Tampilkan postingan dengan label Pengalaman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengalaman. Tampilkan semua postingan

4 Jun 2023

Seri Misteri Haji: Foto Tak Jadi Tanpa Isteri

Seri Misteri Haji: Foto Tak Jadi Tanpa Isteri


PERCAYA atau tidak, inilah sebuah misteri. Seorang teman, sebutlah namanya Ardi (saya samarkan namanya, karena belum permisi menulis kisah ini) bercerita kepada saya. Katanya, awal mendaftar ingin naik haji beberapa tahun lalu, itu dia merasa aneh perihal saat berfoto tidak kunjung jadi walaupun sudah dua atau tiga kali jepret oleh tukang fotonya. Kali berikutnya barulah fotonya jadi. itupun setelah ada perubahan pikirannya. 

Dia bercerita, begini. Saat akan mendaftar haji pertama kali sekitar tahun 1996, katanya, dia ingin mendaftar sendiri. Waktu itu dia benar-benar ingin naik haji. Karena ekonomi pas-pasan sebagai seorang aparat pemerintah dengan pangkat dan goloingan masih rendah, dia ingin berangkat sendiri saja. Tidak bersama isteri. Lalu dia mendaftar. Dan saat akan berfoto sebagai syarat mendaftar, itu fotonya tidak bisa. Maksudnya sudah dijepret dua atau tiga kali tapi hasil fotonya tidak ada. Masih kosong.

Dia ditanya seseorang, berangkat sendiri atau berdua? Katanya sendiri. Mengapa tidak bawa isteri? Kalau naik haji harusnya berdua kalau biaya sendiri. Terpikir oleh teman ini, apakah tersebab ingin berangkat sendiri maka foto untuik mendaftar itu tidak bisa jadi? Hanya terpikir saja begitu.

Lalu dia berubah pikiran setelah diberi saran. Kalau begitu harus mendaftar untuk berdua meskipun uangnya juga belum tentu ada. Pokoknya mendaftar saja. Setelah dia menyatakan ingin mendaftar berdua, lalu diulang berfoto, ternyata fotonya langsung bisa jadi. Sungguh ini misteri, katanya mengisahkan kepada saya, kemarin sore.

Kebetulan Ahad (04/06/2023) kemarin, itu kami melaksanakan pertemuan bulanan haji angkatan 2018. Untuk diketahui dia dan saya --masing-masing bersama isteri-- bersamaan menunaikan haji pada tahun 2018 lalu. Ini haji kedua baginya. Kebetulan saya juga untuk yang kedua setelah haji pertama tahun 2006/2007 (1427) lalu. Jadi, rombongan haji 2018 (1439) inilah yang membuat pertemuan rutin. Kami melaksanakan pertemuan silaturrahim setiap hari Ahad, sebulan sakali. Kemarin itulah dia berkisah perihal misteri yang dia alami ketika haji pertama dulu itu.

Misteri haji seungguhnya sangat banyak dan lazim kita mendengar dari orang-orang yang sudah pernah melaksanakan rukun Islam kelima itu di Tanah Suci. Saya sendiri pun mengalami dan menyaksikan beberapa kejadian yang menurut saya itu bagian dri misteri haji. Baik ketika pertama kali maupun haji yang kedua, saya mengalami hal-hal aneh yang menurut saya itu adalah bagian dari misteri yang hanya Allah saja yang tahu.***

25 Apr 2023

Jumlah Rakaat Salat Tarwih dari Masjid ke Masjid Kabupaten Karimun (Catatan Ramadan 1444)

Jumlah Rakaat Salat Tarwih dari Masjid ke Masjid Kabupaten Karimun (Catatan Ramadan 1444)


PADA Ramadan 1444 (2023) ini saya sengaja mencatat berapa rakaat salat tarwih di setiap tempat yang kebetulan saya hadir dilaksanakan masyarakat (jamaah). Tahun-tahun sebelumnya saya hanya mengingat. Tidak mencatat seperti tahun ini. Saya memang ingin lebih detail mengetahui antara satu masjid atau surau yang melaksanakan tarwih 20 rakaat dengan yang melaksanakan 8 rakaat.

Sebenarnya kesempatan mengetahui jumlah rakaat tarwih dari masjid ke masjid bisa saya lakukan sejak lama. Kebetulan setiap tahun ada jadwal santapan rohani Ramadan yang diberikan PMKK (Persatuan Muballigh Kabupaten Karimun) kepada setiap anggotanya. Sebagai salah seorang anggota, saya selalu menerimanya. Setiap malam selalu berpindah-pindah dari satu masjid atau surau ke masjid lainnya sesuai jadwal untuk melaksanakannya.

Catatan yang saya buat untuk tahun ini, menggambarkan bahwa beberapa masjid ternyata melaksanakan salat tarwih dengan jumlah rakaat sebanyak 20 rakaat sedangkan yang lainnya dengan 8 rakaat. Perihal salat witir juga tidak sama jumlah salamnya walaupun sama jumlah rakaatnya, yakni tiga rakaat. Untuk salam, ada yang menggunakan dua salam (2-1) dan ada yang satu salam (langsung tiga rakaat). Tentu saja, pencatatan ini semata untuk pengetahuan belaka. Bukan untuk diperdebatkan.

Catatan yang saya temukan adalah sebagai berikut,
1) Masjid Agung 20 rakaat tarwih dengan witir 2 salam;
2) Masjid Al Ubudiyah Wonosari, 20 rakaat dengan witir 2 salam;
3) Musolla Baitul Amanah 8 rakaat dengan witir 2 salam; 
4) Baitul Karim 8 rakaat dengan witir 2 salam;
5) Al Mubarok 8 rakaat dengan witir 1 salam;
6) Ibadurrahman 8 dengan witir 2 salam;
7) Muhajirin Bukit Tembak, 20 dengan witir 2 salam;
8) Surau Muhajirin 20 dengan witir 2 salam;
9) Baitul Hikmah 20 dengan witir 2 salam;
10) Darul Mukminin 8 dengan witir 2 salam;
11) Al-Ihram Buah Rawe 8 rakaat dengan witir 1 salam; 
12). Al-Huda 8 rakaat dengan witir 2 salam;
13) Baitul Taqwa 20 rakaat dengan witir 2 salam;
14) Baitut Taqwa 20.rakaat dengan witir 2 salam;
15) Al-Jihad 8 rakaat dengan witir 2 salam;
16). Al-Furqon, Seilakam 8 rakaat dengan witir 1 salam;

Ada beberapa masjid atau surau yang saya isi sampai dua kali karena jadwalnya begitu. Namun saya mencatatnya hanya satu kali di sini. Dan banyak masjid atau surau yang tidak tercantum di sini karena kebetulan tahun ini saya tidak terjadwal di situ. Dari catatan itu kesimpulan saya bahwa di Kabupaten Karimun ada dua model --jumlah rakaat-- salat tarwih yang diamalkan masyarakat. Ada yang salat tarwih dengan 20 rakaat ditambah witir tiga rakaat, sedangkan satunya 8 rakaat dengan tambahan witir tiga rakaat. Lalu salat witir sendiri ternyata ada dua mdel, antara melaksanakan langsung tiga rakaat (satu salam) dengan satunya lagi pakai dua salam, masing-masing dua rakaat dan satu rakaat lainnya. Berapapun jumlahnya kita berharap Allah terima.***