23 Agu 2023

Nyamannya Subuhan di Jabal Arafah (Catatan Mengikuti Orientasi PMB)


SELAMA empat hari tiga malam --20-23/08/2023-- di Batam, persisnya di Hotel Aston Nagoya City, Batam saya berkesempatan subuhan (salat subuh) di masjid terkenal di Batam, yakni Masjid Jabal Arafah. Berjarak kurang lebih 50 meter saja dari tempat menginap membuat saya dan beberapa orang teman mudah ke masjid untuk salat berjamaah. Selain subuh kami memilih salat di hotel saja karena jadwal kegiatan yang sempit untuk keluar hotel.

Bersempena mengikuti kegiatan Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama Provinsi Kepri para peserta laki-laki yang muslim berkesempatan salat berjamaah di masjid. Sayang, jika selama empat hari (Ahad-Rabu, 20-23/ 08/2023) itu kami tidak ke masjid untuk berjamaah. Kami ditempatkan di hotel yang terletak berdekatan dengan masjid di atas bukit itu. Masjid ini cukup terkenal di Kota Batam. Selain terletak di pusat bisnis dan perhotelan masjid ini juga dikelola dengan baik oleh pengurusnya. Di Kota Batam, Masjid Jabal Arafah terbilang disukai pendatang untuk berkunjung.
Salah satu sesi penyampaian materi
Salat di dalamnya adem dan menyenangkan. Selain ber-AC juga ada angin di atas bukit yang menerpa jamaah. Sejuk. Pada salat jahar --magrib, isya, subuh atau salat jumat-- imamnya membuat makmum juga adem mendengar bacaannya. Begitulah ketika saya dan beberapa teman yang berkesempatan salat subuh rasanya begitu menyenangkan. Makmumnya memang tidak seperti jumatan jumlahnya. Hanya kurang lebih satu setengah saf saja. Itu juga sudah ramai untuk ukuran jamaah subuh. 

Walaupun hanya tiga kali subuhan di Batam, dengan salat di Jabal Arafah rasanya tidak menyesal ditempatkan dan menginap di hotel Aston ini. Selain pelayanan hotelnya juga sangat memuaskan jaraknya yang sangat dekat dengan rumah ibadah tentu saja bagi pesrta muslim, ini membahagiakan. Bahwa salat zuhur dan asar serta isya tidak sempat karena jadwal padat, sekurang-kurangnya salat subuh dan terkadang magrib masih sempat menikmati nyamannya salat di Jabal Arafah. 

Kegiatan pelatihan sendiri memang padat. Masuk pukul 07.30, istirahatnya terkadang mendekati zuhur. Ditambah waktu makan, maka jam istirahat menjelang masuk kembali terasa tidak sempat ke masjid. Lagi pula, jamaah zuhur di masjid tidak tergantung jam istirahat (makan dan salat) kegiatan kami. Masjid akan mengikuti jadwal salatnya. Sekali lagi, tidak masalah jika tidak lima waktu. Salat subuh plus magirb (jika istirahatnya memungkinkan) itu sudah lumayan juga.**"

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar