5 Sep 2023

Duduk Ngopi Dengan Ketua MUI


SENIN (04/09/2023) ini kembali kami duduk bersama. Duduk sambil bicara apa-apa saja. Tempatnya, kali ini di Kedai Kopi Meranti. Ada juga yang menyebutnya Kedai Kopi Selat Panjang. Beda kata tapi kurang-lebih sama maksudnya. Setidak-tidaknya berdekatan kandungan pemahamannya.

Kok sama? Maksudnya, jika menyebut Meranti, itu sebutan kepada nama kabupatennya. Tepatnya, Kabupaten Meranti. Salah satu kabupaten berdekatan dengan Kabupaten Karimun tapi termasuk Provinsi Riau. Dulunya daerah yang berada Pulau Rangsang dan sekitarnya di sekitar Sungai Pakning atau lebih terkenalnya di Bengkalis sana, itulah Kabupaten Meranti.

Jadi kalau disebut Kedai Kopi Meranti, itu untuk menyebut nama kabupatennya. Tapi dengan sebutan Selat Panjang, ini ditujukan untuk menyebut nama Ibu Kotanya. Ibu Kota dari Kabupaten Meranti itu sendiri, namanya Selat Panjang. Maka menyebut Merannti artinya menyebut nama kabupatennya sementara menyebut Selat Panjang adalah sebutan nama kotanya. Daerahnya adalah sama.

Di kedai itulah hari ini saya dan Pak H. Afrizal, Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Karimun duduk bersama. Duduk ngopi pagi. Sebelumnya dia menelpon untuk koordinasi ngopi bersama ini. Saya setuju dan kamipun duduk di warung yang sebelum-sebelumnya juga kami sering duduk ngopi bersama di sini. Terkadang dengan beberapa teman lainnya, Ngopi Bersama.

Lalu sekadar makan atau minum saja? Tidak juga. Kami membahas (tepatnya ngobrol-ngobrol) macam-macam masalah.  Kami tentu saja tidak hanya duduk ngopi saja karena pasti ngobrol juga sebagai pengisi waktu. Untuk pengisi waktu ngopi, ini kami bicara atau ngobrol ngalur-ngidul kanan-kiri yang terkadang terasa penting. Apa saja kami jadikan bahan bicara. Kami ngobrol apa yang teringat. Namanya juga ngopi pagi. Tidak ada tema atau agenda yang kami bicarakan secara khusus. Ke sini juga bukan niat untuk 'rapat' misalnya. Ini benar-benar hanya duduk santai sambil makan-makan yang kami pesan. Buat saya, duduk ngopi dengan Ketua MUI enak juga kedengarannya.***

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar