17 Jul 2020

Tak Berzikir, Sibuk Dunia: Itu Bagaikan Qirdun

By Mochamad Nasrudin (Ust Monas)

HABIB Syekh Abdurrahman Assaqof pernah berkata dalam kitab Risalatul Muawanah: man laisa lahu wirdun fahuwa qirdun. Barang siapa yang tidak memiliki wirid atau tidak mau wirid ,maka dia seperti qirdun alias monyet.

Kalau dipikir-pikir secara mendalam dan hati yang jernih ada benarnya perkataan tersebut. Orang yang dalam hidupnya tidak mau wirid,tdk mau dzikir setelah sholat atau memperbanyak amal dzikir untuk mengingat Allah sesungguhnya orang itu adalah orang yang kurang rasa syukur.

Monyet (qirdun) adalah salah satu makhluk yang tidak pandai bersyukur dalam kehidupannya. Mari kita lihat, monyet itu jika diberi satu, dia akan minta dua. Dan setelah dikasih langsung pergi begitu saja. Monyet juga terkenal serakah dalam hal makanan dan hal-hal lainnya.

Kita sebagai manusia itu banyak sekali menerima karunia Allah, mulai air gratis, udara gratis, kesehatan, kemudahan, dan lain sebagainya. Itu semua kita yakini sebagai pemberian Allah yang tidak ternilai yang jika kita menghitungnya kita tidak akan mampu menghitungnya.

Dengan berbagai kemurahan Allah kepada manusia yang tak ternilai tersebut, Allah hanya minta kita banyak banyak mengingatnya agar kita lebih beruntung, wadzkurulloha katsiron laallakum tuflihun.

Allah menyuruh kita banyak berdzikir bukan untuk Allah, tapi untuk dirinya sendiri agar semakin beruntung. Tapi kita masih juga haus akan dunia. orang yang tidak sempat berdzikir yang dipikirkan dunia terus, menyiapkan waktu sebentar pun tidak sempat, selalu sibuk dengan keduniawian yang tidak membuat nya bahagia dan sejahtera.

Terus serakah dan haus akan dunia dan tidak sempat berdzikir mengingat Allah yang telah banyak berbuat baik kpd dirinya adalah ketidak mampuan untuk bersyukur. Tabiat manusia seperti ini mirip qirdun atau monyet yang digambarkan oleh habib syech Abdurrahman Assaqof.

Semoga kita bisa mengambil hikmah dari pelajaran ini dengan senantiasa mengingat Allah dengan memperbanyak dzikir di setiap waktu, setiap detik, dengan amalan amalan yang bersanad, sehingga keberuntungan akan meliputi kehidupan kita, sukses di dunia, dan selamat di akhirat. Amin.

Monas Inspire

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar