Tampilkan postingan dengan label Catatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Catatan. Tampilkan semua postingan

29 Nov 2023

Belajar Mengelola Blog dari Sahabat

Belajar Mengelola Blog dari Sahabat


Catatan M. Rasyid Nur

TEPAT kalau saya ucapkan kalimat ini, "Kesempatan belajar mengelola blog bisa kapan saja," karena kesempatan belajar mengelola blog yang saya alami selalu begitu. Maksud saya, seolah-olah tidak direncanaka atau dipersiapkan sedemikian rupa. Misalnya, suatu kali, saya menelpon teman saya, Mas Narno yang memang ahli di bidang IT, lalu kami ngopi di salah satu kedai kopi. Lazimnya kami bawa laptop lalu saya dan dia buka-buka website atau blog. lalu saya pun belajar kepadanya pada momen seperti itu.

Jika saya mengerti sedikit-banyak mengelola blog seperti tanaikarimun.com, mrasyidnur.blogspot.com dan beberapa blog lainnya, itu karena saya selalu bertanya dan praktikkan di depannya. Tentu saja saya juga belajar sendiri secara otodidak di rumah atau di mana ada kesempatannya. Sebisanya. Begitulah sepanjang waktu, untuk belajar itu tidak selalu ikut kursus resmi atau belajar khusus dengan biaya yang terkadang tidak murah juga. Beberapa kali saya dan Mas Narno berkesempatan duduk berdua untuk belajar mengelola blog.

Lalu pada hari Rabu (22/11/2023) sore lalu saya berkesempatan pula belajar untuk hal yang sama. Kebetulan saya diberi amanah mengurus website MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Karimun sejak awal website ini ada. Itu sejak tahun 2016 lalu. Website itu sesungguhnya sudah layak diubah atau diupdate. Tapi belum ada 'tangan' yang ahli untuk itu. Saya sendiri sangat terbatas kemampuan mengelola blog atau website.

Pada kepengurusan periode 2022-2027 sekarang ini saya masih diberi tanggung jawab di situ. Mengingat sudah disepakati untuk mengelola webiste MUI ini dengan lebih baik maka saya berusaha mencari seorang ahlinya. Dapatlah seorang pegawai Diskominfo Kabupaten Karimun yag memang pakar di bidang ini. Saya dan sepakat untuk berdiskusi perihal pengelolaan website MUI itu. Terjadilah kesepakatan bahwa Pak Iwan Yulianto, demikian anamanya, diberi amanah untuk mengaupdate website ini.

Itulah, hari Rabu itu saya berkesempatan belajar dengannya. Banyak hal yang saya tanyakan berkaitan dengan pengelolaan blog atau website. Kebetulan saya juga mengelola blog sendiri selain website MUI itu. Sungguh begitu banyak hal baru yang saya pahami dari penjelasannya.

Kami (saya dan Pak Iwan Yulianto) berdiskusi di ruang FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kabupaten Karimun yang kebetulan ada komputer dengan jaringan internetnya. Saya sendiri kebetulan adalah ketua FKUB sehingga saya dapat menggunakan kantor dan komputernya untuk mendiskusikan pengembangan dan pengelolaan website MUI. Kami ngobrol banyak hal, terutama tentu saja masalah website dan terkhusus website MUI Karimun itu. Singkat cerita, kami sepakat untuk bertemu lagi dan sepakat juga untuk mengolah website MUI sesuai harapan kami pengurus.***

20 Nov 2023

Mengantar Tanda Pertunangan Anak Sendiri

Mengantar Tanda Pertunangan Anak Sendiri


SETELAH yakin kalau keduanya merasa sesuai dan akan melanjutkan ke langkah berikutnya, Sabtu (19/11/2023) ini kami datang ke Moro. Saya dan isteri berangkat pagi dengan menumpang kapal Karunia Jaya, trayek Karimun-Tanjungpinang. Kapal ini singgah di beberapa tempat sebelum sampai di Tanjungpinang, termasuk di Moro. Kami tentu cukup sampai di Moro karena target memang hanya ke Moro.

Tujuan utama kepergian kami adalah untuk mengantarkan tanda pertunangan, Ananda Fahry Errizik (Ery) ke rumah calon isterinya, Marwiyah (Wiyah) di Kampung Sidodadi, Moro Darat. Tepatnya di Rawajadi, Sidodadi, Moro.

Untuk keperluan ini kami sudah memberikan kepercayaan kepada salah seorang teman di Moro, Ibu Nurmelly. Isteri, Pak Ishak yang dulu lama menajdi Kepala Sekolah di salah satu SD di Kota Moro. Kami memberi semacam mandat untuk menyiapkan segala sesuatunya dalam rangka pertunangan Ananda kami, Ery.

Sekitar pukul 09.00 kami sudah sampai di Moro. Kami langsung mencari tempat menginap. Awalnya ke Hotel 686 yang berlokasi di Kampung Bedan. Tapi karena ternyata sudah full kami menuju Hotel Fajar di Kampung Tengah. Alhamdulillah masih ada kamar. Kami istirahat sebentar untuk bersiap-siap pada pukul 13.00 (bakda zuhur) untuk berkumpul di rumah Bu Melly. Sesuai rencana kami akan turun dari rumah Bu Melly.

Kesepakatan saya dan isteri bersama Bu Melly bahwa Bu Melly akan menjadi tuan rumah atau sebagai rumah tempat turun pihak laki-laki menuju rumah pihak perempuan. Saya dan isteri bersama beberapa orang yang diajak (diundang) Bu Melly untuk bersama-sama menuju ke rumah pihak perempuan berkumpul di rumah yang beralamat di seputaran Lapangan Sepakbola Purri Hijau, Moro itu. Sebelum ke situ kami ke hotel terlebih dahulu. 

Informasi dari Bu Melly untuk pihak laki-laki akan ada Pak Hanan, tokoh masyarakat Moro, ada Pak Intan (Umar Said), Pak Ishak (suami Bu Melly) sendiri dan beberapa undangan lainnya. Pak Intan nanti akan menjadi juru bicara di rumah sana. Katakanlah semacam juru bicara, yang dalam adat Melayu dia akan menyampaikan hajat pihak laki-laki.

Bakda zuhur, tepat pukul 13.00 saya dan isteri sudah bergerak dari penginapan. Isteri saya dan cucu kami, Akiif yang ikut naik beca ke rumah Bu Melly. Sementara saya numpang naik motor dengan seorang teman, Zulkifli. Singkat kisah, meskipun sedikit hujan sebelum berangkat, rombongan kami selamat sampai di rumah pihak perempuan dengan motor masing-masing. Langsung ke dalam rumah yang disambut oleh banyak tamu yang menunggu. 

Pak Intan sebagai juru bicara pihak laki-laki membuka bicara dengan disambut oleh Pak Manan sebagai juru pantun pihak perempuan. Mereka berdua berpantun pepatah-petitih sesuai adat-istiadat Melayu saat mengantarkan tanda pertunangan. Inti pembicaraan keduanya bahwa kedua belah pihak sepakat bahwa kedua anak kami, Ery dan Wiyah bertunangan hingga saat pernikahan yang disepakati pada 11 Desember 2023. Tidak lama, memang.

Prosesi ini memakan waktu lumayan lama juga, menurut saya. Menurut lainnya mungkin singkat waktu yang kurang lebih satu jam setengah itu. Selain menyerahkan cincin pertunangan juga meneyrahkan antaran berupa bunga rampai, buah-buahan, kue dan lainnya. Itu sebagai perlambang bahwa penyerahan dan menerimaan pertunangan sudah sah. Tinggal menunggu pernikahannya.***

19 Nov 2023

Tunjung Menyanjung (Menyaksikan Final Putri Bulutangkis Japan Master)

Tunjung Menyanjung (Menyaksikan Final Putri Bulutangkis Japan Master)


MESKIPUN menyaksikan laga Gregoria Mariska Tunjung melawan Chian Chen Yu Fei melalui layar televisi tetap saja membuat jantung berdebar, khususnya di babak-babak awal. Catatan pertandingan kedua srikandi bulutangkis, ini selama ini selalu dimenangkan oleh Yu Fei. 

Alhamdulillah hasil akhirnya tunggal putri Indonesia, itu sukses menyabet gelar juara Japan Masters 2023 dengan dua game langsung, 21-12, 21-12. Di angka terakhir itulah debaran jantung penonton, termasuk saya, Minggu (19/11/2023) pagi WIB itu mereda. Kalau boleh diulang catatan pertandingannya, Tunjung memang tampil menggila sejak awal set pembuka. Tunjung tidak tampak kesulitan meraih keunggulan atas penggawa China, hingga mampu memimpin 11-5 di interval game pertama.


Lanjutannya, Tunjung terus berlari meninggalkan Yu Fei. Meski sempat kehilangan empat poin beruntun yang membuat perolehan poinnya makin dekat dengan Yu Fei di kedudukan 15-11, tunggal putri Indonesia akhirnya berhasil menyudahi perlawanan dengan 21-12.

Di game kedua Yu Fei sepertinya mencoba memberikan perlawanan. Posisi menjelang interval tidak terlalu jauh angkanya, 9-11 saja untuk Yu Fei. Tapi Tunjung dapat menyamakan poin menjadi 11-11 selepas jeda. Bahkan menyetop angka pemain China itu pada poin 12-12. Dan angka ini menjadi titik Tunjung untuk kembali mendahului. Bayangkan, 9 angka direbutnya hingga selesai, 21-12 yang memastikan gelar juara Japan Masters 2023 untuk Tunjung sebagai perwakilan Indonesia.

Bagi kita, baik yang menyaksikan langsung atau sekadar mengulang di You Tobe atau sama sekali tidak menyaksikannya, tetap saja ini adalah sebuah kebanggaan kita. Tunjung telah menyanjung dan menjunjung Negaranya dengan merebut juara itu. Selamat untukmu, Tunjung dan selamat juga tentunya untuk Negara dan Bangsa kita.***

16 Nov 2023

Supervisi Tim Puslitbang Polri di Mapolres Karimun

Supervisi Tim Puslitbang Polri di Mapolres Karimun


KEMBALI hari Rabu (15/11/2023) ini saya ikut kegiatan di Mapolres Karimun. Kegiatan yang sebelumnya sudah pernah saya ikuti di sini, di lantai dua Gedung Pertemuan Mapolres Karimun. Nama kegiatannya adalah, 'Supervisi Tim Puslitbang Polri di Polres Karimun Polda Kepri dengan tema Dalam Rangka Penelitian Tentang Penguatan Peran Polri dalam Menanggulangi Intoleran dan Radikalisme Guna Mencegah Terorisme' yang diikuti pejabat utama Polres Karimun ditambah beberapa orang dari masyarakat dan organisasi masyarakat. Ada dari KPU, FKUB, MUI, Kepala Sekolah, Kesbangpol dab beberapa lainnya.

Setelah doa prosesi acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan oleh Kapolres Karimun, AKBP Fadli Agus. Pak Kapolres melaporkan situasi Kamtibmas di wilayah Polres Kabupaten Karimun. "Secara umum, keadaan dan situasi di wilayah Polres Karimun adalah aman. Tidak ada gejolak," jelasnya. 

Lebih jauh Kapolres menjelaskan keberadaan kepolisan di Polres Karimun, baik anggota polisi, kantor dan lainnya di Polres Karimun. Jumlah anggota yang ada saat ini sesungguhnya masih kurang berbanding rasio masyarakat yang ada di Kabupaten Karimun. Namun polisi dapat bekerja dan melaksanakan tugas dan fungsinya. Demikian dia menjelaskan.

Ketua Tim Puslitbang Polri, memberikan sambutan setelah Pak Kapolres dengan menjelaskan tujuan kehadiran Tim Puslitbang Polri di Polres Karimun, Polda Kepulauan Riau ini. Dia mengatakan bahwa saat ini kita bangsa Indonesia sudah masuk ke tahun politik. Perlu kewaspadaan kita untuk terus terjaganya kondusifitas di setiap daerah. Polisi tiga melati itu juga menjelaskan bahwa dia mendapat informasi kalau Kepri berkategori sangat toleransi antara satu dengan lainnya. Indeks kerukunan umat dan masyarakat cukup tinggi. Namun demikian kita tidak boleh under estimet. 

"Kalau ada kasus intoleransi selalu konotasinya agama Islam. Sesungguhnya intoleran bisa menimpa dan berlaku oleh siapa saja, agama apa saja. Intoleran bisa karena agama bisa juga karena suku." Begitu antara lain disampaikannya. Harapannya semoga masyarakat di wilayah kepolisian Karimun terus terjaga keamanannya.***

15 Nov 2023

Ngobras Ala BSI

Ngobras Ala BSI


PAGI itu ada kegiatan di Ruang Pertemuan Hotel Aston Karimun. Itulah kegiatan Seminar dengan tema NGOBRAS alias Ngobrol Santai Seputar Investasi Emas BSI (Bank Syariah Indonesia) 1 Tanjungbalai Karimun. Kegiatan itu dihelat pada hari Selasa (14/11/2023) pagi hingga selesai. Sebagai salah seorang nasabah BSI saya dan isteri ikut diundang dalam seminar itu. Kami bahkan membawa cucu, Caca ke acara itu.

Seperti disampaikan oleh pemateri pertama bahwa BSI adalah mitra pengelola keuangan yang memberikan pelayanan di bidang keuangan masyarakat. Tidak jauh berbeda dengan bank-bank lainnya kecuali pada pengelolaan yang menggunakan sistem Islami (Syariah Islam). Kata pimpinan BSI yang memberikan sambutan di awal seminar menjelaskan bahwa tujuan seminar ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang Investa Emas yang dikelola BSI 1 Tanjungbalai Karimun. Kelihatannya semua peserta seminar yang notabene adalah nasabah BSI mengikuti seminar dengan penuh antusias.

Ada beberapa fakta yang disampaikan oleh pemateri pertama, Sobar Ahmad (dari BSI Batam) seperti misalnya dari 10 orang yang pensiun ternyata 9 orang orang belum siap untuk pensiun. Data lainnya, tercatat sebanyak 4535 orang calon jamaah haji tahun 2023 tidak bisa berangkat karena tak sanggup melunasi ongkos haji. 

Data-data itu plus data lainnya menjelaskan bahwa kebanyakan orang Indonesia tidak bersiap diri untuk mengelola keuangannya. Hidupnya seolah selalu dalam kesulitan keuangan karena tidak tersedianya uang simpanan atau ivestasi. Maka dengan seminar ini pemateri mengajak dan memotivasi peserta untuk berinvestasi. Salah satunya adalah investasi emas. Mengapa emas? Karena sudah terbukti bahwa investasi emas sangatlah baik dan memiliki prospek yang paling baik diantara sekian banyak jenis investasi.

Kepada peserta yang langsung ingin mendaftar sebagai investor emas oleh panitia langsung diterima dan didata sesuai ketentuan. Peserta juga bisa datang ke BSI yang beralamat di Kompleks Pertokoan Sungai Lakam, Kolong. Kelihatannya cukup banyak yang meminta blangko untuk pendaftaran tersebut.***

13 Nov 2023

Malam Silaturrahim dengan Bupati (Catatan Kunjungan FKUB Lingga 2)

Malam Silaturrahim dengan Bupati (Catatan Kunjungan FKUB Lingga 2)


JUMAT (10/11/2023) malam adalah kegiatan pertama dari serangkaian rencana kegiatan FKUB Kabupaten Lingga di Karimun. Itulah silaturrahim FKUB Kabupaten Lingga bersama FKUB Kabupaten Karimun dengan Bupati Karimun. Silaturrahim di Rumah Dinas Bupati Karimun. 

Setelah selamat sampai di Kota Tanjungbalai Karimun menjelang magrib dan hanya punya beberapa menit saja di Hotel Karimun City untuk mandi, ganti pakaian dan salat magrib (bagi yang muslim) acara pertemuan silaturrahim dengan Pemda (Bupati) Karimun sudah menunggu. Tidak membuang-buang waktu, bakda magrib itu langsung saja melaksanakan kegiatan pertama yang sudah direncanakan. Karena melibatkan orang nomor satu kabupaten, maka persetujuan juga dari dia.

Para pengurus FKUB Kabupaten Karimun dan beberapa undangan sudah berada di lingkungan Rumah Dinas Bupati sejak sebelum magrib. Persisnya berkumpul di Musalla Al-Busyro untuk berjamaah magrib bagi yang muslim. Penganut agama lainnya menunggu di teras rumah dinas. Sementara rombongan dari Lingga bersiap di Hotel Karimun City yang berjarak hanya kurang-lebih 25 meter dari rumah dinas para pengurus FKUB Karimun dan undangan lainnya melaksanakan salat magrib.

Setelah selesai salat magrib semuanya masuk rumah dinas. Sesuai rencana akan dilaksanakan pertemuan silaturrahim antara tamu dari Lingga dan pengurus FKUB Karimun dengan bupati. Di ruang tengah rumah dinas sudah tertata meja-meja bundar bermuatan masing-masing lima kursi. Para undangan dan tamu sudah duduk di kursi-kursi yang mengelilingi meja bundar itu.

Bagian Protokol Pemda Karimun menyampaikan pesan bupati bahwa hidangan nasi makan malam sudah tersedia di atas meja dan kepada semua hadirin dipersilakan untuk makan malam bersama. Bupati dengan Ketua FKUB dua kabupaten ditambah Kepala Badan Kesbangpol kedua kabupaten serta Wakil Ketua FKUB Lingga duduk di meja bagian depan ke podium MC. Para tamu lainnya duduk menyesuaikan dengan tempat yang ada. Sambil ngobrol kecil makan malam berjalan santai.

Usai makan malam, acara dilanjutkan dengan prosesi acara silaturrahim yang sudah disusun oleh Bagian Protokol Pemda Kabupaten Karimun. Diawali sambutan Ketua FKUB Karimun dan sambutan Ketua FKUB Lingga pidato sambutan ditutup dengan sambutan dan pengarahan oleh Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos M Si. Malam ini juga saling menyampaikan cindra mata antara kedua pengurus FKUB dan Bupati Karimun.***

10 Nov 2023

Menyambut Tamu dari Lingga (Catatan Kunjungan FKUB Lingga 1)

Menyambut Tamu dari Lingga (Catatan Kunjungan FKUB Lingga 1)


Catatan M. Rasyid Nur
SETELAH tertunda beberapa kali, Jumat (10/11/2023) sore itu pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dan Kepala Kesbangpol dan staf Lingga sampai juga ke Karimun. Menggunakan kapal Dumai Line trayek Sekupang-Karimun bersama penumpang lainnya mereka beratur keluar melalui pintu sebelah kanan bagian depan.

Pengurus FKUB Kabupaten Lingga sudah sejak tiga bulan lalu menyatakan keinginannya berkunjung ke Kabupaten Karimun. Kunjungan kerja ke FKUB Kabupaten Karimun. Begitu Ketua FKUB Lingga, Ilhamuddin, SHi menyatakan dalam salah satu pesan WA di awal Agustus lalu. Mengingat sibuknya para pengurus FKUB Karimun berbarengan menyambut dan merayakan HUT Kemerdekaan RI ditambah akan bersiap pula menyambut dan merayakan Hari Jadi Kabupaten Karimun maka rencana kedatangan itu diminta untuk ditunda.

Pada bulan Oktober, kembali Ketua FKUB Lingga menyampaikan harapannya untuk berkunjung ke Kabupaten Berazam. "Kapan kesempatan kami datang, Ayahanda?" tanyanya via WA kepada Ketua FKUB Kabupaten Karimun medio Oktober. Akhirnya disepakati di awal atau pertengahan November, sepulangnya pengurus FKUB Karimun dari kunjungan ke FKUB Kabupaten Badung, Bali. Dan Jumat itu mereka akhirnya sampai di Karimun setelah melalui perjalanan panjang dari Lingga ke Karimun.

Para pengurus FKUB Kabupaten Karimun sudah sejak satu jam sebelumnya menunggu kedatangan tamu dari Lingga di Pelabuhan Domestik, Tanjungbalai Karimun. Sesuai informasi keberangkatan rombongan FKUB dan dari Kesbangpol Lingga sejak berangkat dari Lingga hingga ke Batam, dan dari Batam meneruskan ke Karimun, Ketua FKUB Lingga selalu menyampaikan posisi perjalanan mereka. Karena itu pengurus FKUB Karimun mengetahui perkiraan sampai di Tanjungbalai Karimun.

Sekitar pukul 17.30 mereka sampai. Pengurus FKUB Karimun mengiringi mereka ke Hotel Karimun City, tempat mereka akan bermalam selama di Karimun. Dengan berjalan kaki saja mereka diantarkan karena jarak pelabuhan ke hotel tidak terlalu jauh. Sesuai rencana, selepas magrib ini akan diadakan pertemuan silaturrahim antara FKUB Lingga dan Karimun dengan Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos M Si dan beberapa pejabat dan tokoh Kabupaten Karimun. Pengurus FKUB Karimun, setelah mengantarkan ke hotel, meneruskan ke Rumah Dinas Bupati untuk salat magrib di Musallah Al-Busyro.*** 
Drs. H. M. Rasyid Nur, MM, Ketua FKUB Kabupaten Karimun

8 Nov 2023

Catatan Rapat Pengurus FKUB Kabupaten Karimun

Catatan Rapat Pengurus FKUB Kabupaten Karimun


SELASA (07/11/2023) pagi, bertempat di ruang rapat Kantor FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kabupaten Karimun, Poros, Karimun dilaksanakan rapat khusus. Rapat beragenda persiapan penyambutan kedatangan pengurus FKUB Kabupaten Lingga. Seperti sudah disampaikan di grup WA pengurus FKUB Kabupaten Karimun bahwa pengurus FKUB dan Pejabat Kesbangpol Kabupaten Lingga akan berkunjung ke Karimun. Kunjungan kerja, begitu bunyi suratnya.

Sesungguhnya rencana kedatangan FKUB Lingga ke Karimun sudah ada sejak bulan September lalu. Saat itu Ketua FKUB Kabupaten Lingga, Pak Ilham menghubungi Ketua FKUB Karimun, menyatakan keinginan berkunjung ke Karimun. Sebagai ketua saya menyatakan 'monggo' dan terima kasih. Silakan kirimkan surat dan FKUB Karimun akan membahasnya.

Rencana September itu harus diundur karena banyaknya kegiatan waktu itu. Kebetulan Kabupaten Karimun menjelang akan ulang tahun ke-24, di bulan Oktober. Persiapan dan kegiatan bersempena HUT (Hari Ulang Tahun) Kabupaten Karimun itu sudah dimulai sejak bulan itu. Lagi pula waktu itu, pengurus FKUB Karimun sudah memutuskan akan berkunjung ke luar Karimun. Tepatnya ke Kabupaten Badung, Bali. Jadi, tidak mungkin menerima kedatangan FKUB Lingga saat itu.

Disepakatilah kedatangan FKUB Lingga menjadi awal November karena kepergian pengurus FKUB Karimun ke Badung baru akan terealisasi pada pertengahan Oktober. Tepatnya setelah HUT Karimun selesai. Dan tiga hari lalu sudah diterima surat dari Lingga bahwa mereka akan berkunjung ke Karimun pada hari Jumat, 10 November ini. Untuk itulah pengurus melaksanakan rapat khusus ini.

Beberapa hal yang disepakati dalam rapat adalah bahwa saat kedatangan tamu nanti, seluruh pengurus FKUB Karimun akan menyambut atau menunggu di pelabuhan. Jika kedatangan tamu bertepatan dengan saat salat Jumat maka pengurus yang non Islam akan menyambut di pelabuhan. Dari pelabuhan akan diantar ke Hotel Karimun City, tempat tamu akan menginap.

Malamnya direncanakan akan dilaksanakan pertemuan Ramah-Tamah dan Dialog antara pengurus FKUB Lingga dan Karimun bersama Pemerintah (bupati) jika ada waktu dari Pemerintah Karimun. Tempatnya diharapkan di rumah dinas bupati kecuali tidak meungkinkan. Besoknya, Sabtu (11/11/2023) pagi hingga siang akan dilaksanakan kunjungan ke rumah-rumah ibadah di Pulau Karimun. Waktunya hingga siang karena rombongan tamu akan segera meninggalkan Karimun. Dan sorenya, direncanakan rombongan FKUB dan Kesbangpol Lingga akan ke Batam untuk bersiap hari Ahadnya kembali ke Lingga.***

6 Nov 2023

Sarapan Pagi Ditraktir Teman Baik Hati, Berkat Silaturrahmi

Sarapan Pagi Ditraktir Teman Baik Hati, Berkat Silaturrahmi



MEMANG sudah janjian kami. Saya yang mengajaknya saat saya kontak malam hari. Kata saya, 'ngopi pagi, yuk'. Katanya, 'sekalian sarapan pagi'. Itulah janji kami. Tentu saja saya menyiapkan diri untuk membayarnya, nanti. Sekali lagi, memang saya yang mengajaknya untuk ngopi kali ini. Jadi, saya akan traktir dia.

Nama sahabat saya ini, Setiono. Disapa dengan Romo Setiono atau Romo saja, terkadang orang menyapanya. Dia memang guru agama Budha di sekolah dan pendeta juga di Agama Budha Kabupaten Karimun. Tapi sepenuhnya ini adalah untuk terus menjaga tali silaturrahmi diantara kami berdua. Sebagaimana menjaga dan menjalin silaturrahmi dengan orang lainnya, begitu pula kami menjaganya.

Tepat pukul 09.00, Senin (06/11/2023) kami sudah duduk di Kedai Kopi Botan yang topcer kopinya itu. Salah satu kedai kopi sangat terkenal di Kota Tanjungbalai Karimun ini. Racikan kopinya memang yahut, enak sekali, kata orang-orang yang gila kopi. Bagi yang kecanduan 'ngopi' akan terus datang ke sini untuk melepaskan candu kopinya. Kami duduk di berhadapan di salah satu meja yang ada empat kursinya. Masing-masing dua saling berhadapan. Kami mengisi salah satunya Berhadapan.

Romo minta teh panas dengan sarapan nasi gulai telor. Saya minta tek tarik dengan sarapan mietiau goreng. Sambil menyeruput teh masing-masing kami mulai membuka obrolan. Diawali tema FKUB (Forum Kerukunan Umat  Beragama) yang kebtulan kami berdua adalah pengurus di situ. Romo dari Budha sedangkan saya dari Islam. Kebetulan juga FKUB Kabupaten Karimun akan kedatangan tamu, pengurus FKUB Kabupaten Lingga. Jadi, kami ngobrol tentang rencana teman-teman dari Lingga itu.

Dari tema FKUB ngelantur obrolan kami kemana-mana. Termasuk bicara politik. Kebrtulan saat ini suhu politik baik Nasional maupun Daerah sudah mulai panas. Orang ikut sibuk bicara presdiden, wakil presiden hingga ke gubernur dan bupati/ wali kota. Hampir satu jam kami duduk di situ. Kami saling menjelaskan calon pilihan masing-masing sesuai info-info yang saat ini beredar di media. 

Sesungguhnya inti pertemuan saya dan Romo adalah untuk menjalin silaturrahim sambil ngopi pagi dan sarapan itu. Silaturrahim tentu saja lebih utama dari sekadar ngopi dan sarapan pagi. Justeru dengan silaturrahim maka rezeki akan dimudahkan. Usia pun Tuhan janjikan akan dilebihkan. 

Setelah kami selesai sarapan, ngobrol pun sudah panjang-lebar,  minuman dan makanan tuntas disikat, saya pun bersiap untuk membayarnya. Ternyata oh ternyata, minuman dan sarapan kami berdua, itu sudah dibayar oleh seseorang. Seorang pelayan di kedai itu menjelaskan kepada kami, "Sudah dibayar, Pak." Kami kaget, terutama saya. 

Rupanya yang membayar itu adalah teman Romo itu tadi. Orangnya masih ada di depan kasir. Saya terdiam dan hanya bisa berterima kasih. Sekali lagi, saya hanya bisa berterima kasih kepada Romo Setiono. Dalam hati saya, 'sarapan pagi ini ditarktir orang baik hati. Boleh jadi ini adalah bagian hikmah dari silaturrahmi'. Saya tidak mengucapkan kalimat itu.

Membanggakan. Ya, membanggakan karena ternyata silaturrahim pagi ini membawa rezeki, ditaraktir sarapan pagi. Setidak-tidaknya bagi saya. Bukankah saya yang tadinya mengajak Romo untuk ngopi pagi? Tapi melalui Romo pula rezeki saya datang pagi ini. Saya tidak mengeluarkan uang sepersen pun untuk makan satu piring mietiau goreng dan satu gelas teh tarek. Romo juga demikian. Kami berterima kasih. Alhamdulillah.***

2 Nov 2023

Puja Mandala Tempat Ibadah Banyak Agama (Catatan Perjalanan dari Badung)

Puja Mandala Tempat Ibadah Banyak Agama (Catatan Perjalanan dari Badung)


HARI ketiga di Bali, Sabtu (21/10/2023)  itu FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kabupaten Karimun melaksanakan kegiatan kedua di Kabupaten Badung, yakni melaksanakan paninjauan (kunjungan) ke rumah-rumah ibadah berbagai agama yang ada di Badung. Rombongan ingin lebih detail mengetahui tentang lokasi yang dikatakan toleransi keberagamaannya sangat tinggi di Tanah Air. 

Tingkat toleransi antar umat beragama yang tinggi itu salah satunya dibuktikan dengan dibangunnya berbagai rumah ibadah di lokasi yang sama. Gereja, masjid, vihara dan klenteng dibangun berjejeran di lokasi ini. Rumah ibadahnya pun begitu besar dan megah. Daerah itu disebut daerah Puja Mandala, tempat umat menyembah Tuhannya sesuai dengan keyakinannya. Satu kekaguman yang tinggi harus dinyatakan menyaksikan ini.

Benar, ada beberapa rumah ibadah agama yang berbeda-beda dalam satu lokasi yang sama di sini. Semua agama yang ada di Indonesia kecuali Khonghucu sudah memiliki rumah ibadah yang megah di lokasi Puja Mandala ini. Masih di Kabupaten Badung, kabupaten yang menjadi tujuan FKUB Kabupaten Karimun berkunjung sekaligus belajar bagaimana mengelola kerukunan umat beragama. 

Ternyata Bali tidak hanya dikenal sebagai daerah dengan keindahan alam dan kekayaan budayanyanya saja, tapi Bali memang layak membuat masyarakat di seantero dunia cinta dan datang beramai-ramai. Provinsi wisata dunia ini dikunjungi jutaan manusia setiap tahunnya. Salah satu yang juga menjadi tujuan kunjungan wisatwan itu adalah karena toleransi umat beragama yang tinggi itu. Penjelasan pengurus FKUB Badung bahwa keberagamaan sudah tidak menjadi masalah lagi, itu benar adanya. 

Dengan keberadaan Puja Mandala, ini membuktikan tingkat toleransi yang tinggi di Bali terkhusus di Badung. Lokasi ini berkesempatan dikunjungi FKUB Karimun untuk memahami lebih dekat tentang pengelolaan toleransi umat beragama tersebut. Puja Mandala ini adalah salah satu destinasi wisata dunia di Pulau Dewata. Rumah ibadah yang saling berdampingan itu adalah bukti nyata toleransi itu dan mendapat kunjungan masyarakat dunia yang begitu banyak.

Dari informasi teman di Badung FKUB Karimun menjadi lebih tahu bahwa Puja Mandala adalah sebuah tempat di Desa Kampial, Desa Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung yang terletak di perbukitan dengan pemandangan yang sangar indah. Terlihat Laut Tanjung Benoa di kejauhan saat kita berada di sana. Puja Mandala dikatakannya  dengan fungsi sebagai tempat ibadah bagi lima agama berbeda, yakni agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Budha, dan Hindu. Satu agama yang saat juga sudah menjadi agama resmi di Indonesia, Khonghucu memang belum memiliki rumah ibadahnya di sini. Tentu saja satu saat nanti akan dibangun juga.

Bagi pengurus FKUB Kabupaten Karimun, kesempatan melihat dan belajar lebih dekat tentang pengelolaan kerukunan umat beragama di sini adalah kesempatan terbaik bagi pengurus saat ini. Biaya  yang lumayan besar dari Pemda Kabupaten Karimun untuk kegiatan ini tentu saja tidak akan menjadi sia-sia jika hasil kunjungan ini dapat diterapkan di Kabupaten Berazam yang berbilang agama ini. Semoga.***

30 Okt 2023

Rapat Persiapan Muscab ke-5 Kwarcab Karimun Singkat dan Padat

Rapat Persiapan Muscab ke-5 Kwarcab Karimun Singkat dan Padat


PELAKSANAAN Muscab (Musyawarah Cabang) ke-5 Kwarcab (Kwartir Cabang) Gerakan Pramuka Kabupaten Karimun akan digelar pada Sabtu-Ahad (28-29/10/2023) nanti. Tinggal dua hari saja lagi terhitung sejak hari ini. Untuk itu panitia Muscab kembali melaksanakan rapat persiapan agar pelaksanaan Muscab nanti berjalan sesuai dengan harapan. 

Rapat yang dilaksanakan hari Kamis (26/10/2023), ini dihadiri oleh sebagian pengurus Kwarcab yang sekaligus menajdi panitia Muscab. Ada Wakil Ketua Kwarcab, Wakil Sekretaris Kwarcab dan andalan Kwarcab lainnya. Tidak cukup setengahnya yang dapat hadir karena banyaknya kegiatan yang harus diikuti pengurus atau panitia. 

Adapun agenda rapatnya adalah perihal persiapan pelaksanaan Muscab ke-5 Kwarcab Karimun Tahun 2023 yang sudah diputuskan jadwalnya sebulan yang lalu. Muscab sendiri harus dilaksanakan karena masa bakti kepngurusan yang sekarang sudah berakhir pada bulan September kemarin. Maka harus segera dilaksanakan Muscab untuk laporan pertanggungjawaban kepengurusan sekaligus pemilihan kepengurusan masa bakti 2023-2028. 

Sebelum rapat hari ini sesungguhnya sudah beberapa kali dilaksanakan rapat dan rangka membahas rencana pelaksanaan Muscab. Tentang tempat dan waktu, misalnya sudah diputuskan pada rapat sebelumnya. Muscab akan digelar pada Sabtu-Ahad dengan tempat di Ruang Rapat Hotel Selat Gelam Kecamatan Karimun. Peserta Muscab adalah perwakilan Kwaran dan Kwarcab yang ditetapkan oleh pengurus.

Rapat hari ini berjalan singkat untuk mengingatkan dan memperkuat keputusan rapat-rapat sebelumnya. Tidak ada perubahan yang diputuskan pada rapat kali ini.*** 

29 Okt 2023

Catatan Pertemuan  Silaturrahim Haji 2018 di Rumah Pak Khairi

Catatan Pertemuan Silaturrahim Haji 2018 di Rumah Pak Khairi


PERTEMUAN bulanan silaturahim haji-hajjah angkatan tahun 2018 kembali dilaksanakan hari Ahad (29/10/2023) ini. Bulan Oktober (2023) ini dilaksanakan di rumah Pak H. Khairi/ isteri, di Jelutung, Meral Barat. Sejatinya pertemuan edisi ini dilaksanakan di bulan September lalu. Namun tersebab beberapa hal Pak Khairi sebagai tuan rumah minta ditunda ke bulan ini. Jadilah pertemuan bakda zuhur ini.

Anggota haji tahun 2018 yang pada musim haji waktu itu kebetulan berada dalam satu keloter bahkan satu rombongan membuat kesepakatan untuk mengadakan pertemuan bulanan. Setiap bulan satu kali. Keinginan itu tercetus sepulang dari Tanah Suci. Tujuannya untuk tetap terjalinnya hubungan silaturrahim antar sesama haji-hajjah dalam musim yang sama. Silaturrahim sendiri sudah terjalin selama berada di Tanah Suci saat menunaikan ibadah haji. Selama 40 hari bersama tentu saja terasa begitu akrab di sana. Itulah yang ingin dijaga dan dipertahankan.

Sekembali ke Tanah Air rombongan ini membuat semacam persatuan atau kelompok. Persatuan atau kelompok silaturrahim haji sesama satu angkatan. Ada sebanyak 40-an orang anggota saat awal dibuka. Setelah beberapa tahun kini jumlahnya memang berkurang namun pertemuan bulanannya tetap terlaksana dalam satiap bulan. Jika harus tertunda ke bulan depan, pertemuannya tetap dilaksanakan.

Setelah berjalan hampir lima tahun terasa kalau kelompok silaturrahim ini memang terasa ada manfaatnya. Setidak-tidaknya hubungan silaturrahim itu terus terjalin antar anggota. Setiap anggota merasa kalau kunjungan ke rumah-rumah anggota ini membuat hubungan antara sesama anggota semakin erat. 

Pertemuan sore ini, di rumah Pak H. Khairi dan isteri adalah pertemuan kesekian kali sejak kurang lebih empat tahun lalu. Mulai pertemuan ini, anggota melaksanakan kesepakatan pada pertemuan sebelumnya yakni dengan salah satu acaranya membaca surah yasin dan berdoa untuk keluarga yang telah tiada. Di rumah Pak H. Khairi pula pertama kali kelompok ini menggunakan pengeras suara dalam acaranya. Semoga saja pertemuan dan silaturrahim ini akan berjalan selamanya.***

27 Okt 2023

Renungan Jumat, Renungan Guru Sebelum Terlambat

Renungan Jumat, Renungan Guru Sebelum Terlambat


TIBA-tiba saja saya teringat cerita seorang teman. Dia guru. Artinya sesama guru. Bedanya, teman itu masih aktif alias masih menjadi guru di sekolah saat ini. Sementara saya sudah pensiun. Tidak lagi menjadi guru di sekolah seperti kemarin-kemarin itu. Hanya menjadi guru di luar sekolah. Itupun perasaan saya. Saya tetap menganggap diri saya guru selamanya walaupun bukan guru PNS seperti dulu itu. PNS adalah masa lalu karena ada batas waktu. Kalau guru bisa selamanya.

Cerita teman ini membuat saya ingin merenung diri. Bagus juga merenung di Jumat berkah dan suci begini, kata saya di hati sambil menulis catatan ini. Apakah ketika kemarin-kemarin sebagai guru (PNS), itu saya melakukan seperti cerita teman ini atau tidak? Rasanya memang tidak, tapi karena sudah lama berlalu, jangan-jangan ada yang terlupa oleh saya. 

Sebagai guru resmi bermula, itu bermula ketika saya diberi SK sebagai guru terhitung tahun 1984. Lalu saya mengajar di kelas, di luar kelas juga menjadi pemimpin sekolah (Kepala Sekolah) sampai pensiun tahun 2017 lalu. Hampir 40 tahun saya menjadi PNS. Sementara sebagai guru honorer saat kuliah, itu ada empat tahun lamanya. Jadi, lama sekali saya menjadi guru. Adakah perbuatan seperti cerita teman ini pernah saya lakukan? Tiba-tiba saya ingin merenung. Saya tahu ini adalah dosa, jika pernah saya lakukan.

Hal yang menajdi renungan itu adalah ketika guru ini berkisah, ramai teman-temannya yang sepertinya tidak melaksanakan tugas dengan baik dalam arti sering meninggalkan tugas. Dengan berbagai alasan, bukan hanya terlambat masuk ke kelas dan lebih cepat pulang sebelum waktu dari kelas, tapi benar-benar tidak masuk gurunya ke dalam kelas sebagaimana tertulis di jadwal pelajaran. Tugas anak konon hanya dikirimkan lewat pesan WA di grup kelas saja. Tentu saja anak-anak dirugikan sementara gaji tetap dimakan. Saya juga terbayang, kapan guru seperti ini mengelola kelasnya? 

Gurunya sendiri ada di majelis guru dengan alasan melaksanakan tugas lain. Ada juga yang pergi keluar sana, entah ke rumahnya atau kenana saja. Pastinya guru tidak ada di kelas itu. Anak-anak diminta belajar sendiri dan nanti ketika waktu jam pelajaran habis tugas mencatat atau apa saja diminta dikumpulkan. Bisa juga tugas itu dikerjakan di rumah. Pesannya juga disampaikan lewat WA. Guru benar-benar merdeka sebagaimana kurikulumnya disebut 'kurikulum merdeka' juga. Sedih. Salahkah kurikulum merdekanya? Pasti tidak. Hanya saya atau gurunya yang harus merenungkannya.

Saya tentu masih ingat, dulu, ya dulu ketika saya menajdi guru, jika guru terlambat datang ke sekolah atau terlambat masuk kelas untuk mengajar, akan ditanyakan oleh Kepala Sekolah atau melalui guru piket. Kalau guru sering minta izin dengan seribu alasan apa saja atau alasan masuk akal sekalipun, Kepala Sekolah juga akan bertanya. Itulah salah satu tugas Kepala Sekolah. Pokoknya tidak enak meninggalkan tugas dengan sengaja. Guru tidak akan pernah nyaman jika sengaja curang dengan tidak melaksanakan tugas mengajar. 

Kini, yang itu tadi, membuat saya sedih. Cerita teman itu, gurunya seperti tidak merasa bersalah walaupun tidak masuk kelas. Hebatnya, nilai siswa wajib tetap sama atau diatas KKM. Guru hanya perlu memberi nilai rapor saja. Tidak mengajar seperti dulu-dulu itu. Maka, termenunglah saya mendengar cerita guru ini. Katanya hanya beberapa orang saja lagi guru yang benar-benar masuk kelas sesuai jadwal pelajarannya. Sungguh perlu renungan ini. Karena tanggung jawab ini akan dituntut hingga kelak di hari nanti. Seharusnya menajdi renungan sebelum terlambat..***

24 Okt 2023

Bali-Jakarta-Batam, FKUB Karimun Kembali ke Karimun

Bali-Jakarta-Batam, FKUB Karimun Kembali ke Karimun



Catatan M. Rasyid Nur
SETELAH empat hari berada di Bali, 19-22/10/2023 hari Ahad (22/10/2023) ini Pengurus FKUB Kabupaten Karimun dan rombongan kembali ke Karimun. Itulah jadwal perjalanan FKUB Karimun ke Kabupaten Badung, Bali yang sudah disusun. Satu hari (awal) adalah kedatangan, Karimun-Batam dan Batam-Bali. Satu hari (terakhir) adalah kepulangan. Dua hari di tengahnya (20-21/10/2023) itulah waktu kegiatan utamanya.

Sudah disepakati dan sesuai jadwal ticket kepulangan (Denpasar-Batam) rombongan akan kembali hari Ahad dengan rute Denpasar-Jakarta-Batam. Untuk itu pukul 06.00 WITA semua peserta perjalanan, ini harus sudah stand bay di lobi Hotel Solaris. Hotel yang dipakai selama empat hari tiga malam selama di Bali. Tidak boleh ada yang terlambat karena bus yang selama tiga hari dipakai sudah stand bay di seputar hotel. Tas dan segala barang bawaan pun sudah siap di lobi hotel. Satu hal yang dihindari adalah keterlambatan chek in atau tiba di Bandara Ngurah Rai sesuai ketentuan.

Setelah semuanya masuk bus, tepat pukul 06.40 bus bergerak menuju bandara. Hanya beberapa menit karena jarak hotel ke Ngurah Rai memang dekat. Jalanan juga belum terlalu padat pada jam begitu. Mobil rombongan lancar jaya perjalannya. Sesampainya di depan terminal, rombongan turun dari bus. Mengeluarkan barang dan bersiap untuk masuk ke ruang check in. Sebelum masuk terminal beberapa orang memanfaatkan kesempatan untuk berfoto di halaman gedung terminal.

Untuk prosesi check ini dibuat sebagaimana check in keberangkatan kemarin juga. Tiga orang anggota rombongan membantu mengurus check in tiket untuk beberapa orang sekaligus mendapatkan boarding. Setiap satu orang pengurus membantu 6-8 orang anggota. Tujuannya agar praktis saja. Setelah boarding selesai bersama penumpang lainnya menunggu waktu dipersilakan masuk ke ruang tunggu (gate). 

Pukul 08.00 terdengar pengumuman untuk masuk ke ruang tunggu. Para penumpang dipersilakan masuk ruang tunggu sesuai gate pesawat masing-masing. Rombongan FKUB Kabupaten Karimun pun masuk bersama penumpang lain. Dan pukul 08.13 rombongan masuk pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU 731 sebagaimana tertera pada ticket. Duduk sesuai nomor. Pesawat ini akan menempuh rute Denpasar Jakarta sebagai penerbangan pertama sebelum melanjutkan (transit) menuju Batam. Dari Jakarta kami akan terbang ke Batam.

Pukul 08.36 pesawat mulai bergerak. Berjalan menuju awal landasan untuk tinggal landas (take off) menuju Sukarno-Hatta, Jakarta. Dari berjalan pelan berangsur kencang dan kencang lagi. Tepat pukul 08.44 terasa pesawat sudah tak menggunakan rodanya. Artinya pesawat ini saat ini sudah mengudara untuk menembus langit Bali menuju langit Jakarta.

Perjalanan Bali-Jakarta yang tenang membuat terasa sampainya lebih cepat. Pukul 10.22 (09.22 WIB/ Waktu Jakarta) pesawat mendarat selamat. Beberapa menit berikutnya pesawat berhenti dan penumpang dipersilakan keluar pintu kiri bagian depan pesawat. Penumpang ke Jakarta sudah cukup sampai di sini. Tapi penumpang yang akan melanjutkan penerbangan diarahkan menuju ruang transit alias ruang tunggu berikutnya. Rombongan FKUB Karimun adalah penumpang yang akan melanjutkan penerbangannya ke Batam. 

Setelah melapor dan lanjut ke check in kembali, rombongan diarahkan menuju ruang tunggu. Kini menunggu keberangkatan ke Batam. Dan pukul 10.15 (WIB) penumpang dipersilakan masuk ke pesawat dengan no penerbangan IU858 sebagaimana tertera pada ticket atau boarding pass masing-masing. Dengan teratur rombongan antri bersama penumpang lainnya. Dengan menunjukkan boarding pass masing-masing penumpang keluar terminal menuju pintu pesawat.

Kali ini penumpang menunggu agak lama di dalam pesawat. Dari pengumuman krewu pesawat pengumuman disampaikan, karena saat ini sedang mengisi minyak diminta penumpang untuk tidak/ belum memasang tali pinggang untuk duduk alias seat beelnya. Setelah selesai pengisian bahan bakar diarahkan untuk memasang ikat pinggang dan duduk sesuai ketentuan. Tepat pukul 10.53 pesawat mulai bergerak, berjalan menuju awal landasan untuk tinggal landas (take off) menuju Hang Nadim, Batam. Menunggu sejenak, izin dari menara, baru berbelok arah ke landasan pacu. 

Selanjutnya pesawat mulai berjalan dan tepat 11.03 pesawat sudah tinggal landas. Penumpang dapat merasakan detik roda pesawat meninggalkan landasan pacu bandara ini. Para penumpang tampak mulai menyandar tenang dan sebagiannya tidur. Perjalanan juga terasa aman. Tepat pukul 12.20 pesawat menjejakkan rodanya di Bandara Hang Nadim. Penumpang keluar untuk selanjutnya mengambil barang bawaan di lokasi pengambilan tas atau bawaan lainnya. 

Kini, pengurus FKUB Karimun sudah kembali ke daerah sendiri, Batam untuk selanjutnya akan menuju Pelabuhan Sekupang, Batam. Sebelum ke pelabuhan, rombongan diarahkan terlebih dahulu untuk makan siang. Setelah itu barulah bus menuju ke Pelabuhan Sekupang untuk berangkat menuju Karimun. Alhamdulillah, perjalanan Bali-Jakarta-Batam dan Karimun dilewati dengan aman dan tenang. Selamat berjumpa kembali dengan keluarga yang sudah ditinggal selama lima hari ini.***
Drs. HM. Rasyid Nur, MM 
Ketua FKUB Kabupaten Karimun

22 Okt 2023

Mengunjungi Pura Luhur Tanah Lot

Mengunjungi Pura Luhur Tanah Lot


Catatan M. Rasyid Nur

KEGIATAN Sosialisasi Pengelolaan Kerukunan Umat Beragama dan Rapat Koordinasi antara FKUB Kabupaten Karimun dengan FKUB Kabupaten Badung hari Jumat (20/10/2023) berjalan lancar. Kegiatan juga diikuti oleh Badang Kesbangpol kedua Kabupaten. Berbagai informasi dan strategi pengelolaan kerukunan umat beragama di Badung dan Karimun saling disampaikan oleh narasumber masing-masing pada acara ini. 

Memanfaatkan waktu hari Jumat, ini rombongan FKUB Karimun mengunjungi Tanah Lot yang cukup terkenal itu. Salah satu destinasi wisata di Bali. Dari pemandu perjalanan rombongan mendapatkan informasi bahwa Tanah Lot adalah salah satu destinasi wisata Bali yang cukup terkenal dan selalu ramai dikunjungi wisatawan, lokal maupun manca negara. Di sini ada beberapa Pura. Sala satunya disebut Pura Luhur, rumah suci kebanggaan umat Hindu Bali. 

Ternyata ada beberapa pura di kawasan ini. Termasuk yang terletak di atas laut itu. Pura yang berada di atas laut ini menjadi magnit tersendiri bagi pengunjung. Bagi pengunjung ke Tanah Lot juga bisa berbelanja oleh oleh khas Bali, seperti pakaian, mainan kunci dan lainnya. Kuliner juga ada untuk pengisi 'kampung tengah'.

Sebelum berangkat ke Tanah Lot anggota rombongan yang beragama Islam melaksanakan salat Jumat. Jumatan ini ada catatan tersendiri. Pertama, dilaksanakan tidak di masjid sebagaimana lazimnya di kabupaten Karimun atau tempat lainnya. Ternyata di Bali masyarakat muslim juga melaksanakan salat jumat di musalla. Saat ini rombongan melaksanakan salat jumat di Musalla Nurul Hasanah yang tidak terlalu jauh dari lokasi kegiatan sebelumnya, Gedung DPRD Kabupaten Badung. 
Pura di Laut Tanah Lot

Catatan kedua adalah banyaknya paket makanan dan minuman sebagai sedekah untuk jamaah yang melaksanakan salat jumat di situ. Rombongan yang sejatinya bukan kategori fakir miskin awalnya segan mengambil makanan atau minuman itu. Tapi ibu-ibu yang menunggu sedekah itu mgingatkan setiap jamaah yang keluar dari masjid eh musalla untuk mengambil sedekah makanan atau minuman itu. Akhirnya setiap kami mengambil minimal segelas es cendol. Konon ada 1000-an paket makanan - minuman disediakan. 

Ketiga, lalu lintas jalan yang padat tidak diatur oleh polisi lalulintas atau dari Dinas Perhubungan seperti layaknya di daerah lain. Mereka ternyata para pemuda Hindu yang dengan kesadaran membantu kelancaran jalan sekaligus kelancaran jumatan. Ini adalah bukti toleransi beragama yang sudah diterapkan sejak lama di Bali. Setelah salat itu barulah rombongan melanjutkan perjalann ke Tanah Lot. 

Untuk praktis makan siang hari ini disediakan nasi kotak saja. Rombongan menkmati nasi kotak itu di warung-warung minum di lokasi Tanah Lot. Selanjutnya rombongan diarahkan melewati jalan yang sudah ditentukan. Tentu saja harus menggunakan tiket alias karcis yang sebelumnya sudah disediakan. Dibeli, tentunya. 

Di sini rombongan ada yang berbelanja sambil menyusuri jalan menuju lokasi pura di laut. Melihat Pura di tepi laut itu adalah satu tujuan rombongan pengurus FKUB. Pura yang dibangun di atas puncak batu karang di tepi laut itu membuat pengunjung kagum. Betapa masyarakay dan Pemerintah Bali menjadikan segalanya sebagai objek wisata. Rombongan berada di sini hingga menjelang magrib. Rombongan (yang muslim) juga sepakat untuk melaksa akan magrib nanti di waktu isya, dengan jamak takhir.

Sebagai bagian akhir perjalanan hari ini adalah berbelanja oleh-oleh ke salah satu mall terbesar di Bali,  mall Krisna. Bagi yang ingin membawa oleh-oleh dapat membelinya di sini. Selanjutnya rombongan makan malam di Restoran Nasi Empong Indra jalan Dewi Sari No 99x. itu. Inilah makan yang menurut rombongan adalah yang paling sesuai dengan selera. Selanjutnya kembali ke hotel.***

Drs. HM. Rasyid Nur, MM
Ketua FKUB Kabupaten Karimun

21 Okt 2023

Dari Rapat Koordinasi FKUB Karimun dan Badung

Dari Rapat Koordinasi FKUB Karimun dan Badung


Catatan M. Rasyid Nur

KEGIATAN utama kunjungan Pengurus FKUB Kabupaten Karimun ke FKUB Kabupaten Badung adalah koordinasi dan sosialisasi untuk memahami dan mempelajari pengelolaan kerukunan umat beragama di Badung. Karena itu pula kegiatan Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pengelolaan Kerukunan Umat Beragama, ini dilaksanakan di Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Hari Jumat (20/10/2023) pagi hingga siang, kegiatan dilaksanakan. Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pengelolaan Kerukunan Umat Beragama antara pengurus FKUB Kabupaten Karimun dan Pengurus FKUB Kabupaten Badung. Kegiatan dilaksanakan di ruang rapat gedung DPRD Kabupaten Badung. Hadir pengurus FKUB dan dari Kesbangpol Badung.

"Kerukunan umat beragama di Badung memang sudah diwarisi dari dulu. Itu dari dulu, dari orang-orang sebelum kami ini". Demikian disampaikan oleh I Wayan Sukarya, Sekretaris FKUB Kabupaten Badung mengawali pembicaraan. I Wayan Sukarya adalah pimpinan rapat dalam Rakor FKUB Karimun dengan FKUB Badung itu. 

Pak Sukarya menambahkan bahwa perbedaan agama dan hidup berdampingan sejak lama adalah fakta dan sejak dulu itu masyarakat di sini itu sudah aman dan tenang. Katanya, agama bukanlah masalah yang menjadi penyebab perselisihan antar umat. Ternyata tersebab etnis itu lebih dominan. Demikian dia mengatakan. 

Dengan memberi contoh salah satu desa tradisional yang sudah larut dalam satu sikap di Bali, dia mengatakan kalau di desa itu tetap tenang dan rukun meskipun ada banyak agama atau kepercayaan di situ. Wilayah urban, seperti Kuta dan Canggu juga tetap aman, meskipun itu bukan desa tradisional, jelasnya.

Kehidupan masyarakat di sini tidak memandang perbedaan agama sebagai satu yang asing. Budaya Bali dapat diterima semua masyarakat. Sesanti, misalnya adalah moto Bali untuk bersaudara bagi semua etnis dan agama. Intinya, kamu adalah saya dan saya adalah kamu. Inilah konsep sosiologi dalam sikap bersama, jelasnya lagi. Dalam konsep beragama masyarakat mengakui adanya Tuhan dalam agamanya. Tapi tdak mencampuri agama orang lain.

Tentang konsep Parahyangan sebagai konsep lokal juga dapat diterima oleh semua masyarakat. Begitu juga nyepi yang tidak membolehkan ada orang bekerja, tidak ada yang bepergian atau liburan, juga dapat dipahami oleh masyarakat non Hindu. Semuanya toleran dengan keyakinan itu.

Itulah sebagian materi sosialisasi yang disampaikan oleh FKUB Kabupaten Badung. Informasi itu sangatlah berguna bagi FKUB Kabupaten Karimun. Dalam sesi tanya-jawab tampak bagaimana kedua kepengurusan saling memberi informasi perihal pengelolaan kerukunan umat beragama di daerah masing-masing.

Ada banyak informasi perihal kerukunan umat beragama di Badung yang disampaikan. Selanjutnya Ketua FKUB Kabupaten Karimun dan Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Karimun berkesempatan untuk menyampaikan informasi tentang Karimun, khususnya bagaimana pengelolaan umat beragama di Karimun. Karimun dengan mayoritas muslim adalah berbanding terbalik dengan Badung yang minoritas muslimnya. Strategi pengelolaan itulah yang saling berbagi.***

Drs. HM. Rasyid Nur, MM
Ketua FKUB Kabupaten Karimun

Hari Pertama di Bali

Hari Pertama di Bali


Catatan M. Rasyid Nur

PARJALANAN panjang hari kedua Kamis (19/10/2023) pengurus FKUB rencana ke Badung, telah dilewati setelah hari pertama (Rabu, 18/10/2023) perjalanan Karimun Batam. Hari ini perjalanan Batam Surabaya Bali. 

Rombongan pengurus FKUB Kabupaten Karimun bersama beberapa orang keluarga yang kebetulan ikut meneruskan rencana ke Badung. Dalam rapat pengurus disepakati bahwa pengurus dapat membawa isteri atau suami dengan syarat membayar sendiri. Maka ada pengurus dan atau pembina yang membawa pendamping dalam kegiatan ini.

Ada enam orang pengurus/ pembina yang membawa serta isteri pada kegiatan ini dengan biaya isteri atau suami ditanggung sendiri. Tidak menggunakan biaya dinas (anggaran FKUB). Keenamnya adalah Kakesbangpol, Zifridin, Kepala Kemenag Kabupaten Karimun, Jamzuri, keduanya Wakil Ketua dan Sekretaris Pembina FKUB sesuai SK Bupati tentang kepengurusan FKUB masa bakti 2022-2027. Pengurus lain yang membawa isteri adalah M. Rasyid Nur, Bustami Dt Marah, Khairi dan Hari.

Perjalanan Batam-Surabaya alhamdulilah sudah dilewati dengan aman dan lancar. Melanjutkan transit ini, akan terbang dengan pesawat Lion Air juga menuju Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Masih bersemangat para peserta, kelihatannya walaupun sudah terasa letihnya karena sejak subuh dari hotel Indorasa (Batam) itu waktu yang lama hingga Juanda, Surabaya ini. Tiga jam lebih di Bandara Juanda menunggu pesawat transit ke Bali. Itu juga membuat letih, tentunya bagi orang-orang yang sebagiannya sudah usia lebih alias lansia.

Pukul 12.50 WIB pesawat yang akan menerbangkan kami rombongan FKUB Karimun dan penunpang lainnya sudah bergerak menuju ujung landasan Juanda, Surabaya setelah semua penumpang duduk sesuai kursi masing-masing. Lalu pesawatnya berbalik arah dan laju perjalanannya lebih kencang dari pada sebelumnya. Persiapan lepas landas dengan kecepatan jalannya pesawat kian kencang. Sejenak berikutnya, tepat pukul 12.56 terasa roda pesawat sudah meninggalkan landasan saat kecepatan sangat tinggi. Lepas landas (take off) pun berjalan mulus membelah udara Surabaya untuk terbang ke Denpasar, Bali.

Tepat pukul 13.40 WIB (14.40 WITA/ Waktu Bali) pesawat landing di Ngurah Rai Denpasar, Bali. Perjalanan pesawat yang relatif mulus membuat waktu terbang Surabaya ke Bali terasa sebentar saja. Kini rombongan sudah berada di Bali. Alhamdulillah, meskipun sesungguhnya ada juga rasa khawatir dalam sebuah penerbangan, kini rombongan sudah tidak khawatir karena sudah menjejakkan kaki di Tanah Bali. Hari pertama di Bali akan bermula.

Untuk menuju ke terminal Bandara semua penumpang dilayani dengan bus Bandara. Jauhnya jarak pesawat berhenti dengan terminal membuat penumpang tidak mungkin untuk berjalan kaki. Dengan bus bandara itulah penumpang menaiki terminal yang menggunakan eskalator itu. Selanjutnya menunggu bagasi.

Mengambil bagasi ternyata tidak bisa sebentar. Ada beberapa pesawat yang hampir bersamaan landingnya. Tempat mengambil barang kebetulan di tempat yang sama. Jadinya lama menunggu tas masing-masing. 

Setelah semua rombongan mendapatkan tas kami diarahkan keluar terminal oleh petugas travel Family yang sudah menunggu rombongan. Di bagian depan terminal ternyata sudah menunggu bus travel itu. Kamipun masuk untuk memulai perjalanan dan kegiatan hari pertama kami di Bali.

Sesuai rencana kami akan dibawa ke pantai Kuta untuk menikmati keindahan pantai itu. Namun, disebabkan karena banyak yang belum salat zuhur saat transit di Surabaya maka sebagian anggota minta salat terlebih dahulu. Rombongan melaksanakan zuhur Asar dengan jamak takkhir.

Jadwal perjalanan hari pertama di Bali harus berubah karena waktu yang tersisa. Saat salat memerlukan waktu cukup lama. Maka rute perjalanan diubah dari semula akan ke Pantai Kuta baru ke Jimbaran melihat tenggelamnya matahari, diubah ke Jimbaran terlebih dahulu. Saat ini sudah pukul lima sore waktu Bali.

Rombongan menghabiskan waktu menjelang magrib di Jimbaran. Makan malam juga di Jimbaran. Termasuk dua orang peserta yang berpuasa Kamis berbuka di Pantai Jimbaran. Setelah magrib (sebagian) perjalanan hari pertama ini baru diteruskan ke Kuta. Rombongan hanya melihat pantai di malam hari.***

Drs. HM. Rasyid Nur, MM
Ketua FKUB Kabupaten Karimun

20 Okt 2023

Perjalanan Batam Surabaya Bali

Perjalanan Batam Surabaya Bali



Catatan M. Rasyid Nur

PAGI-pagi rombongan Pengurus FKUB sudah bersiap di lobi Hotel Indorasa 2. Sesuai arahan, pukul 05.00 rombongan harus sudah di lobi. Bus akan bergerak pukul 05.30 menuju Bandara Hang Nadim. Check in tiket selambat-lambatnya satu jam sebelum jadwal sesuai ketentuan. Kami sengaja bergerak lebih awal mengingat jadwal terbangnya pukul 07.40.

Perjalanan dari Hotel Indorasa 2 ke Hang Nadim pagi ini begitu nyaman. Cuaca sangat baik. Tidak ada hujan seperti hari pertama, rombongan meninggalkan Tanjungbalai Karimun, Rabu itu. Semoga ademnya cuaca adalah pertanda akan lancarnya perjalanan pengurus FKUB Batam - Surabaya, transit menjelang ke Denpasar.

Pukul 06.00 rombongan sudah sampai di Bandara Hang Nadim. Kecuali Vanderonis, yang menginap di tempat berbeda, semuanya sudah bersiap mau chek in. Vanderonis sendiri akan check in secara on-line, katanya. 

Proses check dibagi agar tidak terlalu lama antri. Ada tiga kelompok untuk check in. Sengaja diatur begitu agar memudahkan. Setiap kelompok diurus oleh satu orang dengan jumlah anggota 6-8 orang. Mengingat usia pengurus rata-rata di atas 40-an tahun diperlukan saling membantu. Termasuk dalam antrian check in tiket.

Menjelang pukul 07.00 selesai urusan chek in tiket. Rombongan masuk ruang tunggu seperti tercantum di tiket, gate A7. Kami menunggu Lion Air yang akan menerbangkan kami bersama penumpang lainnya ke Surabaya. Transit untuk ke Denpasar, Bali.

Pukul 07.10 penumpang sudah diarahkan untuk masuk pesawat. Lion Air no flight JT 0970 sudah menunggu. Semua penumpang yang berada di ruang tunggu berdiri antri untuk menuju pesawat.

Tepat pukul 07.36 setelah semua penumpang duduk di kursi masing-masing pesawat mulai bergerak, beranjak meninggalkan tempatnya berhenti. Beberapa saat lagi akan lepas landas (take off) meninggalkan Bandara ini. Pesawat masih berjalan pelan ke ujung landasan. Lalu berbalik arah. Jalannya kian laju, laju dan tepat pukul 07.45 roda Lion Air terasa sudah meninggalkan landasan. 

Selama 115 menit (07.45-09.40) menit penerbangan Hang Nadim Surabaya juga nyaman dan tenang. Hanya sesekali pesawat terasa bergetar, mungkin karena angin. Alhamdulillah, rombongan selamat sampai di Bandara Juanda Surabaya. 

Setelah melapor, rombongan menunggu di gate D8 untuk melanjutkan penerbangan ke Denpasar, Bali. Lebih dari 2 jam menunggu di Juanda Surabaya. Pukul 12.30 rombongan bersama penumpang lainnya masuk pesawat.

Bersama pesawat Lion Air no flight JT 0922 rombongan terbang dari Surabaya menuju Denpasar, Bali. Inilah perjalanan lanjutan Batam ke Surabaya dan Surabaya ke Bali. Penumpang yang ingin ke Denpasar dari Hang Nadim, Batam mesti transit dulu di Surabaya.***

Drs. H.M. Rasyid Nur, MM
Ketua FKUB Kabupaten Karimun

19 Okt 2023

FKUB Memulai Perjalanan ke Badung

FKUB Memulai Perjalanan ke Badung


Catatan M. Rasyid Nur

TIGA bulan lalu, pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) nKabupaten Karimun memutuskan untuk belajar, menimba pengalaman dan pengetahuan salah satu daerah tingkat dua, yang pengelolaan kerukunan beragamanya bagus, yaitu Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Dari berbagai sumber diperoleh informasi bahwa dalam mengelola kerukunan umat beragamanya Pemerintah Daerah, khususnya FKUB sangatlah bagus. Menurut data yang ada, kabupaten di Provinsi Bali, ini berhasil mendapatkan indeks tertinggi dalam kerukunan umat beragama. Pengurus FKUB ingin mengetahui, bagaimana daerah minoritas muslim itu berhasil dalam toleransi beragamanya. 

Karena dana hibah Pemda untuk FKUB Kabupaten Karimun belum bisa dicairkan saat itu maka rencana kepergian pengurus ke Badung belum dapat dilaksanakan. Setelah pencairan selesai dan segala persiapan juga sudah dilaksanakan, akhirnya hari Rabu (18/10/2023) kemarin para pengurus berangkat meninggalkan Tanjungbalai Karimun. Keberangkatan ini pun sudah tertunda dua kali karena alasan tertentu. Hari ini bermula perjalanan FKUB ke Badung.

Harus diulangjelaskan bahwa setelah persiapan benar-benar tuntas, termasuk tiket dan lainnya pengurus pun berangkat. Inilah awal perjalanan ke Badung yang sudah direncanakan bahkan sejak awal tahun itu. Kamis ini kami akan terbang melalui Hang Nadim menuju Denpasar. Untuk keperluan itu rombongan pengurus harus bermalam di Batam agar pagi-pagi bisa ke Bandara. Tiket pesawat adalah tiket dengan penerbangan pagi.

Pukul 13.00 Rabu siang, itu pengurus dan rombongan harus sudah bersiap di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun. Sudah diumumkan melalui WA grup untuk keperluan itu. Sebanyak 21 orang dari 24 orang yang akan berangkat sudah siap di pelabuhan. Tiga orang lainnya berangkat terpisah. Dua orang, Jifridin dan isterinya sudah duluan ke Batam sebelum rombongan berangkat. Satu lagi, Vanderonis akan berangkat pada pukul 17.00 hari Rabu karena masih harus menyelesaikan pekerjaan di Karimun. Dia tak bisa berangkat pukul 13.00 bersama yang lain.

Tepat pukul 13.33 (menurut jam di tangan penulis) kapal Dumai Line 2 yang ditumpangi pengurus bergerak meninggalkan pelabuhan domestik Tanjungbalai Karimun. Cuaca sedikit berhujan. Ada juga sedikit angin. Tapi gelombang laut tidak terlalu besar. Rasanya masih tenang dan nyaman di dalam kapal hingga ke Batam. Bagaimanapun, cuaca berhujan tidak jarang diikuti angin yang menyebabkan gelombang laut. Alhamdulillah teduh gelombangnya.

Menjelang pukul tiga pengurus sudah sampai di Pelabuhan Sekupang, Batam. Semua rombongan diarahkan ke luar area pelabuhan karena mobil (bus) menunggu di luar. Selanjutnya rombongan berangkat menuju Hotel Indorasa 2, tempat menginap rombongan malamnya. Sekali lagi, rasa syukur diucapkan karena awal perjalanan ini aman dan nyaman. Semoga ini pertanda kenyamanan dan keselatan pulang-pergi nantinya. Amin.*** 

Drs. H. M. Rasyid Nur, MM
Ketua FKUB Kabupaten Karimun



14 Okt 2023

Malam Tabligh Akbar Bersama Buya Arrazy

Malam Tabligh Akbar Bersama Buya Arrazy


BERTAMPAT di Lapangan Kemuning Coastal Area, Karimun, Kamis (12/10/2023) malam dihelat acara Tabligh Akbar bersempena memperingati Hari Jadi Kabupaten Karimun ke-24 tahun 2023. Dari berbagai penjuru, khususnya yang bertempat tinggal di Pulau Karimun, masyarakat datang memenuhi lapangan. Hadir malam ini Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE MM dan rombongan. Pejabat Karimun hadir mulai dari Bupati, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos MSi, Wakil Bupati, H. Anwar Hasyim, MSi, Sekda, Dr. H. Muhammad Firmansyah, MSi, Forkopimda, Ketua DPRD Kabupaten dan para anggota, sampai ke pejabat di Pemda Kabupaten Karimun sendiri.

Pemda Kabupaten Karimun kali ini mengundang Buya Dr. Arrazy Hasyim, Lc, MFil,  untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat Kabupaten Karimun bersempena memperingati dan merayakan Hari Jadi Kabupaten. Dari beberapa rangkaian kegiatan dalam rangka HUT Kabupaten salah satunya adalah Tabligh Akbar ini. 

Prosesi acara Tabligh Akbar diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Alqur'an oleh salah seorang qori Provinsi Kepri yang juga putra Kabupaten Karimun, Amirullah, SPd. Amir, begitu dia disapa, adalah pemenang STQH Tingkat Provinsi Keperi tahun 2023. Dia akan mewakili Provinsi Segantang Lada, ini ke STQH Tingkat Nasional di Jambi.

Acara selanjutnya adalah pidato sambutan dan pengarahan, masing-masing oleh Bupati Karimun dan Gubernur Kepri sebelum tausiah agama oleh Buya Arrazy. Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran semua masyarkat, terkhusus kepda gubernur dan penceramah kita. 

"Saya, atas nama Pemerintah mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur dan Buya Dr. Arrazy Hasyim yang baru saja sampai dari Natuna. Kini sudah di Karimun," katanya. Bupati mengharapkan dengan tausiah ini akan menambah rasa syukur kita atas nikmat dari Allah. Harapan kita bersama, semoga Karimun menjadi daerah yang diredhoi Allah, baldatun thoyyibatun waribbun ghofur. Demikian bupati antara lain menyampaikan pidato sambutannya.

Sementara sambutan dan pengarahan Gubernur Keperi, H. Ansar Ahmad mengawali pidatonya dengan menyapa semua hadirin, selanjutnya mengajak untuk syukur kepada Allah dan bersalawat kepada Rasulullah, Muhammad Saw. Beberapa pesannya anrara lain, kiranya kehadiran masyarakat dan kita semua semoga menjadi penyemangat membangun daerah kita Provinsi Kepri, khususnya Kabupaten Karimun. Katanya, Karimun adalah kabupaten yang cepat dalam pembangunannya. Itu adalah karena kebersamaan antara Pemerintah dengan masyarakatnya. "Pemda Provinsi ingin mencontoh Kabupaten Karimun untuk beberapa hal, khususnya dari sisi keagamaan. Kita ingin menjadikan provinsi agamis, agar kita tidak lupa kepada Allah, sang pemberi rahmat dan nikmat."

Terakhir, acara pokok, ceramah oleh Buya Dr. Arrazy Hasyim, Lc. Buya mengawali dengan menyampaikan nasehat Baginda Rasulullah, jika Allah berkehendak memberikan pemimpin saleh maka Allah memberikan wakilnya yang saleh juga. Saleh artinya bukan hanya taat salat, puasa atau bersedekah saja. Saleh artinya melakukan semua perbuatan yang baik. Dia mengingatkan, karena salat dhuha tapi pekerjaan pokok atau wajib ditinggalkan. Misalnya salat dhuha dikerjakan pada saat jam rapat di kantor atau jam mengajar di sekolah," katanya. Itu namanya konyol, kata buya. 

Panjang lebar buya menguraikan beberapa istilah yang sidah umum di telinga kita tapi belum terlalu paham maknanya. Kata Robb artinya wahai Tuhan, Tuhan yang menciptakan, Tuhan yang memberi rezeki, jadi makna Robb itu tidak hanya Tuhan. Iblis saja, katanya menggunakan kata Robb dalam berdoa. Maka ingatlah Tuhan atau Robb ketika berdoa.

Buya juga menyinggung keamanan di Negara Indonesia. Dia mengatakan bahwa yang paling berharga di Indonesia itu adalah keamanan dan kebebasan, termasuk kebebasan beragama. Silakan dichek di semua negara, di Indonesialah yang paling kondusip untuk beragama, katanya. Untuk itu dia meminta semua kita untuk terus menjaga keamanan ini.***