Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

22 Feb 2024

Menjelang Ramadhan Jamaah Masjid Mulai Ramai

Menjelang Ramadhan Jamaah Masjid Mulai Ramai


Catatan M. Rasyid Nur
KURANG dari satu bulan menjelang masuknya Ramadhan (1445), ini sudah mulai terasa dan terlihat tanda-tanda akan datangnya bulan mulia itu. Sudah terasa bahangnya. Bagi seorang mukmin sudah pasti kehadiran Ramadhan adalah dambaan. Harapan ampunan dosa-dosa yang terlanjur dilakukan sangatlah besar dalam harapan. Janji Allah untuk hamba-Nya yang mendirikan Ramadhan dengan penuh kesadaran-keimanan dan keikhlasan, akan mendapatkan ampunan dosa sekarang dan dosa-dosa masa lalu. Itu salah satu pemahaman hadits yang dapat ditemukan di buku-buku hadits.

Sejatinya satu-dua bulan (Rajab-Syakban) menjelang masuknya Ramadhan orang-orang beriman memang akan berlomba-lomba meningkatkan volume ibadah. Latihan-latihan berpuasa juga dilakukan dengan rutin. Sebutlah puasa Senin-Kamis plus puasa di hari-hari lainnya dalam bulan Sykban. Ini tentu sudah ditingkatkan saat ini. Begitu juga zikir dan membaca alquran cenderung ditingkatkan sebagai bentuk usaha menyambut bulan mulia itu. Begitulah agama mengajarkan.

Satu pemandangan yang menarik satu-dua pekan belakangan adalah semakin ramainya masyarakat berjamaah lima waktu di masjid. Tentu di banyak masjid. Kalau sebelum-sebelumnya untuk salat magrib, misalnya hanya satu shaf atau bahkan kurang, belakangan ini sudah terasa bertambah. Bisa dua atau tiga shaf salat magribnya.

Meskipun tidak semua salat wajib yang lima itu ramai jamaahnya, tapi pasti sekali bahwa setiap salat itu jumlah jamaahnya bertambah berbanding dua-tiga pekan sebelum ini. Banyak masjid yang jamaahnya menyedihkan jumlahnya. Terkadang kelihatan masjidnya megah tapi jamaahnya tidak seberapa. Sekarang, alhamdulillah sudah kelihatan ada peningkatan jumlah jamaahnya.

Sebagai jamaah Masjid Al-Ubudiyah (Wonosari) saya melihat dan merasakan langsung kalau jamaah rutin di masjid ini memang bertambah beberapa hari belakangan ini. Intinya lebih ramai jumlahnya berbanding hari-hari sebelumnya. Saya menduga itu adalah tanda-tanda jamaah yang mulai bersiap untuk menyambut datangnya Ramadhan. Semoga saja ini terus bertambah sehingga menjelang masuknya bulan mulia, umat Islam sudah memenuhkan masjidnya. Termasuk di masjid lainnya.***

16 Feb 2024

Transaksi Suara Perlu Rupiah

Transaksi Suara Perlu Rupiah


SEORANG Caleg (Calon Legislatif), teman saya,  sebutlah namanya Mr X begitu yakin suaranya akan mencukupi untuk satu kursi di Dapil (Daerah Pilihan) yang dia ikuti. Kalaupun kurang-kurang sedikit, dia juga yakin kalau suaranya akan lebih tinggi dari pada teman-temannya satu partai dalam satu Dapil. Artinya jatah kursinya pasti untuk dia. Setidak-tidaknya begitulah obrolannya bersemangat dengan saya. Sebagai orang yang pernah ikut sebagai Caleg pada Pemilu 2019 lalu, saya jadi tahu seluk-beluk dan suka-duka 'berharap' menjadi anggota dewan itu.

Untuk pernyataan teman saya, ini alasannya sederhana. Sebagai seorang tokoh di daerahnya, dia merasa cukup terkenal di kecamatan tempat tinggalnya. Apalagi di kelurahan. Dia sangat yakin. Pernah dan selalu dekat dengan RT juga RW di kelurahannya. Tokoh agama aktif di masjid. Ditambah beberapa orang yang tinggal di kelurahan atau kecamatan sebelah yang juga mengenalnya, dia sangat yakin suara orang itu akan diberikan kepadanya. Bahkan dia yakin dalam satu kabupaten dia sudah dikenal.

Selama kampanye, dia rajin berkumpul-kumpul dengan banyak orang di Dapilnya. Dari awal mendaftar, dia sudah menyatakan tidak akan menggunakan uang untuk membeli suara. Sebagai seorang yang memahami agama, dia selalu menjelaskan kepada masyarakatnya bahwa memberi uang untuk mendapat suara itu artinya raswah. Sogokan. Pasti berdosa. Untuk sikap ini saya setuju meskipun justeru di situ masalahnya masyarakat kita.

Tidak jarang teman saya ini membawa-bawa makna satu hadits, orang yang menyogok dan yang menerima sogok, itu tempatnya di neraka. Maka dia sepakat dengan timnya untuk tidak memberi uang sepersen pun kepada calon pemilihnya. Menurut para pemilihnya, kabarnya ok ok saja. Mereka akan memilih Mr X karena tokoh di daerahnya. Yang penting dan berjanji, kalau sudah jadi anggota dewan nantinya, maka uang gaji dan lainnya akan diberikan sebagian sebagai kompensasi selama menjadi tim pemenangan. Intinya, jangan lupa pemberi suara setelah duduk di Gedung Dewan nantinya.

Pencoblosan pun tiba, 14 Februari 2024 lalu. Sesungguhnya, beberapa pekan selama masa kampanye, teman ini sangat yakin suaranya akan meledak di beberapa TPS di kecamatannya dan kecamatan sebelah yang masih satu Dapil. Ternyata oh ternyata, setelah Pemilu usai, penghitungan suara pun selesai, suaranya tidak mencerminkan apa yang selama ini dia bayangkan. Justeru suara di TPS dekat rumahnya serta beberapa TPS yang dia bayangkan akan memilihnya, ternyata justeru suara orang lain. Suara partai lain yang dia kenal juga orangnya.

Kini, teman ini tahu kalau orang yang menang di TPS-nya itu adalah orang yang sama lima tahun lalu yang terkenal royal membeli suara. Setiap satu suara konon dia sanggup memberi 'ampelop' sebesar 300-500 ribu. Itu lima tahun lalu. Tahun ini menurut informasi yang simpang-siur besarannya malah lebih lagi karena kabarnya disatupaketkan dengan anggota dewan kabupaten, provinsi dan pusa dalam satu partai. 

Teman saya ini pasti bertanya di hatinya, apakah suara masyarakat saya juga dibeli pada Pemilu ini? Saya hanya menduga karena saya pernah tahu itu lima tahun lalu. Sahabat saya ini tentu tidak mampu menjawab pertanyaan itu. Kenyataannya beberapa orang masyarakat memang mengakui kalau suaranya diberikan ke orang tertentu yang memberinya uang. Maka yakinlah kita bahwa transaksi dengan calon pemberi suara tidak bisa dengan janji-janji saja. Harus dengan rupiah. Masyarakat yang menerima uang 'ampelop' itu pasti tidak merasa bersalah memilih siapa saja asal ada balas jasanya. Sungguh memilukan demokrasi kita.***

13 Feb 2024

Pesan (lawak) Untuk ke TPS Besok

Pesan (lawak) Untuk ke TPS Besok


SAYA tidak tahu siapa yang mengarang (menulis) pesan-pesan ini. Menjelang satu-dua hari pencoblosan, 14 Februari 2024 besok, pesan-pesan lucu (lawak) ini sudah bersiliweran di medsos. Saya membaca beberapa kali dalam beberapa grup yang kebetulan saya ada di dalamnya. Lalu apa bunyi pesan-pesannya itu? Inilah (izin dan maaf saya posting di halaman ini).

ATENTION......
Tata cara mencoblos asyik 14 februari 2024,
1. Mandi dulu, dandan yang rapih, wangi... siapa tau ketemu jodoh;
2. Harus datang ke TPS... karena ini Pilpres, bukan indonesian idol yang bisa vote lewat sms;
3. Ingat, TPS buka jam 07.00-13.00, yang buka 24 jam itu mini market, RS, ATM;
4. Jangan memilih TPS yang jauh, karena yang dekat aja belum tentu jadian;
5. Di TPS antri yang tertib, jangan mengharap dikasih snack atau makanan, karena ini bukan hajatan;
6. Di dalam bilik suara seperlunya saja, tidak usah selfie atau malah tidur, kasian yang ngantri;
7. Buka surat suara... tidak perlu di video, ini bukan unboxing seperti di YouTube;
8. Surat suara bukan surat cinta, tidak usah dibaca bolak balik, apalagi baca sambil senyum sendiri, ntar dikira gak waras;
9. Jangan pilih yang kebanyakan janji manis, pilih saja yang apa adanya, contohnya aku dan kamu;
10. Coblos sepenuh hati, jangan sepenuh jiwa, karena jika pilihanmu kalah, paling kamu sakit hati, tidak sakit jiwa;
11. Setelah dicoblos, lipat kartu suara secara rapih, meskipun hatimu sedang berantakan;
12. Cari kotak suara, masukkan surat suara... jangan masukkan amplop isi duit, karena bukan di tempat kondangan... lagian KPU juga udah kaya;
13. Sebelum jarimu dicelup tinta, gak perlu diputer-puter apalagi dijilat, emangnya oreo;
14. Pulang gak perlu dadah-dadah apalagi cium tangan petugas TPS, ntar ketahuan jomblonya.
15. Pulang lewat jalan yang benar, masa lalumu yang tidak benar, tidak usah diulang lagi
16. Jangan ngupil habis dicelup.

Pesan-pesan itu lebih kepada mengingatkan agar jangan lupa ke TPS besok. Makanya ditambah-tambah macam-macam yang rada lucu alias lawak. Malam ini saya, memuatnya kembali untuk kita baca ulang.***

8 Jan 2024

Saling Menghimbau Biar Sesal Terlampau (Mari Memberi Suara)

Saling Menghimbau Biar Sesal Terlampau (Mari Memberi Suara)


Catatan M. Rasyid Nur

PEMILIHAN Umum (Pemilu) Presiden-Wakil Presiden (Capres-Cawapres) serta Pemilu Legislatif (DPR, DPRD dan DPD) tahun 2024 semakin dekat. Kurang dari dua bulan lagi menjelang 14 Februari nanti. Saat Pemilu akan dihelat di seluruh penjuru Tanah Air dan di Luar Negeri, di tempat-tempat ada masyarakat Indonesia. 

Tidaklah berlebihan-lebih andai kita, anak-anak Negeri saling memberi ingat-diri. Masing-masing diri saling mengingatkan bahwa kita akan memilih pemimpin tertinggi negara ini bersama para wakil rakyat yang kita percayai nanti. Kita akan memilih presiden pengganti. Kita akan memilih anggota dewan pengganti. Perhelatan lima tahunan ini sangatlah penting bagi keberlangsungan pengelolaan Negara kita, Indonesia tercinta.

Melalui catatan singkat ini, ingin diingatkan. Mari kita saling memberi ingat kepada siapa aja yang dapat diberi ingat. Kepada calon pemimpin yang akan kita pilih, kita katakan, wahai para calon pemimpin, kami akan memilih satu dari sekian banyak yang ada dan diberi pilihan oleh KPU negeri ini. Meskipun sebagian kami ada yang tertipu memilih tersebab iming-iming uang sogok dari Tuan-tuan calon pemimpin, misalnya sesungguhnya kami ingin sekali memilih yang terbaik saja. Semoga saja kami istiqomah memilih yang terbaik sebagai pemimpin atau wakil kami, nanti.

Kepada diri kita dan masyarakat lainnya, kita akan katakan, wahai rakyat, bapk-ibu, teman sahabat handai tolan semuanya saja, mari kita memberikan hak suara kita dengan baik. Memilih dengan cerdas. Memilih wakil kita yang terbaik, jujur, amanah dan fathonah. Kita memilih bukan karena diberikan uang sogok, bukan juga karena diberikan barang entah apa oleh penyogok. 

Kita tahu dan harus tahu bahwa uang atau pemberian itu akan menjerumuskan kita nantinya ke dalam neraka di akhirat sementara di dunia Negara kita juga akan dikelola oleh orang-orang bejat yang semata menggunakan uang atau pemberian dalam mendapatkan jabatan. Nauzubillah, mari kita jauhi pengaruh iming-iming uang itu. Bismillah, mari kita pilih yang benar-benar yang terbaik saja. Kita bukan bodoh. Kita bisa melihat rekam jejak mereka atau kehidupan sehari-hari mereka.

Wahai semuanya, mari kita saling mengingatkan, saling menghimbau untuk memilih dengan baik. Dengan itu sesal-menyesal bisa kita lampaui dan tidak akan sesal nanti. Kita menghimau agar sesal terlampau. Semoga!***

4 Jan 2024

Mundur dari Grup Bolehkah?

Mundur dari Grup Bolehkah?


Catatan M. Rasyid Nur
SETELAH selamat sampai kembali ke daerah masing-masing para peserta Tour Tiga Negara yang tergabung dalam grup WA "Wisata Tiga Negara" tentu saja akan mengakhiri kebersamaannya dalam Grup WA tersebut. Alasan klasiknya biasanya karena HP sudah terlalu berat. Tapi alasan sebenarnya adalah karena keperluan grup itu sudah tidak ada lagi. Tadinya dibuat oleh penanggung jawab rombongan adalah untuk memudahkan kooedinasi sesama anggota tour.

Pertanyaannya, perlukah atau bolehkah anggota mundur atau keluar dari grup setelah kegiatan tour berakhir? Penanggung jawab rombongan sebenarnya berharap dan mengingatkan untuk tidak bubar dulu anggota grup dari grup ini. Alasannya, sekurang-kurangnya dalam masa-masa awal kepulangan tetaplah bersama dalam grup karena mungkin saja masih diperlukan koordinasi dan informasi yang mungkin diperlukan anggota. Sebutlah, jika ada yang merasa kehilangan atau menemukan sesuatu. Di gruplah tempat menyampaikannya.

Meskipun demikian ada satu atau beberapa orang yang sudah keluar dari grup. Saya sendiri, juga ingin keluar karena saya anggap keberadaan grup tidak terlalu penting lagi. Alasan saya, kami masih bisa berkomuniaksi secara pribadi. Bisa juga saling sapa di grup lain karena pada hakikatnya beberapa orang diantara kami juga bergabung di grup lain.

Untuk rencana keluar itu saya menulis begini,
Bapak/ Ibu Yth, Asalamualaikum ww, selamat pagi,
Doa kami, semoga kita dalam keadaan sehat-walafiyat selalu, aman dan nyaman bersama keluarga dan tetangga.
Dengan ini saya dan isteri serta cucu mohon maaf jika selama perjalanan kita kami mungkin melakukan kesalahan. Kita berharap komunikasi dan hubungan baik ini terus terjalin, mungkin di tempat lain dan dengan cara lain. Izinkan, dengan ini saya keluar dari grup ini dan kita masih akan terus ada dalam  grup lainnya. Wasalamualaikum ww.

Hampir satu hari setelah pemberitahuan itu saya baru keluar. Tidak juga langsung keluar tanpa pemberitahuan. Saya setuju bahwa beberapa hari pasca kembali boleh jadi masih ada yang saling perlu informasi. Tidak tertutp kemungkinan kalau-kalau ada yang diperlukan sebelum keluar itu. Makanya saya terlebih memberi tahu kalau saya dan isteri akan keluar dari grup.

Jika demikian, artinya bisa saja sebagai anggota ingin keluar atau tetap bertahan. Bahkan, jika admin ingin mempertahankan grup sebagai grup alumni Tour Tiga Negara 2023 agar jalinan silaturrahmi tetap ada sekembali dari seberang, itu bisa saja.***

2 Jan 2024

Melatih Anak-anak Kita Salat Sedari Kecil

Melatih Anak-anak Kita Salat Sedari Kecil


Catatan M. Rasyid Nur

SUDAH diketahui umum, kalau melaksanakan salat bagi kita (muslim) adalah wajib hukumnya. Salat adalah salah satu dari lima rukun (tonggak) agama. Jika tidak menunaikan salat sebagai sebuah kewajiban, artinya kita tidak atau belum berstatus muslim yang sebenarnya. Selain syahadat, zakat, puasa dan haji, salat adalah rukun Islam yang utama dalam lima rukun yang ada. Salatlah yang akan menjadi patokan penilaian ibadah kelak di hadapan Tuhan.

Memulai, baik belajar maupun praktik salatnya hendaklah sedari kecil. Ini juga perinsip dan ketentuan yang pasti diajarkan kepada anak-anak dalam keluarga. Pemahaman salah satu hadits, Suruhlah anak-anak Anda melaksanakan salat sejak kecil. Sejak di umur tujuh tahun. Itu pula pesan orang tua kepada anak-anaknya. Itu juga pesan guru kepada siswanya.

Melaksanakan salat sedari kecil lebih kepada pembiasaan. Mengingat pesan orang tua-tua, 'kecil teranja-anja; sudah besar terbawa-bawa; ketika tua terubah tidak' adalah kata-kata indah dari orang tua-tua. Ajaran agama sendiri pun menyuruh begitu. Hendaklah kalian suruh anak-anak kalian salat sejak usia 4-5 tahun dan paksakanlah, kalau perlu dipukul jika dalam usia tujuh tahun tidak juga mau melaksanakan salat. Ini ajaran agama. Pemahaman dari salah satu hadits.

Sesungguhnya keluarga muslim pasti akan menyuruh dan mengajarkan anak-anaknya melaksanakan salat. Salat sebagai salah satu kewajiban bagi seorang muslim hanya akan terlaksana saat seseorang telah dewasa, jika ketika usia anak-anak sudah terbiasa melaksanakannya. Sebagaimana pemahaman peribahasa di atas, bahwa kebiasaan-kebiasaan saat kecil akan terbawa-bawa saat besar dan tidak lagi akan berubah ketika sudah tua. Maka ajarkanlah anak-anak melaksanakan salat karena saat anak-anak itulah proses pembiasaan bisa dilaksanakan.

Di sekolah tertentu dewasa ini bahkan menjadikan salat sebagai pendidikan dan pembiasaan. Pembiasaan salat pun menjadi cara terbaik untuk membentuk akhlak (karakter) peerta didik. Atas fakta bahwa kebiasaan di masa kecil akan menjadi bagian hidup setelah dewasa, maka orang tua yang berharap anak-anaknya kelak melaksanakan salat setelah dewasa, pasti akan menyuruh anak-anaknya belajar dan melaksanakan salat sejak kecil. Begitupun di sekolah. Semoga saja  anak-anak kita adalah generasi beragama dan taat dalam melaksanakan ajaran agamanya.***

25 Des 2023

Mari Kita Ucapkan Selamat Nataru Kepada Sahabat-sahabat Kita Itu

Mari Kita Ucapkan Selamat Nataru Kepada Sahabat-sahabat Kita Itu

Foto Google

SELAMAT Tahun Baru, selamat Nataru. Nataru adalah singkatan Natal dan Tahun Baru. Selamat Nataru, maksudnya Selamat Natal dan Selamat Tahun Baru. Setiap tahun, di akhir tahun khususnya, lebih khusus lagi setiap 25 Desember seperti hari ini sahabat-sahabat kita penganut agama Kristen dan Katolik memperingati dan merayakan hari Natal sekaligus menyambut tahun baru. Dari situlah lahir akronim 'nataru'. 

Berbagai doa kebaikan dan keselamatan disampaikan. Tidak pula terlupakan doa-doa dan harapan untuk keampunan dari Tuhan. Pengakuan kesalahan dan dosa lazimnya saling menyampaikan, khususnya kepada diri masing-masing. 

Sebagai bangsa dengan masyarakat yang agamais kita saling mengucapkan selamat dan doa di setiap tanggal dan tahun turunya hari besar agama. Bagi umat Kristiani dan Katolik tentu tidak semata memperingati, tapi juga melaksanakan ibadah sesuai ajaran Natal itu sendiri. Berkumpul dan melaksanakan kebaktian di rumah-rumah ibadah mereka ingin hubungan terbaik dengan Sang pencipta terjaga dengan baik.

Kita yang bukan penganut agama ini tentu saja memberikan rasa selama dan doa kepada sahabat-sahabat kita ini. Kita herapkan mereka dalam kebahagiaan mereka, mendapatkan berkah dan petunjuk dari Tuhan untuk terus bersama hidup aman dan damai dalam kesatuan Negara Republik Indonesia. Selamat NATARU, sahabat-sahabat kami. Mari terus kita bersatu, menjaga bangsa dan negara kita.***

22 Des 2023

Peringatan Hari Ibu Teruslah Mengenang Jasa Ibu

Peringatan Hari Ibu Teruslah Mengenang Jasa Ibu

Gambar dari website Kominfo

Catatan M. Rasyid Nur
HIRUK-pikuk menyambut Debat Cawapres malam nanti, kita pasti juga tidak lupa bahwa hari ini, 22 Desember 2023, bangsa Indonesia memperingati Hari Ibu. Tahun ini adalah Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-95. Kongres Perempuan Pertama pada 22 Desember 1928 adalah tonggak sejarah memperingati Hari Ibu. PHI bagi bangsa kita, terkhusus bagi perempuan Indonesia akan selalu menjadi catatan tersendiri.

PHI bukan saja peringatan untuk mengucapkan terima kasih atas jasa ibu yang begitu istimewa bagi seluruh masyarakat Bangsa Indonesia, PHI juga dimaksudkan untuk mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan.

Menyitir tulisan berjudul "Peringatan Hari Ibu, Momentum Pengakuan Eksistensi Perempuan dalam Pembangunan" yang diposting di https://www.kominfo.go.id/ dikatakan bahwa PHI ke-95 Tahun 2023, ini akan menjadi tonggak sejarah baru bagi perjalanan perempuan Indonesia dalam berkontribusi memajukan kehidupan bangsa. Kehadiran perempuan dalam memajukan kehidupan bangsa adalah bagian dari cita-cita para pejuang bangsa sejak masa perjuangan merebut kemerdekaan. 

Benar sekali, selama kurang lebih hampir tiga tahun pandemi memberikan situasi baru bagi perempuan Indonesia. Selain itu, situasi pascapandemi dengan segala tantangan menjadi babak baru bagi perjuangan perempuan Indonesia. Rekam jejak kontribusi perempuan Indonesia membangkitkan ekonomi keluarga selama pandemi merupakan salah satu bukti bahwa perempuan Indonesia selalu hadir dalam setiap momen perjuangan bangsa. Kalimat itu disampaikan Menteri PPPA, Bintang Puspayoga sebagaimana dimuat website itu.

Hal lain ditegaskan pula PHI tahun ini merupakan kesempatan yang ideal untuk menghargai peran dan pencapaian perempuan Indonesia dalam berbagai bidang, sebutlah misalnya dalam usaha mempromosikan kesetaraan gender dan peningkatan pelindungan terhadap perempuan. Ini sangatlah penting karena akan mendorong partisipasi perempuan dalam pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan oleh berbagai lembaga.

Tema PHI ke-95 Tahun 2023, ini adalah “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” yang pesan utamanya adalah bagaimana para para Ibu, para perempuan Indonesia mempunyai kekuatan dan daya saing yang sama dengan kaum lelaki. Tanpa mengorbankan kudrat kewanitaannya, tentu saja harapan besar itu patut kita semua mendorong ketercapaiannya. 

Catatan singkat ini adalah untuk sekadar saling ingatkan bahwa di setiap tanggal hari ini kita tidak sampai lupa mengingat Hari Ibu. Mengingat Hari Ibu dalam arti kita memang akan selalu mengenang ibu. Ibu adalah tonggak dari segala tonggak hidup dan maju kita. Tentang heboh persiapan menjelang Debat Cawapres yang akan digealr nanti malam, itu hal lain yang juga kita ikut menyimaknya. Memperungatai Hari Ibu adalah satu cara kita mengenang ibu.***

8 Des 2023

Pesan-pesan Indah Buat Kita, Lansia (Mengulangingatkan)

Pesan-pesan Indah Buat Kita, Lansia (Mengulangingatkan)


Lansia Penuh Semangat

SAYA setuju kalau orang yang Allah beri umur di atas 50 tahun itu adalah sebuah keberkahan yang tidak terhingga. Sekaligus terkandung kewajiban dan tanggung jawab di dalamnya. Kehidupan adalah kekuasaan Allah sebagaimana kematian adalah ketentuan-Nya. Seperti diulangjelaskan dalam satu tulisan berjudul "Hikmah Malam: Nasihat Untuk yang Sudah Berumur 50 Tahun" yang diposting Nenden di laman  hajinews.id  hari Kamis (29/09/2022) bahwa orang yang berumur lanjut usia di angka 50 ke atas tidaklah boleh menjadikan alasan tua sebagai dasar uzur untuk tidak aktif beribadah.

Dijelaskan, bahwa Al-Khattabi mengatakan, orang yang Allah panjangkan umurnya hingga 50 tahun, tidak diterima lagi keuzuran/alasan, karena usia 50 tahun merupakan usia yang dekat dengan kematian. dan siap bersiap bertemu Allah setelah kematian.

Peringatan dan pesan Allah, lakukanlah yang terbaik di sisa usia senja kita, bertaubat dan berdoa kepada Allah agar Allah mengampuni dosa-dosa masa lalu kita. Jangan lagi berbuat dosa karena azab-Nya menanti kita atas dosa-dosa masa lalu itu sekaligus dosa-dosa sekarang yang jika masih dilakukan.

Mari kita renungkan beberapa pesan dari para alim-ulama yang dikutip dari tulisan di atas. Pesan-pesan ini lebih ditujukan kepada kita para lansia dalam menjalani sisa usia hingga kita menghadapnya.

1. Jangan berlebihan-lebihan dalam berhias, bersolek, dan berpakaian;

2. Jangan berlebihan makan, minum, dan berbelanja barang yang kurang diperlukan untuk mendukung amal shaleh;

3. Jangan berkawan dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal;

4. Jangan gelisah, berkeluh kesah dan kesal dengan kehidupan sehari-hari. Selalulah dipenuhi hidup ini dengan rasa sabar dan bersyukur;

5. Perbanyak doa mengharap keridhaan Allah agar beroleh Husnul Khatimah dan dijauhkan dari Su'ul Khatimah;

6. Tambahkan ilmu agama, banyak mengingat kematian, dan mempersiapkan diri menghadapinya;

7. Siapkan wasiat dan lakukan pembahagian harta dengan benar dan adil;

8. Kerapkan menjalin silaturrahim dan eratkan hubungan yang renggang sebelumnya;

9. Mohon maaf dan berbuat baik terhadap pihak yang pernah dizalimi;

10. Tingkatkan amal shalih terutama amal jariah yang dapat terus memberi pahala dan syafa'at setelah kita mati;

11. Maafkan kesalahan orang kepada kita meski seberat apapun kesalahan itu;

12. Selesaikan utang segala sesuatu yang ada dan jangan membuat utang baru meskipun untuk membantu orang lain; 

13. Berhentilah dari semua maksiat, baik maksiat mata, kaki, tangan, mulut dan lainnya;

14. Berbaik sangkalah kepada Allah atas segala sesuatu yang terjadi dan menimpa kita;

15. Penuhi terus hati dan lisan kita dengan istighfar dan taubat untuk diri sendiri, orang tua, dan semua orang beriman, di setiap saat, waktu dan keadaan;

Dan beberapa pesan lain yang mungkin belum terangkum dalam pesan-pesan ini. Intinya, setiap kita akan sampai ke titik kematian. Orang-orang yang usianya lanjut usia secara kelaziman sudah dekat dengan kematian. Maka bersiap diri adalah cara terbaik menghadapinya.***

9 Nov 2023

Pencanangan Pemilu Berintegritas untuk Hasil Pemilu Berkualitas

Pencanangan Pemilu Berintegritas untuk Hasil Pemilu Berkualitas


ADALAH hasil yang hebat yang diharapkan dari Pemilu 2024 nanti. Hebat dalam arti hasil Pemilu itu nanti selain prosesnya berjalan jurdil (Jujur dan Adil) juga yang terpilih adalah orang yang jurdil juga. Kalau jurdil pada pelaksanaan artinya tidak ada kecurangan sedangkan jurdil dalam hasil maksudnya orangnya bisa dipercaya karena tidak pembohong (korupsi, dll) dan adil artinya tidak pilih kasih. 

Itulah harapan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penyelenggara Pemilu 2023 yang dibuka Presiden RI, Jokowi pada hari Rabu (08/11/2023) kemarin di Puri Agung Ballroom, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Kita (saya) sendiri hanya menyimaknya di layar televisi yang kebetulan menyiarkan acara itu secara langsung. Pernyataan itu pula yang dapat dan ingin saya sampaikan pada catatan ini.

Sebagaimana kita simak langsung atau memahami dari media yang menyiarkannya, Presiden Jokowi secara resmi membuka Rakornas Penyelenggara Pemilu Tahun 2023, itu di Puri Agung Ballroom, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Kita dengar bahwa dalam sambutannya, dia menyampaikan apresiasi kepada seluruh penyelenggara pemilihan umum (Pemilu) atas kerja kerasnya dalam melaksanakan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu Serentak Tahun 2024.

Mengutip pernyataannya, “Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh penyelenggara Pemilu yang terus bekerja keras untuk melaksanakan tahapan-tahapan Pemilu 2024, baik dari DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu), dari Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum), dan dari KPU (Komisi Pemilihan Umum).” Jelas pernyataannya itu, bahwa dia sangat perhatian terhadap kinerja lembaga yang bertanggung jawab untuk kegi itu.

Katanya lagi, Pemilu Serentak 2024 merupakan pesta demokrasi terbesar yang pernah diselenggarakan di Tanah Air, karena melibatkan 840 ribuan TPS (Tempat Pemungutan Suara). Karena itu kata Presiden, tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemilu kali ini juga besar, mulai dari akuntabilitas, integritas, hingga mekanisme distribusi dan pengamanan.

Bagaimanapun inti yang penting dari semua lembaga yang disebut presiden adalah terlaksananya kegiatan Pemilu itu dengan baik agar menghasilkan juga hasil yang baik. Tidak sekadar baik, tapi juga mesti hebat. Kita yakin, itulah yang diinginkan Kepala Negara itu. Semoga saja.***

7 Nov 2023

Pengembangan Diri Guru dan Tradisi Membaca

Pengembangan Diri Guru dan Tradisi Membaca


BEBERAPA kali sudah mengikuti pelatihan. Berbagai penataran dan sejenisnya selalu juga diikuti. Kegiatan MGMP pun tidak diabaikan. Tapi mengapa merasa tidak berkembang dan tidak bertambah meningkat juga profesionalitas dalam mengajar? Mengapa tetap susah mengaktifkan anak dalam pembelajaran? Itu curhat beberapa guru ketika ngobrol-ngobrol ringan di satu pertemuan sesama guru beberapa waktu lalu. Sudah lama, saat masih aktif di sekolah.

Sebagai sesama guru, saya memahmi kegalauan rekan-rekan ini. Masa kerja sebagai guru (PNS) juga sudah lumayan lama. Dalam golongan III/ C senior, berarti tiak kurang masa kerja antara 7-8 tahun. Itu bukan waktu yang sebentar. Sayang memang jika rekan-rekan guru ini belum juga merasa enjoy dalam tugas. Masih merasa belum mampu menciptakan kelas yang efektif dan atraktif sebagaimana tuntutan pembelajaran yang menyenangkan.

Sesungguhnya merasa kekurangan dan merasa belum berkembang dalam mengemban tugas sebagai guru, itu adalah sesuatu yang positif. Menurut saya sikap merasa belum juga mampu menjadi guru yang baik, itu adalah sikap sportif yang positif walaupun bernilai negatif karena kemampuan pengembangan dirinya tidak berjalan dengan baik. Ada pengakuan sendiri atas kekurangan dan kelemahan dalam menjalankan tugas tentu saja sesuatu yang baik.

Tentu saja perasaan itu tidak boleh diendap begitu saja. Tidak boleh guru membiarkan dirinya dalam ketidakmampuan terus-menerus dalam melaksanakan fungsi dan tanggung jawab sebagai guru. Tercapainya predikat guru profesional dalam arti berkemampuan dalam melaksanbakan fungsi dan tanggung jawab sebagai pendidik dengan baik, harus terus diusahakan.

Mungkin banyak cara dan strategi yang dapat dilakukan. Berdiskusi dan saling berkomunuikasi antara satu guru dengan lainnya, adalah salah satunya. Tapi mengembangkan tradisi membaca adalah dasar dari segala usaha itu. Berkomunikasi dengan berbagai fasilitas yang tersedia saat ini memungkinkan dan memudahkan para guru untuk saling memberi dan menerima dalam komuniukasinya. Tapi budaya membaca tetap akan menjadi kunci dari usaha pengembangan diri itu. Maka jangan pernah berhenti membaca. Hanya membacalah yang akan membuat guru banyak tahu dan kian mengerti kalau dia masih banyak yang perlu diketahui. Ayo, mari terus mengembangkan budaya membaca terutama pada anak-anak kita.***
Sudah Diposting pada www.koncopelangkin.blogspot.com

31 Okt 2023

Mereka Berlenggang-lenggok di Bulan Bahasa Sekolah

Mereka Berlenggang-lenggok di Bulan Bahasa Sekolah


Catatan M. Rasyid Nur 

INI peringatan Bulan Bahasa Sekolah. Maksudnya sekolah melaksanakan peringatan Bulan Bahasa yang jatuh di bulan Oktober setiap tahunnya. Bulan Bahasa juga terkait dengan peringatan Sumpah Pemuda yang jatuh di setiap tanggal 28 Oktober. 

Tentu saja menyenangkan sekali. Peringatan Bulan Bahasa yang dihelat sekolah kali ini para siswa menampilkan aneka atraksi tari. Sangat menyenangkan melihat mereka. Mereka bergrup per kelasnya masing-masing. Setiap kelas mereka tampil dengan kreasi kelasnya. Wali kelasnya juga ada diantara mereka. 

Mereka sedang berdefile dengan aneka kreasi tari itu. Hebatnya hampir semua tari daerah Nusantara mereka bawakan meskipun sekilas saja. Setiap kelas berbeda tari atau atraksinya. Ada 15 kelas yang tampil dalam defile ini. Dalam waktu 2-5 menit saja per kelasnya. Lalu tampil kelas lainnya. Begitu seterusnya hingga semua kelas yang ada di sekolah ini tampil pengisi defile itu.

Itulah para siswa SMA Negeri 3 Karimun, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri. Kemarin Senin (30/10/2023) itu SMA Negeri satu-satunya di Kecamatan Meral, ini menghelat kegiatan peringatan Bulan Bahasa. Mereka sejalankan kegiatan itu dengan praktik P5 IKM yang mereka terapkan di sekolah mereka. Mereka mengundang beberapa pejabat kabupaten dan kecamatan serta para mantan Kepala Sekolah ini untuk menyaksikan kreasi mereka.

Hal yang menarik adalah bahwa defile yang berisi kreasi tari itu mereka bawakan ketika acara akan dimulai. Maksudnya masih dalam pra acara. Sebelum acara pembukaan resmi dimulai mereka menampilkan semua kelas yang ada dengan kegiatan defile. Setiap kelas tampil dengan membawakan kreasi tari dan seni gerak lainnya. Mereka berlenggang-lenggongk di depan para guru, para siswa dan tentu saja di depan undangan lainnya.


Sangat menyenangkan menyaksikan mereka. Ini tontonan kreasi seni yang menarik. Gratis pula. Jika kreasi seni yang mereka tampilkan ini terus dikembangkan tidak tertutup kemungkinan mereka kelak akan menjadi praktisi seni secara profesional. Bisa menjadi penari atau pelatih tari dan bisa juga bentu seni lainnya. Menariknya juga, para guru yan tergabung dalam kelompok P5 mereka juga tampil dengan membawa hasil karya siswa dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka yang mereka terapkan di sekolah.

Berkaitan dengan peringatan Bulan Bahasa sendiri pihak sekolah melaksanakan beberapa lomba yang berkaitan dengan literasi, antara lomba membaca puisi, lomba mendongeng dan paduan suara. Selain itu juga ada lomba pojok baca dan stand bazar yang memajang hasil karya siswa. Untuk lomba baca puisi dan mendongeng, pesertanya adalah para siswa dari SMP/ MTs yang ada di Kecamatan Meral dan Meral Barat. Sementara paduan suara, pojok baca dan bazar khusus untuk siswa/ wi SMA Negeri 3 Karimun sendiri.

Selamat dan sukses untuk seluruh siswa, guru, Kepala Sekolah dan semua keluarga besar Smantika (SMA Negeri Tiga Karimun) Bertamadun yang telah tampil memuaskan. Peringatan Bulan Bahasa ini sungguh berkesan bagi siapa saja yang kebetulan hadir. Lenggang-lenggok siswa dalam kreasi tarinya membuka mata dan wawasan, kelak mereka semoga menajdi orang yang kreatif.***

Drs. H.M. Rasyid Nur, MM, mantan Kasek 

16 Okt 2023

Quavadis Generasi Emas 2045 Tanpa Generasi Milenial

Quavadis Generasi Emas 2045 Tanpa Generasi Milenial


Oleh Gamyanda Adry Perdana 
Generasi milenial adalah generasi yang tumbuh di saat dunia sudah mengalami kemajuan teknologi, sehingga otomatis mereka sangat mahir dalam menggunakan teknologi. Istilah 'milenial' tersebut berasal dari millennials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe pada tahun 1987. 

Indonesia adalah negara dengan total generasi milenial sebanyak 69.38 juta jiwa atau 25, 87% pada tahun 2020, sebagaimana telah diinfromasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021. Seperti yang kita ketahui generasi milineal memiliki peran dalam hal perkembangan teknologi ketika sekarang dunia sangat dipengaruhi teknologi. Hal tersebut menjadi bukti dan gambaran nyata bahwa generasi milineal negara Indonesia sangat berperan dalam kemajuan pengetahuan dan teknologi IT menyongsong Generasi Emas tahun 2045. 

Era New Society 5.0 dalam perkembangan teknologi modern adalah struktural penting dalam perkembangan dunia karena tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Menurut CEO & COACH HR Academy, Wulan (2021) mereka menyebutkan bahwa, "Society 5.0 merupakan sebuah masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dan teknologi dengan menyelesaikan masalah melalui sistem yang mengintegrasikan dunia maya dan ruang fisik”. 

Menurut Serpanos (2018) “Ada beberapa tantangan lain yang harus dihadapi, yaitu integrasi dan peningkatan perangkat lunak, interoperabilitas jaringan, dan sinkronisasi, pemrosesan informasi, dan aplikasi real time, serta yang terpenting keamanan”. Selama berkembangnya era society 5.0 tentunya akan melahirkan permasalahan baru dan ancaman yang muncul dikalangan generasi milenial. Permasalahan ini sudah terbaca oleh para ahli saat era Society 5.0 dikemukakan. 

Karena era Society 5.0 adalah kecerdasan buatan (artificial intelligence) tentunya teknologi dan manusia akan hidup secara berdampingan. Sebagai kaum milenial yang hidup di era teknologi modern tentunya kita harus mahir dalam menggunakan teknologi tersebut. Ancaman generasi milenial dalam menghadapi Society 5.0 ini adalah akumulasi data yang melimpah akan membuat kaum milenial menjadi lebih sulit dalam memperoleh data yang akurat. Dalam artian akan sulit mengetahui kebenaran data tersebut sehingga timbullah informasi hoax, karena fakta era 5.0 terdapat akumulasi data yang melimpah. 

Tergantikannya pekerjaan manusia oleh mesin-mesin atau robot yang telah canggih akan mempersempit lapangan pekerjaan. Sungguh fakta yang membuat kita sebagai generasi milenial harus siap untuk menghadapi era Society 5.0. Perkembangan teknologi memang memudahkan kita itulah kelebihan dari perkembangan teknologi ini tapi tidak bisa dipungkiri dari dampak yang akan dihasilkan nantinya.

Apabila peran generasi milenial sudah tergantikan oleh teknologi yang lebih canggih akan sangat membahayakan dan berdampak kepada generasi milenial tentu banyak pengangguran akan bermunculan. Maka kita sebagai generasi milenial harus berkembang lebih pesat dari sekarang agar masa depan agar kita tidak digantikan oleh teknologi. Berbagai upaya tentu harus kita lakukan demi mengoptimalkan peran, dan potensi generasi milenial di masa depan, pastinya selalu terdapat hal-hal yang menghalangi perkembangan tiap pribadi. Mulai dari isu-isu krusial dan masalah-masalah baru yang bermunculan diantara lain sebagai berikut: 

1. Finansial Generasi millenial cenderung khawatir dengan ketidakstabilan finansialnya di awal karir. Disamping itu, akibat terbawa arus, banyak yang memaksakan untuk mengikuti gaya hidup yang tinggi. Lingkaran inilah yang pada akhirnya menjadi penyebab stress tertinggi Millenial. Disamping itu, Millenial dan banyak yang menjadi sandwich generation. Artinya generasi ini terbebani oleh 3 tekanan, yaitu dia harus mampu menghidupi dirinya sendiri, menghidupi orang tuanya, dan menghidupi keluarganya (anak & istri) jika sudah berkeluarga. 

2. Sains dan Teknologi; Kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini, menghadirkan robot yang banyak menggantikan peran manusia. Era society 5.0 menjadi tantangan besar dan tersendiri bagi kaum millennial. Mereka dituntut untuk mampu beradapatasi dengan kondisi seperti ini dan menciptakan pekerjaan-pekerjaan baru yang mendukung jalannya society 5.0, sehingga peran manusia tidak akan tergantikan oleh hadirnya robot yang memiliki kemampuan cerdas. 

3. Sosial Media; Sosial media menjadi tantangan besar bagi Millenial, karena ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi bermanfaat untuk berkomunikasi dan membangun jaringan, tapi di sisi lain juga banyak menimbulkan efek negative. Social pressure online dan online bullying menjadi dua poin mengapa hidup terasa lebih berat bagi Millenial. Ditambah, muncul fenomena baru bernama FOMO atau fear of missing out yaitu saat seseorang merasa gelisah dan takut akibat merasa ‘tertinggal’ apabila tidak update dengan sosial medianya. Efek stress yang ditimbulkan karena penyebab-penyebab tersebut pun beragam. Dari mulai rasa cemas yang berlebihan, kurang motivasi dan hilang fokus sampai depresi sehingga menyebabkan memudar nya potensi yang harus dimaksimalkan oleh generasi milenial.

Tentu dari semua alasan dan isu-isu tersebut masalah yang muncul pada pribadi di Indonesia sangat memiliki dampak yang besar untuk Indonesia. Jika masalah ini terjadi pada generasi milenial sebagai penerus tentu akan membuat masalah majunya suatu negara, apalagi Indonesia sebagai negara berkembang tentu akan menghambat generasi emas 2045. Karena 25, 87% generasi milenial hidup berdampingan dengan teknologi dan informatika. 

Mungkin kita harus mengilas balik beberapa pertanyaan yang harusnya muncul dipikiran kita apakah kita sebagai generasi milenial bisa bersaing dengan teknologi yang berkembang pesat demi mewujudkan generasi emas 2045. Maka untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul tentu sebagai generasi milenial kita harus mengupayakan langkahlangkah sebagai berikut: 

1. Menyemarakkan semangat pemuda sebagai generasi milenial terpenting dalam hal pengembangan skil dan iptek agar bisa bersaing dengan hadirnya teknologi baru;

2. Meningkatkan dan mengembangkan penguatan karakter generasi milenial melalui nasionalisme, kemandirian, religious, integritas, dan gotong royong serta kebhinekaan global;

3. Mengoptimalkan pengetahuan dan keterampilan abad 21, berpikir kritis, kreativitas dan inovasi, kolaborasi dan informasi. Serta mengawasi perkembangannya agar siap berada di garda terdepan guna menjadi tonggak utama perkembangan negara dimasa depan;

4. Memfasilitasi kebutuhan pemuda dengan memaksimalkan penggunan uang negara baik dari segala aspek yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pemuda ataupun aspek penunjang perkembangan pemuda;

5. Berdasarkan profil pemimpin pancasila, sebagai penerus bangsa yang sadar akan perkembangan teknologi saya akan membuat kampanye digital yang isinya mengajak serta memberikan kesadaran untuk para generasi milenial yang hidup berdampingan dengan teknologi dan bahaya yang didapat apabila generasi milenial tidak mampu bersaing dengan teknologi;

Maka pemuda sebagai generasi milenial harus mampu bersaing dengan hadirnya teknologi modern, agar generasi emas 2045 dapat tergapai dengan hadirnya penerus bangsa. Pemuda harus bisa mengusai teknologi, bukan teknologi yang menguasai pemuda. Kalau bukan sekarang kapan lagi? , kalau bukan kita siapa lagi?. 

Gamyanda Adry Perdana, Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Jurusan Dokter Hewan

DAFTAR PUSTAKA 
https://www.idntimes.com/business/economy/hana-adi-perdana-1/bps-penduduk-indonesiadidominasi-millennial-dan-generasi-z (22 Januari 2021, 17.20)

https://www.kompasiana.com/dininur/5cecf4c695760e373910cea3/tantangan-generasimilenial-dalam-menghadapi-society-5-0 (28 Mei 2019, 15:43) 

https://www.wlb.co.id/definisi-society-5-0-dan-unsur-apa-saja-yang-diperlukan/ (18 September 2021, 15:02) 

https://www.ganto.co/berita/4251/tantangan-milenial-di-era-society-5-0.html (28 September 2021, 23:22) https://kumparan.com/temali/5-tantangan-besar-yang-dihadapi-oleh-millenial-dan-gen-z1sK7wqHGCDo/full ( 25 November 2019, 22:53)


7 Okt 2023

Safari Jumat Bupati untuk Jaga Silaturrahim

Safari Jumat Bupati untuk Jaga Silaturrahim


JUMAT (06/10/2023) ini Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos MSi dan rombongan melaksanakan Safari Jumat di Masjid Al-Falah, Kampung Melayu, Kecamatan Karimun. Ikut bersama bupati antara lain Kabag Kesra, Ketua Baznas Kabupaten Karimun, Ketua FKUB Kabupaten Karimun dan beberapa orang pejabat dan staf Kantor Bupati lainnya. Sekitar pukul 11.45 bupati dan rombongan sudah sampai di masjid Al-Falah. Jamaah pun sudah memenuhi sebagian ruangan masjid saat rombongan datang.

Tradisi Safari Jumat sudah dilaksanakan bupati sejak lama. Seperti Safari Subuh, bupati dan rombongan mengunjungi masjid-masjid yang ada di Kabupaten Karimun dan berjamaah bersama dengan jamaah yang ada. Baik Safari Jumat maupun Safari Subuh, lazimnya bupati membawa imam dan khatib (Jumat) dalam rombongannya. Jika di masjid yang dikunjungi tidak ada imam atau khatibnya, maka imam atau khatib yang dibawa serta oleh bupati akan tampil. Atau jikapun ada imam dan khatib, jika pengurus atau jamaah masjid ingin dari rombongan yang tampil, maka imam dan khatib dari bupatilah yang tampil.

Selain di Pulau Karimun dengan empat kecamatan yang ada, bupati juga mengunjungi masjid-masjid yang ada di luar Pulau Karimun, seperti di di Pulau Kundur (tiga kecamatan), Pulau Moro dan sekitarnya (tiga kecamatan) serta beberapa pulau lainnya. Tidak jarang bupati melaksanakan safari ke masjid-masjid, disejalankan dengan kunjungan kerjanya di desa, kelurahan atau kecamatan tersebut. Kunjungan kerja bisa dalam bentuk meninjau pembangunan atau memberikan bantuan ke daerah tujuan.

Setiap bupati mengunjungi masjid, selain melaksanakan salat berjamaah bersama jamaah yang ada di masjid, juga ada program bantuan ke pelaksana harian salat di masjid atau kepada pengurus takmir masjid. Biasanya bupati memberikan bantuan berupa uang kepada beberapa orang seperti imam, muazzin, khatib dan lainnya. Bantuan ini diberikan setelah salat selesai.

Satu hal yang penting dalam tradisi safari, ini adalah untuk terjaganya hubungan silaturrahim di antara bupati selaku pimpinan Pemerintahan Kabupaten dengan masyarakat, khususnya jamaah yang ditemui di setiap masjid. Dengan komunikasi langsung dalam rangka silaturrahim terus terjaga maka bupati sekaligus dapat mendengar langsung hal-hal tertentu yang disampaikan masyarakat. Terkadang juga ada usulan atau laporan dari masyarakat. Bagi bupati sebagai pengendali pemerintahan, hal itu sangatlah penting. Jadi, silaturrahim terjaga dan masyarakat pun dapat langsung berjumpa dengan bupati.*** (M. Rasyid Nur)

6 Okt 2023

Program Cinta Dai untuk Menjadi Dai yang Dicinta

Program Cinta Dai untuk Menjadi Dai yang Dicinta


BERTEMPAT di Gedung Nasional, Karimun, Rabu (04/10/2023) lalu telah dilaksanakan kegiatan yang diikuti oleh para dai/ daiyah Kabupaten Karimun. Semacam pembinaan dai atau muballigh di kabupaten 'berazam' ini. Nama kegiatannya Program Cinta Dai yang dilaksanakan oleh Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Provinsi Kepri bekerja sama dengan Baznas Kabupaten Karimun. Kegiatan satu hari, itu dibuka resmi oleh Bupati.

Seperti sudah dinformasikan di sini sebelumnya, kegiatan pembinaan dai, ini diikuti oleh 100 orang muballigh/ muballighoh atau penceramah se-Kabupaten Karimun, khususnya para dai yang berasal dari empat kecamatan di Pulau Karimun (Kecamatan Karimun, Meral, Tebing dan Meral Barat). Ada juga beberapa orang dari luar sebagai perwakilan PMKK (Persatuan Muballigh Kabupaten Karimun).

Hal penting dari kegiatan itu adalah untuk memberikan pencerahan keapda para dai/ daiyah yang terpilih untuk ikut agar para dai ini menjadi dai yang disenangi atau dicintai masyarakat. Meskipun secara umum para muballigh, ini adalah orang-orang yang disukai oleh masyarakat, diharapkan dengan kegiatan ini para dai lebih disenangi atau lebih dicintai lagi oleh masyarakat atau oleh penyimak kajiannya.

Itulah salah satu harapan dan tujuan diselenggarakannya kegiatan Program Cinta Dai ini, kata Ketua Baznas Provinsi, A. Rusman saat menyampaikan pidato sambutan di sesi pembukaan kegiatan. Begitu juga yang disampaikan oleh Ketua Baznas Kabupaten Karimun, H. Nasrial di sesi yang sama. Tentu saja ini harapan yang baik dan tidak berlebihan. Bagaimanapun, tidak menutup mata terhadap kemungkinan masyarakat yang tidak atau kurang menyukai seorang pendakwah dengan berbagai alasan. Hal begitu pun adalah hal yang lumrah.

Untuk kegiatan Program Cinta Dai yang merupakan kegiatan pertama kali dilaksanakan di Karimun, Baznas menunjuk tiga orang narasumber sebagai pemateri. Ketiga narasumber itu adalah Dr. Firdaus (Wakil Ketua Baznas Provinsi Kepri), Drs. H. Zamzuri (Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun) dan Drs. H. Afrizal (Ketua MUI Kabupaten Karimun). Ketiganya bergantian memberikan materi, dari pagi hingga sore hari. Semua peserta tampak antusias mengikuti kegiatan.

Tiga narasumber yang berbicara di hadapan para peserta, satu titik simpul dari ketiga narsum itu mengingatkan pentingnya dai yang disenangi dan dicintai oleh jamaah atau masyarakat. Seperti disampaikan Dr. Fauzi, misalnya, para ustaz, dai dan kiyai, ini harus terus menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada. Kemajuan teknologi juga mesti diikuti. Begitu dia mengingatkan. Sementara dua orang narsum lainnya pun mengingatkan agar para dai berusaha terus untuk menajdi dai yang dicintai masyarakat.***. 

5 Okt 2023

Parlemen Remaja

Parlemen Remaja

Oleh Gamyanda Adry Perdana

Data privasi adalah sekumpulan informasi dari pemilik yang memuat berbagai hal penting, tersimpan, terekam, terawat dan dijaga kebenarannya serta dilindungi kerahasianya atas izin pemilik data. Indonesia sebagai pengguna internet dengan total 199 juta, 196 juta diantaranya telah mengakses internet dan hampir 95% dari pengguna internet memiliki data dan mengetahui apa itu data.
Data di atas mengutip sebagaimana telah diinformasikan oleh Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2019. Hal tersebut menjadi gambaran dan bukti nyata bagi kita bahwa Indonesia juga merupakan penghasil data terbesar di dunia.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa data pribadi memiliki peran yang sangat penting bagi tiap pemiliknya. Kepentingan itu diantaranya sebagai sebuah identitas,pengurusan administrative dan masih banyak peran lainnya. 

Selama beberapa waktu terakhir data privasi yang harusnya menjadi sebuah kerahasiaan yang terlindungi kini menghadapi ancaman terbesar yakni kebocoran data. Hacker atau dikenal dengan peretas kini tengah menjadi buah bibir dikalangan masyarakat karena diyakini sebagai dalang di balik lenyapnya ratusan data-data pribadi. Permasalahan ini sudah terdengar sejak beberapa tahun belakang.

Berdasarkan hasil survey Communication Information System Security Research Center (CISSReC) pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia mencatatkan rekor buruk di global pada kasus kebocoran data BPJS sebanyak 279 juta data. Pada 2021 dugaan penjualan data dua juta nasabah BRI Life sebanyak 463.000 dokumen diperjualbelikan. Dokumen yang tertera berupa KTP foto elektornik, nomor rekening, nomor wajib pajak dan rekam medis nasabah BRI Life. 

Juga jumlah serangan hacker yang tercatat hingga akhir tahun 2021 sudah lebih dari 1 miliyar. Hal itu bisa berasal dari penipuan, kesalahan software dan peretasan sehingga memicu terjadinya kebocoran data. Realita tersebut membuat Indonesia tercatat menjadi negara dengan tingkat keamanan data nomor 6 di Asia Tenggara. 

Sungguh angka yang sangat mengejutkan dan mampu menyadarkan pemerintah dan masyarakat kita bahwa pentingnya Undang-Undang perlindungan data pribadi. Data pribadi memang memudahkan kita. Itulah kelebihan dari data pribadi ini. Tapi tidak bisa dipungkiri dari dampak yang akan dihasilkan nantinya. 

Kebocoran data pribadi akan sangat membahayakan dan berdampak kepada pemilik data itu sendiri. Dari kebocoran data inilah para peretas akan memeras, menteror dan bahkan menyalahgunakan data pribadi untuk kepentingannya sendiri. 

Berbagai upaya penanganan peretasan sudah sejak dulu telah dilakukan oleh Indonesia. Memang sampai saat ini Indonesia belum mempunyai Undang-Undang khusus yang mengatur perlindungan data pribadi. Melalui Dewan Perwaklian Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama pemerintah sedang menyusun rancangan Undang-Undang yang mengatur data pribadi. 

Berdasarkan keputusan DPR RI Nomor19/DPR/RI/I/2018-2019 tentang program Legislasi Nasional, RUU Prioritas Tahun 2019 dari Perubahan Program Legislasi Nasional RUU Tahun 2015-2019. Status RUU PDP per-Oktober 2019 telah menyelesaikan proses harmonisasi dan finalisasi antar lembaga. 
Namun hingga masa sidang 1 tahun 2021 (Tahun Persidangan ketiga DPR RI 2019-2024), RUU PDP masih belum juga disahkan. 

Beberapa isu krusial terkait RUU PDP antara lain: 
1.Pengelolaan data pribadi sensitif, yaitu data dan informasi yang berkaitan dengan agama atau keyakinan, kesehatan, kondisi fisik dan kondisi mental, kehidupan seksual, data keuangan pribadi, data pendidikan, serta data dan informasi pribadi lainnya yang mungkin dapat membahayakan dan merugikan privasi pemilik data. Batasan definisi data sensitive menjadi titik focus pembahasan di DPR,terutama berkaitan dengan agama atau keyakinan;

2. Pengecualian terhadap pembukaan data pribadi. Terdapat sejumlah alasan khusus yang dapat digunakan untuk melanggar ketentuan RUU PDP, seperti kepentingan penegakan hukum, keamanan nasional dan alasan lain yang sah berdasarkan Undang-Undang. DPR RI seharusnya mempercepat pengesahan ini mengingat Indonesia berkali-kali mencatatkan rekor buruk di global.

Tentu dari semua alasan dan isu-isu tersebut masalah pengesahan Undang-Undang perlindungan data pribadi di Indonesia sangat memiliki dampak yang besar untuk Indonesia. Jika masalah perlindungan data pribadi di Indonesia terus-menerus meneror masyarakat, tentu akan membuat masalah bahkan kekacauan di dunia internet. Karna 95% pengguna internet di Indonesia hidup berdampingan dengan teknologi dan bergantung dengan internet. Apabila masalah ini tidak kunjung selesai dan DPR RI tidak kunjung mengesahkan RUU PDP tentunya akan menurunkan martabat bangsa Indonesia karena tidak bisa menyelesaikan masalah yang menyangkut keamanan warga negaranya. 

Mungkin kita harus mengkilas balik beberapa pertanyaan yang harusnya muncul di pikiran kita, "Sudahkan parlemen mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi yang dari tahun ke tahun tidak juga disahkan? Sudahkah parlemen berkomitmen dan berkontribusi secara maksimal untuk menanggulangi masalah kebocoran data yang ada di Indonesia? Ataukah selama ini parlemen tidak pernah lagi menggerakkan rodanya,sehingga RUU PDP tidak kunjung diselesai? 

Maka untuk menyelesaikan banyaknya masalah di atas tentu yang kita butuhkan adalah pelaksanaan yang harus segera terealisasikan. Lalu apabila saya menjadi seorang anggota parlemen, saya akan mengupayakan program dan langkah yang harus saya lakukan sebagai berikut: 
1.Mempercepat proses pembentukan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi bersama presiden. Untuk menjadi pedoman bagi masyarakat agar terlindungi semaksimal mungkin 

2. Memaksimalkan Penggunaan Anggaran untuk terus memperbaiki keamanan data di dalam negara dan situs-situs yang masih mudah untuk diretas. Terpenting dalam hal pencegahan peretasan dan penanganan masalah kebocoran data penting. 

3. Memberikan kesadaran kepada masyarakat Indonesia terutama para generasi muda yang tidak bisa jauh dari teknologi guna memahami berapa pentingnya menjaga data pribadi. 

4. Meningkatkan dan mengoptimalkan secara efektif kinerja Badan Keamanan Data yang ada di Indonesia. Sebagai parlemen yang mempunyai fungsi pengawasan tentunya saya akan terus mengawasi perkembangannya agar setiap saat berada di garda terdepan untuk menjaga keamanan aplikasi dan situs resmi sehingga meminimalisir terjadinya kebocoran data yang bersifat privasi dari tiap pribadi.

5. Sebagai wakil dari rakyat saya akan memberikan contoh dan mengajak masyrakat menjaga kerahasiaan data pribadi mereka dengan terus memberikan sosialiasi tentang bahayanya apabila data pribadi jatuh ke tangan orang yang tidak tepat.***

Gamyanda Adry Perdana; Mahasiswa Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Jurusan Kedokteran Hewan

DAFTAR PUSTAKA 
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210520223230/pakar-siber-ini-sebut-data-279-jutawarga-ri-bocor-valid (Novita Putri Bestari, CNBC Indonesia 21 May 2021 07:30 wib)

https:m.liputan6.com/tekno/read/440440680/pengguna-internet-indonesia-pada-2019-hinggaq2-2020-tebus-196-juta (Agustinus Mario Damar, 09 November 2020 18:03 wib)

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/07/keamanan-siber-indonesia-peringkatke-6-di-asia-tenggara ( National Cyber Security Index 7 Maret 2022)

https://tekno.kompas.com/read/2021/12/21/0654/0017/8-kasus-peretasan-yang-terjadi-diindonesia-sepanjang-2021 (Kompas.com-21/12/2021, 06:54 wib) https://openparliement.id.2021/09/17laporan-perkembangan-ruu-perlindungan-data-pribadi (17 September 2021).


3 Okt 2023

Meramal Nasib Literasi Digital di Kepulauan Riau

Meramal Nasib Literasi Digital di Kepulauan Riau


Oleh: Gamyanda Adry Perdana

Literasi digital atau kemelekan digital (melek digital) adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum sesuai dengan kegunaannya. Istilah Literasi Digital diciptakan oleh pemerhati teknologi informasi asal Amerika Serikat, Paul Gilster. Dia memunculkan istilah baru yakni literasi digital. Dalam bukunya Digital Literacy yang terbit pada 1997. 

Indonesia sebagai negara yang melakukan survei tatap muka kepada 10.000 responden di 514 kabupaten/ kota di Indonesia menemukan karakteristik responden adalah pengguna internet berusia 13-70 tahun. Dari survei tersebut ditemukan bahwa budaya digital (digital culture) mendapatkan skor tertinggi, 3.90. 

Data itu sebagaimana telah diinformasikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Katadata Insight Center (KIC) pada tahun 2021. Menurut Ekonom Senior INDEF, Avillani, dia menyebutkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih dapat dikategorikan sangat rendah dibanding dengan negara ASEAN lain. 

Provinsi Kepulauan Riau berada di posisi kedua indeks literasi digital yang dirilis oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI pada 20 Januari 2022 lalu. Menurut Kemenkominfo, pilar Budaya Digital (digital culture) Kepulauan Riau tercatat dengan skor 3,90 dalam skala 5 atau baik. Selanjutnya pilar Etika Digital (digital etics) dengan skor 3,53 dan Kecakapan Digital (digital skill) dengan skor 3,44. Sementara itu, pilar Keamanan Digital (digital safety) mendapat skor paling rendah (3,10) atau sedikit di atas sedang. Hal ini menjadi gambaran bahwa di Kepulauan Riau literasi digital sangat baik dan ini sangat berperan untuk mendukung kemajuan daerah.

Kepulaun Riau sebagai daerah kepulauan yang terdiri dari banyak pulau-pulau terdapat 2.408 jumlah pulau mulai dari pulau yang besar sampai kepada yang kecil. Faktanya itu ada yang mudah diakses dan ada yang sulit untuk diakses. Jumlah yang terakhir ini masih banyak lagi. Tentu hal ini akan melahirkan beberapa masalah baru dalam perkembangan literasi digital di Kepulauan Riau. 

Ancaman yang paling mendasar adalah tidak timbulnya skill menggunakan media digital secara baik dan benar. Hal utama disebakan jauhnya akses. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada proses perkembangan dan keberlangsungan literasi digital di Kepulauan Riau karena untuk mewujudkan literasi digital harus ada kecakapan dalam menggunakan dan mengaplikasikan media digital. Dalam artian bisa menguasai media digital. Inilah pemeran utama guna terlaksananya literasi digital.

Maka dari itu kita harus siap dengan hadirnya teknologi digital baru dan harus siap juga untuk bisa berkembang dengan teknologi. Berbagai upaya tentu harus dilakukan demi mengoptimalkan perkembangan dan potensi tiap-tiap masyarakat. Pastinya selalu terdapat hal-hal yang menghalangi perkembangan tiap masyarakat. Mulai dari isu-isu krusial dan masalah-masalah baru yang bermunculan, antara lain sebagai berikut:

1. Akses Internet;

Ketidakmerataan akses internet di pulau-pulau kecil mengakibatkan sedikitnya warga yang bisa menggenggam teknologi. Tidak hanya di pulau terluar saja yang mengalami keterlambatan internet, bahkan di Karimun saja akses internet di wilayah pantai, misalnya masih saja (kadang) tidak ada untuk beberapa provider. Hal inilah yang menyebabkan kurangnya penggunaan teknologi sebagai penunjang literasi digital.

2. Sedikitnya Kesempatan Masyarakat untuk Mengenyam Pendidikan Teknologi Digital;

Masih ada masyarakat yang berada di pulau kurang memahami manfaat dan cara menggunakan teknologi digital, sehingga tidak munculnya rasa tertarik untuk meningkatkan kemampuan mereka agar bisa menggunakan teknologi digital. Pemerintah harus segera melakukan langkah langkah untuk meningkatkan literasi digital di Kepulauan Riau dengan dihadirkannya berbagai program pendidikan dan kampanye tentang literasi digital. Namun harus ada pemerataan pelaksanaan dan diperlukan upaya yang besar agar terlaksana secara menyeluruh.

3. Masih Adanya Kesenjangan atas Akses Komunikasi dan Informasi Melalui Teknologi Digital;

Tidak semua orang yang berada di Kepulauan Riau hidup dengan berkecukupan, terutama bagi masyarakat yang hidup pada garis kemiskinan. Tentu tidak semua bisa memiliki teknologi digital. Hal ini dapat menyebabkan penggunaan teknologi digital antar wilayah atau daerah dapat memengaruhi wilayah tersebut dari segi penerimaan informasi, komunikasi dan kemampuan masyarakat di suatu daerah dalam menggunakan perangkat digital. Dalam hal ini, akses digital yang rendah dapat menjadi salah satu faktor utama dalam menghambat pembangunan di berbagai sektor, tentunya sektor penting demi pembangunan yang baik dan berkelanjutan.

Tentu dari semua alasan dan isu-isu tersebut masalah yang muncul di Kepulauan Riau sangat memiliki dampak yang besar untuk Kepulauan Riau. Jika masalah ini tetap terjadi pada masyarakat tentu membuat masalah untuk berkembangnya literasi digital suatu daerah. Apalagi Kepulauan Riau sebagai Provinsi yang terbagi menjadi banyak pulau-pulau.

Mungkin kita harus mengilas balik beberapa pertanyaan yang harusnya muncul di pikiran kita, apakah kita sebagai masyarakat bisa bersaing dengan hadirnya teknologi dan memanfaatkan kehadiran teknologi dengan sebaik mungkin?

.Maka untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul tentu sebagai masyarakat kita dapat mengupayakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memaksimalkan penggunaan anggaran untuk bisa membenahi dan memperluas jaringan provider, terutama di pulau-pulau terluar.

2. Mengajak masyarakat supaya bisa berbaur dengan digitalisai agar cakap digital dengan cara memberikan edukasi melalui literasi digital dan diberikan ruang lingkup pelaksanannya.

3. Memfasilitasi penggunaan teknologi digital, dengan melakukan pemerataan penggunaan teknologi digital yang ada dengan baik, melalui program-program pelatihan pendidikan digital dan pemberian perangkat digital.

4 Mengoptimalkan pengetahuan dan keterampilan abad 21, berpikir kritis, kreativitas dan inovasi, kolaborasi dan informasi. Dengan mengawasi perkembangan program pendidikan digital agar bisa digunakan bagi masyarakat untuk bisa bersaing dengan hadirnya teknologi terutama (AI).

5 Menghadirkan program “KAPITAL” (Cakap dan Pandai DigitaL) yang berisikan forum diskusi dan seminar komunitas masyarakat peduli internet sehat secara online dan juga memberikan iklan-iklan seperti video pendek untuk menyampaikan konten-konten positif tentang pentingnya cakap digital demi terwujudnya produktivitas.***

2 Okt 2023

Memperingati Hari Batik Nasional 2023

Memperingati Hari Batik Nasional 2023


MEMBICARAKAN batik, baju batik atau pakaian batik ada rasa bangga di hati kita. Kita tahu bahwa Indonesia memang terkenal sebagai negara dengan budaya batiknya selain kaya dengan budaya lain seperti silat, pantun dan lain-lain. Dunia pun tahu bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia. Hari Senin (02/10/2023) ini kembali bangsa kita memperingati Hari Batik Nasional yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Bagaimana sesungguhnya sejarah Hari Batik Nasional (HBN) yang sudah kita peringati lebih dari satu dekade lalu itu? Mengutip tulisan berjudul "Sejarah Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023 dan Maknanya" yang diposting Nimas Ayu Rosari di laman www.detik.com/edu hari Jumat (29/09/2023) kemarin kita memahami bagaimana perjalanan batik kita di Tanah Air hingga kini. Bagaimanapun, kebanggaan kita tidak cukup ketika memakainya tapi memahami dan memperingati HBN-nya juga. 

Mengutip tulisan di atas, HBN berawal dari batik nasional yang ditetapkan oleh UNESCO (United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization) pada tahun 2009, sebagai warisan budaya tak benda. Menurut tulisan tersebut, saat itu diselenggarakan sidang ke-4 Komite Antar Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO di Abu Dhabi, 2 Oktober 2009. 

Acara itu dilaksanakan untuk mengakui batik, wayang, keris, noken, dan tari Saman sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity). Pengakuan dari UNESCO itu lalu menjadi cikal bakal ditetapkannya Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober.

Masih tulisan itu, awalnya batik diperkenalkan Presiden Suharto kepada dunia internasional saat mengikuti konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Batik Indonesia didaftarkan untuk mendapat status Intangible Cultural Heritage (ICH) melalui kantor UNESCO pada 4 September 2008 di Jakarta. Lalu pada 9 Januari 2009, pengajuan batik untuk Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO diterima secara resmi, dan batik dikukuhkan pada sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda yang diselenggarakan UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009 itu.

Selanjutnya momen penetapan tersebut diinisiasi oleh Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadikan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Ketentuan ini dimuat dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional yang dikeluarkan pada 17 November 2009, dilansir dari laman Tajinan Malangkab.

Melalui Keppres tersebut, Kementerian Dalam Negeri kemudian menerbitkan Surat Edaran Nomor 003.3/10132/SJ tentang Pemakaian Baju Batik dalam rangka Hari Batik Nasional. Melalui surat tersebut, Kemendagri mengimbau seluruh pegawai di pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk mengenakan batik setiap Hari Batik Nasional.

Perihal batik di Indonesia, menurut tulisan yang sama berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di tanah Jawa. Pengembangan batik banyak dilakukan pada masa kerajaan Mataram kemudian masa kerajaan Solo dan Yogyakarta, dilansir dari laman Lendah Kulonprogo. Meluasnya seni batik ini menjadi milik rakyat Indonesia pada akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19. Batik yang dihasilkan semuanya adalah batik tulis dan pada awal abad ke-20, batik cap baru dikenal.

Ternyata batik juga memiliki beberapa jenis teknik berdasarkan pembuatannya, seperti batik tulis, batik cap dan batik printing. Sedangkan motif batik juga berkembang dan beragam yang memiliki makna filosofinya masing-masing. Contoh motif batik, seperti motif Mega Mendung, Sekar Jagad, dan Parang Barong, dilansir dari Kemdikbud.

Kini batik sudah berkembang pesat dan diproduksi oleh berbagai daerah Indonesia dengan ciri khasnya masing-masing. Tak hanya itu, batik juga sudah masuk dalam kancah internasional, seperti pagelaran fashion show di New York, Milan, dan lainnya. Bagi kita anak Bangsa yang notabene pemilik asal batik tentu saja akan senantiasa bangga jika menyebut batik. Kita akan memakai batik pada momen-momen terbaik. Dan pada hari ini kita memahami batik sekaligus memperungatinya dalam HBN, Hari Batik Nasional. (M. Rasyid Nur)
Sumber: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6955777/sejarah-hari-batik-nasional...

15 Sep 2023

Menegur Siswa Terlambat Ketika Guru Juga Terlambat

Menegur Siswa Terlambat Ketika Guru Juga Terlambat


Catatan M. Rasyid Nur
SALAH satu disiplin yang diterapkan di sekolah adalah disiplin waktu. Tepat waktu hadir, tepat waktu masuk kelas dan waktu belajar. Tepat pula waktu pulang kembali ke rumah. Tidak terlambat sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sekolah. Itulah beberapa indikator disiplin waktu yang lazim diterapkan sekolah. Ketentuan itu berlaku dan mengikat semua warga sekolah.

Tapi tidak selalu harapan, itu sama dengan kenyataan. Harapan berjalannya disiplin sekolah ternyata kenyataannya ada saja yang tidak disiplin. Ada saja warga sekolah yang datang terlambat, misalnya. Entah guru, entah siswa atau pegawai lainnya yang tidak datang tepat waktu yang ditentukan. Artinya tidak atau belum disiplin menurut kriteria yang sudah ditetapkan sekolah.

Bagi guru yang bertuags sebagai piket harian pada hari itu akan menjadi persoalan jika ini terus terjadi. Ketentuan disiplin yang sudah disepakati, bahkan warga baru (siswa baru) biasanya juga membuat 'Surat Pernyataan' ketaatan akan disiplin, tapi di lapangan tetap ditemukan warga sekolah yang tidak disiplin. Bagi piket harian pekerjaannya akan menjadi berat jika pelanggaran disiplin waktu ini terjadi. Tugasnya tidak hanya mendata setiap orang yang terlambat tapi juga melihat dan merealisasikan sanksi apa yang akan diterapkan sebagaimana yang ditentukan dalam peraturan dan tata tertib sekolah.

Satu hal yang kontradiksi dalam disiplin waktu adalah ketika kita sebagai guru menegur siswa yang terlambat. Tidak hanya menegur, juga memberi mereka sanksi sesuai ketentuan. Sementara di pihak lain kita sendiri ternyata adalah guru yang tercatat selalu datang terlambat. Seolah guru boleh terlambat sementara siswa harus menerima hukuman ketika terlambat. Perasaan ini muncul di perasaan siswa karena dia tidak melihat sanksi bai guru sementara mereka akan langsung mendapatkan hukuman.

Meskipun hukuman bagi siswa yang terlambat bersifat mendidik, seumpama menyapu pekarangan atau membersihkan kaca jendela sebelum dibolehkan masuk, tetap akan menjadi persoalan adalah ketika para guru yang memberi hukuman atau guru-guru lainnya juga sering terlambat datang ke sekolah. Siswa tidak melihat sanksi apa yang diberikan kepada guru, sudah pasti kenyataan ini membuat siswa tidak dapat menerima. Jadi, tidaklah tepat guru menegur atau memberi sanksi siswa yang terlambat jika gurunya sendiri juga selalu terlambat.***

11 Sep 2023

Berada di Sekolah Bukan Masalah Betah Tak Betah

Berada di Sekolah Bukan Masalah Betah Tak Betah


Catatan M. Rasyid Nur
MASIH ada yang bertanya, bagaimana caranya seorang guru agar betah di sekolah? Lalu ada yang menjawab, bayangkan kalau sekolah, itu adalah milik kita sendiri. Katakanlah seperti rumah sendiri. Selebihnya bisa ditambahkan, misalnya, anggap pula warga sekolah (guru, siswa, pegawai lainnya) adalah warga sendiri. Lalu saling menjaga harmonisasi dan lain-lainnya. Itu sebagian cara membuat betah di sekolah.

Sesungguhnya berada di sekolah, itu bukanlah persoalan betah atau tidak betah. Berada di sekolah adalah karena fungsi dan tanggung jawab masing-masing sesuai fungsi dengan tanggung jawab itu sendiri. Entah Kepala Sekolah, entah Guru dan Pegawai Kantor atau siswa sekalipun, masing-masing punya fungsi dan tanggung jawabnya. Kepala Sekolah pimpinan tertinggi di sekolah. Ada tugas dan tanggung jawabnya. Begitu juga komponen lainnya. Ada tugas, fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing.

Ambillah guru sebagai contoh. Tugas dan tanggung jawab guru sudah jelas sebagai seorang guru atau pendidik. Dia mengajar, mendidik, melatih, membimbing dan seterusnya sebagaimana sudah diatur dalam Undang-undang Sistem Pendikan Nasional itu. Tinggal diulang-ulang baca undang-undang guru itu. Dan di luar tugas sebagai guru, para guru adalah seorang pegawai. Baik sebagai pegawai negeri (ASN/ PNS) maupun sebagai pegawai honorer. Statusnya jelas. Dan dengan status itu ada keterikatan tertentu dengan lembaga tempat dia menjadi pegawai.

Sebagai seorang pegawai, guru tidak hanya mendapat tugas dan tanggung jawab di kelas atau di depan siswa saja sebagaimana dijadwalkan Kepala Sekolah. Guru pun memiliki kewajiban untuk berada di sekolah pada waktu-waktu yang sudah ditentukan wajib berada di sekolah. Undang-undang dan peraturan pula yang mengatur, setiap guru (pegawai) itu wajib berada di sekolah selama sekian jam di sekolah. Baik dia mengajar atau tidak. Artinya ada kewajiban tetap berada di sekolah.

Oleh karena itu, sejatinya setiap guru atau warga sekolah tidak perlu bertanya bagaimana caranya untuk betah di sekolah. Berada di sekolah atau di kantor artinya bukanlah masalah betah atau tidak betahnya. Tapi kewajibannya. Apalagi sebagai Kepala Sekolah, misalnya yang akan menjadi tumpuan teladan oleh seluruh warga sekolah, kehadiran atau keberadaannya di sekolah akan menjadi penting. Sudah pasti oleh selruh warga sekolah, Kepala Sekolah adalah orang yang akan dicontohteladani. 

Guru sendiri pun akan menjadi teladan pula oleh anak-didiknya atau mungkin juga oleh teman-teman sejawatnya. Apalagi jika guru itu sudah berstatus guru senior atau guru dengan tugas tambahan sebagai wakil Kepala Sekolah, misalnya. Jelas dia akan menjadi teladan juga. Oleh karena itu tetaplah wajib berada di sekolah bagi semua warga sekolah. Artinya guru memang wajib betah di sekolah. Apapun caranya. Terlebih-lebih, tentunya Kepala Sekolah.***