial dengan tugas yang harus disiapkan, berbuka puasa bersama keluarga Besar MUI Kab.Karimun dalam Ramadhan nanti. Komisi ini mesti merancang dan melaksanakan kegiatan bersifat ukhwah ini.***

17 Mar 2023

MTQ Pelajar Tingkat SLTP se-Kabupaten Karimun Dihelat Kejari Karimun

MTQ Pelajar Tingkat SLTP se-Kabupaten Karimun Dihelat Kejari Karimun



UNTUK pertama kali tahun ini, MTQ (Musabaqoh Tilawatil Quran) dihelat oleh instansi. Bahkan sudah lama juga di Karimun tidak ada MTQ yang diselenggarakan oleh selain Pemda dan atau melalui LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran) Kabupaten Karimun. Kamis (16/03/2023) kemarin Kejari (Kejaksaan Negeri) Kabupaten Karimun menyelenggarakan MTQ Tingkat Pelajar SLTP. Kegiatannya dilaksanakan di SMPN 2 Tebing, Kabupaten Karimun.

Dibuka sekitar pukul 08.00 baru selesai sekitar pukul 16.00 WIB. Pesertanya berjumlah 40 orang yang merupakan perwakilan setiap SMP (sederajat) se-Kabupaten Karimun. Dari informasi panitia selain pelajar yang berasal dari Pulau Karimun juga ada dari Pulau-pulau luar seperti dari Kundur, Moro, Sugie, Ungar, Parit dan beberapa pulau yang kebetulan sudah ada SMP atau sekolah sederajat dengan SMP. 

Kegiatan MTQ pertama yang dihelat Kejari Kabupaten Karimun, ini dibuka langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri Karimun, Firdaus, S.H., M.H., M.M., M.Ikom. Tampak di arena acara para juga pejabat Kejaksaan Negeri seperti para Kepala Seksi, Jaksa dan Staff Kejaksaan Negeri Karimun lainnya. Dari luar kejaksaan ada Ketua DPRD Kabupaten Karimun, Pak Yusuf Sirat, para pimpinan Forkopimda, Kepala Kemenag, Jamzuri, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Pak Sugianto dan para Kepala Sekolah, para guru pembimbing dan undangan lainnya.

Pada pidato pembukaan kegiatan MTQ Kepala Kejaksaan Negeri Karimun Pak Firdaus menyampaikan terima aksih kepada semua pihak yang membantu terlaksananya kegiatan ini. Selain jajaran kejaksaan sendiri juga kepada Kepala SMP Negeri 2 Tebing dan majelis guru serta seluruh sekolah yang sudah berpartisipasi dalam lomba ini. Tidak lupa dia menyampaikan terima kasih kepada para Dewan Hakim (LPTQ) yang menjadi juri dalam lomba ini. Kata Pak Firdaus, Lomba MTQ, ini adalah terobosan baru bagi kejaksaan Karimun karena baru kali ini Kejaksaan Negeri Karimun menyelenggarakan MTQ, katanya. "Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat bagi kita semua," tambahnya. 

”Terima kasih untuk Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Tebing yang telah menyediakan tempat bagi pelaksanaan kegiatan ini dengan maksimal. Kami adakan kegiatan ini karena kami ingin banyak bibit unggul yang bisa mengaji di Kabupaten Karimun, sehingga generasi muda bisa diperbaiki akhlaknya dengan alquran dan ditingkatkan ilmu dan agamanya." Pak Kajari juga mengatakan, "Karena saya juga suka mengaji maka saya buat kegiatan ini.”  Pak Firdaus mengisahkan masa kecilnya yang terus harus mengaji sesuai perintah orang tuanya. Orang tua jaman dulu memang keras dalam hal mengaji. Begitu dia bernostalgia.
Diakhir kegiatan langsung diumumkan pemenang dan diberikan hadiah langsung pada kesempatan yang sama. Keluar sebagai pemenang adalah, pertama, Nurunnisa Safarani (MTs Hidayatul Islamiyah), kedua, Annisa Nazira Sawalaghina (MTs Negeri Karimun) dan juara ketiga Muhammad Adnan Nur Arif (SMP Negeri 1 Karimun). ***

16 Mar 2023

Memotivasi Diri, Tidak Enak Jika Tidak Bergerak

Memotivasi Diri, Tidak Enak Jika Tidak Bergerak


SAYA setuju, mungkin Anda juga setuju, tidak enak jika tidak bergerak. Selain Pak Dokter atau ahli kesehatan yang mengatakan begitu, kalimat singkat ini pun sering diucapkan oleh guru-guru kita atau orang tua kita kepada kita dalam bentuk kalimat atau istilah berbeda. Tapi maksudnya sama. Dua nama terakhir --guru dan ayah-ibu-- ini bukanlah ahli kesehatan. Tidak pula ahli gizi atau ahli penyakit, misalnya. Tapi guru dan atau orang tua mengatakan itu karena dia memiliki rasa sayang. Mereka cinta kesehatan dan ingin kita sebagai murid atau sebagai anaknya selalu sehat. 

Memahami maksud 'begerak' di sini adalah melaksanakan aktifitas sehari-hari yang memang seharusnya kita lakukan. Seorang guru, dia melaksanakan tugas mengajar. Seorang petani dia melakukan aktifitas bertani. Seorang pedagang dia ke pasar atau ke warung tempat dia berdagang. Itulah maksud bergerak. Seorang atlet, pelari, misalnya dia akan berlari sebagaimana seharusnya sesuai porsi berlarinya. Itulah bergerak. Jadi, bergerak di sini lebih tepat sebagai melaksanakan tugas dan fungsi kita sebagaimana seharusnya.

Apakah ada orang yang tidak melaksanakan tugas dan fungsinya? Tentu saja ada. Dengan mudah kita dapat melihat atau menyaksikan dalam kehidupan sehari-hari. Apakah tidak melaksanakan karena beralangan atau karena semata malas saja? Itu tergantung keadaan orang tersebut. Bisa karena alangan atau kendala sehingga tidak dapat melaksanakan tugasnya. Tapi bisa juga karena sekadar malas saja. Ini tentu tidak baik.

Orang yang tidak melaksanakan tugas itulah yang kita sebut dengan tidak bergerak dalam catatan kecil ini. Apakah enak tidak melaksanakan tugas? Pasti saja tidak. Apakah karena malas lalu tidak melaksanakan tugas, tetap saja tidak enak. Jika disebabkan oleh suatu alangan pun juga tidak enak, jika kita tidak melaksanakan tugas.

Kesimpulannya, memang tidak enak kalau tidak bergerak dalam arti tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai fungsi. Oleh karena itu teruslah kita bergerak dan terus pula kita menikmati apa yang kita lakukan sebagai usaha menjauhi rasa tidak enak tersebut. Semoga berguna.***

15 Mar 2023

Ginting Redam Wangcharoen

Ginting Redam Wangcharoen


INI malam mendebarkan. Selasa (14/03/2023) bakda magrib di masjid. Kembali ke rumah saya menyaksikan televisi yang kebetulan tengah menyala. Melalui layar kaca saya menyaksikan laga hebat yang mendebarkan itu. Siarannya langsung alias live. Laga antara Antoni Sinisuka Ginting, pebulutangkis Indonesia berhadapan dengan Kantaphon Wangcharoen dari Thailand. 

Saya memlototi layar televisi hanya sendiri. Set pertama, angka demi angka mereka saling berebut. Tidak terlalu jauh jaraknya. Ginting mendahului merebut angka 11 untuk berpindah lokasi di set pertama itu. Ginting terus menjauh, hingga akhirnya sampai batas game. Skor 21-17 adalah angka yang mereka dapatkan di set pertama itu. Debaran jantung saya berkurang.

Lalu masuk set kedua. Di sini sepertinya Ginting akan dengan mudah menyelesaikan untuk menutup laga. Tapi ternyata begitu. Wangcharoen menunjukkan perlawanannya. Dia tidak mau kalah begitu saja. Pelan dan pelan dia berangsur mendekat. Tapi di perpindahan babak kedua ini Ginting juga sukses mendahului. Angka 11 kembali dia dapatkan. Jarak angka semakin jauh. Meskipun debaran jantung tetap terasa, Ginting di depan. Malah dalam beberapa kali kesalahannya, Ginting tetap saja tersenyum.

Bagaimanapun, menjelang angka akan berakhir, pemain Thailand kembali bersemangat. Pelan tapi pelan, nilainya kian berdekatan. Rasanya debaran jantung lebih kencang. Syukurnya Ginting mampu meredam Wangcharoen untuk menutup angka 21-19. Ginting pun sukses masuk ke babak berikutnya, 16 besar All England itu. Ayo, Ginting. Lanjutkan.***

13 Mar 2023

Selamat Jalan, Pak Sugiarto

Selamat Jalan, Pak Sugiarto


SABTU (11/03/2023) siang itu saya ke RSBT (Rumah Sakit Bakti Timah), Tebing, Karimun. Menjemput isteri dan cucu. Dia baru saja dari Pantai Pelawan bersama para guru dan pegawai kantor SMA Negeri 2 Karimun yang melaksanakan kegiatan Family Gathering SMA Negeri 2 Karimun di Pantai Pelawan. Saya tidak ikut isteri ke pantai karena dalam waktu yang sama saya ada tugas sebagai Dewan Hakim STQH Kabupaten Karimun. Makanya dia membawa serta cucu kami, Caca.

Sepulang dari pantai itulah para guru dan pegawai kantor (TU) singgah di RSBT untuk membezuk Pak Sugiartao, Kepala SMA Negeri 1 Buru yang sedang dirawat. Pak Sugiarto, sebelum mutasi ke Buru adalah Kepala SMA Negeri 2 Karimun. Jadi, ikatan batin antara para guru dengan Pak Sugiarto masih terjalin.

Menurut para guru, Pak Sugiarto dirawat di RSBT setelah sebelumnya dirawat di salah satu rumah sakit di Batam. Informasinya, dia terkena penyakit yang mengharuskan dia dikemoterapi di Batam. Pasca kemo itulah dia drop saat kembali ke Karimun dan dirawat di rumah sakit milik PT Timah itu.


Dari rumah sakit saya dan isteri serta cucu kembali ke rumah. Sebagian guru masih di rumah sakit swasta itu karena untuk melihat Pak Sugiarto hanya boleh berdua-dua. Saat itu Pak Sugiarto masih di ruang ICU. Setelah sampai di rumah, kami melaksanakan aktifitas masing-masing. Selepas asar, saya melihat isteri saya istirahat. Saya sendiri berolahraga di luar rumah.

Ternyata pada pukul 16.15 sore itu pak Sugiarto menghembuskan nafas terakhirnya. Informasi dari beberapa teman guru SMA Negeri 2 Karimun, dia dilepas oleh isterinya, Bu Ati. Setelah Bu Ati menyatakan melepas dengan ikhlas dan meminta maaf serta memberi maaf kepada Pak Sugiarto, Kepala SMA Negeri 1 Buru itu pun berangkat. Dia pergi untuk selamanya. Selamat Jalan, Pak Sugarto.***

12 Mar 2023

Pesan Wakil Bupati Saat Melantik DH STQ

Pesan Wakil Bupati Saat Melantik DH STQ


Catatan M. Rasyid Nur
BERTEMPAT di Gedung Nilamsari, Kantor Bupati Karimun, Poros, sebanyak 68 orang Dewan Hakim STQH (Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits) Tingkat Kabupaten Karimun XV, dilantik oleh Wakil Bupati Karimun, H. Anwar Hasyim, MSi, Kamis (09/03/2023) pagi. Pada pidato amanatnya, Pak Wabup yang juga Ketua Umum LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran) Kabupaten Karimun mengatakan para Dewan Hakim yang baru saja dilantik merupakan orang yang cukup berpengalaman dan berkompetensi sesuai bidangnya. 

Dua hal disitirnya sekaligus, berpengalaman dan berkompetensi di bidang. Tentu saja iya. Hampir semua Dewan Hakim (DH) yang dilantik adalah orang-orang yang sebelumnya sudah terbiasa melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai DH. Tidak hanya di Kabupaten dan di Kecamatan. Bahkan sebagian sudah ada yang menjadi DH di Tingkat Provinsi dan Nasional. Itu pengalaman.

Tentang berkompeten? Justeru karena kompetensinyalah maka Pemda (Pemerintah Daerah) melalui panitia STQH memberi amanah kepada mereka. Dan mereka yang mendapat tugas ini adalah pilihan dari beberapa orang lainnya yang juga memiliki kompeten yang sama. Hanya karena jumlah yang diperlukan lebih sedikit dari pada jumlah yang tersedia, maka sebagian belum dapat ikut dalam kegiatan saat ini. Boleh jadi di waktu-waktu yang akan datang.

Dalam pidato pengarahannya saat melantik DH STQH, Pak Wabup mengatakan, “Alhamdulillah beberapa kali hasil dari tangan dingin Bapak Ibu para Dewan Hakim, mengantarkan kita Kabupaten Karimun menjadi Juara Umum STQ atau MTQ di Provinsi Kepri. Lima kali sebagai Juara Umum di Tingkat Provinsi Kepri itulah bukti,” kata Pak Anwar Hasyim untuk menegaskan kemampuan atau kompetensi para DH dalam memberikan penilaian. Pernyataan ini dikutip juga oleh beberapa berita online hari ini. Untuk itu, apapun yang kita lakukan dan semeriah apapun pelaksanaannya, maka hasilnya tetap ditentukan oleh Dewan Hakim. 

Lebih jauh Pak Wabup mengatakan bahwa untuk mendapatkan qori dan qoriah terbaik, bukan hanya melihat dari penampilannya, tapi bagaimana kemampuan dan kualitas mereka yang membaca, maka inilah salah satu dari pada amanah yang diembankan kepada para dewan hakim.

“Bapak ibu Dewan Hakim adalah orang-orang yang dipercayakan dalam amanah ini. maka dari itu, kesuksesan dari pelaksanaan STQH Kabupaten Karimun ini juga berada ditangan bapak ibu, yang nantinya akan menghasilkan para qori qoriah terbaik, untuk Kabupaten Karimun sebagai duta pada tingkat Provinsi Kepri nantinya." Mengutip pernyataannya di radioazam.id hari ini.

Dengan adanya kerjasama yang baik, dalam menjalankan amanah yang telah diberikan, maka semoga apa yang diharapkan masyarakat Kabupaten Karimun melalui tangan dingin para dewan hakim, akan dapat terwujud dengan baik. Bagaimanapun, harapan besar masyarakat keapda Dewan Hakim adalah harapan dari peserta itu sendiri. Semoga para Dewan Hakim dapat melaksanakan tuags dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya.***