Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

16 Des 2021

Tidak Harus Segan Belajar Hingga Kapan

Tidak Harus Segan Belajar Hingga Kapan


SEBENARNYA belajar itu memang tidak ada batasnya. Dikatakan, belajar sepanjang hayat. Ada juga yang menggunakan kalimat, belajar seumur hidup. Tidak masalah, apapun istilahnya. Agama (Islam) bahkan selain mewajibkan belajar juga menentukan durasi belajar tanpa batas itu.

Tentang kewajiban belajar atau menuntut ilmu jelas dikatakan dalam pernyataan Nabi (Muhammad) atau dikatakan pernyataan dalam hadits. Kata Nabi, diwajibkan menuntut ilmu itu bagi muslim (laki-laki maupun perempuan). Artinya berdosa jika tidak belajar. Sementara durasi belajar dikatakan sejak lahir (kecil) hingga meninggal. Dalam istilah agama dikatakan sejak dari ayunan sampai ke liang lahad. Artinya menuntut ilmu memang selama hidup.

Ternyata bagi sebagian orang tidak selalu mudah menerima, atau setidak-tidaknya melaksanakan norma yang diatur agama ini. Tentang kewajiban belajar, misalnya belum tentu semua orang yang belajar bersikap bahwa dia belajar adalah karena kewajiban. Boleh jadi hanya karena ikut-ikutan atau karena disuruh orang lain. Disuruh orang tua, misalnya.

Begitu pula dengan masa belajar. Meskipun pemerintah membuat aturan untuk belajar lebih lama dari yang mungkin diharapkan, tapi belum tentu juga yang belajar lama itu karena mengamalkan ajaran atau ketentuan agama. Ada yang malah ingin berhenti belajar pada jenjang tertentu saja. Jika Pemerintah mewajibkan hingga ke SLTA boleh jadi ada yang tidak ingin hingga jenjang itu. Kalaupun belajar sampai di jenjang ini, bisa saja kaena terpaksa.

Karena kewajiban belajar itu adalah seumur hidup, maka seharusnya kita memang harus terus belajar hingga kapanpun. Tidak boleh ada kraguan dan rasa segan untuk belajar meskipun umurnya sudah terasa tua. Selagai masih hidup, pikiran amsih jernih maka hendaknyalah kita terus belajar. Belajar apa saja asal ada gunanya dan tidak bertentangan dengan agama. Jadi, tidak harus segan belajar hingga kapanpun.***

25 Nov 2021

Kita adalah Guru Sekaligus Murid

Kita adalah Guru Sekaligus Murid


Catatan Mohammad Nasruddin
GURU adalah profesi tertua di alam raya ini. Dulu Allah pun menjadi guru bagi adam. Nabi Khidir menjadi guru bagi Musa. Jibril menjadi guru bagi para nabi termasuk nabi Muhammad. Begitulah tuanya usia profesi guru.

Guru di negeri kita dikenal sebagai profesi tanpa tanda jasa. Maksudnya tiada di bajunya lambang atau simbol sebagai tanda jasanya dalam menjalankan tugas guru. Tanda jasa seorang guru dicatat di langit dan di hati murid muridnya yang pandai bersyukur.

Murid yang pandai bersyukur akan selalu berterima kasih atas jasa guru gurunya dengan selalu mengingatnya, mencarinya dan membalas jasa jasa gurunya dengan berbagai caranya. Sekali dia merasa itu adalah gurunya maka selamanya dia akan mengingat jasa gurunya. Itulah tanda murid pandai bersyukur dengan mengenang jasa para guru.

Lalu siapkah guru itu? Guru tidak hanya seseorang yang mengajarkan sesuatu (pelajaran) kepada kita di bangku sekolah formal. Semua yang mengajari kita kebaikan meskipun hanya huruf alif, dia adalah guru kita. Mereka wajib kita hormati dan anggap sebagai guru. 

Justru guru guru yang ikhlas, yang mengajarkan kebaikan tanpa pamrih bahkan kadang dibayar dengan tidk pantas saat di dunia, itulah guru yang seharusnya lebih kita hormati dan kita cari saat kita sukses.  Karena kesuksesan itu tidak terlepas dari peran dan jasa guru. Kalau bukan kita yang menghargai mereka, guru guru kita yang berjasa bagi hidup kita, lalu siapa lagi?

Semoga kita termasuk orang yang pandai bersyukur dengan menghormati mereka dan terus menjalin silaturahmi dengan mereka serta berusaha membalas jasa-jasa mereka. Jangan pernah ada rasa putus asa atau angkuh saat kita berusaha menjaga hubungan silaturrahmi dengan guru-guru kita.

Satu hal yang perlu juga kita pahami bahwa sesungguhnya setiap orang, setiap kita pasti menjadi guru sekaligus murid. Minimal guru bagi anak-anaknya dan murid bagi banyak guru kebaikan yang tak terhitung jumlahnya, baik dibayar maupun tidak dibayar di dunia. Insyaallah akan dibayar di akhirat.

Selamat hari guru yang kita peringati pada hari ini. Sebagai murid kita akan selalu menjaga silaturrahim dan hormat dengan guru. Sebagai guru kita akan terus melaksanakan fungsi guru kita dengan baik.  (Monas)

24 Nov 2021

HUT PGRI untuk Semangat Guru Berkarya

HUT PGRI untuk Semangat Guru Berkarya


BESOK kembali kita akan memperingatai Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN). Di setiap tanggal 25 November kita sebagai guru akan memperingati HGN. Selain HGN besok juga diperingati HUT PGRI. Seperti sudah kita ketahui pada tanggal tersebut, ditetapkan sebagai hari lahir organisasi guru, PGRI. Besok adalah HUT PGRI ke-76 dan HGN 2021.

Di setiap daerah biasanya diperingati hari bersejarah para pendidik Indonesia itu. Kabupaten Karimun, misalnya besok akan melaksanakan Apel Bendera HUT PGRI dan HGN tahun 2021. Akan dilaksanakan di halaman salah satu SLTP di kawasan pendidikan, Bati, Karimun. Informasi dari pengurus PGRI Kabupaten Karimun, selain melaksanakan upacara bendera juga akan ada pemberian piagam penghargaan bagi para guru.

"Ada beberapa kategori piagam penghargaan," kata salah seorang pengurus PGRI Kabupaten Karimun kepada penulis. "Salah satu penghargaan adalah piagam bagi para guru yang berhasil menerbitkan buku solonya pada tahun 2021," Seingat saya, program pemberian piagam bagi penulis buku ini sudah rutin dilaksanakan oleh pengurus PGRI Kabupaten Karimun. 

Kriteria pemberian piagam adalah, 1) Buku Solo; artinya para guru yang akan diberi piagam hanyalah yang memiliki hasil akrya sendiri. Bukan buku bersama alias Buku Antologi. 2) Terbitan Terbaru; artinya buku yang diterbitkan pada tahun 2021 ini. Buku-buku yang terbit tahun sebelumnya dianggap sudah diberi piagam.

Baguslah jika pemberian piagam penghargaan kepada para penulis buku ini terus dilanjutkan. Bagaimanapun itu akan memompa semangat para guru untuk terus berkarya. Selamat HUT PGRI dan HGN Tahun 2021. Sekali guru berkarya, selamanya berkarya.***


28 Okt 2021

Bersumpah kepada Diri Sendiri

Bersumpah kepada Diri Sendiri


HARI Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober, seperti hari, ini merupakan hari yang penting bagi bangsa Indonesia. Tepat 93 tahun yang lalu, 28 Oktober 1928 para pemuda Indonesia bersumpah mengakui tumpah darah yang satu, bangsa yang satu, dan bahasa yang satu yaitu Indonesia. Tidak terbayangkan sebelumnya para pemuda yang terdiri dari banyak suku, bahasa (daerah) dan berasal dari banyak daerah pula, tapi hari itu menyatakan tekad bersatu yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Dari kesepakatan itulah terbangunnya kebersamaan. Memperkuat persatuan di tengah jajahan oleh bangsa asing. Sebegitu lama bangsa Indonesia berhasil diadu-domba, dibuat saling benci dan saling serang tapi para pemuda berusaha mengubah itu. Dengan tekad untuk bersatu memperjuangkan kemerdekaan para pemuda mempelopori persatuan yang sebelumnya nyaris mustahil.

Kini memasuki tahun ke-93 catatan emas itu dilewati. Kemerdekaan yang sukses dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 tidak terlepas dari suksesnya bangsa Indonesia merasa bersatu melalui tekad sumpah pemuda. Perjuangan bersama untuk meraih kemerdekaan dilakukan bersama tanpa lagi merasa berbeda antara satu suku dengan suku lainnya. Tidak lagi merasa berbeda meskipun menggunakan bahasa yang berbeda-beda sebelumnya. Rasa bersama itu benar-benar tumbuh dan berkembang sejak sumpah pemuda itu. 

Kita akan terus tentunya rasa bersatu yang terbukti mengantarkan bangsa kita ke pintu gerbang kemerdekaan. Dan telah pula kita isi kemerdekaan itu dengan segala alangan dan rintangan hingga tahun ini. Peringatan Sumpah Pemuda tahun ini pun kita tetap berkomimen untuk tetap merasa bersama dalam kesatuan Republik Indonesia. Kita baca dan kita dengar, dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 tahun ini, presiden menekankan pentingnya keberagaman dalam membangun Indonesia yang bersatu dan maju bersama dalam menghadapi era digital. 

Tekanan presiden tetap pada fakta keberagaman bangsa kita yang harus tetap bersama membangun bangsa. Kita memang tidak akan menghilangkan fakta keberagaman yang ada. Karena itu pula konsep bhinneka tunggal ika akan terus kita jaga dan pertahankan. Dan memasuki serta membersamai era digital saat ini, presiden mengingatkan agar bangsa kita tidak tertinggal oleh teknologi yang sudah ada sat ini.

Adalah penting bagi kita, anak bangsa yang begini besar dan begini beraneka ragam untuk bersumpah kepada diri sendiri untuk tetap menjaga dan memelihara persatuan dan kesatuan bangsa. Segala perbedaan yang ada, entah suku, agama, daerah, selera dan apa saja yang terlihat berbeda, janganlah itu menjadi penggoyah kebersamaan kita. Kita bersumpah kepada diri sendiri, aku adalah anak Indonesia yang akan mempertahankan Indonesia bersama semua anak bangsa yang berbeda-beda tapi akan tetap bersama dan bersatu. Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-93.***

27 Okt 2021

Praktik Pantun dan Belajar Ekonomi-Akuntansi

Praktik Pantun dan Belajar Ekonomi-Akuntansi


Oleh: SITI NURBAYA AZ, SE
Sebagai guru Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Karimun saya ingin sekali mengajar Ekonomi sebaik yang mampu saya lakukan. Itulah yang selama ini saya coba lakukan. Selain memahami kurikulum, silabus dan bahan-bahan ajar saya juga berusaha memahami dan mempelajari berbagai cara untuk mengajarkan pelajaran itu. Pengelolaan pembelajaran adalah satu hal penting bagi seorang guru. Saya pun berusaha dan belajar bagaimana mengelola kelas dengan baik.

Dulu, awal-awal saya mengajar sebagai tenaga honorer (1998-2005 ) saya bahkan tidak hanya mengajar Pelajaran Ekonomi sesuai ilmu saya di Perguruan Tinggi, STIEKER Yogjakarta. Saya memang bukan Sarjana Ekonomi spesial guru dengan sebutan Sarjana Pendidikan. Saya adalah sarjana ekonomi yang oleh peraturannya boleh memakai gelar SE (Sarjana Ekonomi). Bukan sarjana keguruan. Artinya memang bukan dasar guru awal pendidikan saya di Perguruan Tinggi. Tapi karena saya menyukai menjadi guru akhirnya saya menjadi guru setelah harus mendapatkan Akta-IV sebagai syarat menjadi guru. Itulah SIM (Sertifikat Izin Mengajar) saya sebagai guru. Seingat saya, kecintaan menjadi guru juga saya buktikan dengan ikut mengajar di lembaga bimbel (bimbingan belajar) seperti Primagama.

Setelah resmi menjadi guru di sekolah negeri dengan status PNS sejak puluhan tahun lalu (tepatnya mulai tahun 2006 ) saya semakin serius menjadi guru. Saya tidak ingin dikatakan guru setengah hati. Intinya saya ingin memahami dan mendalami seluk-beluk sebagai seorang guru. Guru tingkat SMA pula, tentu saya tidak mau setengah-setengah hati. Saya serius menjadi guru.

Belakangan saya juga belajar menulis karena seorang guru ternyata wajib mampu menulis. Sejak saya mencoba ikut belajar menulis dan prakatik menulis di berbagai kesempatan saya mencoba belajar membuat puisi dan pantun selain tulisan-tulisan prosa lainnya. Saya belajar membuat artikel opini. Saya mencoba menuliskan pengalaman hidup saya sebagai sebuah memori dalam bentuk buku. Alhamdulillah, sudah ada buku saya tentang memoar berjudul MENJADI GURU BUKAN (TAK) MUDAH yang isinya adalah pengalaman saya menjadi guru dan saat sebelum menjadi guru. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Media Guru. Tentang artikel opini serta puisi juga sudah saya bukukan.

Kini saya membuat pula sebuah buku yang berisi pantun. Yaitu pantun yang berisi tentang pelajaran yang saya ajar, yaitu Ekonomi dan Akuntansi. Sebagai salah satu budaya Indonesia yang saat ini sudah ditetapkan menjadi warisan dunia tak benda oleh Unesco maka saya juga ingin memiliki karya pantun tapi dengan isinya materi ekonomi yang saya ajarkan di sekolah. Kini, jadilah buku saya itu dan sudah terbit dengan judul MENGENAL BANK INDONESIA DAN BELAJAR AKUNTASI DENGAN PANTUN yang alhamdulillah sudah bisa saya pakai untuk belajar bersama ana-anak saya. Buku saya ini diterbitkan oleh Penerbit YPTD tahun 2021 ini. 
 
Ingin juga saya jelaskan bahwa dalam buku pantun ini juga ada sedikit panduan materi ekonomi dan akuntasi. Tidak pantun saja. Pembaca, khsusunya anak-anak sekolah sebaiknya membaca materi itu beriringan dengan pantun yang ada di dalamnya. Dan berikut saya kutipkan dua bait pantun yang terdapat dalam buku saya.  

Ini adalah Pantun Belajar Akuntansi:
Anak dara duduk bersembang
Mencuci daster serta kemeja
Akuntannsi bukan ilmu sembarang
Tunjuk ajar mengelola harta

Pantun Materi Sejarah Akuntansi:
Anngur kering disebut kismis
Enak dimakan buat patri
Sejarah akuntansi bermula di Inggeris
Dengan adanya Revolusi Industri

Bagaimanapun, inilah cara saya untuk berpraktik menulis pantun. Orang Indonesia tentu saja harus mengerti sedikit-banyak tentang pantun walaupun kita bukan guru Bahasa Indonesia atau Guru Sastra. Mengapa? Karena pantun adalah puisi lama yang nota bene berasal dari budaya nenek-moyang kita, orang Indonesia. Dan sebagai guru Ekonomi saya menulis pantun yang berisi pelajaran ekonomi dan akuntansi. Silakan, jika Anda berkenan membaca atau memiliki buku saya ini, saya siap untuk memngirimkannya. Tentu, alakadarnya sebagai biaya cetak mohon dibantu. Boleh, kan saya begitu?Silakan kontak saya di 081364749085. (AZ)