27 Agu 2023
27 Jul 2023
Pentingnya Moderasi Beragama
23 Jul 2023
Membezuk Teman Mengeratkan Persahabatan
6 Jul 2023
Dari Peringatan Hari Anti Narkoba Dunia BNN Karimun
3 Jul 2023
Bakso Kimpul Tempat 'Ngumpul' (Catatan Peresmian Bakso Remaja Kimpul)
9 Jun 2023
Berterima Kasih untuk Setiap Titik Ilmu yang Diberi
Kepada Mas Narno, seorang teman sesama guru ketika saya belum pensiun sebagai guru, dulu tidak ada yang paling pas diucapkan kecuali rasa haru kepada belyau itu. Terima kasih, Mas Narno Guru. Sejak sesama guru itu hingga hari ini tanpa terhitung waktu kami terus seolah bersatu. Saya terus meminta bantu kepada lelaki yang tidak pilih waktu kalau membantu. Terima kasih, sahabatku, Mas Narno Guru.
Lalu, ada lagi satu orang yang lebih yahud kompetensi yang dia miliki. Dialah Cak Hadi. Saya tidak begitu kontrol selama ini, apakah dia dulunya juga sebagai guru yang mengabdi di sekolah seperti Mas Narno dan saya ini. Hanya yang pasti, saat ini dia bekerja dan memberikan kemampuan ilmunya di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun yang kami cintai ini. Saya tahu itu, karena dari dulu hingga kini dia masih di kantor yang mengurus pendidikan ini. Tugasnya, ya bidang IT.
Bersama Cak Hadi dan Mas Narno, saya malam ini mendapat kesempatan belajar lagi. Belajar mengelola blog, khususnya blog pribadi. Jujur saja, saya sungguh awam bahkan buta jika bicara blog atau website. Tapi dengan terus belajar ke teman-teman ini saya, sedikit-banyak memahami bagaimana mengelola website atau blog ini.
Dengan catatan singkat ini saya mengucapkan terima kasih.
Tegasnya saya wajib berterima kasih kepada keduanya karena malam ini sejak
bakda isya tadi hingga dua jam setengah ke depannya mereka mengajar saya
mengelola blog. Kalau di sekolah jumlah murid yang lebih banyak, tapi malam ini
jumlah gurunya yang lebih banyak dari pada siswanya. Itulah yang mewajibkan
saya berterima kasih. Itu saja, terima kasih, ya Mas Narno dan Cak Hadi.***
5 Jun 2023
Membentengi Harta dengan Zakat Kita
31 Mei 2023
Doa Selamat Berangkat Haji Kapolres oleh Pemda
16 Mei 2023
Agar Tanjung Ambat Lebih Hebat
6 Mei 2023
Dari Deklarasi Pencegahan Karhutla Polres Karimun
30 Mar 2023
Lapar Saat Puasa adalah Lapar yang Mulia
Catatan M. Rasyid Nur
HARI ini kita sudah memasuki
pekan kedua, tepatnya hari ke-8 melaksanakan puasa sejak dimulainya Ramadan
1444 (2023) pada Kamis (23/03/2023) pekan lalu. Semua kita yang dinyatakan ‘sanggup’ atau merasa sanggup dan tidak dalam satu perjalanan yang jauh saat ini kita melaksanakan puasa di
siang hari. Puasa Ramadan, bulan nan suci.
Dari selepas sahur –sejak batas imsak-- kita menahan untuk tidak makan dan tidak minum sampai batas berbuka sore harinya, itu waktu yang lama. Itu bukanlah waktu yang singkat untuk menahan rasa lapar. Berkisar antara 12-an jam kalau di negeri kita ini. Lama sekali, bukan? Jika bukan karena perintah Yang Maha Memerintah, tidaklah akan sanggup kita lakukan.
Tidak makan dan tidak minum apapun dalam rentang waktu begitu lama otomatis mendatangkan rasa lapar dan haus bagi kita. Jika saat itu tiba-tiba terbayang anak-anak jalanan, anak-anak miskin tak berayah-beribu atau siapa saja yang karena keadaannya tidak bisa makan dan minum sesuai waktu, maka akan ada rasa hiba kita di kalbu. "Oh, beginilah rasa yang dirasakan oleh fakir-miskin yang tidak ada makanan dan minuman bahkan sekadar ikan asin." Boleh jadi kita akan menghayal begitu.
Jika tiba-tiba perasaan kita ikut nelangsa kemana-mana memikirkan dan membayangkan mereka yang tidak bisa makan dan minum itu, sesungguhnya salah satu hikmah puasa bagi orang berada, itu sudah tercapai. Sesungguhnya merasakan lapar dan haus bagi orang-orang berpunya bagaikan perasaan lapar dan haus yang dirasakan oleh orang tidak berpunya adalah hal penting sebagai hikmah puasa itu sendiri.
Tentu saja tidak cukup sampai di situ. Munculnya rasa hiba, itu diharapkan dapat menimbulkan dan mendatangkan keinginan kita untuk berbagi makanan dan minuman itu kepada mereka yang tidak bisa makan dan minum karena tidak adanya makanan dan minuman. Benar, tidak harus berbentuk makanan dan minuman saja yang dapat diberikan. Bisa pula dalam bentuk uang yang oleh penerimanya bisa dia belanjakan ke makanan dan atau minuman yang dia inginkan. Ini juga sudah benar.
Sampai di sini, kita sudah membuktikan bahwa rezeki yang Allah percayakan kepada kita, itu kita yakini memang tidak semata hanya hak kita. Sekurang-kurangnya 2,5 persen dari rezeki itu kita yakinkan diri kita bahwa itu memang hak orang lain yang dititipkan pada kita. Toh, jumlah seper empat puluh itu bukanlah jumlah yang banyak. Kita yakinkan diri kita bahwa jumlah itu tidaklah secara siginifikan akan berpengaruh terhadap jumlah keseluruhan rezeki yang ada pada penguasaan kita.
Inilah hikmah lapar yang diwajibkan
dirasakan oleh semua kita yang di hati kita memang ada imannya. Lapar seperti
inilah yang kita sebut sebagai lapar yang mulia. Lapar yang diharapkan memupuk
rasa empati, rasa kebersamaan, kasih-sayang, toleransi dan tidak rakus dengan
kekayaan sendiri. Indonesia memerlukan terus-menerus memupuk rasa seperti ini.
Mari kita tunjukkan bahwa lapar kita memang mulia di mata-Nya.***
16 Mar 2023
Memotivasi Diri, Tidak Enak Jika Tidak Bergerak
Memahami maksud 'begerak' di sini adalah melaksanakan aktifitas sehari-hari yang memang seharusnya kita lakukan. Seorang guru, dia melaksanakan tugas mengajar. Seorang petani dia melakukan aktifitas bertani. Seorang pedagang dia ke pasar atau ke warung tempat dia berdagang. Itulah maksud bergerak. Seorang atlet, pelari, misalnya dia akan berlari sebagaimana seharusnya sesuai porsi berlarinya. Itulah bergerak. Jadi, bergerak di sini lebih tepat sebagai melaksanakan tugas dan fungsi kita sebagaimana seharusnya.
Apakah ada orang yang tidak melaksanakan tugas dan fungsinya? Tentu saja ada. Dengan mudah kita dapat melihat atau menyaksikan dalam kehidupan sehari-hari. Apakah tidak melaksanakan karena beralangan atau karena semata malas saja? Itu tergantung keadaan orang tersebut. Bisa karena alangan atau kendala sehingga tidak dapat melaksanakan tugasnya. Tapi bisa juga karena sekadar malas saja. Ini tentu tidak baik.
Orang yang tidak melaksanakan tugas itulah yang kita sebut dengan tidak bergerak dalam catatan kecil ini. Apakah enak tidak melaksanakan tugas? Pasti saja tidak. Apakah karena malas lalu tidak melaksanakan tugas, tetap saja tidak enak. Jika disebabkan oleh suatu alangan pun juga tidak enak, jika kita tidak melaksanakan tugas.
Kesimpulannya, memang tidak enak kalau tidak bergerak dalam
arti tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai fungsi. Oleh karena
itu teruslah kita bergerak dan terus pula kita menikmati apa yang kita lakukan sebagai
usaha menjauhi rasa tidak enak tersebut. Semoga berguna.***
12 Mar 2023
Pesan Wakil Bupati Saat Melantik DH STQ
4 Feb 2023
Tunjukkanlah, itu Mutiara
26 Jan 2023
Kapolres AKBP Ryky Berkunjung ke Kantor MUI Kabupaten Karimun
Sesungguhnya secara hukum kepengurusan MUI Kabupaten Karimun masa bakti 2022-2027,
ini sudah terbentuk dengan keluarnya SK (Surat Keputusan) MUI Provinsi Kepri Nomor Kep-006/DP-P-V/I/2023 tanggal 05 Januari 2023 tentang Pengukuhan Susunan dan Personalia DP (Harian) MUI Kabupaten Karimun 2022-2027 serta SK Pengurus MUI Kabupaten Karimun Nomor 01/DP-P-V-II/XII/2022 tanggal 26 Dewember 2022. Meskipun begitu sampai saat ini belum dikukuhkan atau
dilantik oleh pejabat berwewenang. Bagaimanapun tentu saja keberadaannya sudah sah. Sudah pula dapat melaksanakan tugas dan
fungsinya sambil menunggu pengukuhan.
Kepengurusan di bawah Ketua Umum Drs. H. Afrizal, MMPd, ini
terasa beruntung. Pada hari Kamis (26/01/2023) sudah mendapat kunjungan silaturrahim
dari orang terttinggi di jajaran kepolisian Kabupaten Karimun. Kepala Kepolisian
Resort Kabupaten Karimun, AKBP Ryky Widya Muharam yang juga baru saja menjabat
sebagai Kapolres Karimun menggantikan AKBP Pantoni, sudah menyempatkan untuk
berkunjung ke Kantor MUI Kabupaten Karimun.
Pak Kapolres hadir dalam jumlah rombongan yang lumayan ramai
karena dia mengajak serta semua Kepal Satuan yang ada di jajaran Mapolres
Karimun. Ada Kasat Intel, Kasat Bimas, Kasat Reskrim dan beberapa lagi.
Ditambah Kepolsek Meral, lokasi Kantor MUI dan beberapa orang anggota polisi
Polres Karimun mereka hadir cukup ramai. "Inilah kunjungan silaturrahim
pertama saya di kabupaten. Saya belum berkesempatan berjumpa Bupati, Dandim,
Danlanal dan pejabat tingkat kabupaten lainnya." Begitu Pak Ryky dalam
sambutan silaturrahimnya di hadapan pengurus MUI.
Dari jajaran MUI yang menyambut antara lain, Ketua Umum MUI,
Drs. H. Afrizal didampingi Wakil Ketua Umum dan tiga orang Ketua (I, II dan
III). Ada juga Sekretaris Umum dan salah seorang sekretaris lainnya. Tampak
semua yang hadir memenuhi kursi yang mengelilingi ruang rapat Kantor MUI.
Baik Ketua MUI maupun dari kepolisan, kedua pihak sepakat untuk selalu menjaga fungsi dan tugas masing-masing untuk kenyamanan dan keamanan masyarakat Kabupaten Karimun. Polisi akan bekerja dari tugas dan fungsinya sebagai aparat keamanan sementara MUI akan mengayomi umat (Islam) untuk selalu hidup nyaman dan tentram, khususnya di sisi keagamaan. Dengan kehidupan beragama yang nyaman akan membuat setiap orang merasa aman di kabupaten ini. Demikian keduanya berharap.***
23 Jan 2023
Mohammad Ihsan, Raihlah Status VIP
Menjadi Fasda, kata Pak Ihsan, harus memiliki beberapa sikap, seperti semangat dan kerja keras. Lebih dari pada itu menjadi Fasda Literasi, itu harus pula memahami akan ada suka dukanya nanti dalam perjalanan melaksanakan tugas. Akan ada begitu banyak alangan, kata Pimpinan MGI itu. "Mungkin orang tidak akan senang melihat kita. Mungkin orang lain itu akan menjadi kendala bagi kita dalam melaksanakan tugas kita sebagai Fasda. Ingat, jangan berhenti karena alangan dan kendala seperti itu apsti ada."
Agar sukses menjadi Fasda, Pak Ihsan mengajak semua Calon Fasda Kepri untuk meraih level VIP. "VIP yang diartikan sebagai orang penting, maka raihlah status VIP itu," katanya. Kita sudah membuktikan bahwa orang penting akan selalu diperlukan oleh orang lain. Orang penting akan selalu dicari oleh orang lain, dan orang penting akan selalu bermanfaat bagi orang lain, jelasnya. Jadi, raihlah status VIP atau status orang penting itu dalam menjalan tugas dan tanggung jawab sebagai Fasda.
Apa VIP itu? Di Media Guru Indonesia, VIP itu artinya seseorang itu, pertama harus punya V (visi) dalam hidupnya. Tetapkan visi dalam fungsi dan tugas. Apa tujuan jangka panjang yang akan dilaksanakan dalam hidup kita? Itulah visi. Untuk menjadi orang penting diperlukan visi hidup. Lalu huruf I artinya inisiatif. Seorang Fasda harus memiliki inisiatif dalam menajalankan tugasnya, Tidak bisa hanya menunggu saja. Orang yang sekadar menunggu keadaan, akan menajdi orang rugi. Akan menjadi pecundang dalam hidupnya. Harus ada inisiatif itu.
Lalu yang terakhir, P
artinya persisten atau menyelesaikan tugas dengan gigih serta tidak berhenti
sampai di satu titik saja. Tidak puas hanya sampai batas tertentu saja. Harus ada kelanjutannya. Jika berhenti pada batas tertentu, maka akan hilanglah target berkelanjutan yang menjadi ciri pengembangan literasi. Begitulah Pak Ihsan memberikan api
semangat kepada peserta TOT Fasda. Semoga seluruh peserta yang mengikuti TOT Fasda ini mampu kelak mengemban tugas yang diamanahkan.***
11 Jan 2023
Hati-hati Agar Hati Sehati
KALIMAT, Sehati Bukan Karena Memberi, tapi Sehati Karena Saling Memahami, bisa ditemukan dalam buku-buku motivasi. Kalimat yang berkali-kali diucapkan oleh pakar motivasi, ini sering kita temui. Memang mudah menemukannya di banyak media. Di medsos yang selalu menyampaikan kalimat-kalimat motivasi, misalnya dapat dijumpai. Dan kita pasti senang membacanya. Pesannya mudah dicerna.
3 Nov 2022
Tips Menjadi Orang Tua Sukses Mendidik Anak (dr. Aisah Dahlan)
![]() |
Foto Google |
ARTIKEL berjudul dr Aisah Dahlan: Tips Agar Menjadi Orang Tua yang Sukses dan Hebat Dalam Mendidik Anak dengan sub judul Orang Tua Merupakan Pendidikan Pertama Anak yang diposting di laman hajinews.id edisi Ahad (23/10/2022) menurut saya penting kita ulang baca. Sebagai orang tua atau calon orang tua sekalipun, tulisan lumayan panjang itu perlu kita pahami. Sebagai seorang pakar di parenting, Bu Dokter ini pantas untuk berbagi kepada kita. Kita pun beruntung dapat menyimak pencerahannya.