Tampilkan postingan dengan label Pengalaman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengalaman. Tampilkan semua postingan

21 Apr 2024

Melayat di Tiga Tempat

Melayat di Tiga Tempat


SESUNGGUHNYA kematian itu di tangan Tuhan. Tidak ada yang bisa menahan jika ajal sudah di sempadan. Itulah kira-kira yang terasa hari Ahad (21/04/2024) ini. Di tiga tempat dalam jarak yang terasa rapat ada tiga mayat yang kami layat. Seolah tak percaya, satu hari ada tiga nyawa meninggalkan kita.

Mula-mula ke kampung di sekitar Masjid Al-Amin. Di sekitar belakang Kantor Among Mitro Kabupaten Karimun itu. Saya tidak tahu persis nama kampung di situ. Saya diajak Pak Rafiq, Bupati Karimun yang selalu mengajak beberapa orang jika dia ada kegiatan. Termasuk melayat orang meninggal hari ini. 

Sekitar pukul 11.20 siang, itu kami pergi ke lokasi orang meninggal itu. Ini melayat tempat pertama. Saat kami sampai di rumah duka, mayatnya sudah dibawa ke pekuburan yang tidak jauh dari rumah. Bupati datang agak terlambat karena kebetulan ada pekerjaan lainnya sebelumnya. Kami tidak pergi ke kubur. Kami duduk-duduk sambil menunggu orang tua di rumah itu. Orang tua rumah atau Kepala Keluarga di rumah itu. Ternyata dia dikenal bupati dan karena itu dia datang melayat.

Setelah di sini, ternyata ada pula kunjungan yang sama, di tempat lainnya. Kabarnya, ada anak sekitar 12-an tahun meninggal dunia. Masih di Karimun. Tepatnya di Kampung Baru Tebing. Di sekitar Masjid Al-Furqon. Kami berangkat ke sana. Kami ikut salat jenazah setelah sebelumnya salat zuhur di masjid ini. Ternyata di sini juga sudah ada Pak Sekda, M. Firmansyah.

Setelah prosesi penguburan selesai, kami kembali ke rumah sebentar. Kata Pak Rafiq, nanti kita telponan saja untuk melayat di satu tempat lagi. Ternyata isteri Pak Kasta telah pula berpulang kerahmatullah siang ini. Dan akan dikebumikan menjelang sorenya.

Lokasi mayat ketiga yang kami kunjungi ada di Kampung Pamak, Tebing. Saya datang ke sini menjelang asar. Sangat ramai pelayat yang datang. Isteri Pak Kasta tergolong masih muda. Dia Kepala Sekolah. Dan pergi untuk selamanya dalam usia relatif muda. Kita berduka.

Sungguh jika ajal sudah datang, Allah akan jemput umat-Nya untuk kembali kepada-Nya. Karena itu pula kunjungan tiga kali ini terasa begitu menyesakkan. Bukan karena kematian, tapi hingga tiga orang sekali jalan dalam satu hari yang sama.***

15 Apr 2024

Ke Pantai Membawa Cucu dan Nenek

Ke Pantai Membawa Cucu dan Nenek


SABTU (13/04/2024) ini sudah Idul Fitri ke-4, Syawal 1445. Suasana Hari Raya masih kental, pastinya. Kami mengisi waktu untuk berhibur bersama cucu. Nenek juga ikut bersatu. Ini acara keluarga. Bersama keluarga besar kami (keluarga saya, anak dan cucu serta keluarga isteri, emak, adik-kakak dan ponakan) kami berhibur ke Pantai Pelawan Kecamatan Meral Barat. Ini salah satu pantai yang cukup indah di Pulau Karimun. Masih ada Pantai Ketam, Pantai Pongkar dan beberapa pantai lainnya uang biasa dikunjungi.

Sejatinya hari ini masih saling berkunjung ke rumah-rumah tetangga, karib-keluarga atau siapa saja yang bisa dikunjungi karena amsih suasana Hari Raya Idul Fitri. Namun, meskipun belum semua terkunjungi, kami sepakat hari ini menikmati suasana pantai. Dari yang peling kecil (para cucu) hingga ke yang paling tua (Nenek dan Nyang) ikut bersama dalam hiburan pantai ini. Orang kepulauan, pantai adalah salah satu tempat berhibur di hari libur begini.

Menggunakan mobil bus kayu, khas Karimun --konon sudah tidak ada bus begini di daerah lain-- kami berangkat dari rumah pukul 09.15. Start dari rumah kami di Wonosari (tempat saya dan isteri bertempat tinggal) bergerak ke rumah di Kampung Bukit (tempat nenek atau mertua saya bertempat tinggal bersama salah satu anaknya) barulah kami tergabung dalam satu bus itu untuk berangkat menuju pantai. Target, sesuai kesepakatan awal adalah Pantai Indah, Tanuung Melolo, Meral Barat juga.

Perjalanan Wonosari- Kampung Bukit tidak lama. Kurang-lebih 10 menit dengan perjalanan bus sedang sudah sampai. Para keluarga yang menunggu di sini sudah siap. Langsung masuk bus. Perjalanan pun diteruskan ke Pantai Pelawan setelah sebelumnya rencana ke Pantai Indah di Tanjung Melolo tidak jadi. Ternyata pantai ini tidak lebih baik dari pada Pantai Pelawan pada jam begitu. Pantainya tampak kotor karena air surut. Itulah sebabnya kami berputar arah ke Pantai Pelawan.

Tidak lama ke Pantai Pelawan dari Pantai Melolo. Kami mengambil posisi di bagian kanan pantai setelah sampai. Dari pukul 10.00 hingga pukul 14.30 kami di pantai yang dipenuhi manusia. Itulah yang saya maksud suasana lebaran itu. Biarpun bukan hari Ahad tapi orangnya ramai karena memang suasana masih Idul Fitri. Bagaimanapun, inilah salah satu hiburan kami di suasana lebaran hari ini. Menjelang pukul tiga sore kami beranjak meninggalkan Pantai Pelawan untuk kembali ke rumah. Selamat Idul Fitri, selamat berhibur diri. ***

14 Feb 2024

Habis Mencoblos, Jantung Ngos-ngos

Habis Mencoblos, Jantung Ngos-ngos


Catatan M. Rasyid Nur
ALHAMDULILLAH,  pagi menjelang siang hingga petang, Rabu (14/02/2024) ini kita sudah memberikan hak suara kita. Siapa presiden dan anggota DPR (termasuk DPRD) yang kita pilih, pun sudah selesai melalui Pemilu tahun 2024 ini. Dari siang hingga petang sudah selesai pula para petugas di TPS (Tempat Pemungutan Suara) menghitung suara perolehan setiap kontestan.

Dari beberapa pilihan yang sudah kita tentukan melalui coblosan di kertas suara, itu pilihan presiden/ wakil presidenlah yang paling banyak ditunggu. Maksudnya menunggu hasilnya. Lagi pula, penghitungan suara untuk presiden didahulukan berbanding lainnya.

Sejak mencoblos hingga saat penghitungan, di situlah mulai jantung kita berdebar-debar alias ngos-ngos. Akankah coblosan saya sama dengan coblosan sebagian besar orang lainnya? Itulah kalimat pertanyaan yang terasa berulang-ulang di jantung. Karena berulang-ulang itulah jantung kita mulai penat alias ngos-ngos.

Sampai batas penghitungan dimulai, ternyata tidak sebentar juga. Jika pukul 12.00 atau 13.00 kegiatan pencoblosan sudah selesai karena semua yang berhak memberikan suara telah selesai, artinya ada satu jam lebih menjelang pukul 14.00 atau lewat, saat penghitungan baru dimulai.

M. Rasyid Nur setelah mencoblos

Setelah dimulai dihitung, ngos-ngosan jantung semakin kencang. Hingga pukul 15.30 barulah selesai menghitung suara untuk presiden. Tapi yang kita saksikan, tentu saja hanya di satu TPS. Paling, dua-tiga TPS jika dalam satu RT/ RW ada TPS yang berdekatan. Lalu berapa suara yang diperoleh oleh kandidat kita barulah diketahui dalam satu-tiga TPS itu. Apakah itu menerminkan perolehan suara di TPS lain di seluruh Tanah Air? Lagi-lagi jantung kita bertambah kencang debarannya. 

Lalu kita menyimak berita televisi yang menyiarkan hasil hitung cepat (quick count) sejak pukul 15.00 hingga malamnya. Debaran jantung kita naik lagi karena mungkin hasilnya tidak sama dengan yang kita harapkan. Jika sama pun kita masih risau, karena pemenang sebenarnya nanti akan diumumkan resmi oleh KPU. Masih lama. Maka menjelang KPU mengumumkan, akankah kita biarkan jantung kita ngos-ngosan? Janganlah. Mulai saja kita menerima apapun yang diberitakan. Jika kejadian aneh selama pencoblosan, kita ada saluran juga untuk melaporkannya. Selamat menanti berita selanjutnya.***

7 Feb 2024

Seharian Tiga Lebih Kegiatan

Seharian Tiga Lebih Kegiatan


LUMAYAN, hari Selasa (06/02/2024) ini. Cukup padat dan membuat sibuk tapi dibuat saja nikmat. Kalau dibuat sesak nafas karena padat, pasti terasa penat. Jika dijalani dengan hati ikhlas, rasa penat akan serasa nikmat. Itulah perinsip yang tepat jika mendapatkan kesempatan berkegiatan lebih dari kebiasaan-kebiasaan sebelumnya.

Pagi-pagi, sekitar pukul  07.30 kami (maksudnya saya, Nurbit, Nasrial, Afrizal, Yudi, Riadi, dan beberapa lagi) yang biasa diajak mendapingi bupati dalam kegiatannya sudah harus hadir di pelabuhan. Hari ini Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE MM akan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karimun. Ini kunjungan yang kesekian kali dalam dua bulan ini. Boleh jadi, ini masih berkaitan dengan sibak-sibuk persiapan dan menghadapi Pemilu. Sebagai pejabat provinsi (gubernur) dan pejabat kabupaten (bupati) kedua tokoh yang tampak semakin akrab dua-tiga bulan belakangan, ini pasti ada tugas-tugas beratnya berkaitan Pemilu itu.

Pukul 08.15 (kalau tak salah ingat) rombongan Gubernur Kepri yang menggunakan kapal Pemprov Kepri merapat di pelabuhan Tanjungbalai Karimun. Ramai sekali pejabat kabupaten menyambut dan menjemput. Kami yang dikatakan sebagai perwakilan (tokoh) masyarakat pun berbaur di dalamnya. Mengingat pelabuhan domestik penuh penumpang dari dan ke Batam atau Selat Panjang, maka rombongan gubernur merapat di pelabuhan Internasional yang letaknya bersebelahan dengan pelabuhan domestik.

Gubernur dan rombongan bersama rombongan bupati meneruskan perjalanan ke Kantor Golkar karena pagi ini akan ada acara peresmian Kantor Partai Golkar yang baru saja selesai dibangun. Inilah kegiatan pertama gubernur di Karimun dan ini pula kegiatan pertama yang saya kebetulan ikut membersamainya. Acara ini berjalan lancar, menggembirakan dengan aneka hiburan serta mencerahkan karena ada pidato gubernur dan bupati.

Sementara acara peresemian kantor partai serta ramah-tamah keluarga besar Partai Golkar Kabupaten Karimun berjalan, saya minta izin untuk kegiatan lain. Saya yakin tidak diketahaui oleh orang ramai saat saya diam-diam meninggalkan lokasi peresmian kantor itu. Saya memacu 'kuda' saya ke Kantor Bupati karena harus mengikuti rapat Persiapan Pelaksanaan MTQ Tingkat Kabupaten Karimun tahun 2024. Rpatnya sendiri dipimpin oleh Wakil Bupati, Anwar Hasyim yang adalah Ketua Umum LPTQ Kabupaten Karimun. Saya terlambat setengah jam menurut jadwal rapat.

Tepat pukul 11.30 rapat LPTQ bersama Pemda usai. Kegiatan kedua yang saya lakoni di hari ini sudah pun selesai. Saya bangga dan puas karena dalam waktu yang bersamaan saya dapat mengikuti dua kegiatan itu. Dan selepas rapat saya kembali ke lokasi acara peresmian Kantor Partai Golkar. Teman-teman saya memberi info kalau acara belum selesai. Para undangan belum bersurai. Kami di sini hingga ada arahan untuk menuju rumah dinas, makan saiang dan zuhur.

Setelah makan siang dan salat zuhur, ternyata masih ada satu kegiatan gubernur bersama bupati yang menyertakan kami ikut. Saya dan teman-teman bersama ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani yang berjarak kurang-lebih dua km dari rumah dinas, menggunakan satu kendaraan. Kami berangkat bersama mengiringi mobil gubernur dan bupati.

Di RSUD kegiatannya adalah peresmian penggunaan alat CT-Scan yang baru saja dimiliki oleh RSUD. Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE MM meresmikan alat itu sekaligus menerima sertifikat akreditasi 'paripurna' yang diraih RSUD di hadapan Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos M Si. Kami bersama undangan lainnya tentu saja hanya ikut menyaksikannya saja.

Bagi saya, tiga kegiatan ini tentu saja cukup melelahkan. Bahkan lebih. Karena malamnya masih ada satu kegiatan lagi bersama bupati dan gubernur. Sungguh melelahkan. Namun, sekali lagi, diterima, dijalani dan dinikmati saja sesuai kondisi dan situasinya. Seharian tiga kegiatan, ternyata dapat dijalankan.***

19 Jan 2024

Biar Jauh HP Membuat Dekat

Biar Jauh HP Membuat Dekat


NIAT awal ingin ikut ke Batam bersama teman-teman. Ramai juga yang menyatakan akan berangkat membersamai Capres yang akan hadir ke Batam. Tapi karena pekerjaan di Karimun tidak dapat digantikan maka diurungkan niat itu saya batalkan. Biarlah teman-teman itu saja yang berangkat. Rasanya tidak akan dianggap tidak suka. 
 
Kedatangan Capres (Calon Presiden) 01 untuk berkampanye di Kepri yang dipusatkan di Batam hari Jumat (19/01/2024) ini memang viral beritanya. Setelah melihat kedatangan Capres ini di berbagai daerah di seluruh Indonesia selalu disambut membludak oleh masyarakat, tentu di Batam juga akan demikian. Kalau ingin merasakan sesnsasi keramaian bersama Capres ini ya harus datang langsung ke Batam. Tapi karena itu tadi, tersebab ada tugas lain di Karimun maka saya urungkan niat untuk berangkat. Artinya belum bernasib untuk membersamainya secara langsung.

Karimun ke Batam memanglah jauh jika diukur jaraknya. Konon di atas angka 80 km jarak antara Karimun dengan Batam. Untuk perjalanan perlu mengharungi laut satu setengah jam. Tapi dengan fasilitas HP (Hand Pone) android di tangan sesungguhnya membersamai itu dapat juga terobati. Misalnya, mengikuti siaran langsung dari beberapa sahabat yang menayangkan siaran langsung di medsos seperti FB, TikTok atau YouTobe dapatlah terobati keinginan ke Batam itu. Itulah akhirnya yang saya tempuh. Meski tidak seutuh jika hadir langsung ke lokasi, tetaplah serasa dekat kegiatan itu dengan kita. Jarak jauh memang bisa terasa dekat melalui HP kita.

Saya menyaksikan siaran langsung dari teman yang hadir di sana, sejak keluar dari pesawat di Bandara Hang Nadim, saat rombongan Capres baru sampai, diteruskan perjalanan dari Bandara ke lokasi acara, tetap dapat diikuti infonya. Gerak masa yang begitu ramai sudah kelihatan sejak di bandara ini. Dilakukannya penyambutan secara adat Melayu di Negeri Melayu, Kepri juga dapat disaksikan. Termasuk suasana di masjid saat rombongan bersama masyarakat melaksanakan salat Jumat.

Intinya, biar pun Batam itu jauh jaraknya dari Karimun, tapi dengan menggunakan fasilitas HP jarak itu menjadi terasa tetap dekat. Segalanya tergantung kepada kita menyikapi dan menindaklanjutinya.***

18 Jan 2024

Kehilangan Inspirasi Menulis, Tulislah Apapun Jadi Tulisan

Kehilangan Inspirasi Menulis, Tulislah Apapun Jadi Tulisan


HARI Kamis (18/01/2024) ini salah satu dari beberapa hari dalam tradisi literasi saya, saya merasakan kehilangan inspirasi untuk menulis. Moto literasi saya, 'cintaku literasi, kumenulis setiap hari' sejatinya saya memang harus menulis setiap hari. Itulah yang selama ini saya amalkan. Tapi, sungguh hari ini serasa buntu untuk mewujudkannya. Benar, bukan hanya hari ini. Sudah beberapa kali dalam beberapa hari sebelum ini. Hari ini adalah untuk ke sekian kali, saya kehilangan isnpirasi untuk bisa menulis.

Sesungguhnya hari ini saya lebih banyak membaca dan saling info di grup perihal akan hadirnya salah satu Capres (Calon Presiden) Pemilu 2024 ke Batam, besok, Jumat (19/01/2024). Capres 01, Anies Baswedan akan datang ke Kepri, tepatnya ke Kota Madani, Batam. Sebelumnya, juga sudah datang Capres lainnya, ke Kepri ini beberapa waktu lalu. Kalau tidak salah, Capres Prabowo. Rencana kedatangan Capres No 01, itu memang menjadi berita populer sejak dua-tiga hari lalu di Kepri, termasuk di Karimun. Sebagai penyuka Anies, saya memang suka mengikuti informasinya.

Dalam keasyikan membaca info-info, baik di WA Grup maupun di media online, tidak terasa waktu saya sudah berjalan hingga malam. Sejatinya saya sudah menulis paling lambat di siang hari jika tidak sempat di pagi hari. Tapi hari ini, hingga waktu malam saya belum juga menghasilkan satu judul tulisan. Tulisan pendek juga belum. 

Saya malah serasa buntu ingin menulis apa hari ini sebagai palaksanaan moto literasi saya. Sebelum-sebelum ini saya selalu menulis perihal kejadian yang saya alami. Apa saja yang saya lalui, saya tulis menjadi catatan harian atau memori harian saya. Semacam catatan harian yang mungkin saja suatu saat nanti akan berguna sebagai sebuah kenangan. Tapi kali ini, sekali lagi, serasa buntu dan kehilangan inspirasi saya untuk menulis.

Akhirnya, malam ini meluncurlah coretan kecil ini sebagai pengganti dan pengisi moto literasi itu. Serasa hilang inspirasinya, ya tulislah kehilangan itu. Apapun jadi. Pada tulisan ini boleh tak lengkap bentuk dan penyebab kehilangan itu. Beginilah kahirnya catatan hari ini.***

4 Jan 2024

Mundur dari Grup Bolehkah?

Mundur dari Grup Bolehkah?


Catatan M. Rasyid Nur
SETELAH selamat sampai kembali ke daerah masing-masing para peserta Tour Tiga Negara yang tergabung dalam grup WA "Wisata Tiga Negara" tentu saja akan mengakhiri kebersamaannya dalam Grup WA tersebut. Alasan klasiknya biasanya karena HP sudah terlalu berat. Tapi alasan sebenarnya adalah karena keperluan grup itu sudah tidak ada lagi. Tadinya dibuat oleh penanggung jawab rombongan adalah untuk memudahkan kooedinasi sesama anggota tour.

Pertanyaannya, perlukah atau bolehkah anggota mundur atau keluar dari grup setelah kegiatan tour berakhir? Penanggung jawab rombongan sebenarnya berharap dan mengingatkan untuk tidak bubar dulu anggota grup dari grup ini. Alasannya, sekurang-kurangnya dalam masa-masa awal kepulangan tetaplah bersama dalam grup karena mungkin saja masih diperlukan koordinasi dan informasi yang mungkin diperlukan anggota. Sebutlah, jika ada yang merasa kehilangan atau menemukan sesuatu. Di gruplah tempat menyampaikannya.

Meskipun demikian ada satu atau beberapa orang yang sudah keluar dari grup. Saya sendiri, juga ingin keluar karena saya anggap keberadaan grup tidak terlalu penting lagi. Alasan saya, kami masih bisa berkomuniaksi secara pribadi. Bisa juga saling sapa di grup lain karena pada hakikatnya beberapa orang diantara kami juga bergabung di grup lain.

Untuk rencana keluar itu saya menulis begini,
Bapak/ Ibu Yth, Asalamualaikum ww, selamat pagi,
Doa kami, semoga kita dalam keadaan sehat-walafiyat selalu, aman dan nyaman bersama keluarga dan tetangga.
Dengan ini saya dan isteri serta cucu mohon maaf jika selama perjalanan kita kami mungkin melakukan kesalahan. Kita berharap komunikasi dan hubungan baik ini terus terjalin, mungkin di tempat lain dan dengan cara lain. Izinkan, dengan ini saya keluar dari grup ini dan kita masih akan terus ada dalam  grup lainnya. Wasalamualaikum ww.

Hampir satu hari setelah pemberitahuan itu saya baru keluar. Tidak juga langsung keluar tanpa pemberitahuan. Saya setuju bahwa beberapa hari pasca kembali boleh jadi masih ada yang saling perlu informasi. Tidak tertutp kemungkinan kalau-kalau ada yang diperlukan sebelum keluar itu. Makanya saya terlebih memberi tahu kalau saya dan isteri akan keluar dari grup.

Jika demikian, artinya bisa saja sebagai anggota ingin keluar atau tetap bertahan. Bahkan, jika admin ingin mempertahankan grup sebagai grup alumni Tour Tiga Negara 2023 agar jalinan silaturrahmi tetap ada sekembali dari seberang, itu bisa saja.***

15 Des 2023

Doa Yaumil Milad untuk Ibu Bupati

Doa Yaumil Milad untuk Ibu Bupati



Catatan M. Rasyid Nur

JUMAT (15/12/2023) ini ternyata adalah tanggal penting bagi Ibu Bupati, Ibu Raja Azmah Aunur Rafiq. Adalah hari ulang tahun alias Hari Milad isteri orang nomor satu Kabupaten Karimun itu tepat tanggal hari ini. Beriringan dengan hari jadi isterinya, besoknya (16/12/2023) pula adalah tanggal hari lahir salah seorang anaknya.

Hari ini saya dan beberapa atau banyak teman-teman lainnya memang mendapat pelawe hadir di rumah dinas bupati. Disampaikan melalui pesan WA kami diberi tahu untuk dapat hadir dalam rangka memberikan doa atas hari lahirnya Ibu R. Azmah. Yang mengirimkan pesan WA itu adalah Kabag Kesra, Ustaz Baginda setelah sebelumnya juga disampaikan oleh salah seorang staf Bagian Kesra, Fahrul. Pesannya sama, dimohon untuk hadir di Rumah Dinas Bupati dalam acara syukuran dan doa dalam rangka hari jadi Ibu Bupati.

Pada jemputan via WA itu memang menggunakan istilah 'ibu bupati' dan saya tadinya salah memahami. Saya menduga hadir ke sana dalam rangka berdoa untuk memperingati hari lahir ibunda bupati. Ternyata bukan ibunya (emaknya) sebagaimana yang saya sangka, tapi isterinya, Ibu Raja Azmah. Hari ini ada peringatan hari ulang tahun isteri Pak Bupati yang disejalankan dengan peringatan hari lahir salah seorang anaknya yang lahirnya beriringan dengan isterinya atau ibu dari anaknya itu. Untuk itu dimohon hadir. Begitu bunyi jemputannya.

Bu Raja Azmah (isteri Pak Bupati) itu lahir tepat tanggal hari ini sementara anaknya itu lahir tanggal besoknya, 16 Desember. Oleh keluarga peringatan dan doa syukur disejalankan saja untuk dua orang sekaligus. Tentu saja itu bagus untuk efektif dan hemat waktu. Sebagai bupati, semua kita tahu begitu padat agenda kegiatannya. Jika ada yang lebih hemat waktu untuk satu kegiatan, mengapa tidak? Alhamdulillah, kegiatannya lancar berjalan. 

Sebelum pembacaan doa, tuan 'sohibulhajat' menyampaikan sapatah-dua patah kata. Semacam sambutan. Disampaikan langsung oleh Pak Bupati, Aunur Rafiq. Dia menyampaikan ucapan terima aksih kepada semua hadirin. Bupati menjelaskan bahwa doa syukur dalam rangka 'yaumil mulad' ini sekaligus untuk dua orang, isterinya dan anaknya. Dari sambutan itu kami para undangan memahami.

Pak Bupati tidak lupa mengajak dan mengingatkan untuk selalu bersyukur atas umur yang Allah berikan, khususnya dan nikmat secara keseluruhan pada umumnya. "Mari kita bersykur atas segala nikmat yang Allah berikan kepada kita." Katanya lagi, umur yang Allah titipkan kepada kita adalah kesempatan kita untuk menyadari diri kita. Kita bersyukur dengan mematuhi perintah Allah. Demikian belyau menyampaikan.

Sehabis sambutan, dilanjutkan dengan acara inti, doa untuk peringatan hari lahir ibu (isteri) dan anak bupati. Doa diawali dengan bacaan takhtim-tahlil yang dipandu oleh seorang tokoh dan imam. Untuk memandu doanya dibawakan oleh Buya Abdul Wahab Sinambela. Acara diakhiri dengan makan bersama. Hidangan disediakan di dua jalur, kiri dan kanan ruang tamu depan rumah dinas. Selamat hari jadi, Ibu dan anaknya. Semoga sehat selalu dan berbahagia bersama keluarga.***

20 Nov 2023

Mengantar Tanda Pertunangan Anak Sendiri

Mengantar Tanda Pertunangan Anak Sendiri


SETELAH yakin kalau keduanya merasa sesuai dan akan melanjutkan ke langkah berikutnya, Sabtu (19/11/2023) ini kami datang ke Moro. Saya dan isteri berangkat pagi dengan menumpang kapal Karunia Jaya, trayek Karimun-Tanjungpinang. Kapal ini singgah di beberapa tempat sebelum sampai di Tanjungpinang, termasuk di Moro. Kami tentu cukup sampai di Moro karena target memang hanya ke Moro.

Tujuan utama kepergian kami adalah untuk mengantarkan tanda pertunangan, Ananda Fahry Errizik (Ery) ke rumah calon isterinya, Marwiyah (Wiyah) di Kampung Sidodadi, Moro Darat. Tepatnya di Rawajadi, Sidodadi, Moro.

Untuk keperluan ini kami sudah memberikan kepercayaan kepada salah seorang teman di Moro, Ibu Nurmelly. Isteri, Pak Ishak yang dulu lama menajdi Kepala Sekolah di salah satu SD di Kota Moro. Kami memberi semacam mandat untuk menyiapkan segala sesuatunya dalam rangka pertunangan Ananda kami, Ery.

Sekitar pukul 09.00 kami sudah sampai di Moro. Kami langsung mencari tempat menginap. Awalnya ke Hotel 686 yang berlokasi di Kampung Bedan. Tapi karena ternyata sudah full kami menuju Hotel Fajar di Kampung Tengah. Alhamdulillah masih ada kamar. Kami istirahat sebentar untuk bersiap-siap pada pukul 13.00 (bakda zuhur) untuk berkumpul di rumah Bu Melly. Sesuai rencana kami akan turun dari rumah Bu Melly.

Kesepakatan saya dan isteri bersama Bu Melly bahwa Bu Melly akan menjadi tuan rumah atau sebagai rumah tempat turun pihak laki-laki menuju rumah pihak perempuan. Saya dan isteri bersama beberapa orang yang diajak (diundang) Bu Melly untuk bersama-sama menuju ke rumah pihak perempuan berkumpul di rumah yang beralamat di seputaran Lapangan Sepakbola Purri Hijau, Moro itu. Sebelum ke situ kami ke hotel terlebih dahulu. 

Informasi dari Bu Melly untuk pihak laki-laki akan ada Pak Hanan, tokoh masyarakat Moro, ada Pak Intan (Umar Said), Pak Ishak (suami Bu Melly) sendiri dan beberapa undangan lainnya. Pak Intan nanti akan menjadi juru bicara di rumah sana. Katakanlah semacam juru bicara, yang dalam adat Melayu dia akan menyampaikan hajat pihak laki-laki.

Bakda zuhur, tepat pukul 13.00 saya dan isteri sudah bergerak dari penginapan. Isteri saya dan cucu kami, Akiif yang ikut naik beca ke rumah Bu Melly. Sementara saya numpang naik motor dengan seorang teman, Zulkifli. Singkat kisah, meskipun sedikit hujan sebelum berangkat, rombongan kami selamat sampai di rumah pihak perempuan dengan motor masing-masing. Langsung ke dalam rumah yang disambut oleh banyak tamu yang menunggu. 

Pak Intan sebagai juru bicara pihak laki-laki membuka bicara dengan disambut oleh Pak Manan sebagai juru pantun pihak perempuan. Mereka berdua berpantun pepatah-petitih sesuai adat-istiadat Melayu saat mengantarkan tanda pertunangan. Inti pembicaraan keduanya bahwa kedua belah pihak sepakat bahwa kedua anak kami, Ery dan Wiyah bertunangan hingga saat pernikahan yang disepakati pada 11 Desember 2023. Tidak lama, memang.

Prosesi ini memakan waktu lumayan lama juga, menurut saya. Menurut lainnya mungkin singkat waktu yang kurang lebih satu jam setengah itu. Selain menyerahkan cincin pertunangan juga meneyrahkan antaran berupa bunga rampai, buah-buahan, kue dan lainnya. Itu sebagai perlambang bahwa penyerahan dan menerimaan pertunangan sudah sah. Tinggal menunggu pernikahannya.***

16 Nov 2023

Supervisi Tim Puslitbang Polri di Mapolres Karimun

Supervisi Tim Puslitbang Polri di Mapolres Karimun


KEMBALI hari Rabu (15/11/2023) ini saya ikut kegiatan di Mapolres Karimun. Kegiatan yang sebelumnya sudah pernah saya ikuti di sini, di lantai dua Gedung Pertemuan Mapolres Karimun. Nama kegiatannya adalah, 'Supervisi Tim Puslitbang Polri di Polres Karimun Polda Kepri dengan tema Dalam Rangka Penelitian Tentang Penguatan Peran Polri dalam Menanggulangi Intoleran dan Radikalisme Guna Mencegah Terorisme' yang diikuti pejabat utama Polres Karimun ditambah beberapa orang dari masyarakat dan organisasi masyarakat. Ada dari KPU, FKUB, MUI, Kepala Sekolah, Kesbangpol dab beberapa lainnya.

Setelah doa prosesi acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan oleh Kapolres Karimun, AKBP Fadli Agus. Pak Kapolres melaporkan situasi Kamtibmas di wilayah Polres Kabupaten Karimun. "Secara umum, keadaan dan situasi di wilayah Polres Karimun adalah aman. Tidak ada gejolak," jelasnya. 

Lebih jauh Kapolres menjelaskan keberadaan kepolisan di Polres Karimun, baik anggota polisi, kantor dan lainnya di Polres Karimun. Jumlah anggota yang ada saat ini sesungguhnya masih kurang berbanding rasio masyarakat yang ada di Kabupaten Karimun. Namun polisi dapat bekerja dan melaksanakan tugas dan fungsinya. Demikian dia menjelaskan.

Ketua Tim Puslitbang Polri, memberikan sambutan setelah Pak Kapolres dengan menjelaskan tujuan kehadiran Tim Puslitbang Polri di Polres Karimun, Polda Kepulauan Riau ini. Dia mengatakan bahwa saat ini kita bangsa Indonesia sudah masuk ke tahun politik. Perlu kewaspadaan kita untuk terus terjaganya kondusifitas di setiap daerah. Polisi tiga melati itu juga menjelaskan bahwa dia mendapat informasi kalau Kepri berkategori sangat toleransi antara satu dengan lainnya. Indeks kerukunan umat dan masyarakat cukup tinggi. Namun demikian kita tidak boleh under estimet. 

"Kalau ada kasus intoleransi selalu konotasinya agama Islam. Sesungguhnya intoleran bisa menimpa dan berlaku oleh siapa saja, agama apa saja. Intoleran bisa karena agama bisa juga karena suku." Begitu antara lain disampaikannya. Harapannya semoga masyarakat di wilayah kepolisian Karimun terus terjaga keamanannya.***

13 Sep 2023

Tiga Waktu Tiga Masjid Satu Hari

Tiga Waktu Tiga Masjid Satu Hari


Catatan M. Rasyid Nur
SATU hari ini saya dan beberapa teman mengikuti kunjungan kerja bupati. Kebetulan diajak bersama ke Pulau Kundur. Bersama Pak Afrizal, Ketua MUI, Pak Baginda (Kabag Kesra, Setda Kabupaten Karimun) dan beberapa orang Kepala Dinas di lingkungan Pemda Karimun kami mendampingi Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq ke beberapa tempat yang menjadi target kunjungannya di Pulau Kundur.

Satu hari ini pula saya mencatat berkesempatan salat berjamaah di tiga masjid berbeda berbarengan kunjungan belyau itu. Kunjungannya sendiri juga di tiga target, masing-masing di Tanjungbatu Kundur, di Tanjungberlian Barat Kundur Utara dan di Tanjungberlian sendiri (Kecamatan Kundur Utara). Hanya saja bukan di tiga lokasi ini saya dan rombongan melaksanakan salat berjamaah itu.

Kami sampai di Pulau Kundur via Tanjungberlian Kecamatan Kundur Utara tepat pukul 12.05. Waktu zuhur sudah masuk. Muazzin di masjid Syukur Tanjungberlian itu juga sudah memanggil jamaah untuk salat. Kami berhenti di sini. Inilah salat pertama berjamaah kami laksanakan dalam kunjungan bupati ini.

Acara bupati pertama adalah menghadiri undangan pernikahan salah seorang pegawai di lingkungan Pemda Karimun. Resepsi pernikahan dengan purna praja itu sejatinya dihadiri bupati lebih awal. Bupati sendiri yang direncanakan sebagai Inpektur Upacaranya. Hanya saja, karena belyau kebetulan harus mengikuti Rapat Paripurna di Gedung DPRD maka untuk tugas ini diwakilkannya kepada Sekda Kabupaten Karimun, Dr. H. Muhammad Firmansyah. Rombongan Pak Firman hadir lebih awal.

Sehabis acara resepsi pernikahan, rombongan bupati meneruskan perjalanan ke lokasi acara pelatihan membuat pupuk biosaka oleh Kelompok Tani Nasional Andalan (KTNA) Kabupaten Karimun di Tanjungberlian Barat itu. Hampir dua jam acara ini. Lalu meneruskan ke satu lagi acara belyau. Mengingat waktu asar sudah lama berlalu, rombongan kami melaksanakan salat asar berjamaah di masjid Tanjunglerian. Inilah salat kedua saya di lokasi yang berbeda berbarengan kunjungan kerja bupati.

Sehabis asar, bupati melanjutkan kegiatan kunjungan ke rumah Ketua LAM Kundur Utara. Ada pembicaraan tertentu di rumah tokoh masyarakat itu. Setelah selesai, kami kembali ke Balai. Dan sudah mendekati waktu magir. Saya tidak sempat mandi karena azan magrib sudah berkumandang. Langsung saja kie masjid dan berjamaah magrib di majsid Ubuduyiah. Jadilah tiga masjid untuk tiga salat yang berbeda dalam satu hari yang sama.***

5 Sep 2023

Duduk Ngopi Dengan Ketua MUI

Duduk Ngopi Dengan Ketua MUI


SENIN (04/09/2023) ini kembali kami duduk bersama. Duduk sambil bicara apa-apa saja. Tempatnya, kali ini di Kedai Kopi Meranti. Ada juga yang menyebutnya Kedai Kopi Selat Panjang. Beda kata tapi kurang-lebih sama maksudnya. Setidak-tidaknya berdekatan kandungan pemahamannya.

Kok sama? Maksudnya, jika menyebut Meranti, itu sebutan kepada nama kabupatennya. Tepatnya, Kabupaten Meranti. Salah satu kabupaten berdekatan dengan Kabupaten Karimun tapi termasuk Provinsi Riau. Dulunya daerah yang berada Pulau Rangsang dan sekitarnya di sekitar Sungai Pakning atau lebih terkenalnya di Bengkalis sana, itulah Kabupaten Meranti.

Jadi kalau disebut Kedai Kopi Meranti, itu untuk menyebut nama kabupatennya. Tapi dengan sebutan Selat Panjang, ini ditujukan untuk menyebut nama Ibu Kotanya. Ibu Kota dari Kabupaten Meranti itu sendiri, namanya Selat Panjang. Maka menyebut Merannti artinya menyebut nama kabupatennya sementara menyebut Selat Panjang adalah sebutan nama kotanya. Daerahnya adalah sama.

Di kedai itulah hari ini saya dan Pak H. Afrizal, Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Karimun duduk bersama. Duduk ngopi pagi. Sebelumnya dia menelpon untuk koordinasi ngopi bersama ini. Saya setuju dan kamipun duduk di warung yang sebelum-sebelumnya juga kami sering duduk ngopi bersama di sini. Terkadang dengan beberapa teman lainnya, Ngopi Bersama.

Lalu sekadar makan atau minum saja? Tidak juga. Kami membahas (tepatnya ngobrol-ngobrol) macam-macam masalah.  Kami tentu saja tidak hanya duduk ngopi saja karena pasti ngobrol juga sebagai pengisi waktu. Untuk pengisi waktu ngopi, ini kami bicara atau ngobrol ngalur-ngidul kanan-kiri yang terkadang terasa penting. Apa saja kami jadikan bahan bicara. Kami ngobrol apa yang teringat. Namanya juga ngopi pagi. Tidak ada tema atau agenda yang kami bicarakan secara khusus. Ke sini juga bukan niat untuk 'rapat' misalnya. Ini benar-benar hanya duduk santai sambil makan-makan yang kami pesan. Buat saya, duduk ngopi dengan Ketua MUI enak juga kedengarannya.***

25 Agu 2023

Tugas dan Tanggung Jawab Pasca Orientasi (Catatan Mengikuti Orientasi PMB)

Tugas dan Tanggung Jawab Pasca Orientasi (Catatan Mengikuti Orientasi PMB)


SELAMA empat hari (20-23/08/ 2023) saya mengikuti kegiatan bertajuk Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama di Hotel Aston City Nagoya, Batam. Bersama 49 orang peserta lainnya kegiatan berjalan terasa padat dan terasa waktu begitu singkat. Kegiatannya sendiri meruipakan kegiatan dari Kemenag RI yang dilaksanakan oleh Kanwil Kemenag Kepri. 

Ada begitu banyak pengetahuan dan pengalaman yang didapat pada kegiatan yang baru pertama dilakukan di Provinsi Kepri tahun ini. Para peserta adalah perwakilan semua agama yang ada di Kepri sekaligus mewakili kabupaten/ kota yang ada di Negeri Segantang Lada ini. Setiap kabupaten/ kota sudah ditentukan kuotanya oleh Kanwil Kemenag Kepri. Apakah itu juga atas rekomendasi atau ketentuan dari Pusat, entahlah. Yang pastinya, setiap kabupaten atau kota tidak dalam jumlah yang sama pesertanya. 

Saya merasa beruntung sekaligus terbeban tanggung jawab begitu besar mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh Pusat Kerukunan Umat Beragama (KUB) Kemenag RI ini. Ada empat orang peserta kami yang dari Kabupaten Karimun, masing-masing perwakilan agama Islam, Kristen, Katolik dan Budha. Tentu saja kami berusaha mengikuti kegiatan ini dengan sebaik mungkin mengingat kami berempat adalah representasi dari 125-an ribu orang masyarakat Kabupaten Karimun.

Materi pertama pada kegiatan orientasi, itu disampaikan narasumber pada saat acara pembukaan, Ahad (20/08) malam itu. Kebetulan Pak Wawan yang Kepala Pusat KUB Kemenag itu besoknya harus kembali ke Jakarta. Dia mengisi materi pada malam pembukaan (20/08/2023) itu. Sebagai seorang doktor yang mengelola kerukunan umat se-Indonesia, Pak Wawan memang tangkas dan cerdas menyampaikan materinya.

Dengan menggunakan pertanyaan, Pak Wawan menghidupkan pembelajaran dengan lebih banyak berdiskusi dari pada ceramah atau semata penjelasan dari dia untuk sampai ke titik kesimpulan. Setelah diskusi, misalnya satu penjelasan disampaikannya tentang konsep Moderasi Beragama yang sesungguhnya. "Konsep Moderasi Beragama bukanlah untuk pendangkalan keyakinan, bukan juga pencampuradukan keyakinan." Dengan jelas dia uraikan bahwa sesungguhnya yang dimoderasi adalah cara beragamanya, bukan agamanya.

Oleh karena itu, diingatkannya bahwa setiap kita, sebagai pelopor Moderasi Beragama di daerah masing-masing, haruslah memahami masalah (teks) dengan memahami asal-muasal atau sebab-musabab (konteks) dari persoalan itu. Hanya dengan begitu kita akan paham dengan akar masalah sebenarnya. Pak Wawan juga menjelaskan hasil penelitian bahwa 99% orang menganggap dan menyimpulkan bahwa dimensi agama adalah paling penting dalam setiap kegiatan. Maka beragama adalah satu hal penting untuk diperhatikan. Dengan moderasi orang tidak perlu sampai ekstrem ke kiri atau ke kanan. Beragama itu, sejatinya adalah jalan tengah. Jalan yang yang membuat damai untuk semua pihak dan semua keadaan.

Begitulah beberapa hal penting yang disampaikan oleh narasumber pertama, malam itu. Dan materi-materi sesudahnya dalam tiga hari ke depan, sama penting dan sama padatnya. Pemahaman akan materi inilah yang diperlukan karena akan menjadi penentu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai pelopor moderasi beragama di tengah-tengah masyarakat nanti. Sekali lagi, tugas dan tanggung jawab pasca kegiatan orientasi ini jauh lebih berat dari pada berartnya kegiatan tiga malam dan empat hari ini.***

24 Agu 2023

Malam Pembukaan Penuh Candaan (Catatan Mengikuti Orientasi PMB)

Malam Pembukaan Penuh Candaan (Catatan Mengikuti Orientasi PMB)


Catatan M. Rasyid Nur
SETELAH registrasi sore Ahad (20//08/2023) itu kami para peserta Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama Provinsi Kepri yang dilaksanakan oleh KUB (Kerukunan Umat Beragama) Pusat, Kemenag RI disuruh istirahat menunggu waktu pembukaan, malam bakda isya. Tepatnya pukul 19.30 sesuai jadwal yang diedarkan ke peserta. Sebelumnya sudah diberikan kamar masing-masing peserta dengan setiap kamar diisi dua orang. Saya kebagian kamar 611, Hotel Aston Nagoya City, itu bersama rekan saya, Pak Vanderonis Purba. 

Sesungguhnya, informasi awal dikatakan bahwa acara pembukaan akan dilaksanakan pada pukul 15.30 yang berarti bakda asar. Namun ketika registrasi, oleh panitia dijelaskan bahwa acara pembukaan akan dilaksanakan pada malamnya, tepat pukul 19.30. Bertempat di Hotel Aston Nagoya (Thamrin) Batam, itu dilaksanakan acara pembukaan dengan mengambil tempat di salah satu ruang pertemuan hotel, lantai 2. Hadir pada acara itu Ketua Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag RI, Pak Dr. Wawan Djunaedi, MA dan beberapa orang narasumber. Hadir juga Kakanwil Kemenag Kepri yang diwakili oleh Kabag TU, Pak H. Abu Sufyan, MPd.
Malam Pembukaan Orientasi PMB
Seperti dilaporkan oleh Ketua Panitia, kegiatan ini diikuti sebanyak 50 orang peserta se-Provinsi Kepulauan Riau. Terdiri dari 30 peserta wakil agama Islam, 7 peserta wakil Agama Kristen, 4 peserta dari Agama Budha, 5 peserta wakil Agama Katolik dan 4 peserta dari Agama Hindu. Katanya lagi, 50 orang peserta ini berasal dari para Tokoh Agama, Pengurus Rumah Ibadah, Pengurus FKUB, dan tokoh pemuda/pemudi di masing-masing agama. Kegiatan berlangsung selama empat hari, dimulai tanggal 20 dan berakhir 23 Agustus 2023.

Sebagai kegiatan di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Kepri, maka kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kakanwil Kemenag kepri yang diwakili oleh Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Bapak H. Abu Sufyan, M.Pd yang dalam daftar peserta dia juga sekaligus sebagai peserta kegiatan. Selaku Kepala Bagian Tata Usaha Abu Abu Sufyan yang mewakili Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kepri dia menyampaikan harapan agar para peserta yang diundang dalam kegiatan ini benar-benar menjadi pelopor penguatan Kerukunan Umat Beragama di daerahnya masing-masing. Sesuai dengan nama kegiatan, "Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama" yang diperuntukkan kepada para tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda serta pengurus rumah ibadah masing-masing agama, maka wajiblah kepada peserta untuk melaksanakan amanah ini. Begitu dia mengatakan.
Peserta Orientasi PMB
Sebelumnya, memberi sambutan Kepala PKUB (Pusat Kerukunan Umat Beragama) Kementerian Agama RI Dr. H. Wawan Djunaedi MA yang mengingatkan bahwa selepas dari kegiatan ini rekan-rekan diharapkan memiliki rencana tindak lanjut untuk membangun Kerukunan Umat Beragama di daerahnya masing-masing. Dengan itu diharapkan terciptalah Provinsi Kepulauan Riau yang damai, rukun dan menjadi teladan kerukunan bagi daerah lain. Demikian harapannya.

Satu hal yang membuat suasana pembukaan malam itu menjadi riuh-rendah penuh canda adalah ketika Pak Wawan menyebut 'kepala batu' saat memberi hormat kepada Kakanwil Kemenag Kepri yang diwakili oleh Pak Abu Sufyan, Kabag TU itu. Ternyata, maksud Pak Wawan dengan sebutan 'yang terhormat Bapak Kepala Batu' adalah sebutan lain untuk menyebut singkatan Kabag (Kepala Bagian) TU (Tata Usaha) yang ditujukan kepada Pak Abu Sufyan itu. Jadi 'batu' maksudnya adalah Bagian TU, Bagian Tata Usaha. Kepala Batu maksudnya Kepala Bagian Tata Usaha yang tak lain adalah Pak Abu Sufyan. 

Pak Abu sendiri tersenyum-senyum saja bersama para peserta yang juga tertawa lucu mendengar candaan Pak Wawan itu. Saya juga senang dengan beberapa candaan dari kedua pejabat yang memberi sambutan malam itu. Pak Wawan dan Pak Abu yang berpidato saat pembukaan memang suka melucu. Sykurlah, rasa gembira sebelum materi dipaparkan narasumbernya.***

23 Agu 2023

Nyamannya Subuhan di Jabal Arafah (Catatan Mengikuti Orientasi PMB)

Nyamannya Subuhan di Jabal Arafah (Catatan Mengikuti Orientasi PMB)


SELAMA empat hari tiga malam --20-23/08/2023-- di Batam, persisnya di Hotel Aston Nagoya City, Batam saya berkesempatan subuhan (salat subuh) di masjid terkenal di Batam, yakni Masjid Jabal Arafah. Berjarak kurang lebih 50 meter saja dari tempat menginap membuat saya dan beberapa orang teman mudah ke masjid untuk salat berjamaah. Selain subuh kami memilih salat di hotel saja karena jadwal kegiatan yang sempit untuk keluar hotel.

Bersempena mengikuti kegiatan Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama Provinsi Kepri para peserta laki-laki yang muslim berkesempatan salat berjamaah di masjid. Sayang, jika selama empat hari (Ahad-Rabu, 20-23/ 08/2023) itu kami tidak ke masjid untuk berjamaah. Kami ditempatkan di hotel yang terletak berdekatan dengan masjid di atas bukit itu. Masjid ini cukup terkenal di Kota Batam. Selain terletak di pusat bisnis dan perhotelan masjid ini juga dikelola dengan baik oleh pengurusnya. Di Kota Batam, Masjid Jabal Arafah terbilang disukai pendatang untuk berkunjung.
Salah satu sesi penyampaian materi
Salat di dalamnya adem dan menyenangkan. Selain ber-AC juga ada angin di atas bukit yang menerpa jamaah. Sejuk. Pada salat jahar --magrib, isya, subuh atau salat jumat-- imamnya membuat makmum juga adem mendengar bacaannya. Begitulah ketika saya dan beberapa teman yang berkesempatan salat subuh rasanya begitu menyenangkan. Makmumnya memang tidak seperti jumatan jumlahnya. Hanya kurang lebih satu setengah saf saja. Itu juga sudah ramai untuk ukuran jamaah subuh. 

Walaupun hanya tiga kali subuhan di Batam, dengan salat di Jabal Arafah rasanya tidak menyesal ditempatkan dan menginap di hotel Aston ini. Selain pelayanan hotelnya juga sangat memuaskan jaraknya yang sangat dekat dengan rumah ibadah tentu saja bagi pesrta muslim, ini membahagiakan. Bahwa salat zuhur dan asar serta isya tidak sempat karena jadwal padat, sekurang-kurangnya salat subuh dan terkadang magrib masih sempat menikmati nyamannya salat di Jabal Arafah. 

Kegiatan pelatihan sendiri memang padat. Masuk pukul 07.30, istirahatnya terkadang mendekati zuhur. Ditambah waktu makan, maka jam istirahat menjelang masuk kembali terasa tidak sempat ke masjid. Lagi pula, jamaah zuhur di masjid tidak tergantung jam istirahat (makan dan salat) kegiatan kami. Masjid akan mengikuti jadwal salatnya. Sekali lagi, tidak masalah jika tidak lima waktu. Salat subuh plus magirb (jika istirahatnya memungkinkan) itu sudah lumayan juga.**"

20 Agu 2023

Bismillah Berangkat Berdua (Catatan Mengikuti Orientasi PMB)

Bismillah Berangkat Berdua (Catatan Mengikuti Orientasi PMB)


Catatan M. Rasyid Nur

BISMILLAH, saya dan Pak Purba melangkah bersama, maksudnya akan berangkat bersama. Insyaallah kami berdua akan mengharungi laut Karimun-Batam, siang Ahad (20/08/2023) ini. Rencana mengikuti kegiatan Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama (PMB) Provinsi Kepri di Hotel Aston selama empat hari, 20-23 Agustus 2023 ini. Catatan ini ditulis sebelum berangkat meninggalkan Karimun

Sebenarnya kami dari Kabupaten Karimun ada empat orang akan mengikuti kegiatan ini. Ditunjuk oleh Kakanwil Kemenag Kepri atas rekomendasi dari Kankemenag Kabupaten Karimun. Kami mewakili masing-masing agama Islam, Kristen, Katolik dan Budha. Hanya saja saya dan Pak Purba tidak tahu, apakah mereka berdua saat ini juga ada di dalam Oceanna yang kami tumpangi ini. Saya memang belum kenal keduanya.

Melalui Pelabuhan Domestik Tanjungbalai Karimun kami akan menuju Pelabuhan Harbour Bay, Batam. Pukul 13.05 --menurut jam di tangan saya-- kapal sudah lepas tali dan bergerak ke tengah laut. Selamat tinggal, Karimun, itu saya ucapkan di dalam hati. Lalu menulis di WA ke isteri, memberi tahu kalau kami sudah berangkat. Kurang lebih 90 menit kami bersama puluhan atau mungkin seratusan penumpang lainnya sudah merapat di pelabuhan tujuan, Harbour Bay, Batam. Kami pun langsung naik ke darat.

Selama di dalam kapal, saya dan Pak Purba yang bernama lemngkap Dr. Pandaronis Purba (mewakili Agama Katolik Kabupaten Karimun) ngobrol santai. Banyak hal kami bicarakan. Saya bercerita tentang keseharian saya sebagai pensiunan PNS yang sudah enam tahun pensiun, sementara Pak Purba bercerita tentang kesehariannya sebagai PNS Kabupaten Karimun. Kegiatan keseharian kami masing-masing juga menjadi topik bual kami. Banyak pengalaman masa lalu kami yang kami ulang sampaikan. Sampai tidak terasa, kami sudah sampai di Batam.

Satu hal yang disampaikan Pak Purba dan menjadi catatan di hati saya, ternyata kehidupan masa lalunya ketika sekolah dan kuliah tidak jauh berbeda dengan saya. Intinya kami sama-sama merasakan bekerja keras untuk melanjutkan pendidikan karena orang tua kami tidaklah orang senang dari sisi ekonomi. Tapi hal penting yang kami bahas adalah rencana keikutsertaan kami dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag RI ini. Ini adalah tanggung jawab sebagai orang yang dipercayakan. Semoga kami aman dan lancar mengikuti kegiatan ini, amin. Itulah doa saya dan mungkin Pak Pandaronis juga. Dan dengan menggunakan mobil pribadinya, Pak Purba dan saya menuju Hotel Aston Noga.***

7 Agu 2023

Dalam Tiga Hari Mendapat Uji

Dalam Tiga Hari Mendapat Uji


Catatan Pengalaman oleh M. Rasyid Nur
BOLEH jadi saya belum pulih total hari Ahad (06/08/2023) ini. Subuh tadi BAB saya masih suuur...meluncur...tanpa dapat diatur. Masih air mancur. Singkatnya mencret. Ini sudah hari ketiga jika saya menghitungnya sejak Jumat (04/08/2023) kemarin, saat puncak meriang dan demam dan mencret. 

Sesungguhnya saya sudah mulai merasa tidak enak badan sejak siang Kamis, satu hari sebelumnya. Perasaan badan meriang, agak panas dan malam hingga subuhnya mendingin dengan BAB cair beberapa kali. Jumat itu adalah rasa sakit di bagian perut dan BAB-nya sudah seperti air mancur itu sejak malam hingga siang dan sorenya. Saya tidak atau belum tahu sebab-musababnya. Saya keracunan makanan yang mana?

Saya menulis catatan ini pada hari Ahad ini agar cukup tiga hari puncak itu saja yang ingin saya kenang dalam catatan. Ahad siang menjelang seperti saat menulis ini rasanya sudah mulai berkurang dan BAB-nya tidak secepat sebelumnya duransinya. Itulah catatan ini dibuat.

Bagi saya rasa sakit di bagian perut --dalam waktu-waktu tertentu--, BAB yang tidak bisa diatur sendiri sesuai keinginan, plus BAB yang hanya air saja, itu adalah sebuah derita yang tidak ringan juga. Badan dingin meskipun ada rada keringat juga, itu satu masalah. Tidak mungkin mandi karena serasa akan menggigil. Maka giliran waktu mandi hanya dilap pakai kain basah dengan air hangat saja. Penting badan sedikit dibuat bersih.

Satu, dua dan hari ketiga kurang lebih sama rutinitasnya di rasa dan di badan. Syukurnya saya tidak harus terbaring. Saya bisa --setengah paksa-- naik kendaraan atau aktivitas ala normal lainnya dengan catatan hati-hati jika terasa akan buang angin. Jangan dikeluarkan anginnya seperti keadaan normal. Tidak akan ada anginnya. Yang akan keluar adalah air. Itulah mencret. Sabtu saya tetap ikut Goro Lintas Agama MUI di TPU Baran dan beberapa aktivitas ringan lainnya.

Saya memakan atau meminum obat diare di hari pertama yang diberikan oleh anak saya. Satu butir saja. Saya tidak minum lagi obat itu. Tentu saja tidak akan menyelesaikan. Tapi saya berusaha meminum air hangat seperti biasa. Sebelum-sebelumnya jika saya buang air seperti itu saya cukup minum air agak hangat lebih sering hingga mencretnya hilang. Dan meskipun selera makan sedikit rasa terganggu, saya tetap makan normal waktu dengan jumlahnya yang dikurangi. Itu saya anggap akan menjadi obat juga.

Saya berharap, setelah tulisan ini saya akan pulih. Hari keempat, kelima dan seterusnya saya berharap pulih total seperti sedia kala. Inilah ujian dari Yang Maha Kuasa. Kita hanya menerima sambil berpikir kesalahan apa yang terlanjur dilakukan.***

24 Jul 2023

Musibah adalah Teguran Utama

Musibah adalah Teguran Utama


SETIAP orang tentu pernah mengalami musibah. Musibah dalam arti mengalami rasa sedih, misalnya dapat dipastikan hampir semua kita merasa. Terkadang kita sebut juga cobaan. Entah terjatuh dari kendaraan, baik sendiri atau bersamaan dengan orang lain. Atau bentu kecelakaan lainnya.

Seperti yang terakhir saya alami. Tepatnya hari Ahad (23/07/2023) subuh dan pagi kemarin itu. Saya mendapat dua cobaan atau musibah sekaligus di pagi yang sama. Sebelumnya subuh itu saya dengan tidak sengaja tersenggol sebuah kendaraan (mobil) seseorang. Banper depan mobil itu sempat terlepas karena terseret engkol vespa saya. 

Saya sangat risau terlambat subuh saat azan tengah berkumandang itu. Memang, saya sedikit terburu-buru subuh itu. Berangkat dari rumah (Wonosari) hanya tersisa beberapa menit saja menjelang waktu subuh. Saya naik scutter juga dengan maksud lancar dan bisa cepat. Tidak usah menggunakan mobil. Pagi ini kami (saya, Pak Ijal dan Pak Nurbit) sepakat akan subuh di Surau Al-Busyro, Rumah Dinas Bupati. Ada sesuatu yang mau dilaporkan ke bupati pagi itu. Bupati mengatakan ada kesempatan pagi itu.

Saat melaksanakan salat sunat subuh setelah azan, hati saya sama sekali tidak tenang. Perasaan saya tertuju kepada mobil putih yang tersenggol tadi. Apakah yang empunya sudah datang? Lalu dia akan marah-marah? Konsentrasi saya benar-benar buyar saat salat sunat itu. Dan saya langsung melapor ke bypati yang baru saja selesai melaksanakan sunat qobliah subuh itu. "Pak, maaf saya dapat musibah pagi ini. Tadi saya menyenggol mobil yang terparkir di jalan masuk rumah ini," kata saya.

Dia sedikit bergeser arah duduk. Dia bertanya sedikit dan saya ulang jelaskan kronologi musibah itu. Dia katakan, nanati diperbaiki saja. Nanti kita hubungi orang bengkel. Kira-kira begitu dia menjawab. Dan saya sedikit tenang. Hingga muazin qamat, perasaan saya semakin tenang. Dan ketika saya diminta menjadi imam subuh itu, saya berusaha setenang mungkin.

Selepas salat kami beberapa orang, termasuk Indra, ajudan bupati pergi melihat mobil itu. Indra dan satu lagi yang biasa membantu bupati dituagskan Indra untuk menuliskan nomor kontak di situ. Alhamdulillah, Indra bersedia memakai nomor HP-nya jika pemilik mobil mau mengontak. Dan juga mengatakan, nanti akan dipanggil orang bengkel untuk memperbaikinya.

Sampai di situ, pikiran dan perasaan saya sedikit tenang. Saya mengatakan kepada yang hadir di situ bahwa saya bertanggung jawab atas musibah itu. Hingga kembali ke rumah, saya merasa dan berharap semoga itu tidak menjadi masalah berat. Saya menghidupkan scutter merah saya untuk kembali ke rumah. Di rumah, cucu juga menunggu saya untuk minta antar ke lapangan Teluk Air. Hari Ahad pagi adalah hari dia latihan sepakbola.

Musbiah keduapun datang. Saat saya baru sampai menjelang lampu merah Pelipit, terasa ban vespa saya kempes. Saya pun berhenti. Saya tidak bisa melanjutkan perjalanan. Singkat kisah, saya telpon anak saya, Opy agar mengantar cucu ke lapangan dan pulangnya jemput saya ke sekitar lampu merah itu. Vespa itu saya tinggalkan dan saya telpon Ati, langganan saya yang biasa servis vespa saya. Dialah akhrinya menjemput scutter itu dan mengganti bannya dengan ban baru.

Sungguh, dua musibah di hari yang sama menajdi pelajaran berharga bagi saya. Sayapun bertanya, kesalahan apa yang saya lakukan sehingga harus diuji dengan dua musibah ini. Boleh jadi, ini adalah teguran keras dari-Nya keapda saya. Saya ingat, pesan guru-guru kalau musibah itu boleh jadi memang adalah teguran utama dari Allah kepada hamba-Nya. Benarkah? Saya ikhlas menerimanya. Saya juga bertanggung jawab jika itu kelalaian dan kesalahan saya.***

11 Jul 2023

Selamat Jalan, Bunda Salbiah

Selamat Jalan, Bunda Salbiah


NAMA lengkapnya Salbiah binti Said. Usia, 55 tahun. Persisnya lahir pada  25 Februari 1968 dan berpulang kerahmatullah hari Kamis, 6 Juli 2023, pukul 10.40 di RSBT (Rumah Sakit Bakti Timah) Karimun. Innalillahi wainna ilaihi rojiun, isteri sahabat kita, Azaruddin Ismail, itu kini telah pergi untuk selama-lamanya. Selamat jalan, Bunda Salbiah. Satu tahun lebih suami tercinta, Pak Azaruddin membuktikan cinta dan sayangnya mengurus dan mengobat isterinya yang diuji Allah terkena kanker.

Siang Selasa (11/07/2023) ini Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq menyempatkan diri bersama isteri melayat ke rumah duka, di Sungai Pasir, Meral, Karimun. Orang nomor satu Kabupaten Karimun itu baru dapat datang langsung ke rumah duka setelah hampir sepekan isteri sahabat itu berangkat. Itu dimaklumi mengingat kesibukan tugas bupati yang kebetulan begitu padat, meskipun sebenarnya semasa masih dirawat di Rumah Sakit (di Batam dan di Pekanbaru) dia sudah berusaha untuk membezuk. Tapi tidak bertemu karena saat datang itu pasien kebetulan sudah berpindah ke Rumah Sakit lainnya. Saat berpulang, bupati pun sedang di luar daerah.

Untuk takziyah ini bupati membawa beberapa orang tokoh masyarakat sebagai pendamping belyau selain membawa isterinya. Ada Ketua MUI Kabupaten, Ketua PMKK, dan Ketua FKUB Kabupaten Karimun serta beberapa orang tokoh agama lainnya. Juga ada Kabag Kesra, Setda Kabupaten Karimun dan stafnya. Menggunakan dua mobil rombongan menempuh hujan yang masih turun dari Rumah Dinas (di Tanjungbalai Karimun) menuju rumah duka (di Meral).

Sampai di rumah duka, rombongan bupati ngobrol dengan tuan rumah sambil mendengar kisah dan kronologi 'kepergian' Bunda Salbiah dari suaminya, Azarudin Ismail. Selanjutnya membacakan doa dengan diawali tahlil singkat yang dipimpin oleh seorang imam masjid (Attaqwa) dengan doa dipandu oleh seorang imam masjid lainnya (Bairuttahman). Doa itu terasa sekali suasana hening dan haru saat pembacaan doa tersebut. Sehabis doa, sedikit sambutan sekapur sirih oleh tuan rumah, Azaruddin Ismail dan bupati.

Keduanya saling mendoakan Bunda Salbiah untuk ketenangannya di alam sana. Semoga Ibu berpulang dengan kerahmatullah dan ditempat Allah di tempat terbaik, amin." Begitu Bupati mendoakan di bagian akhir sambutan singkatnya.***

27 Jun 2023

Mendampingi Pendamping

Mendampingi Pendamping


KEBERSAMAAN tergambar di sini. Seorang bupati biasa saja menjadi saksi. Saksi ijab-kabul dua insan untuk mengikat cinta sejati. Tidak tergambar status sebagai orang paling tinggi yang datang ke desa kaena diundang sebagai saksi. 

Saya dan beberapa orang rekan kebetulan diajak mendampingi bupati hari Rabu (21/06/2023) itu. Tidak berlebihan menurut saya di sini ada catatan tersendiri khususnya bagi saya pribadi. Bersama Ketua Baznas Kabupaten Karimun, Pak Nasrial dan beberapa orang tokoh agama lainnya kami berangkat ke Kundur. Kabar dari staf bupati yang mengajak kami, hari ini ada undangan orang menikah. Seperti biasa, melalui Ustaz Baginda (Kabag Kesra) pesan via WA disampaikan untuk berkenan mendampingi bupati.Alhamdulillah, mendapat tawaran untuk bersama.

Sekitar 6-8 orang saya lihat ada di dalam spedboat Pemkab yang bergerak dari Pelabuhan Pinang Sebatang, Karimun. Itu sekitar pukul 11.05 menurut jam yang ada di tangan saya. Tapi sebenarnya kami diminta bersiap sejak hampir satu jam sebelumnya. Karena begitu padatnya kegiatan bupati, maka agak tertundalah keberangkatan ini.

Jujur saya tidak tahu kalau hari ini Pak Bupati akan menjadi saksi. Saksi akad nikah anak Pak Kades di Kampung Baru perbatasan Kundur dan Kundur Utara. Atau Kundur Barat, saya memang tidak terlalu pasti. Yang pasti, itu kami diajak mendampingi bupati memenuhi undangan pernikahan salah seorang tokoh di Pulau Kundur sana.

Ternyata Pak Bupati hari ini adalah saksi yang mendampingi saksi satu lagi dalam pernikahan ananda Pak Kades di sana. Hari ini belum pestanya tapi hari ijab-kobulnya. Bupati mendapat kehormatan untuk menyaksikan dan ini saksi khusus atau saksi tercatat. Nama bupati akan ada dalam buku nikah kedua mempelai. Kami berarti adalah mendampingi pendamping, yaitu bupati. Tidak masalah.***