10 Mar 2024
25 Jan 2024
Subhanalloh, Elo Tanpa Tangan Diwisuda Sebagai Seorang Sarjana
SIANG Kamis (25/01/2024) ini saya menyaksikan berita seperti biasa kalau pas sedang di rumah. Aneka berita saya saksikan. Terutama berita-berita politik terkini. Bahkan berpindah-pindah dari satu chanel ke chanel lainnya jika televisinya menyiarkan iklan. Biasanya penayangan iklan tidak persis sama waktunya, maka sering ketika iklan di salah satu televisi, chanelnya diganti ke televisi lainnya.
8 Jan 2024
Saling Menghimbau Biar Sesal Terlampau (Mari Memberi Suara)
Catatan M. Rasyid Nur
PEMILIHAN Umum (Pemilu) Presiden-Wakil Presiden (Capres-Cawapres) serta Pemilu Legislatif (DPR, DPRD dan DPD) tahun 2024 semakin dekat. Kurang dari dua bulan lagi menjelang 14 Februari nanti. Saat Pemilu akan dihelat di seluruh penjuru Tanah Air dan di Luar Negeri, di tempat-tempat ada masyarakat Indonesia.
Tidaklah berlebihan-lebih andai kita, anak-anak Negeri saling memberi ingat-diri. Masing-masing diri saling mengingatkan bahwa kita akan memilih pemimpin tertinggi negara ini bersama para wakil rakyat yang kita percayai nanti. Kita akan memilih presiden pengganti. Kita akan memilih anggota dewan pengganti. Perhelatan lima tahunan ini sangatlah penting bagi keberlangsungan pengelolaan Negara kita, Indonesia tercinta.
Melalui catatan singkat ini, ingin diingatkan. Mari kita saling memberi ingat kepada siapa aja yang dapat diberi ingat. Kepada calon pemimpin yang akan kita pilih, kita katakan, wahai para calon pemimpin, kami akan memilih satu dari sekian banyak yang ada dan diberi pilihan oleh KPU negeri ini. Meskipun sebagian kami ada yang tertipu memilih tersebab iming-iming uang sogok dari Tuan-tuan calon pemimpin, misalnya sesungguhnya kami ingin sekali memilih yang terbaik saja. Semoga saja kami istiqomah memilih yang terbaik sebagai pemimpin atau wakil kami, nanti.
Kepada diri kita dan masyarakat lainnya, kita akan katakan, wahai rakyat, bapk-ibu, teman sahabat handai tolan semuanya saja, mari kita memberikan hak suara kita dengan baik. Memilih dengan cerdas. Memilih wakil kita yang terbaik, jujur, amanah dan fathonah. Kita memilih bukan karena diberikan uang sogok, bukan juga karena diberikan barang entah apa oleh penyogok.
Kita tahu dan harus tahu bahwa uang atau pemberian itu akan menjerumuskan kita nantinya ke dalam neraka di akhirat sementara di dunia Negara kita juga akan dikelola oleh orang-orang bejat yang semata menggunakan uang atau pemberian dalam mendapatkan jabatan. Nauzubillah, mari kita jauhi pengaruh iming-iming uang itu. Bismillah, mari kita pilih yang benar-benar yang terbaik saja. Kita bukan bodoh. Kita bisa melihat rekam jejak mereka atau kehidupan sehari-hari mereka.
Wahai semuanya, mari kita saling mengingatkan, saling
menghimbau untuk memilih dengan baik. Dengan itu sesal-menyesal bisa kita
lampaui dan tidak akan sesal nanti. Kita menghimau agar sesal terlampau.
Semoga!***
8 Des 2023
Pesan-pesan Indah Buat Kita, Lansia (Mengulangingatkan)
Lansia Penuh Semangat |
SAYA setuju kalau orang yang Allah beri umur di atas 50 tahun itu adalah sebuah keberkahan yang tidak terhingga. Sekaligus terkandung kewajiban dan tanggung jawab di dalamnya. Kehidupan adalah kekuasaan Allah sebagaimana kematian adalah ketentuan-Nya. Seperti diulangjelaskan dalam satu tulisan berjudul "Hikmah Malam: Nasihat Untuk yang Sudah Berumur 50 Tahun" yang diposting Nenden di laman hajinews.id hari Kamis (29/09/2022) bahwa orang yang berumur lanjut usia di angka 50 ke atas tidaklah boleh menjadikan alasan tua sebagai dasar uzur untuk tidak aktif beribadah.
Dijelaskan, bahwa Al-Khattabi mengatakan, orang yang Allah panjangkan umurnya hingga 50 tahun, tidak diterima lagi keuzuran/alasan, karena usia 50 tahun merupakan usia yang dekat dengan kematian. dan siap bersiap bertemu Allah setelah kematian.
Peringatan dan pesan Allah, lakukanlah yang terbaik di sisa usia senja kita, bertaubat dan berdoa kepada Allah agar Allah mengampuni dosa-dosa masa lalu kita. Jangan lagi berbuat dosa karena azab-Nya menanti kita atas dosa-dosa masa lalu itu sekaligus dosa-dosa sekarang yang jika masih dilakukan.
Mari kita renungkan beberapa pesan dari para alim-ulama yang dikutip dari tulisan di atas. Pesan-pesan ini lebih ditujukan kepada kita para lansia dalam menjalani sisa usia hingga kita menghadapnya.
1. Jangan berlebihan-lebihan dalam berhias, bersolek, dan berpakaian;
2. Jangan berlebihan makan, minum, dan berbelanja barang yang kurang diperlukan untuk mendukung amal shaleh;
3. Jangan berkawan dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal;
4. Jangan gelisah, berkeluh kesah dan kesal dengan kehidupan sehari-hari. Selalulah dipenuhi hidup ini dengan rasa sabar dan bersyukur;
5. Perbanyak doa mengharap keridhaan Allah agar beroleh Husnul Khatimah dan dijauhkan dari Su'ul Khatimah;
6. Tambahkan ilmu agama, banyak mengingat kematian, dan mempersiapkan diri menghadapinya;
7. Siapkan wasiat dan lakukan pembahagian harta dengan benar dan adil;
8. Kerapkan menjalin silaturrahim dan eratkan hubungan yang renggang sebelumnya;
9. Mohon maaf dan berbuat baik terhadap pihak yang pernah dizalimi;
10. Tingkatkan amal shalih terutama amal jariah yang dapat terus memberi pahala dan syafa'at setelah kita mati;
11. Maafkan kesalahan orang kepada kita meski seberat apapun kesalahan itu;
12. Selesaikan utang segala sesuatu yang ada dan jangan membuat utang baru meskipun untuk membantu orang lain;
13. Berhentilah dari semua maksiat, baik maksiat mata, kaki, tangan, mulut dan lainnya;
14. Berbaik sangkalah kepada Allah atas segala sesuatu yang terjadi dan menimpa kita;
15. Penuhi terus hati dan lisan kita dengan istighfar dan taubat untuk diri sendiri, orang tua, dan semua orang beriman, di setiap saat, waktu dan keadaan;
Dan beberapa pesan lain yang mungkin belum terangkum dalam
pesan-pesan ini. Intinya, setiap kita akan sampai ke titik kematian.
Orang-orang yang usianya lanjut usia secara kelaziman sudah dekat dengan
kematian. Maka bersiap diri adalah cara terbaik menghadapinya.***
29 Nov 2023
Belajar Mengelola Blog dari Sahabat
Catatan M. Rasyid Nur
Jika saya mengerti sedikit-banyak mengelola blog seperti tanaikarimun.com, mrasyidnur.blogspot.com dan beberapa blog lainnya, itu karena saya selalu bertanya dan praktikkan di depannya. Tentu saja saya juga belajar sendiri secara otodidak di rumah atau di mana ada kesempatannya. Sebisanya. Begitulah sepanjang waktu, untuk belajar itu tidak selalu ikut kursus resmi atau belajar khusus dengan biaya yang terkadang tidak murah juga. Beberapa kali saya dan Mas Narno berkesempatan duduk berdua untuk belajar mengelola blog.
Lalu pada hari Rabu (22/11/2023) sore lalu saya berkesempatan pula belajar untuk hal yang sama. Kebetulan saya diberi amanah mengurus website MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Karimun sejak awal website ini ada. Itu sejak tahun 2016 lalu. Website itu sesungguhnya sudah layak diubah atau diupdate. Tapi belum ada 'tangan' yang ahli untuk itu. Saya sendiri sangat terbatas kemampuan mengelola blog atau website.
Pada kepengurusan periode 2022-2027 sekarang ini saya masih diberi tanggung jawab di situ. Mengingat sudah disepakati untuk mengelola webiste MUI ini dengan lebih baik maka saya berusaha mencari seorang ahlinya. Dapatlah seorang pegawai Diskominfo Kabupaten Karimun yag memang pakar di bidang ini. Saya dan sepakat untuk berdiskusi perihal pengelolaan website MUI itu. Terjadilah kesepakatan bahwa Pak Iwan Yulianto, demikian anamanya, diberi amanah untuk mengaupdate website ini.
Itulah, hari Rabu itu saya berkesempatan belajar dengannya. Banyak hal yang saya tanyakan berkaitan dengan pengelolaan blog atau website. Kebetulan saya juga mengelola blog sendiri selain website MUI itu. Sungguh begitu banyak hal baru yang saya pahami dari penjelasannya.
Kami (saya dan Pak Iwan Yulianto) berdiskusi di ruang FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kabupaten Karimun yang kebetulan ada komputer dengan jaringan internetnya. Saya sendiri kebetulan adalah ketua FKUB sehingga saya dapat menggunakan kantor dan komputernya untuk mendiskusikan pengembangan dan pengelolaan website MUI. Kami ngobrol banyak hal, terutama tentu saja masalah website dan terkhusus website MUI Karimun itu. Singkat cerita, kami sepakat untuk bertemu lagi dan sepakat juga untuk mengolah website MUI sesuai harapan kami pengurus.***
15 Nov 2023
Ngobras Ala BSI
6 Nov 2023
Sarapan Pagi Ditraktir Teman Baik Hati, Berkat Silaturrahmi
Nama sahabat saya ini, Setiono. Disapa dengan Romo Setiono atau Romo saja, terkadang orang menyapanya. Dia memang guru agama Budha di sekolah dan pendeta juga di Agama Budha Kabupaten Karimun. Tapi sepenuhnya ini adalah untuk terus menjaga tali silaturrahmi diantara kami berdua. Sebagaimana menjaga dan menjalin silaturrahmi dengan orang lainnya, begitu pula kami menjaganya.
Tepat pukul 09.00, Senin (06/11/2023) kami sudah duduk di Kedai Kopi Botan yang topcer kopinya itu. Salah satu kedai kopi sangat terkenal di Kota Tanjungbalai Karimun ini. Racikan kopinya memang yahut, enak sekali, kata orang-orang yang gila kopi. Bagi yang kecanduan 'ngopi' akan terus datang ke sini untuk melepaskan candu kopinya. Kami duduk di berhadapan di salah satu meja yang ada empat kursinya. Masing-masing dua saling berhadapan. Kami mengisi salah satunya Berhadapan.
Romo minta teh panas dengan sarapan nasi gulai telor. Saya minta tek tarik dengan sarapan mietiau goreng. Sambil menyeruput teh masing-masing kami mulai membuka obrolan. Diawali tema FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) yang kebtulan kami berdua adalah pengurus di situ. Romo dari Budha sedangkan saya dari Islam. Kebetulan juga FKUB Kabupaten Karimun akan kedatangan tamu, pengurus FKUB Kabupaten Lingga. Jadi, kami ngobrol tentang rencana teman-teman dari Lingga itu.
Dari tema FKUB ngelantur obrolan kami kemana-mana. Termasuk bicara politik. Kebrtulan saat ini suhu politik baik Nasional maupun Daerah sudah mulai panas. Orang ikut sibuk bicara presdiden, wakil presiden hingga ke gubernur dan bupati/ wali kota. Hampir satu jam kami duduk di situ. Kami saling menjelaskan calon pilihan masing-masing sesuai info-info yang saat ini beredar di media.
Sesungguhnya inti pertemuan saya dan Romo adalah untuk menjalin silaturrahim sambil ngopi pagi dan sarapan itu. Silaturrahim tentu saja lebih utama dari sekadar ngopi dan sarapan pagi. Justeru dengan silaturrahim maka rezeki akan dimudahkan. Usia pun Tuhan janjikan akan dilebihkan.
Setelah kami selesai sarapan, ngobrol pun sudah panjang-lebar, minuman dan makanan tuntas disikat, saya pun bersiap untuk membayarnya. Ternyata oh ternyata, minuman dan sarapan kami berdua, itu sudah dibayar oleh seseorang. Seorang pelayan di kedai itu menjelaskan kepada kami, "Sudah dibayar, Pak." Kami kaget, terutama saya.
Rupanya yang membayar itu adalah teman Romo itu tadi. Orangnya masih ada di depan kasir. Saya terdiam dan hanya bisa berterima kasih. Sekali lagi, saya hanya bisa berterima kasih kepada Romo Setiono. Dalam hati saya, 'sarapan pagi ini ditarktir orang baik hati. Boleh jadi ini adalah bagian hikmah dari silaturrahmi'. Saya tidak mengucapkan kalimat itu.
Membanggakan. Ya, membanggakan karena ternyata silaturrahim
pagi ini membawa rezeki, ditaraktir sarapan pagi. Setidak-tidaknya bagi saya. Bukankah saya yang tadinya
mengajak Romo untuk ngopi pagi? Tapi melalui Romo pula rezeki saya datang pagi ini. Saya
tidak mengeluarkan uang sepersen pun untuk makan satu piring mietiau goreng dan
satu gelas teh tarek. Romo juga demikian. Kami berterima kasih. Alhamdulillah.***
7 Okt 2023
Safari Jumat Bupati untuk Jaga Silaturrahim
JUMAT (06/10/2023) ini Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos MSi dan rombongan melaksanakan Safari Jumat di Masjid Al-Falah, Kampung Melayu, Kecamatan Karimun. Ikut bersama bupati antara lain Kabag Kesra, Ketua Baznas Kabupaten Karimun, Ketua FKUB Kabupaten Karimun dan beberapa orang pejabat dan staf Kantor Bupati lainnya. Sekitar pukul 11.45 bupati dan rombongan sudah sampai di masjid Al-Falah. Jamaah pun sudah memenuhi sebagian ruangan masjid saat rombongan datang.
27 Agu 2023
Dari Pertemuan Bulanan Kelompok Haji 2018, Mari Jaga Kebersihan
27 Jul 2023
Pentingnya Moderasi Beragama
23 Jul 2023
Membezuk Teman Mengeratkan Persahabatan
6 Jul 2023
Dari Peringatan Hari Anti Narkoba Dunia BNN Karimun
3 Jul 2023
Bakso Kimpul Tempat 'Ngumpul' (Catatan Peresmian Bakso Remaja Kimpul)
9 Jun 2023
Berterima Kasih untuk Setiap Titik Ilmu yang Diberi
Kepada Mas Narno, seorang teman sesama guru ketika saya belum pensiun sebagai guru, dulu tidak ada yang paling pas diucapkan kecuali rasa haru kepada belyau itu. Terima kasih, Mas Narno Guru. Sejak sesama guru itu hingga hari ini tanpa terhitung waktu kami terus seolah bersatu. Saya terus meminta bantu kepada lelaki yang tidak pilih waktu kalau membantu. Terima kasih, sahabatku, Mas Narno Guru.
Lalu, ada lagi satu orang yang lebih yahud kompetensi yang dia miliki. Dialah Cak Hadi. Saya tidak begitu kontrol selama ini, apakah dia dulunya juga sebagai guru yang mengabdi di sekolah seperti Mas Narno dan saya ini. Hanya yang pasti, saat ini dia bekerja dan memberikan kemampuan ilmunya di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun yang kami cintai ini. Saya tahu itu, karena dari dulu hingga kini dia masih di kantor yang mengurus pendidikan ini. Tugasnya, ya bidang IT.
Bersama Cak Hadi dan Mas Narno, saya malam ini mendapat kesempatan belajar lagi. Belajar mengelola blog, khususnya blog pribadi. Jujur saja, saya sungguh awam bahkan buta jika bicara blog atau website. Tapi dengan terus belajar ke teman-teman ini saya, sedikit-banyak memahami bagaimana mengelola website atau blog ini.
Dengan catatan singkat ini saya mengucapkan terima kasih.
Tegasnya saya wajib berterima kasih kepada keduanya karena malam ini sejak
bakda isya tadi hingga dua jam setengah ke depannya mereka mengajar saya
mengelola blog. Kalau di sekolah jumlah murid yang lebih banyak, tapi malam ini
jumlah gurunya yang lebih banyak dari pada siswanya. Itulah yang mewajibkan
saya berterima kasih. Itu saja, terima kasih, ya Mas Narno dan Cak Hadi.***
5 Jun 2023
Membentengi Harta dengan Zakat Kita
31 Mei 2023
Doa Selamat Berangkat Haji Kapolres oleh Pemda
16 Mei 2023
Agar Tanjung Ambat Lebih Hebat
6 Mei 2023
Dari Deklarasi Pencegahan Karhutla Polres Karimun
30 Mar 2023
Lapar Saat Puasa adalah Lapar yang Mulia
Catatan M. Rasyid Nur
HARI ini kita sudah memasuki
pekan kedua, tepatnya hari ke-8 melaksanakan puasa sejak dimulainya Ramadan
1444 (2023) pada Kamis (23/03/2023) pekan lalu. Semua kita yang dinyatakan ‘sanggup’ atau merasa sanggup dan tidak dalam satu perjalanan yang jauh saat ini kita melaksanakan puasa di
siang hari. Puasa Ramadan, bulan nan suci.
Dari selepas sahur –sejak batas imsak-- kita menahan untuk tidak makan dan tidak minum sampai batas berbuka sore harinya, itu waktu yang lama. Itu bukanlah waktu yang singkat untuk menahan rasa lapar. Berkisar antara 12-an jam kalau di negeri kita ini. Lama sekali, bukan? Jika bukan karena perintah Yang Maha Memerintah, tidaklah akan sanggup kita lakukan.
Tidak makan dan tidak minum apapun dalam rentang waktu begitu lama otomatis mendatangkan rasa lapar dan haus bagi kita. Jika saat itu tiba-tiba terbayang anak-anak jalanan, anak-anak miskin tak berayah-beribu atau siapa saja yang karena keadaannya tidak bisa makan dan minum sesuai waktu, maka akan ada rasa hiba kita di kalbu. "Oh, beginilah rasa yang dirasakan oleh fakir-miskin yang tidak ada makanan dan minuman bahkan sekadar ikan asin." Boleh jadi kita akan menghayal begitu.
Jika tiba-tiba perasaan kita ikut nelangsa kemana-mana memikirkan dan membayangkan mereka yang tidak bisa makan dan minum itu, sesungguhnya salah satu hikmah puasa bagi orang berada, itu sudah tercapai. Sesungguhnya merasakan lapar dan haus bagi orang-orang berpunya bagaikan perasaan lapar dan haus yang dirasakan oleh orang tidak berpunya adalah hal penting sebagai hikmah puasa itu sendiri.
Tentu saja tidak cukup sampai di situ. Munculnya rasa hiba, itu diharapkan dapat menimbulkan dan mendatangkan keinginan kita untuk berbagi makanan dan minuman itu kepada mereka yang tidak bisa makan dan minum karena tidak adanya makanan dan minuman. Benar, tidak harus berbentuk makanan dan minuman saja yang dapat diberikan. Bisa pula dalam bentuk uang yang oleh penerimanya bisa dia belanjakan ke makanan dan atau minuman yang dia inginkan. Ini juga sudah benar.
Sampai di sini, kita sudah membuktikan bahwa rezeki yang Allah percayakan kepada kita, itu kita yakini memang tidak semata hanya hak kita. Sekurang-kurangnya 2,5 persen dari rezeki itu kita yakinkan diri kita bahwa itu memang hak orang lain yang dititipkan pada kita. Toh, jumlah seper empat puluh itu bukanlah jumlah yang banyak. Kita yakinkan diri kita bahwa jumlah itu tidaklah secara siginifikan akan berpengaruh terhadap jumlah keseluruhan rezeki yang ada pada penguasaan kita.
Inilah hikmah lapar yang diwajibkan
dirasakan oleh semua kita yang di hati kita memang ada imannya. Lapar seperti
inilah yang kita sebut sebagai lapar yang mulia. Lapar yang diharapkan memupuk
rasa empati, rasa kebersamaan, kasih-sayang, toleransi dan tidak rakus dengan
kekayaan sendiri. Indonesia memerlukan terus-menerus memupuk rasa seperti ini.
Mari kita tunjukkan bahwa lapar kita memang mulia di mata-Nya.***
16 Mar 2023
Memotivasi Diri, Tidak Enak Jika Tidak Bergerak
Memahami maksud 'begerak' di sini adalah melaksanakan aktifitas sehari-hari yang memang seharusnya kita lakukan. Seorang guru, dia melaksanakan tugas mengajar. Seorang petani dia melakukan aktifitas bertani. Seorang pedagang dia ke pasar atau ke warung tempat dia berdagang. Itulah maksud bergerak. Seorang atlet, pelari, misalnya dia akan berlari sebagaimana seharusnya sesuai porsi berlarinya. Itulah bergerak. Jadi, bergerak di sini lebih tepat sebagai melaksanakan tugas dan fungsi kita sebagaimana seharusnya.
Apakah ada orang yang tidak melaksanakan tugas dan fungsinya? Tentu saja ada. Dengan mudah kita dapat melihat atau menyaksikan dalam kehidupan sehari-hari. Apakah tidak melaksanakan karena beralangan atau karena semata malas saja? Itu tergantung keadaan orang tersebut. Bisa karena alangan atau kendala sehingga tidak dapat melaksanakan tugasnya. Tapi bisa juga karena sekadar malas saja. Ini tentu tidak baik.
Orang yang tidak melaksanakan tugas itulah yang kita sebut dengan tidak bergerak dalam catatan kecil ini. Apakah enak tidak melaksanakan tugas? Pasti saja tidak. Apakah karena malas lalu tidak melaksanakan tugas, tetap saja tidak enak. Jika disebabkan oleh suatu alangan pun juga tidak enak, jika kita tidak melaksanakan tugas.
Kesimpulannya, memang tidak enak kalau tidak bergerak dalam
arti tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai fungsi. Oleh karena
itu teruslah kita bergerak dan terus pula kita menikmati apa yang kita lakukan sebagai
usaha menjauhi rasa tidak enak tersebut. Semoga berguna.***