28 Des 2021

Akif Sunat Rasul Selagi Muda agar Segalanya Menjadi Mudah


HAMPIR setahun lalu, di awal tahun 2020 wacana Akiif, cucu pertama saya, anak pertama dari anak pertama saya, Rizky Febrinna (suaminya Ade Mulyana) akan sunat rasul sudah dilontarkan mamanya. Katanya, Akiif biarlah agak cepat sunat rasulnya. Katanya, saat ini kebanyakan anak-anak bersunat lebih cepat. Tidak seperti zaman dulu. Lalu dia mencoba menyampaikan ke Akiif. Langsung saja Akiif menolak. "Takut," katanya. namanya juga anak-anak, tentu saja merasa takut jika disebut sunat. 

Akiif lahir pada 14 September 2013. Enam bulan lalu, artinya umurnya baru sekitar tujuh tahun lebih sedikit. Baru saja meninggalkan TK. Saat itu duduk di kelas satu SD. Pada saat ini umurnya sudah delapan tahun dan sudah duduk di kelas dua SD. Menurut Mamanya sudah boleh disampaikan kembali ke Akiif untuk sunat rasul. 

Ternyata, pasca menerima buku rapor sekolah semester ganjil di pekan terakhir Desember 2021 ini, Akiif bersedia.  Entah bagaimana Mamanya meyakinkan Akiif, yang pasti Akiif menyatakan kepada Atok kalau dia disuruh Mama untuk sunat rasul. Katanya, dia mau karena Mama ada janji setelah sunat rasul. Atok hanya terkejut sedikit, karena menurut Atok umurnya juga belum cukup untuk sunat rasul. Tapi Atok juga tidak menentangnya. Bagaimana yang baik dan Akiif mau. Itu saja. 

Jumat (25/12/2021) pagi itu juga Atok mencoba menghubungi seorang teman yang profesinya sebagai dokter. Dulu, anak bontot kami, pada tahun 2005 juga disunat oleh dokter ini, dr Ade Kristiawan, namanya. Mungkin karena sibuk, dia belum menjawab. Atok mencoba menghubungi satu orang lagi, dokter yang kebetulan juga teman sama-sama naik haji di tahun 2006/2007 (1427) lalu. Namanya dr. Suharyanto. Dan dia menjawab langsung. Bahkan menyatakan waktunya hanya bisa hari Sabtu.

Karena Mama Akiif ingin segera agar masalah sunat rasul segera selesai, tidak lagi menajdi buah pikiran maka perundingan --via telpon-- dengan dr. Suharyanto menjadi kesepakatan. Di sisi lain karena Akif juga mau, Atok setuju saja dan Sabtu besoknya dilaksanakan 'potong burung' Akiif. Tuntaslah urusan sunat rasul yang menajdi salah satu sunah dalam agama.

Kini Akiif sudah dan sedang menjalani proses sunat dan penyembuhan lukanya. Bahwa antara Atok dan Nenek sedikit berbeda perihal waktu sunat rasulnya Akiif, itu tidak menjadi hal yang dipermasalahkan. Argumen Nenek agar ditunda, minimal hingga Akiif kels empat SD supaya Akiif sedikit lebih memahami, sementara Mama Akiif ingin segera ketika usia masih muda, Atok mengambil jalan tengah saja. Sunat dilaksanakan sekarang tapi dengan catatan harus benar-beanr diperhatikan pasca sunatnya itu agar tidak menimbulkan hal buruk bagi Akiif. Perinsip Mamanya disunat ketika usia muda agar segalanya bisa lebih mudah, ada juga benarnya. Perinsip Nenek juga ada beanrnya. Yang penting, akhirnya semua sepakat: Akiif disunat sekarang, semoga segalanya menjadi terang.***


SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar