Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

7 Nov 2023

Pengembangan Diri Guru dan Tradisi Membaca

Pengembangan Diri Guru dan Tradisi Membaca


BEBERAPA kali sudah mengikuti pelatihan. Berbagai penataran dan sejenisnya selalu juga diikuti. Kegiatan MGMP pun tidak diabaikan. Tapi mengapa merasa tidak berkembang dan tidak bertambah meningkat juga profesionalitas dalam mengajar? Mengapa tetap susah mengaktifkan anak dalam pembelajaran? Itu curhat beberapa guru ketika ngobrol-ngobrol ringan di satu pertemuan sesama guru beberapa waktu lalu. Sudah lama, saat masih aktif di sekolah.

Sebagai sesama guru, saya memahmi kegalauan rekan-rekan ini. Masa kerja sebagai guru (PNS) juga sudah lumayan lama. Dalam golongan III/ C senior, berarti tiak kurang masa kerja antara 7-8 tahun. Itu bukan waktu yang sebentar. Sayang memang jika rekan-rekan guru ini belum juga merasa enjoy dalam tugas. Masih merasa belum mampu menciptakan kelas yang efektif dan atraktif sebagaimana tuntutan pembelajaran yang menyenangkan.

Sesungguhnya merasa kekurangan dan merasa belum berkembang dalam mengemban tugas sebagai guru, itu adalah sesuatu yang positif. Menurut saya sikap merasa belum juga mampu menjadi guru yang baik, itu adalah sikap sportif yang positif walaupun bernilai negatif karena kemampuan pengembangan dirinya tidak berjalan dengan baik. Ada pengakuan sendiri atas kekurangan dan kelemahan dalam menjalankan tugas tentu saja sesuatu yang baik.

Tentu saja perasaan itu tidak boleh diendap begitu saja. Tidak boleh guru membiarkan dirinya dalam ketidakmampuan terus-menerus dalam melaksanakan fungsi dan tanggung jawab sebagai guru. Tercapainya predikat guru profesional dalam arti berkemampuan dalam melaksanbakan fungsi dan tanggung jawab sebagai pendidik dengan baik, harus terus diusahakan.

Mungkin banyak cara dan strategi yang dapat dilakukan. Berdiskusi dan saling berkomunuikasi antara satu guru dengan lainnya, adalah salah satunya. Tapi mengembangkan tradisi membaca adalah dasar dari segala usaha itu. Berkomunikasi dengan berbagai fasilitas yang tersedia saat ini memungkinkan dan memudahkan para guru untuk saling memberi dan menerima dalam komuniukasinya. Tapi budaya membaca tetap akan menjadi kunci dari usaha pengembangan diri itu. Maka jangan pernah berhenti membaca. Hanya membacalah yang akan membuat guru banyak tahu dan kian mengerti kalau dia masih banyak yang perlu diketahui. Ayo, mari terus mengembangkan budaya membaca terutama pada anak-anak kita.***
Sudah Diposting pada www.koncopelangkin.blogspot.com

31 Okt 2023

Mereka Berlenggang-lenggok di Bulan Bahasa Sekolah

Mereka Berlenggang-lenggok di Bulan Bahasa Sekolah


Catatan M. Rasyid Nur 

INI peringatan Bulan Bahasa Sekolah. Maksudnya sekolah melaksanakan peringatan Bulan Bahasa yang jatuh di bulan Oktober setiap tahunnya. Bulan Bahasa juga terkait dengan peringatan Sumpah Pemuda yang jatuh di setiap tanggal 28 Oktober. 

Tentu saja menyenangkan sekali. Peringatan Bulan Bahasa yang dihelat sekolah kali ini para siswa menampilkan aneka atraksi tari. Sangat menyenangkan melihat mereka. Mereka bergrup per kelasnya masing-masing. Setiap kelas mereka tampil dengan kreasi kelasnya. Wali kelasnya juga ada diantara mereka. 

Mereka sedang berdefile dengan aneka kreasi tari itu. Hebatnya hampir semua tari daerah Nusantara mereka bawakan meskipun sekilas saja. Setiap kelas berbeda tari atau atraksinya. Ada 15 kelas yang tampil dalam defile ini. Dalam waktu 2-5 menit saja per kelasnya. Lalu tampil kelas lainnya. Begitu seterusnya hingga semua kelas yang ada di sekolah ini tampil pengisi defile itu.

Itulah para siswa SMA Negeri 3 Karimun, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri. Kemarin Senin (30/10/2023) itu SMA Negeri satu-satunya di Kecamatan Meral, ini menghelat kegiatan peringatan Bulan Bahasa. Mereka sejalankan kegiatan itu dengan praktik P5 IKM yang mereka terapkan di sekolah mereka. Mereka mengundang beberapa pejabat kabupaten dan kecamatan serta para mantan Kepala Sekolah ini untuk menyaksikan kreasi mereka.

Hal yang menarik adalah bahwa defile yang berisi kreasi tari itu mereka bawakan ketika acara akan dimulai. Maksudnya masih dalam pra acara. Sebelum acara pembukaan resmi dimulai mereka menampilkan semua kelas yang ada dengan kegiatan defile. Setiap kelas tampil dengan membawakan kreasi tari dan seni gerak lainnya. Mereka berlenggang-lenggongk di depan para guru, para siswa dan tentu saja di depan undangan lainnya.


Sangat menyenangkan menyaksikan mereka. Ini tontonan kreasi seni yang menarik. Gratis pula. Jika kreasi seni yang mereka tampilkan ini terus dikembangkan tidak tertutup kemungkinan mereka kelak akan menjadi praktisi seni secara profesional. Bisa menjadi penari atau pelatih tari dan bisa juga bentu seni lainnya. Menariknya juga, para guru yan tergabung dalam kelompok P5 mereka juga tampil dengan membawa hasil karya siswa dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka yang mereka terapkan di sekolah.

Berkaitan dengan peringatan Bulan Bahasa sendiri pihak sekolah melaksanakan beberapa lomba yang berkaitan dengan literasi, antara lomba membaca puisi, lomba mendongeng dan paduan suara. Selain itu juga ada lomba pojok baca dan stand bazar yang memajang hasil karya siswa. Untuk lomba baca puisi dan mendongeng, pesertanya adalah para siswa dari SMP/ MTs yang ada di Kecamatan Meral dan Meral Barat. Sementara paduan suara, pojok baca dan bazar khusus untuk siswa/ wi SMA Negeri 3 Karimun sendiri.

Selamat dan sukses untuk seluruh siswa, guru, Kepala Sekolah dan semua keluarga besar Smantika (SMA Negeri Tiga Karimun) Bertamadun yang telah tampil memuaskan. Peringatan Bulan Bahasa ini sungguh berkesan bagi siapa saja yang kebetulan hadir. Lenggang-lenggok siswa dalam kreasi tarinya membuka mata dan wawasan, kelak mereka semoga menajdi orang yang kreatif.***

Drs. H.M. Rasyid Nur, MM, mantan Kasek 

27 Okt 2023

Renungan Jumat, Renungan Guru Sebelum Terlambat

Renungan Jumat, Renungan Guru Sebelum Terlambat


TIBA-tiba saja saya teringat cerita seorang teman. Dia guru. Artinya sesama guru. Bedanya, teman itu masih aktif alias masih menjadi guru di sekolah saat ini. Sementara saya sudah pensiun. Tidak lagi menjadi guru di sekolah seperti kemarin-kemarin itu. Hanya menjadi guru di luar sekolah. Itupun perasaan saya. Saya tetap menganggap diri saya guru selamanya walaupun bukan guru PNS seperti dulu itu. PNS adalah masa lalu karena ada batas waktu. Kalau guru bisa selamanya.

Cerita teman ini membuat saya ingin merenung diri. Bagus juga merenung di Jumat berkah dan suci begini, kata saya di hati sambil menulis catatan ini. Apakah ketika kemarin-kemarin sebagai guru (PNS), itu saya melakukan seperti cerita teman ini atau tidak? Rasanya memang tidak, tapi karena sudah lama berlalu, jangan-jangan ada yang terlupa oleh saya. 

Sebagai guru resmi bermula, itu bermula ketika saya diberi SK sebagai guru terhitung tahun 1984. Lalu saya mengajar di kelas, di luar kelas juga menjadi pemimpin sekolah (Kepala Sekolah) sampai pensiun tahun 2017 lalu. Hampir 40 tahun saya menjadi PNS. Sementara sebagai guru honorer saat kuliah, itu ada empat tahun lamanya. Jadi, lama sekali saya menjadi guru. Adakah perbuatan seperti cerita teman ini pernah saya lakukan? Tiba-tiba saya ingin merenung. Saya tahu ini adalah dosa, jika pernah saya lakukan.

Hal yang menajdi renungan itu adalah ketika guru ini berkisah, ramai teman-temannya yang sepertinya tidak melaksanakan tugas dengan baik dalam arti sering meninggalkan tugas. Dengan berbagai alasan, bukan hanya terlambat masuk ke kelas dan lebih cepat pulang sebelum waktu dari kelas, tapi benar-benar tidak masuk gurunya ke dalam kelas sebagaimana tertulis di jadwal pelajaran. Tugas anak konon hanya dikirimkan lewat pesan WA di grup kelas saja. Tentu saja anak-anak dirugikan sementara gaji tetap dimakan. Saya juga terbayang, kapan guru seperti ini mengelola kelasnya? 

Gurunya sendiri ada di majelis guru dengan alasan melaksanakan tugas lain. Ada juga yang pergi keluar sana, entah ke rumahnya atau kenana saja. Pastinya guru tidak ada di kelas itu. Anak-anak diminta belajar sendiri dan nanti ketika waktu jam pelajaran habis tugas mencatat atau apa saja diminta dikumpulkan. Bisa juga tugas itu dikerjakan di rumah. Pesannya juga disampaikan lewat WA. Guru benar-benar merdeka sebagaimana kurikulumnya disebut 'kurikulum merdeka' juga. Sedih. Salahkah kurikulum merdekanya? Pasti tidak. Hanya saya atau gurunya yang harus merenungkannya.

Saya tentu masih ingat, dulu, ya dulu ketika saya menajdi guru, jika guru terlambat datang ke sekolah atau terlambat masuk kelas untuk mengajar, akan ditanyakan oleh Kepala Sekolah atau melalui guru piket. Kalau guru sering minta izin dengan seribu alasan apa saja atau alasan masuk akal sekalipun, Kepala Sekolah juga akan bertanya. Itulah salah satu tugas Kepala Sekolah. Pokoknya tidak enak meninggalkan tugas dengan sengaja. Guru tidak akan pernah nyaman jika sengaja curang dengan tidak melaksanakan tugas mengajar. 

Kini, yang itu tadi, membuat saya sedih. Cerita teman itu, gurunya seperti tidak merasa bersalah walaupun tidak masuk kelas. Hebatnya, nilai siswa wajib tetap sama atau diatas KKM. Guru hanya perlu memberi nilai rapor saja. Tidak mengajar seperti dulu-dulu itu. Maka, termenunglah saya mendengar cerita guru ini. Katanya hanya beberapa orang saja lagi guru yang benar-benar masuk kelas sesuai jadwal pelajarannya. Sungguh perlu renungan ini. Karena tanggung jawab ini akan dituntut hingga kelak di hari nanti. Seharusnya menajdi renungan sebelum terlambat..***

10 Okt 2023

Kunjungan Singkat Penuh Manfaat (Catatan Kunjungan Bupati di Pesantren As-Shiddiqiin)

Kunjungan Singkat Penuh Manfaat (Catatan Kunjungan Bupati di Pesantren As-Shiddiqiin)


SABTU (07/10/10/2023) malam, itu Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos M Si masih menyempatkan untuk memenuhi undangan (permintaan) pengasuh Pndok Pesantren Tahfizh Quran As-Shidiqin, Sungai Raya, Meral, Ustaz Zainur Rasyid. Konon sudah beberapa kali Ustaz Rasyid menyampaikan harapan kepada Bupati untuk dapat kiranya hadir dalam satu acara di pondok ini. Sayangnya, bupati belum dapat memenuhi harapan itu. Malam inilah akhirnya disempatkan.

Sebenarnya hari ini dan beberapa hari ini Bupati masih padat kegiatan. Setiap hari ada empat-lima kegiatan yang terkadang harus diikuti bupati. Hari ini, misalnya, salah satunya adalah memenuhi dan mengikuti rangkaian kegiatan Reuni Akbar SMA Negeri 1 (dulu namanya SMA Negeri 397) yang dia sendiri adalah salah seorang alumninya. Kali ini adalah Reuni Akbar yang melibatkan banyak angkatan. Tidak tanggung-tanggung, reuni kali ini kabarnya melibatkan 50 angkatan, sejak 1969 hingga angkatan 2019.

Meskipun sibuk begitu, sore menjelang magrib ke Isya, bupati melihat ada lowong waktu. Meskipun sesungguhnya jeda waktu magrib ke Isya, jarang sekali ada kegiatan mengingat waktu yang singkat. Tapi bupati, menyempatkan di saat ini. Bakda Isya, dia sudah ada jadwal. Maka jadilah Pak Bupati dengan beberapa orang mendampinginya hadir ke Pondok Pesantren yang baru berdiri ini.

Kunjungan Bupati kali ini diwali dengan salat Magrib bersama di pondok. Bupati tadinya akan salat magrib di Masjid Al-Huda, Sungai Raya Kecil yang jaraknya sudah tidak jauh dari lokasi Ponpes. Namun karena di lokasi ternyata juga melaksanakan salat berjamaah bersama santri, maka bupati memutuskan salat di Ponpes saja. 

Bakda magrib langsung bisa pertemuan dengan pengasuh pondok, Ustaz Zainur Rasyid. Bupati menanyakan berbagai hal tentang keadaan Ponpes yang saat ini baru mengasuh 10 orang santri yang mondok langsung (muqim) di Ponpes dan 80 orang yang tidak tinggal di Ponpes (pulang ke rumah masing-masing). Ternyata santrinya sudah lumayan ramai.

Meskipun kunjungan ini begitu singkat tapi dapat dipastikan banyak manfaatnya. Setidak-tidaknya, bupati kini tahu ada sebuah Ponpes yang mengasuh santri calon-calon hafizh-hafizhoh di Kabupaten Karimun. Bupati juga tahu kalau Ponpes ini sangat memerlukan uluran tangan (bantuan) dari Pemerintah selain kontribusi (bantuan) dari masyarakat sendiri. Lokasi Ponpes yang tergolong masuk ke dalam dan memerlukan akses jalan juga kini diketahui bupati untuk saatnya nanti jalan yang sudah ada dapat ditambah atau diperpanjang lagi.

Malam ini bupati juga menyampaikan pesan-pesan dan harapan-harapan kepada pengasuh pondok, bagaimana kemajuan dan perkembangan pondok ini terus ditingkatkan. Satu hal penting dari kunjungan ini adalah bahwa bupati sudah memenuhi harapan pengasuh untuk datang ke Ponpes sementara di sisi lain, Ustaz Rasyid pun merasa Pemerintah Kabupaten (bupati) sudah memenuhi undangannya yang sudah lama tertunda. Kita berdoa, semoga Ponpes ini semakin maju dan berkembang sesuai harapan masyarakat.***

21 Sep 2023

MUI Kabupaten Laksanakan Kegiatan Sosialisasi Aliran Sesat

MUI Kabupaten Laksanakan Kegiatan Sosialisasi Aliran Sesat


KOMISI Pengkajian dan Penelitian MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Karimun melaksanakan kegiatan Sosialisasi Aliran Sesat dan Menyimpang, Rabu (20/09/2023) pagi hingga siang. Kegiatan dilaksanakan di Aula Kankemenag Kabupaten Karimun dan diikuti oleh generasi muda antara lain dari siswa/ siswi SLTA dan mahasiswa yang berada di Pulau Karimun.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Bupati Karimun yang diwakili oleh Staf Ahli, Drs. H. Isnaeni. Sebelum kegiatan utama kegiatan sosialisasi diawali dengan acara pembukaan. Selain atas nama bupati, dalam acara pembukaan, itu memberikan sambutan Ketua MUI Kabupaten Karimun, Drs. H. Afrizal. Ketua panitia pelaksana, H. Usman untuk menyampaikan laporannya.

Prosesi acara pembukaan diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci alquran oleh salah seorang peserta sosialisasi dilanjutkan dengan membawakan Solawat Busyro secara bersama. Lalu, berturut-turut pidato Laporan Ketua Pelaksana, pidato Sambutan Ketua MUI dan pidato Pengarahan oleh Staf Ahli Bupati mewakili Bupati.

Dalam pengarahannya, Pak Isnaeni pertama, menyampaikan permohonan maaf bupati yang tidak bisa hadir karena ada acara lain pada waktu bersamaan. Begitu juga Wabup dan Sekda tidak bisa mewakili kaena masing-masing kebetulan sedang ada kegiatan juga. 

"Pertama, saya ucapkan selamat untuk kegiatan ini sekaligus terima kasih kepada MUI Kabupaten Karimun yang membuat program ini. Memahami aliran sesat dan menyimpang, ini penting bagi kita. Terutama bagi generasi muda," kata Pak Isnaeni.

Pak Isnaeni lebih jauh juga mengingatkan betapa pentingnya generasi muda memperkuat pengetahuan tentang aliran sesat dalam Islam agar tidak tertipu oleh akidah sempalan yang akan menyesatkan. "Saya harapkan, ikutilah kegiatan ini dengan baik agar dapat pula disampaikan kepada orang lain. Aliran atau pemahaman sesat dan menyimpang itu cukup banyak. Beberapa waktu lalu, saya pernah berbicara dengan orang yang menurut saya pemahamannya sudah menyimpang." Demikian antara lain pengarahan dan pesannya.

Kegiatan sosialisasi, ini merupakan salah satu kegiatan dari banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh MUI Kabupaten Karimun pada tahun 2023 ini. Ketua MUI, Pak Afrizal dalam pidato sambutannya menjelaskan beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh MUI melalui komisi-komisi yang ada di MUI. 

Untuk itu Pak Afrizal tidak lupa mengucapkan terima aksih kepada semua pengurus yang telah bersungguh-sungguh melaksanakan kegiatan sesuai dengan program di setiap komisi. "Kita sudah melaksanakan pelatihan penyembelihan hewan halal. Kita juga sudah melaksanakan pembagian daging segar sebagai perbaikan gizi masyarrakat di Idul Adha yang lalu. Dan banyak lagi," jelas Ketua MUI itu. 

Dia menjelaskan bahwa biaya dan dana yang dipakai MUI adalah dana yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun. Kita berterima kasih kepada bupati dan Pemerintah Daerah yang memberikan dana untuk kegiatan MUI. Juga diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang menyukseskan program MUI. Demikian Pak Afrizal dalam sambutannya. *** (M. Rasyid Nur)

15 Sep 2023

Menegur Siswa Terlambat Ketika Guru Juga Terlambat

Menegur Siswa Terlambat Ketika Guru Juga Terlambat


Catatan M. Rasyid Nur
SALAH satu disiplin yang diterapkan di sekolah adalah disiplin waktu. Tepat waktu hadir, tepat waktu masuk kelas dan waktu belajar. Tepat pula waktu pulang kembali ke rumah. Tidak terlambat sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sekolah. Itulah beberapa indikator disiplin waktu yang lazim diterapkan sekolah. Ketentuan itu berlaku dan mengikat semua warga sekolah.

Tapi tidak selalu harapan, itu sama dengan kenyataan. Harapan berjalannya disiplin sekolah ternyata kenyataannya ada saja yang tidak disiplin. Ada saja warga sekolah yang datang terlambat, misalnya. Entah guru, entah siswa atau pegawai lainnya yang tidak datang tepat waktu yang ditentukan. Artinya tidak atau belum disiplin menurut kriteria yang sudah ditetapkan sekolah.

Bagi guru yang bertuags sebagai piket harian pada hari itu akan menjadi persoalan jika ini terus terjadi. Ketentuan disiplin yang sudah disepakati, bahkan warga baru (siswa baru) biasanya juga membuat 'Surat Pernyataan' ketaatan akan disiplin, tapi di lapangan tetap ditemukan warga sekolah yang tidak disiplin. Bagi piket harian pekerjaannya akan menjadi berat jika pelanggaran disiplin waktu ini terjadi. Tugasnya tidak hanya mendata setiap orang yang terlambat tapi juga melihat dan merealisasikan sanksi apa yang akan diterapkan sebagaimana yang ditentukan dalam peraturan dan tata tertib sekolah.

Satu hal yang kontradiksi dalam disiplin waktu adalah ketika kita sebagai guru menegur siswa yang terlambat. Tidak hanya menegur, juga memberi mereka sanksi sesuai ketentuan. Sementara di pihak lain kita sendiri ternyata adalah guru yang tercatat selalu datang terlambat. Seolah guru boleh terlambat sementara siswa harus menerima hukuman ketika terlambat. Perasaan ini muncul di perasaan siswa karena dia tidak melihat sanksi bai guru sementara mereka akan langsung mendapatkan hukuman.

Meskipun hukuman bagi siswa yang terlambat bersifat mendidik, seumpama menyapu pekarangan atau membersihkan kaca jendela sebelum dibolehkan masuk, tetap akan menjadi persoalan adalah ketika para guru yang memberi hukuman atau guru-guru lainnya juga sering terlambat datang ke sekolah. Siswa tidak melihat sanksi apa yang diberikan kepada guru, sudah pasti kenyataan ini membuat siswa tidak dapat menerima. Jadi, tidaklah tepat guru menegur atau memberi sanksi siswa yang terlambat jika gurunya sendiri juga selalu terlambat.***

11 Sep 2023

Berada di Sekolah Bukan Masalah Betah Tak Betah

Berada di Sekolah Bukan Masalah Betah Tak Betah


Catatan M. Rasyid Nur
MASIH ada yang bertanya, bagaimana caranya seorang guru agar betah di sekolah? Lalu ada yang menjawab, bayangkan kalau sekolah, itu adalah milik kita sendiri. Katakanlah seperti rumah sendiri. Selebihnya bisa ditambahkan, misalnya, anggap pula warga sekolah (guru, siswa, pegawai lainnya) adalah warga sendiri. Lalu saling menjaga harmonisasi dan lain-lainnya. Itu sebagian cara membuat betah di sekolah.

Sesungguhnya berada di sekolah, itu bukanlah persoalan betah atau tidak betah. Berada di sekolah adalah karena fungsi dan tanggung jawab masing-masing sesuai fungsi dengan tanggung jawab itu sendiri. Entah Kepala Sekolah, entah Guru dan Pegawai Kantor atau siswa sekalipun, masing-masing punya fungsi dan tanggung jawabnya. Kepala Sekolah pimpinan tertinggi di sekolah. Ada tugas dan tanggung jawabnya. Begitu juga komponen lainnya. Ada tugas, fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing.

Ambillah guru sebagai contoh. Tugas dan tanggung jawab guru sudah jelas sebagai seorang guru atau pendidik. Dia mengajar, mendidik, melatih, membimbing dan seterusnya sebagaimana sudah diatur dalam Undang-undang Sistem Pendikan Nasional itu. Tinggal diulang-ulang baca undang-undang guru itu. Dan di luar tugas sebagai guru, para guru adalah seorang pegawai. Baik sebagai pegawai negeri (ASN/ PNS) maupun sebagai pegawai honorer. Statusnya jelas. Dan dengan status itu ada keterikatan tertentu dengan lembaga tempat dia menjadi pegawai.

Sebagai seorang pegawai, guru tidak hanya mendapat tugas dan tanggung jawab di kelas atau di depan siswa saja sebagaimana dijadwalkan Kepala Sekolah. Guru pun memiliki kewajiban untuk berada di sekolah pada waktu-waktu yang sudah ditentukan wajib berada di sekolah. Undang-undang dan peraturan pula yang mengatur, setiap guru (pegawai) itu wajib berada di sekolah selama sekian jam di sekolah. Baik dia mengajar atau tidak. Artinya ada kewajiban tetap berada di sekolah.

Oleh karena itu, sejatinya setiap guru atau warga sekolah tidak perlu bertanya bagaimana caranya untuk betah di sekolah. Berada di sekolah atau di kantor artinya bukanlah masalah betah atau tidak betahnya. Tapi kewajibannya. Apalagi sebagai Kepala Sekolah, misalnya yang akan menjadi tumpuan teladan oleh seluruh warga sekolah, kehadiran atau keberadaannya di sekolah akan menjadi penting. Sudah pasti oleh selruh warga sekolah, Kepala Sekolah adalah orang yang akan dicontohteladani. 

Guru sendiri pun akan menjadi teladan pula oleh anak-didiknya atau mungkin juga oleh teman-teman sejawatnya. Apalagi jika guru itu sudah berstatus guru senior atau guru dengan tugas tambahan sebagai wakil Kepala Sekolah, misalnya. Jelas dia akan menjadi teladan juga. Oleh karena itu tetaplah wajib berada di sekolah bagi semua warga sekolah. Artinya guru memang wajib betah di sekolah. Apapun caranya. Terlebih-lebih, tentunya Kepala Sekolah.***

14 Jun 2023

Haruskah Lulus Tak Berkualitas?

Haruskah Lulus Tak Berkualitas?


SEBUAH tulisan berjudul Lulus Tak Berkualitas Sebuah Potret Buram Dunia Pendidikan ditulis Suharto (https://terbitkanbukugratis.id) hari Senin (05/06/2023) lalu cukup menyesakkan dada. Gamblang dijelaskan penulisnya, betapa kelulusan itu semata mendapatkan angka saja. Target hanya mendapatkan nilai pelajaran setara atau di atas KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) yang sudah ditetapkan sekolah. 

Celakanya, banyak sekolah mematok (menetapkan) KKM dengan nilai cukup tinggi tanpa mempertimbangkan syarat penetapan KKM itu sendiri. Dengan alasan menyiapkan nilai anak ke Perguruan Tinggi maka ditetapkanlah nilai itu jauh di atas kemampuan siswa sendiri.

Dapat dipastikan, sebagian besar siswa ini memperoleh nilai rapor/ ijazah yang sesungguhnya tidak mencerminkan kemampuannya tersebab nilai yang diperoleh tidak dengan jalan yang sebenarnya. Ada banyak siswa yang ternyata tidak/ belum mengerti materi atau belum menguasai materi tapi mendapatkan nilai tinggi seolah-olah dia sudah memahami atau menguasai materi itu. Mengapa bisa begitu?

Ini terjadi tidak semata-mata kesalahan siswa. Benar, ada siswa yang mungkin malas belajar, suka bolos, tidak membuat tugas-tugas (latihan) dari guru tapi itu tidak bisa menjadi alasan anak tetap tidak menguasai materi. Semuanya tergantung guru dan guru otomatis tergantung Kepala Sekolah sebagai pimpinan tertinggi di satuan pendidikan. 

Jika guru dan Kepala Sekolah memiliki sikap tegas bahwa nilai anak adalah cerminan kemampuan anak maka tidak akan ada nilai yang dibuat-buat alias nilai tipa-tipu. Sayangnya, sikap Kepala Sekolah (sebagiannya) hanya ingin sekolahnya terkesan hebat dengan nilai siswanya yang cukup tinggi. Untuk dapat nilai tinggi Kepala Sekolah ini tidak melalui jalan yang benar. Tahunya, guru harus memberi nilai siswa dengan nilai yang tinggi itu. Apapun caranya.

Sebenarnya untuk mendapatkan nilai bagus adalah dengan pelaksanaan pembelajaran yang bagus juga. Para guru melaksaakan tugas dan kewajibannya dengan bagus. Penuh tanggung jawab. Pemberian materi dengan bagus dan seterusnya. Di sisi lain Kepala Sekolah pun mengawasi pelaksanaan pembelajaran yang bagus atau baik itu. Tidak membiarkan para guru mengajar asal-asalan saja. Dan pada saat dilaksanakannya ujian (asesmen) Kepala Sekolah memastikan ujian itu berlangsung dengan baik dan benar. Fungsi Kepala Sekolah sebagai pimpinan, pengayom, pengawas sekaligus juga sebagai guru itu sendiri berjalan dengan baik maka akan baiklah ahsilnya. Insyaallah hasil lulusannya pasti berkualitas.***

26 Apr 2023

Dua Kematian Satu Peringatan

Dua Kematian Satu Peringatan


ADA dua orang yang berpulang kerahmatullah pada hari Rabu (26/04/2023) ini. Keduanya pada alamat yang tidak berjauhan. Salah satu di samping lapangan golf Tanjungbalai Karimun (di belakang kantor Bank Sampah Karimun) dan satunya lagi di samping/ bawah Masjid Agung Kabupaten Karimun atau bengkolan Basarnas Karimun. Keduanya di jalan yang sama, Jalan Jenderal Sudirman atau lebih dikenal dengan nama Jalan Poros.

Saya tidak mengenal kedua-dua hamba Allah ini. Tapi saya mengenal salah satunya. Namanya Pak Rivai TS atau lebih kami kenal sebagai Pak Ikan. Ini yang saya kenal. Beberapa waktu lalu saya ada menulis pengalaman perjalanan saya ke Moro ketika bertemu dengan dia di Moro. Saya tahu selama ini Pak Pai memang bertempat tinggal di Moro. Catatannya, silakan, ini catatannya yang saya tulis ketika bertemu Pak Pai waktu itu.

Dua bulan yang lalu, persisnya di awal Maret saya membezuk Pak Pai di RSBT (Rumah Sakit Bakti Timah) Karimun ketika dia dirawat di sana. Saya sempat berfoto dengan belyau. Waktu itu dia harus dirawat karena kesulitan BAB (Buang Air Besar) selain sakit lainnya karena memang sudah usia lanjut. Umurnya sendiri sudah kurang-lebih 81 tahun. Sudah sangat sepuh.

Pak Pai meninggal malam tadi (Selasa, 25/04/2023) sekitar pukul 9 malam. Dan dikebumikan siang ini. Sementara hamba Allah yang satunya, saya juga menyempatkan melayatnya ketika pulang dari rumah Pak Pai. Saya mendapat informasi kalau lelaki 43 tahun itu meninggal juga malam tadi. Konon, ditemukan orang lain di warung tempat dia bekerja sebagai tukang pangkas rambut, sudah terbaring di lantai. Ternyata dia sudah tiada. Innalillahi wainna ilaihi raojiun, itulah kalimat yang kita ucapkan mendapat kenyataan seperti ini.

Bagi saya, dan bagi siapa saja, dua kematian dalam satu kesempatan dan di tempat yang juga tidak berjauhan hanya punya satu pesan, bahwa setiap orang akan mengalami kematian. Dan banyak juga dua kematian berdekatan pada waktu yang juga berdekatan. Dua hari lalu, kabarnya juga terjadi di Tebing dua kematian berdekatan dan waktunya juga hampir bersamaan. 

Mati adalah sebauah kepastian yang sudah ditentukan untuk setiap yang bernyawa. Tidak ada penangguhan atau percepatan atas ketentuan kematian yang ditetapkan Tuhan. Itulah pesan-Nya di dalam kita suci. Berapa banyak pun kematian yang kita saksikan, pesannya sama, yaitu bahwa kematian juga akan datang ke diri kita masing-masing dalam kesempatan yang sudah ditentukan. Kapan dan dimana, hanya Tuhan yang mengetahui dan Dia yang akan menentukan. Kita, hanya bersiap saja. Doa berdoa semoga diberi kematian yang membahagiakan, husnul khotimah yang selalu kita dambakan.***
Catatan M. Rasyid Nur

2 Apr 2023

Rapat Khusus Pengurus MUI Kabupaten

Rapat Khusus Pengurus MUI Kabupaten


Catatan M. Rasyid Nur (Wakil Ketum MUI)
AWALNYA rapat khusus ini akan dilaksanakan di Gedung Jamiyyatul Birri, Masjid Agung Kabupaten Karimun sesuai undangan. Beberapa orang pengurus yang sudah datang pada pukul 08.00 --sesuai bunyi undangan-- terlanjur datang ke Kantor MUI, di samping Gedung Asrama Haji Annamira, Kabupaten Karimun. 

Setelah menunggu beberapa menit di Gedung Jamiyyatul Birri ternyata gedung itu tidak dipersiapkan oleh pengurus untuk rapat. Kabarnya, penanggung jawab tempat tidak tahu kalau rapat akan dihelat di situ. Akhirnya pengurus yang sudah hadir berpindah ke Gedung MUI. Disepakati begitu.

Rapat Khusus Pengurus MUI hari Selasa (21/03/2023) ini membahas agenda khusus, adanya video yang menggambarkan para siswa --SMA-- dan gurunya juga tengah berjoget sambil disiram air. Dengan berbaju seragam sekolah dan baju dinas sebagai seorang PNS para siswa dan guru kelihatan berjoget-ria dengan latar musik yang berirama semarak. Sungguh tidak elok dipandang mata. Video itu ada di medsos.

Rapat Terbatas Pengurus Harian MUI Kabupaten Karimun langsung dipimpin Ketua Umum, H. Afrizal. MUI tidak merasa nyaman menyaksikan video itu beredar dan viral di tengah masyarakat, khususnya di Kabupaten Karimun.

Semula rapat hanya diikuti oleh pengurus harian saja. Namun dalam perkembangannya, ada kesimpulan bahwa MUI harus mencari informasi yang akurat dari sekolah yang diduga SMA Negeri 2 Karimun itu melalui Dinas Pendidikan. Maka dipanggillah perwakilan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi yang bertanggung jawab atas SLTA yang ada di sini.

Dari tabayyun dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Zulfan disepakati agar rapat mendengarkan langsung dari sekolah dimaksud, bagaimana dan apa sebenarnya yang terjadi sebagaimana video itu. Ini saran dari Pak Zulfan. Maka dipanggillah perwakilan sekolah oleh Pak Zulfan untuk memberikan klarifikasi perihal beredarnya video tidak molek itu.

Hadir ke kantor MUI antara lain Ibu Devi sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan (mewakili Kepala Sekolah), Ibu Eslinda, guru BP yang kabarnya menginisiasi kegiatan dimaksud dan beberapa orang guru lainnya yang terlibat langsung dengan kegiatan dimaksud. Oleh Ketua MUI dan par pengurus yang hadir, diajukan beberapa pertanyaan untuk lebih jelasnya kejadian sebenarnya.

Semiua pengurus mengajukan pertanyaan selain Ketua sendiri. Pada umummya pertanyaan berkisar kepada kronologi kejadiannya. Lalu juga diberikan pandangan oleh masing-masing pengurus. Selain menyesalkan perbuatan itu juga memberikan masukan. "Sebaiknya berdoa, bukan melakukan joget dengan mandi bersama baju dinasnya. Untuk mewujudkan rasa syukur atas telah selesai ujian, ya berdoa kepada Allah," itu salah satu saran dari salah seorang pengurus.

Ibu Devi menyatakan penyesalannya dan meminta maaf atas terjadinya kejadian yang menimbulkan salah pengertian dari orang lain, khususnya dari MUI. Kata Bu Devi, sekolah tidak bermaksud melanggar ketentuan agama. Namun jika itu salah, kami meminta maaf. Begitu dia menyampaikan di depan para pengurus. Dan sebagai penutup, Ketua MUI, Pak Afrizal mengatakan bahwa pengurus MUI Karimun sepakat akan menyampaikan surat nanti sebagai rekomendasi untuk tidak melakukan lagi dan akan memberikan saran, apa yang seharusnya dilakukan setelah ujian.***

21 Jan 2023

Catatan TOT Fasda Kepri di Hotel Golden Bay

Catatan TOT Fasda Kepri di Hotel Golden Bay


BERTEMPAT di meeting rom lantai 6 Hotel Golden Bay, Batam hari Jumat (20/01/2023) sore telah dilaksanakan (dibuka) kegiatan TOT (Training of Trainer) Fasda (Fasilitator Daerah) Literasi Kepri. Kegiatan dilaksanakan oleh IPPL (Ikatan Pendidik, Penggiat Literasi) Daerah Provinsi Kepri. Akan berlangsung selama tiga hari ke depan, Fasda diikuti oleh 31 orang penulis dan penggiat literasi Kepri yang tergabung dalam komunitas Media Guru Indonesia (MGI). 

Ketua IPPL Kepri, Erman Zarudin saat menyampaikan pidato pengantar menjelaskan bahwa TOT Fasda ini dimaksudkan untuk mempersiapkan para penulis MGI yang akan membantu para penulis lain di daerah ini dalam literasi. Selain para penulis Kepri hadir juga pada Fasda III Kepri ini teman-teman penulis dan penggiat literasi dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Fasda III Kepri ini merupakan kelanjutan Fasda I dan II yang sudah dilaksanakan di Yogyakarta dan Bukittinggi. 

Adapun narasumber pada kegiatan TOT Fasda III ini adalah Mohammad Ihsan (CEO MGI), Eko (Pemred MGI) didampingi Mas Yasin dan Mas Roi. Semuanya adalah pejabat di MGI Pusat. Sementara para peserta berasal dari kabupaten/ kota se-Provinsi Kepri. Kata Pak Erman, pesertanya dari Lingga, Bintan, Karimun dan Kota Batam sendiri. "Mereka yang hadir ini adalah mereka yang telah terseleksi secara alami karena sebenarnya ramai yang tadinya terdaftar tapi ramai juga tidak hadir di ruang ini. Demikian dia menjelaskan di depan peserta TOT hari pertama ini.

Kegiatan pertama sore Jumat adalah pengarahan awal oleh Mas Eko (narasumber) dan Pak Erman selaku penanggung jawab kegiatan. Kegiatan sore Jumat ini semacam acara pembukaan. Mas Eko langsung memandu kegiatan awal ini dengan menyampaikan beberapa penjelasan tentang pentingnya Fasda. "Kita akan berkesempatan membantu rekan-rekan lainnya dalam hal praktik literasi dan mengembangkannya di lingkungan kita," kata Mas Eko dalam penjelasan awalnya.

Sementara Pak Erman pada kesempatan itu mengingatkan betapa kondisi wilayah Kepri yang terdiri dari banyak pula, ini perlu diantisipasi dengan ketersediaan para penulis yang dapat menjadi fasilitator bagi teman-teman dalam menggiatkan literasi. Itu jika kita tetap berkomitmen untuk mengembangkan literasi di daerah kita ini. Maka perlu Fasda ini kita lakukan untuk tersedianya Fasda di setiap daerah yang berjauhan ini. Dengan begitu perkembangan literasi di daerah Kepri ini dapat terus berjalan.
Rencana kegiatan TOT Fasda akan berlangsung hingga hari Ahad (22/01/2023) lusa. Selanjutnya, sebagian peserta TOT Fasda dan narasumber akan melaksanakan wisata literasi ke Singapura. Hal penting dalam kegiata ini adalah reuni dari para penulis di MGI yang sejak tahun 2017 sudah memulai berkegiatan di komunitas MGI.***

8 Jan 2023

Family Gathering YDM dan Grup Berjalan Lancar

Family Gathering YDM dan Grup Berjalan Lancar


SEJATINYA kegiatan family gathering Yayasan Darul Mukmin (YDM) dan Grup, ini dilaksanakan di akhir tahun 2022. Program ini merupakan program tahunan yang dilaksanakan di satiap akhir tahun. Sebagai acara keluarga, para guru dan pegawai di YDM dan Grup seharusnya membawa keluarga. Namun untuk family gathering tahun 2022 hanya untuk seluruh karyawan (guru dan pegawai) saja.

Bertempat di Pantai Ketam, Kecamatan Tebing kegiatan family gathering YDM dan Grup tahun ini dilaksanakan di awal tahun 2023, tepatnya pada hari Sabtu (07/01/2023) kemarin. Seluruh guru dan pegawai dari setiap unit yang ada di YDM dan Grup ikut bersama ke pantai yang indah itu.

Pimpinan rombongan, Noor Famayani yang sehari-hari menjabat Manajer SDM, Pendidikan dan Pengembangan Alquran menjelaskan bahwa untuk tahun ini hanya para guru dan pegawai saja yang mengikuti kegiatan. Dikatakannya juga bahwa sejak covid-19 inilah pertama kali kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan.

Berangkat dari kompleks YDM menggunakan empat buah bus khas Karimun (bus kayu) pukul 07.15 rombongan selamat sampai di lokasi pantai kurang lebih setengah jam berikutnya. Kegiatan pertama adalah berkumpul dan membuat kelompok sebanyak empat kelompok. Lalu semua guru dan pegawai duduk rapi dengan cara 'belepak' di pantai yang putih itu.

Sebelum acara spesial bergembira dengan beberapa permainan, acara diawali dengan acara khusus, perpisahan antara guru/ pegawai dengan Direktur YDM, M. Rasyid Nur yang tidak lagi melanjutkan tugas dan tanggung jawab sebagai direktur di yayasan yang sudah diembannya selama kurang-lebih empat tahun.

Dibuka oleh dua orang pembawa acara, acaranya diawali dengan pembacaan alquran dan doa. Selanjutnya laporan oleh Ketua Panitia Family Gathering, Edi dan dilanjutkan dengan sambutan dari Manajer SDM, Pendidikan dan Pengembangan Alquran Noor Famayani.

Acara selanjutnya sambutan perpisahan dari Direktur YDM dan ditutup dengan penyerahan tanda cendra mata dari unit-unit yang ada di YDM dan Grup kepada Direktur. Selanjutnya berfoto bersama. Selanjutnya acara family gathering dilanjutkan dengan berbagai permainan yang diikuti oleh seluruh guru dan pegawai yang ada di YDM dan Grup. Secara keseluruhan acara ini berjalan dengan baik dan lancar.***.

2 Des 2022

Catatan Milad ke-17 TKIT Darul Mukmin

Catatan Milad ke-17 TKIT Darul Mukmin


NOVEMBER 2022 ini TKIT (Taman Kanak-kanak Islam Terpadu) Darul Mukmin memasuki usia ke-17 tahun. Usia yang sudah dapat disebut usia akilbaligh, kata Kepala TKIT Darul Mukmin, Dina Marlina Lubis saat memberi sambutan pada perayaan HUT (Hari Ulang Tahun) TKIT Darul Mukmin, Selasa (29/11/2022) lalu. Siswa alias peserta didiknya tentu saja anak-anak yang masih kecil dan pasti belum baligh-berakal (akil-baligh) itu. Tapi keberadaan TKIT ini ternyata sudah berada pada fase dewasa atau di ujung remaja.

Tahun ini, keluarga besar TKIT Darul Mukmin kembali menghelat perayaan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) alias Hari Milad sekolahnya. Bersama para ayah-bunda (orang tua) Teman Kecil dan beberapa undangan terkait, acara HUT TKIT berlangsung meriah. Para Teman Kecil tampil silih-berganti dalam berbagai aksi mereka. Ada yang tampil dengan menunjukkan kemampuan menghafal ayat-ayat alquran, menari dan beberapa atraksi lainnya. Pasti setiap ayah-bunda yang hadir dan menyaksikan kehebatannya akan begitu terharu dan bangga.

Hadir pada acara yang dilaksanakan di halaman TKIT Darul Mukmin, itu antara lain Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun yang diwakili oleh Kepala Bidang PTK, Pak Triono. Hadir juga pengawas TK Kantor Dinas Pendidikan serta Kepala TKIT pertama, Ibu Hj. Maimunah. Dari intern Yayasan Darul Mukmin hadir Direktur Yayasan Darul Mukmin mewakili Pembina Yayasan Darul Mukmin. Juga hadir Manajer SDM, Pendidikan dan Pengembangan Alquran, Bu Fama serta Manajer Keuangan, Sarpras dan Unit Usaha, Pak Zaini serta staf manajajemen lainnya. Dari sekolah, hadir Kepala SD dan SMPIT Darul Mukmin.

Pak Triono ketika memberikan sambutan menyampaikan ucapan selamat hari jadi TKIT sambil berteima kasih kepada Kepala Sekolah dan segenap guru yang telah mendedikasikan kemampuan keguruannya kepada peserta didik di TKIT Darul Mukmin. "Inilah generasi yang satu saat nanti akan menggantikan kita di berbagai tempat dan pekerjaan. Maka perlu mereka ini kita bimbing dan didik sebaik-baiknya agar mereka menjadi generasi yang tangguh."

Kepala TKIT, Ibu Dina yang memberikan sambutan di awal acara mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ayah-bunda yang telah bekerja sama dalam membimbing tumbuh kembang anak-anak kita. Kerja sama yang dimotori oleh peguyuban ayah-bunda TKIT Darul Mukmin kami rasakan begitu penting dalam mengantarkan anak-anak kita menjadi orang yang berakhlak, cerdas dan mandiri sesuai visi-misi sekolah-sekolah di bawah Yayasan Darul Mukmin. "Terima kasih, ayah-bunda," katanya berkali-kali dalam pidatonya.*** 
 

30 Nov 2022

Mendapat Buket HUT PGRI dari Siswa-Siswi

Mendapat Buket HUT PGRI dari Siswa-Siswi


SAYA tidak menyangka masih akan mendapat buket (bunga) sebagai ucapan terima kasih dari anak-anak (siswa dan siswi) kepada gurunya. Biasaya pemberian buket oleh anak-didik dilaksanakan bersempena HUT PGRI dan Hari Guru Nasional, 25 November setiap tahunnya. Tahun 2022, ini setelah 5 tahun tidak berstatus guru (PNS) di sekolah dan sudah tidak pernah mendapatkannya, tiba-tiba tahun saya kembali mendapatkannya. Haru dan gembira.

Jujur saja, setelah saya pensiun sebagai Guru PNS per tahun 2017 lalu saya tidak membayangkan akan menerima lagi semacam ucapan selama kepada guru bersempena HUT PGRI dan HGN di sekolah. Tapi tahun ini, dari salah satu siswa --konon mewakili siswa-siswi lainnya-- di SDIT Darul Mukmin saya mendapatkannya. Dalam satu acara yang dilaksanakan sekolah, Senin (28/11/2022) kemarin saya diminta maju bersama beberapa orang guru lain dalam acara khusus memperingati HUT PGRI dan Hari Guru di sekolah ini. Dan tiba-tiba saja tiga orang siswa datang membawa buket itu. Malah ada pula yang datang ke ruang kerja saya untuk mengantarkan satu buket lagi. Di kedua buket itu bertulis 'dari siswa-siswi SDIT Darul Mukmin'.

Ternyata oleh Kepala Sekolah, Bu Okti, kami para pengurus yayasan yang membawahi TKIT, SDIT dan SMPIT Darul Mukmin diikutkan dalam daftar guru yang akan diberi 'ucapan terima kasih' oleh siswa-siswinya. Saya menerima dengan bangga dan haru sekali. "Ternyata saya masih mendapatkannya," cetus saya dalam hati. Dan saya langsung menyatakan terima kasih kepada Bu Okti, Kepala Sekolah SDIT Darul Mukmin serta kepada seluruh siswa dan guru.

Saya tidak akan bercerita panjang lebar di halaman blog ini selain ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar SDIT Darul Mukmnin, seluruh siswa atas ucapan terima kasih dan HUT PGRI itu. Terima kasih juga kepada Kepala Sekolah dan seluruh guru dan pegawai TU lainnya. Dan yang lebih penting tentu saja ucapan terima kasih untuk siswa yang telah menyiapkan buket itu sebagai mewakili teman-temannya. Tentu saja untuk dan atas nama seluruh teman-temannya di sekolah hebat ini kami dari Yayasan Darul Mukmin mengucapkan terima kasih.***

26 Nov 2022

Mari Ucapkan, Selamat Hari Guru untuk Para Guru

Mari Ucapkan, Selamat Hari Guru untuk Para Guru


PERTAMA, mari kita mengucapkan ‘Selamat Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI Ke-77 dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2022 kepada seluruh Guru, Guruku, Gurumu, Guru Kita semua di seluruh Indonesia, Tanah Air kita. Hari --Jumat, 25/11/2022-- ini, kita peringati HUT-nya para pengasuh kita, pendidik dan pengajar kita untuk yang ke-77 tahun. Tanpa mereka kita tidak mungkin bisa berbuat apa-apa bahkan tidak bisa membela diri kita sendiri. Kalau kini kita ada yang hebat, itu adalah buah karya mereka.

Kedua, mari kita ingat kembali, awal berdirinya 'kelompok' guru kita yang bernama PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) ini. Dalam catatan sejarah sudah kita baca, 100 hari setelah bangsa kita merdeka lahirlah PGRI ini. Tadinya, nun jauh sebelum merdeka, masih di jaman Belanda masih menjajah bangsa, sesungguhnya para guru waktu itu sudah menyadari perlunya bersatu. Lahirlah PGHB (Persatuan Guru Hindia Belanda), sekitar tahun 1912. Inilah mereka, guru-guru Desa, Guru Bantu dan para Kepala Sekolah dan Penilik Sekolah yang menyatukan pikiran dan perasaan mereka.

Tentunya harus pula kita ingat, selain persatuan ini, ada juga kelompok-kelompok guru yang mendasari kelompok dan kebersamaannya dengan keyakinan semisal agama dan corak lainnya. Tapi juga yang bersifat kebangsaan. Dengan itu, kelompok-kelompok guru ini merasa ada wadah untuk menyatakan aspirasinya. Kesadaran untuk bersatu benar-benar menjadi dasar mereka membuat kelompok.

Setelah PGHB, perjuangan guru semakin meningkat. Kini, tidak lagi sekadar perjuangan hak dan eksistensi di hadapan penjajah Belanda, tetapi berkembang menjadi perjuangan untuk bangsa, perjuangan Nasional dengan goalnya adalah merdeka. Maka pada tahun 1932, saat sengit-sengitnya berbagai komponen bangsa berjuang untuk merdeka, organisasi guru itu diubah menjadi PGI (Persatuan Guru Indonesia) yang juga semakin gigih berjuang untuk merdeka. Dan setelah merdeka ditetapkanlah PGI ini menjadi PGRI sebagaimana kini adanya. Di luar PGRI, pun kini ada oragnasi guru semacam IGI (Ikatan Guru Indonesia) yang juga berjuang di tataran keguruan dan pendidikan.

Guru semakin kuat. Kelompoknya semakin hebat. Hari Guru pun ditetapkan Pemerintah. Pada tahun 1994, persisnya dengan Kepres No 78 Tahun 1994 Pemerintah RI menetapkan 25 November sebagai HUT PGRI sekaligus Hari Guru Nasional. Artinya, para guru sudah memiliki hari yang akan terus diperingati setiap tahun.

Kini, guru benar-benar memiliki eksistensi yang kuat, kesempatan yang luas dan momen-momen yang hebat untuk menunjukkan jati dirinya sebagai orang yang akan menentukan nasib Bangsa. Maka, peringatan HUT PGRI dan HGN ini, semoga guru dengan kesejahteraan yang diterima terus membuktikan diri sebagai guru inspiratif, yang menginspirasi anak-didik untuk terus meningkatkan ilmu, pengetahuan dan keterampilan. Menjadi guru pembelajar yang akan mencontohteladankan belajar sepanjang hayat kepada anak-didiknhya. SELAMAT HARI GURU, kita terus akan hormat kepada guru. Kita adalah orang yang menjadi begini tersebab guru.***

*Juga di blog lainnya.

17 Nov 2022

Sekolah Islam Terpadu, Solusi untuk Generasi Qurani Maju

Sekolah Islam Terpadu, Solusi untuk Generasi Qurani Maju


UNTUK sekolah formal, dari Taman Kanak-kanak (TK) sampai ke SLTA, selain satuan pendidikan yang disediakan oleh Pemerintah (Kemdikbudristek) juga ada sekolah-sekolah swasta di bawah yayasan atau lembaga tertentu lainnya. Sekolah-sekolah swasta berciri Islam dengan sebutan Sekolah Islam Terpadu (SIT) adalah salah satunya. SIT adalah satuan pendidikan formal yang saat ini berkembang pesat. Di bawah JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu) sekolah-sekolah ini menjadi sekolah yang diinginkan orang tua siswa.

Berkembangnya SIT dan menjadi pilihan bagi orang tua siswa karena nilai-nilai agama Islam yang dijadikan  pertimbangan utamanya.  Konsep Dasar Sekolah Islam Terpadu (SIT), sebagaimana dapat disimak di laman https://jsit-indonesia.com/ JSIT adalah sekolah yang mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan AlQur’an dan As-Sunnah. Konsep operasional SIT merupakan akumulasi dari proses pembudayaan, pewarisan dan pengembangan ajaran agama Islam, budaya dan peradaban Islam dari generasi ke generasi.

Dengan konsep dan penggabungan antara kurikulum yang ditetapkan Pemerintah melalui Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan kurikulum JSIT sekolah-sekolah ini menjadi sekolah yang memberikan pelayanan materi pendidikan lebih banyak berbanding sekolah-sekolah formal pada umumnya. Tidak heran kalau sekolah-sekolah ini berusaha menjadi sekolah yang berkualitas.

Penggunaan kata 'terpadu' dalam SIT dimaksudkan sebagai penguat (Tauhid) dari Islam itu sendiri. Maksudnya adalah, Islam yang utuh dan menyeluruh, dalam segala aspek kehidupan. Bukan hanya berupa pemahaman formal dalam lingkungan sekolah tapi mencontohkannya dalam aspek kehidupan sehari-hari.

Satu hal yang perlu dipahami bahwa kurikulum yang digunakan di SIT adalah dengan tetap mengacukepada kurikulum yang ditetapkan Pemerintah dalam hal ini Kemdikbudristek. Namun sekolah Islam ini melakukan pengembangan sesuai dengan nilai-nilai Islam yang menjadi dasar pendidikan.

Dalam aplikasinya, SIT menerapkan pendekatan penyelenggaraan dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi satu jalinan kurikulum. Dengan pendekatan ini, semua mata pelajaran dan semua kegiatan sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai Islam. 

Pelajaran umum, seperti Matematika, IPA,IPS, Bahasa, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Pendidikan  Keterampilan dan lainnya kesemua itu dibingkai dengan pijakan, pedoman dan panduan Islam. Sementara dalam pelajaran agama, kurikulum diperkaya dengan pendekatan konteks kekinian, kemanfaatan, dan kemaslahatan.

Memperhatikan praktik pembelajaran di SIT, pelajaran yang diberikan sangat lengkap, Pendidikan Dasar Umum dan Pendidikan Agama. Mata Pelajarn di SIT antara lain seperti Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, dan Penjaskes dan lainnya yang ditetapkan Pemerintah di sekolah umum. Sementara pelajaran yang berkaitan dengan keislaman dapat dilihat seperti Akidah Akhlak, Al-Qur’an dan Hadits, Fiqih, Taregh, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Tahfidz, Tahsin, Komputer dan lainnya.

Dengan cukup padatnya pelajaran dan mengajarkan keterpaduan nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, maka konsep SDIT memang mengharuskan menggunakan sistem full day school (sekolah sepenuh hari). Anak-anak berada di sekolah dalam waktu yang lama hingga sore hari.

Mereka tak hanya belajar dalam kelas, tapi juga melaksanakan solat wajib dan sunnah secara berjamaah. Saat belajar mengaji, ada guru khusus yang mengajarkannya. Bukan sekadar membaca tapi benar-benar diajarkan secara detail cara membaca yang benar sesuai tajwid dan tahsinnya.  Selain itu, anak-anak juga dilatih untuk menghafal Al-Quran. 

Di SIT orang tua atau wali siswa pun harus terlibat aktif dalam menyiapkan anak, membimbing serta mendampingi anak dalam menjalani tiap aktivitas sekolah. Hal ini karena sistem sekolah terpadu artinya sekolah dan orang tua juga bekerja sama dan terpadu dalam hal mendidik anak. Itulah spesifikasi dari sekolah SIT. Artinya, SIT adalah solusi belajar dan pembelajaran untuk generasi qurani yang maju.

Di Kabupaten Karimun, SIT yang menjadi harapan orang tua untuk menyekolahkan putra-putrinya adalah SIT Darul Mukmin. Di sini sudah ada TKIT, SDIT dan SMPIT. Juga ada rumah tahfizh Darul Huffazh di bawah Yayasan Fathur Haekal yang membimbing dan mengajar anak-anak SD atau SMP yang ingin menjadi hafiz (penghafal alquran). Para siswa dapat menginap di rumah yang disediakan oleh pengelola rumah tahfizh.***

10 Nov 2022

Hari Pahlawan 10 November 2022 Bukan Hari Libur

Hari Pahlawan 10 November 2022 Bukan Hari Libur


SETIAP tahun di setiap 10 November kita mengenang dan memperingati Hari Pahlawan. Di masyarakat atau di sekolah lazim pula dibuat aneka acara. Apakah tahun ini juga? Ada juga pertanyaan begini, "Hari Pahlawan 10 November 2022 yang jatuh hari Kamis, ini adakah termasuk hari libur atau tidak? Boleh pertanyaan itu banyak kita baca di media.

Agar tidak ragu kita lihat saja SKB (Surat Keputusan Bersama) 3 Menteri yang mengatur itu. Mengutip Kompas.com Rabu (09/11/2022) kemarin, inilah Daftar Hari Libur Nasional untuk Tahun 2022:
1) 1 Januari: Tahun Baru 2022 Masehi 
2) 1 Februari: Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili 
3) 28 Februari: Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 
4) 3 Maret: Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944 
5) 15 April: Wafat Isa Al Masih/Wafat Yesus Kristus 
6) 1 Mei: Hari Buruh Internasional 
7) 2-3 Mei: Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah 
8) 16 Mei; : Hari Raya Waisak 2566 BE 
9) 26 Mei: Kenaikan Isa Al Masih/Kenaikan Yesus Kristus 
10) 1 Juni: Hari Lahir Pancasila 
11) 10 Juli: Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah 
12) 30 Juli: Tahun Baru Islam 1444 Hijriah 
13)17 Agustus: Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 
14) 8 Oktober: Maulid Nabi Muhammad SAW 
15) 25 Desember: Hari Raya Natal

Mengikuti SKB 3 Menteri, yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 678, 2, 2 Tahun 2022, itu berarti 10 November 2022 tidak termasuk Hari Libur Nasional. Kita tetap ke sekolah atau ke kantor seperti biasa.

Tentang acara dan berbagai acara, termasuk Upacara Bendera untuk mengenang Hari Pahlawan tentu saja tetap harus kita laksanakan. Kita tetap akan terus mengenang peristiwa Surabaya, 10 November 1945 itu sebagai Hari Pahlawan yang akan terus menjadi ispirasi kita untuk meneruskan perjuangan pahlawan kita.***

20 Okt 2022

Pentingnya Kunjungan Edukasi oleh Peserta Didik

Pentingnya Kunjungan Edukasi oleh Peserta Didik



BERITA itu berjudul, "Siswa SDIT Darul Mukmin Bersemangat Pelajari Jenis Ikan, Saat Kunjungan Edukasi ke BBI." Disiarkan oleh situs radioazam.id berita menjelaskan perihal siswa-siswi alias peserta didik yang berkunjung ke Balai Benih Ikan (BBI) Karimun. Tepatnya peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Mukmin. Dikatakan kalau mereka begitu bersemangat dan antusias dalam mempelajari jenis-jenis ikan.

Dikatakan bersemangat dan antusias karena tergambar jelas dalam raut wajah mereka dalam kunjungan edukasi ke BBI Karimun, di Teluk Lekup Desa Pongkar Kecamatan Tebing. Mereka yang mengikuti kegiatan kunjungan edukasi itu berjumlah 79 siswa dan didampingi beberapa orang guru. Kegiatan sendiri dilaksanakan hari Rabu (19/10/2022) lalu.

Mengutip penjelasan Kepala SDIT Darul Mukmin, Okti Satri Yani, dia mengatakan bahwa kegiatan merupakan program kunjungan edukasi sebagai suatu proses pembelajaran diluar kelas yang merupakan program tetap di sekolah ini. Katanya, “Maksud dan tujuannya adalah, agar siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang kontekstual, dari narasumber atau ahlinya langsung.”

Inilah inti kunjungan edukasi ini. Setiap siswa harus mendapat kesempatan untuk belajar dan praktik langsung di luar kelas agar mereka merasakan dan melihat langsung. Dikatakan oleh Ibu Okti bahwa kunjungan edukasi ini merupakan program unggulan dari SDIT Darul Mukmin yang dipimpinnya. Untuk itu dia menyatakan rasa terima kasih kepada BBI Karimun yang telah memberikan kesempatan dalam kunjungan edukasi ini.

Bagi kita, program kunjungan edukasi ke berbagai tempat yang dilakukan sekolah untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik adalah satu hal yang baik. Ini sesuatu yang positif. Dan tentu saja dapat dikatakan sebagai sesuatu yang penting. Semoga para peserta didik itu mampu menyerap ilmu dan pengalaman selama mengikuti kunjungan edukasi ini.***

3 Okt 2022

Seminar Bermulanya Panadbiran Pemerintah Karimun

Seminar Bermulanya Panadbiran Pemerintah Karimun


Catatan M. Rasyid Nur
BERSEMPENA dan untuk memeriahkan HUT (Hari Ulang Tahun) ke-23 Kabupaten Karimun tahun 2022, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karimun bekerja sama dengan Aliansi Boedak Balai menggelar seminar bertitel, Bermulanya Penadbiran (Pemerintahan) Karimun. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Nasional, Minggu (02/10/2022) kemarin.

Seminar yang merupakan lanjutan seminar sebelumnya dihadiri Bupati Karimun Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos, M Si, Wakil Bupati H. Anwar Hasyim, M Si dan Ketua DPRD Kabupaten Karimun, M Yusuf Sirat. Hadir juga para Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat Karimun, penyuka budaya dan sejarah serta para pemateri yang menjadi narasumber pada seminar yang bermaksud menentukan catatan sejarah awal keberadaan penadbiran atau pemerintahan Karimun.

Dari hasil seminr, ini diketahui kalau Karimun sudah sangat lama mempunyai penadbiran atau pemerintahan. Peserta seminar sepakat menetapkan 1 Mei 1828 sebagai awal penadbiran dan bermulanya pemerintahan Karimun itu. Dengan begitu 1 Mei ditetapkan pula sebagai Hari Jadi Karimun. Ketetapan itu diambil setelah pemaparan dan diskusi hasil seminar menetapan hari jadi Karimun. 

Hari jadi itu, sebagaimana dibicarakan dalam seminar didasari peristiwa pelantikan Raja Abdulrahman sebagai wakil kerajaan dengan tanda cap formal tertanggal 1 Mei 1828 atau bersamaan 16 Syawal 1243 Hijriyah. Itu berarti bahwa Karimun sudah berusia 194 tahun pada saat ini. Sudah sangat tua usianya.

Keputusan penetapan hari jadi Karimun yang didapat dari hasil seminar dengan titel 'Bermulanya Pentadbiran (Pemerintahan) Karimun' itu tentu saja penting bagi masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karimun bekerjasama dengan Aliansi Boedak Balai Bersatu harus diacungkan jempol atas hasil itu. Seminar ini menghadirkan sejumlah pakar sejarah sebagai narasumber, seperti Prof Madya Dato' Perdana Abdul Malik, Dato' Azwandi Syahri, Raja Dato' Wira Malik Hafrizal dan Raja Syirwansyah yang merupakan zuriat keturunan langsung dari para amir (pemimpin) Karimun terdahulu.

Pada kesempatan seminar itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karimun, Sugianto, MM mengatakan bahwa hasil keputusan seminar yang telah menetapkan tanggal tanggal 1 Mei 1828 sebagai awal pemerintahan Karimun akan menjadi dasar penetapan HUT Karimun sebagai awal penadbiran atau awal berpemerintahan. Meskipun keberadaan Kabupaten Karimun dalam sistem Pemerintahan saat ini baru lahir tahun 1999 ternyata Karimun ini sudah ada sejak hampir 200 tahun yang lalu.

Dikatakan Pak Sugianto, peristiwa 1 Mei 1828 yang menjadi penadbiran Karimun berdasarkan kajian yang disampaikan Dato' Wira Azwandi Syahri bahwa pemerintah awal Karimun dipimpin oleh Raja Abdulrahman yang merupakan anak Yang Dipertuan Raja Jaafar dari Penyengat. Itu artinya, tanggal itu adalah awal ada penadbiran Karimun. Peristiwa itu diperkuat juga dengan bukti arsip surat ingatan yang berisi tugas atau titah Raja Muda Jaafar kepada Raja Abdulrahman yang harus dijalankan sebagai kepala pemerintahan di Karimun.

Bagi generasi hari ini catatan penting ini perlu menjadi ingatan yang tidak boleh dilupakan. Jika sebelum ini seolah-olah dilupakan, tentu saja itu tidak boleh terjadi lagi. Hasil seminra ini sangatlah berguna dan membuka catatan lama yang menentukan awal mula penadbiran Karimun.***

6 Sep 2022

Memahami Jam Tugas dan Jam Dinas

Memahami Jam Tugas dan Jam Dinas


BAGI seorang pegawai, PNS (ASN) dan honorer (Non ASN) maupun pegawai Yayasan atau pekerja di sebuah perusahaan yang fungsi dan tugasnya sudah ditetapkan akan terikat dengan jam tugas atau jam kerjanya itu. Jam tugas atau jadwal tugas adalah daftar kegiatan yang diberikan kepada seseorang sesuai tugas dan fungsinya. Seorang guru, misalnya diberi jam mengajar sejumlah tetentu dan ditetapkan jadwal mengajarnya pada jam dan hari tertentu pula. Begitu juga profesi lainnya. Lazimnya mengacu kepada Undang-undang yang mengaturnya.

Sebagai seorang pegawai atau karyawan diwajibkan berada (hadir) di kantor atau lembaga yang memberinya tugas. Kehadiran seperti itu dikatakan sebagai jam dinas atau jam kehadiran di institusi. Ada pula jam tugas sesuai pekerjaan yang sudah ditetantukan. Seorang guru akan melaksanakan tuags mengajarnya sebagaimana tercantum dalam jadwal mengajar yang disusun dan ditetapkan sekolah. Itulah jam tugas.

Tentang jam dinas atau jam kehadiran di institusi juga ditetapkan berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Lazimnya antara 37,5 - 40 jam (a 60 menit) per pekan. Sekurang-kurangnya selama jam itu seorang karyawan wajib berada di institusinya. Seorang guru, ada atau tidak ada jam tugas (mengajar) di dalam kelas tetap saja harus berada di sekolah selama jam itu. Inilah yang disebut sebagai jam dinas.

Sementara jam tugas bisa lebih sedikit dari pada jam dinas yang ditetapkan. Seorang guru yang mengajar sebanyak 24 jam pelajaran dengan durasi selama 35-45 menit setiap jam pelajaran bisa saja tidak cukup selama 37,5-40 jam kumulasi jam mengajarnya. Namun, kekurangan itu tidak menjadi sebuah kesalahan bagi seorang guru selama dia masih tetap berada di sekolah selama jam dinasnya.

Sesungguhnya jam tugas bagi seorang guru tidak semata hanya mengajar atau membimbing di dalam kelas. Seorang guru dapat diperhitungkan jam tugas di luar kelas sebagai jam tugas yang diwajibkan kepadanya. Seorang guru yang mendapat tugas tambahan seperti Wakil Kepala Sekolah atau tugas lainnya yang masih berkaitan dengan fungsi dan tanggung jawabnya sebagai guru dapat saja tugas tambahan itu menjadi tugas yang diperhitungkan sebagai jam tugas atau jam mengajar bagi seorang guru.

Hal penting yang harus dipahami oleh kita --jika kita adalah pegawai-- adalah bahwa setiap pegawai atau karyawan sudah memahami bahwa jam dinas adalah jam wajib yang melekat pada diri seorang pegawai itu dan yang akan menjadi persyaratan dibayar atau tidak dibayarnya hak-haknya sebagai karyawan atau pegawai. Oleh karena itu seorang karyawan seperti guru, misalnya tidak cukup hanya berada di sekolah selama melaksanakan tugas mengajar saja. Jika pun tidak ada jam mengajar (jam tugas) tetap juga wajib berada di sekolah sekurang-kurangnya dalam alokasi waktu yang sudah ditentukan.***