9 Apr 2022

Idul Fitri 1443 Tak Harus Berbeda


TENTANG awal Ramadhan tahun 1443 (2022) sudah kita lalui. Masyarakat muslim Indonesia meyakininya berbeda. Ada dua versi 1 Ramadhan 1443. Organisasi Islam seperti Muhammadiyah mengumumkan kepada anggotanya untuk berpuasa pada hari Sabtu (02/04/2022) sementara Pemerintah Republik Indonesia memutuskan awal Ramadhan itu jatuh pada esok harinya, Ahad (03/04/2022). Maka terjadilah perbedaan awal Ramadhan tahun ini.

Di akhir Ramadhan umat akan memasuki Syawal dan tentu saja Hari Raya Idul Fitri. Akankah akhir Ramadhan alias awal Syawal akan terjadi perbedaan? Tidak mustahil jika melihat awalnya yang berbeda. Namun, MUI (Majelis Ulama Indonesia) sudah memberi pernyataan. Mengutip tulisan yang dimuat hajinews.id hari Senin (04/04/2022) lalu MUI menyatakan Perbedaan awal Ramadhan tidak serta-merta akan membuat akhir Ramadhan juga berbeda. MUI Sebut Hari Raya Idul Fitri 2022 Berpotensi Dilaksanakan Serentak, Meski Awal Ramadan Berbeda.

Penjelasan itu mengeaskan bahwa Kementrian Agama dan Muhammadiyah telah mengumumkan tanggal yang berbeda untuk awal menjalankan ibadah puasa Ramadan 1443 Hijriah namun perbedaan tersebut tidak akan menjadi dasar Syawal bebeda. Namun demikian tentu saja masyarakat cukup khawatir juga. Akankah berbeda lagi?

Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memastikan perbedaan tersebut tidak akan terjadi pada hari Raya Idul Fitri nanti. MUI mengatakan bahwa lebaran tahun ini berpotensi akan dirayakan secara serentak. Sebagaimana dikatakan SEkretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan hari Sabtu (02/04/2022) bahwa Idul Fitri berpotensi sama. Untuk itu Amirsyah dikatakan mendorong Pemerintah agar lebih terbuka untuk masalah ini, biar masyarakat tidak merasa cemas.

Amirsyah berharap perbedaan tidak akan muncul terkait hari lebaran. Terlebih, momen istimewa itu membentangkan pula pertalian antara seluruh lapisan masyarakat. Dan atas perbedaan itu Pemerintah harus lebih arif dan bijaksana mendengar masukan dari berbagai pihak, sehingga tidak ada potensi perbedaan masuk 1 Syawal 1443 H. Begitu kurang-lebih yang dapat kita pahami dari beberapa media yang menyiarkan sikap MUI melalui Sekjendnya.

Kita memang sangat berharap, kebersamaan lebaran adalah momentum yang sangat tepat untuk kelihatan lebih kompak dalam merajut kebersamaan sesama anak bangsa. Kita melakukan ibadah puasa didasarkan niat dan keikhlasan. Artinya tidak akan ada resah atas lamanya berpuasa. Maka janganlah sampai resah di saat akan mengakhiri puasa. Kita tahu perbedaan Idul Fitri adalah potensi dan kerawanan yang dapat menimbulkan keresahan itu. Tapi dengan toleransi dan pemahaman yang benar atas satu perbedaan akan menjadikan kebersamaan dan persatuan tetap terpelihara. Semoga.***

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar