21 Apr 2024

Melayat di Tiga Tempat


SESUNGGUHNYA kematian itu di tangan Tuhan. Tidak ada yang bisa menahan jika ajal sudah di sempadan. Itulah kira-kira yang terasa hari Ahad (21/04/2024) ini. Di tiga tempat dalam jarak yang terasa rapat ada tiga mayat yang kami layat. Seolah tak percaya, satu hari ada tiga nyawa meninggalkan kita.

Mula-mula ke kampung di sekitar Masjid Al-Amin. Di sekitar belakang Kantor Among Mitro Kabupaten Karimun itu. Saya tidak tahu persis nama kampung di situ. Saya diajak Pak Rafiq, Bupati Karimun yang selalu mengajak beberapa orang jika dia ada kegiatan. Termasuk melayat orang meninggal hari ini. 

Sekitar pukul 11.20 siang, itu kami pergi ke lokasi orang meninggal itu. Ini melayat tempat pertama. Saat kami sampai di rumah duka, mayatnya sudah dibawa ke pekuburan yang tidak jauh dari rumah. Bupati datang agak terlambat karena kebetulan ada pekerjaan lainnya sebelumnya. Kami tidak pergi ke kubur. Kami duduk-duduk sambil menunggu orang tua di rumah itu. Orang tua rumah atau Kepala Keluarga di rumah itu. Ternyata dia dikenal bupati dan karena itu dia datang melayat.

Setelah di sini, ternyata ada pula kunjungan yang sama, di tempat lainnya. Kabarnya, ada anak sekitar 12-an tahun meninggal dunia. Masih di Karimun. Tepatnya di Kampung Baru Tebing. Di sekitar Masjid Al-Furqon. Kami berangkat ke sana. Kami ikut salat jenazah setelah sebelumnya salat zuhur di masjid ini. Ternyata di sini juga sudah ada Pak Sekda, M. Firmansyah.

Setelah prosesi penguburan selesai, kami kembali ke rumah sebentar. Kata Pak Rafiq, nanti kita telponan saja untuk melayat di satu tempat lagi. Ternyata isteri Pak Kasta telah pula berpulang kerahmatullah siang ini. Dan akan dikebumikan menjelang sorenya.

Lokasi mayat ketiga yang kami kunjungi ada di Kampung Pamak, Tebing. Saya datang ke sini menjelang asar. Sangat ramai pelayat yang datang. Isteri Pak Kasta tergolong masih muda. Dia Kepala Sekolah. Dan pergi untuk selamanya dalam usia relatif muda. Kita berduka.

Sungguh jika ajal sudah datang, Allah akan jemput umat-Nya untuk kembali kepada-Nya. Karena itu pula kunjungan tiga kali ini terasa begitu menyesakkan. Bukan karena kematian, tapi hingga tiga orang sekali jalan dalam satu hari yang sama.***


SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar