17 Mar 2024

Berjamaah di Masjid Jamiatulkhair di Malam ke-6


MALAM ini, malam ke-6 Ramadan 1445, Sabtu (16/03/2024) saya berkesempatan berjamaah isya dan tarwih di Masjid Jamiatulkhair, Sungai Raya, Meral. Bersama isteri kami malam ini merasakan salat di masjid yang tengah direhab ini. Kini ukuran masjid ini sudah begitu besar berbanding sebelum direhab atau dibangun baru di lokasi yang sama beberapa waktu lalu.

Lima belas menit sebelum waktu isya kami sudah berangkat dari rumah, Wonosari. Tidak jauh jarak masjid itu dari rumah kami, memang. Jadi, kurang dari 10 menit kami sudah sampai. Belum ramai jamaah yang hadir di masjid ini saat kami masuk.

Waktu masuk isya azan pun berkumandang setelah kurang lebih 5 menit kami berada di dalam masjid. Tahiyat masjid sudah beberapa menit sebelumnya. Seperti biasa, setelah kumandang azan itu jamaah melaksanakan sunat qobliah. Saya lihat jamaah pun berangsur ramai. Setelah waktu jeada untuk sunat qobliyah isya habis, muazzin yang tadi mengumandangkan azan pun menyerukan iqomah pertanda salat isya akan dimulai. Pak Imam juga sudah mengambil posisi untuk jamaah isya dimulai.

Alhamdulillah, Pak Imam yang memimpin salat isya malam ini cukup memuaskan. Maksud saya bacaan dan suaranya lumayan menenangkan hati saat berada di belakangnya. Menyimak bacaannya saat salat juga terasa mudah karena ketepatan bacaannya. Saya percaya pasti jamaah lainnya juga senang dengan bacaan imam ini. Pasti juga ditunjuk oleh pengurus karena mungkin adalah salah satu qori terbaik diantara beberapa orang lainnya.

Sehabis isya ada tausiah. Tausiah Ramadan. Hanya 15-an menit saja. Sehabis tausiah dilanjutkan salat tarwih. Sekali lagi imam yang sama memimpin salat tarwih. Sekali lagi juga, saya suka bacaan imam itu. Selain suaranya yang bagus dengan irama bacaan yang bagus juga tidak terlalu laju dia membawakan salatnya. 

Menurut saya kategori lambat dia membaca berbanding kebanyakan masjid atau musallah lainnya. Tapi tidak terasa penat karena bacaan yang bagus itu. Lagi pula di masjid ini ternyata memakai salat tarwih dengan 8 rakaat 4 salam ditambah tiga rakaat witir. Boleh jadi karena itu imamnya merasa tidak perlu terburu-buru membaca ayat-ayat bacaan dalam salatnya.

Satu jam berikutnya 11 rakaat tarwih dan witir pun selesai. Tidak ada acara lain setelah tarwih itu. Kami pun pulang ke rumah. Alhamdulillah, masjid/ musallah keenam saya rasakan salat isya dan tarwih pada kesempatan Ramadan 1445 (2024) ini. Terima kasih, ya Allah.*** (M. Rasyidn Nur)

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar