Tampilkan postingan dengan label Karimun. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Karimun. Tampilkan semua postingan

29 Okt 2021

Catatan dari Pelantikan Kwarran Kundur Utara

Catatan dari Pelantikan Kwarran Kundur Utara


BERTEMPAT di Gedung SMK Negeri Kundur Utara, Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Karimun, H Anwar Hasyim, MSi melantik dan mengukuhkan pengurus Kwartir Ranting (Kwaran) 07 Gerakan Pramuka Kecamatan Kundur Utara periode 2020-2023 hari Jumat (29/10/2021) ini.

Tampak hadir dalam acara pelantikan dan pengukuhan Kwaran Pramuka 07 Kecamatan Kundur Utara antara lain, Ketua Harian Kwarcab Pramuka Kabupaten Karimun, Dr. Muhammad Firmansyah; MSi, para Wakil Ketua dan beberapa pengurus lainnya. Hadir juga para pejabat Kundur Utara antara lain Camat, Kapolsek dan dari Koramil.

Pak Anwar Hasyim dalam sambuatannya setelah pengkuhan mengatakan bahwa pengurus Kwaran Pramuka 07 Kecamatan Kundur Utara ini sejatinya sudah dilantik tahun lalu. Namun karena kondisi pada saat itu masih pandemi Covid-19, sehingga pelantikan dan pengukuhan baru bisa dilaksanakan hari ini.

Lebih lanjut Pak Anwar menjelaskan, kalau kerja yang dilakukan bagi seorang Pramuka merupakan kerja pengabdian yang penuh ikhlas dan tanpa pamrih. "Dengan telah dilantiknya pengurus Kwartir Pramuka Kecamatan Kundur Utara yang defenitif ini tentunya akan langsung ikut kegiatan Rapat Kerja cabang (Rakercab) Pramuka Kabupaten Karimun yang dilaksanakan, Sabtu (30/10/2021) besok di Sekretariat Kwarcab Pramuka Kabupaten Karimun."

Pak Anwar juga menambahkan bahwa sebagai pengurus Kwaran yang sudah defenitif, Rakercab Pramuka Kabupaten Karimun bisa dijadikan momen penting untuk melaksanakan program kerja yang dihasilkan dari Rakercab Pramuka itu nanti. Dia minta perwakilan Kwarran Kundur Utara hadir pada acara tersebut.

Dalam bagian lainnya, Pak Anwar Hasyim mengatakan, "Kepramukaan ini perlu ditanamkan pada siswa di masing-masing sekolah bersama melalui kakak-kakak pembina sejak dini. Sebagai seorang anak bangsa yang akan menjadi generasi penerus hendaknya mereka diarahkan dalam kegiatan kepramukaan untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasilais dan agama."

Kakwarran yang dilantik Pak Zurkani sempat mengatakan kalau kegiatan kepramukaan dalam dua tahun ini berjalan apa adanya mengingat covid-19 melanda daerah kita. Walaupun belum dilantik, tapi kepengurusan tetap berjalan. Dia juga mengatakan kalau dia ingin memberikan kesempatan kepada generasi muda atau sosok lainnya untuk memimpin Kwarran Kundur Utara. "Tapi teman-teman masih mempercayakan kepada saya," katanya. Kami perlu bantuan dan bimbingan dari Kwarcab, begitu dia menambahkan.

Setelah pelantikan dilanjutkan dengan foto bersama dan menikmati hidangan ringan yang disediakan panitia pelantikan. Ada menu ubi rebus, jagung rebus dan kaledek rebus juga. Bahkan di ruang sebelahnya panitia juga menyediakan menu lakse kuah. Hmm, sungguh enak hidangan sore ini.***

25 Okt 2021

Pengurus Kwarran Buru Resmi Dilantik

Pengurus Kwarran Buru Resmi Dilantik


AHAD (24/10/2021) pagi, bertempat di lapangan Pantai Ambat, Buru telah dilaksanakan pelantikan kepengurusan Kwarran (Kwartir Ranting) Gerakan Pramuka Kecamatan Buru. Pelantikan dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Karimun, H. Anwar Hasyim, MSi selaku Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Karimun. Hadir pada pelantikan itu pengurus Kwarcab Pramuka Kabupaten Karimun serta pejabat Kecamatan Buru.

Dalam sambutannya setelah proses pelantikan Wakil Bupati Karimun menyampaikan ucapan selamat atas telah dilantiknya kepengurusan Kwarran Buru masa bakti 2021-2024. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak, khususnya kepada Pemerintah yang telah memfasilitasi kegiatan kepramukaan di Kecamatan Buru. "Kerja sama antara gerakan pramuka dengan Pemerintah, itu sangat penting," katanya.

"Kwartir Ranting adalah perpanjangan tangan dari Kwartir Cabang gerakan pramuka yang memiliki peran penting dalam pembinaan gerakan pramuka di tingkat Ranting atau Kecamatan, sehingga dengan dilantiknya  kepengurusan yang baru ini saya berharap untuk selalu merespon positif dan berpartisipasi aktif terhadap seluruh program dan kegiatan gerakan pramuka di Kwarran Buru," katanya lagi. Wakil Bupati berharap agar aktivitas kepramukaan sebagai wadah pembina generasi muda dapat terlaksana dengan baik.

Para pengurus yang dilantik sebanyak 27 orang diketuai oleh Kak Nasriah, SPd SD didampingi oleh Kak Said Ahmad, SPd dan Kak Yuliana, SPd SD sebagai Wakil Ketua. Kepngurusan dilengkapi dengan Andalan Urusan Sekretaris dan Bendahara serta dibantu oleh 20 orang andalan lainnya. Kemajuan dan aktivitas kepramukaan akan ditentukan oleh para pengurus yang baru saja dilantik.***. 

15 Okt 2021

Syukuran Hari Jadi Kabupaten Karimun

Syukuran Hari Jadi Kabupaten Karimun


HARI Selasa dan Rabu (12 dan 13/ 10/ 2021) kemarin adalah hari istimewa bagi Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri. Dua hari itu ditetapkan sebagai hari perayaan memperingati Hari Jadi Kabupaten Karimun ke-22 tahun 2021. Meskipun tanggal persisnya adalah 12 Oktober, namun untuk tahun ini diambil dua hari sebagai hari peringatan milad kabupaten. Dua hari ini adalah hari minimal yang ditetapkan pada tahun ini.
 
Jika di tahun-tahun tanpa covid perayaan Hari Jadi Kabupaten dihelat hingga beberapa hari dengan aneka kegiatan, tahun ini dilaksanakan secara sederahana saja. Hanya dua hari, untuk Apel Bendera pada hari H-nya dan sebagai Acara Syukuran di hari keduanya. Apel dilaksanakan di halaman Kantor Bupati, Selasa (12/10/2021) kemarin sementara acara syukurannya dilaksanakan di Gedung Nasional keesokan harinya, Rabu. Dulu, bisa lebih dari empat hari kegiatan dengan melibatkan masyarakat ramai. Covid-19 telah memaksa banyak yang berubah. 
 
Acara syukuran tahun ini dihadiri oleh Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad dengan belasan orang lainnya dalam rombongannya. Ada Plt Sekda, Lamidi dan beberapa pejabat provinsi lainnya. Karimun sendiri terbatas jumlahnya. Selain pejabat teras seperti pimpinan Forkopimda dan tokoh masyarakat serta tokoh agama juga para pimpinan OPD (Kepala Dinas dan setingkatnya). Setiap yang akan amsuk ruang acara --di Gedung Nasional-- jika panitia tidak mengenalnya, akan ditanya undangannya. Begitulah panitia membatasi peserta sesuai kapasitas gedung yang memang tidak besar.

Jika mengenang syukuran di era sebelumnya (sebelum covid-19) kegiatan seperti ini dilaksanakan begitu meriah. Dihelat di halaman rumah dinas bupati dengan memasang tenda begitu banyak. Masyarakat hadir dari pagi hingga acara usai yang terkadang satu penuh. Seremoni syukurannya sendiri sering dihelat pada malam hari. Tapi untuk tahun ini, sema dengan tahun lalu dilaksanakan dengan acara yang sangat sederhana tapi tetap khidmat. 

Undangan pada kertas tertera pukul 09.00. Tapi para tamu sudah hadir setengah jam sebelumnya. Sambil menunggu rombongan gubernur yang berangkat pagi dari Ibu Kota Provinsi, para tamu dihibur oleh musik hidup dengan musik tradisional Melayu. Lagu-lagu Melayu didendangkan dengan iringan arkudion, biola, tabla dan alat-alat musik tradisional lainnya oleh para pemusik Kabupaten Karimun. Seorang penyanyi membawakan lagu-lagu lama yang menyejukkan hati dan rasa.

Setelah rombongan gubernur didampingi Bupati Karimun, H. Aunur Rafiq, Wakil Bupati, H. Anwar Hasyim dan pejabat teras kabupaten memasuki ruangan acara, MC langsung memulai seremo acara syukuran. Diawali acara dengan mempersembahkan tari persembahan diiringi musik dan lagu secara langsung. Lalu acara adat semacam sykuran ala adat Melayu yang dilaksanakan oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Karimun. Dengan menyebut dan menjemput para pejabat Provinsi dan Kabupaten ,untuk hadir di hadapan vodium para pengurus LAM Kabupaten Karimun menyerahkan sepiring pulut kuning disertai lauk-pauk dan sayurnya kepada beberapa orang yang sudah dijemput untuk hadir di depan hadirin. Acara adat ini ditutup dengan doa tolak bala oleh seorang pengrus LAM lainnya.

Selanjutnya acara pokok yang diawali dengan mendengarkan Lagu Kebangsaan, Indonesia Raya. Hadirin hanya menyimak dan mendengarkan lagu yang ditampilkan berupa rekaman yang diiringi teks di layar besar di hadapan hadirin. Lalu laporan Ketua Panitia yang disampaikan oleh Sekda Kabupaten Karimun, Dr. H. Mohd. Firmansyah, MSi. Selain menyampaikan beberapa data laporan, Pak Sekda juga mengingatkan untuk bersyukur atas capaian kabupagten dalam melaksanakan pembangunan. "Jangan lupa jasa pendahulu," katanya mengingatkan bagaimana sejarah berdirinya Kabupaten Karimun. 

Dua pidato berikutnya adalah pidato Sambutan Bupati Karimun dan pidato pengarahan oleh Gubernur Kepri. Bupati yang berpidato setelah Pak Sekda menyampaikan beberapa hal. Selain menyebutkan kembali tema HUT Karimun, yakni Karimun Sehat, Karimun Tumbuh Pak Bupati panjang lebar menyampaikan keadaan Kabupaten Karimun yang dipimpinnya bersama Pak Anwar Hasyim, wakilnya. Dari status covid yang sudah di level 1 diserta data-data covid terakhir, sampai kepada aneka pembangunan yang sudah dicapai oleh Kabupaten Karimun. Tmerasuk keberhasilan penanganan covid oleh Pemda Kabupaten Karimun yang sangat memuaskan.

Pidato terakhir sebelum doa adalah Sambutan Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE, MM. Pak Gubernur yang menyampaikan pidato terartur menggunakan teks data, menyampaikan banyak hal baik di provinsi maupun secara khusus di Karimun. "Kabupaten Karimun adalah salah satu kabupaten dengan capaian pembangunan terbaik di provinsi ini," katanya. "Saya mengingatkan HUT hendaklah jadi ajang evaluasi oleh kita. Karena covid yang sudah mendera kita selama dua tahun ini maka hendaklah kita bekerja keras demi kemajuan provinsi kita." 

Gubernur juga menyampaikan tiga program dari Pemerintah Pusat yang wajib kita laksanakan, katanya. Ketiga program itu adalah, 1) penanganan covid, 2) pemulihan ekonomi, 3) penanganan masalah sosial masyarakat. Khusus untuk penanganan covid, kita sudah dapat disebut membaik.  Jika Karimun sudah di level 1 dan lima kabupaten lainnya yang saat ini sedang diasesmen juga bisa di level 1 maka Provinsi Kepri tentu akan berstatus di level 1 juga. "Insyaallah pergerakan orang dan barang akan lebih mudah," tegasnya. Untuk itu mari terus bahu-membahu bekerja keras sesuai profesi masibg-masing agar Kepri segera bangkit. Tema sehat dan tumbuh adalah tema yang perlu kita wujudkan. Begitu Pak Gubernur menegaskan.***

14 Okt 2021

Tentang Kabupaten Karimun: Catatan Singkat Sejarah Kabupaten Karimun

Tentang Kabupaten Karimun: Catatan Singkat Sejarah Kabupaten Karimun


CATATAN Sejarah Kabupaten Karimun, ini saya share ulang dari posting admin di website Pemerintah Kabupaten Karimun (karimunkab.go.id) yang diposting pada 14 April 2016 yang lalu dalam rangka hari jadi Kabupaten Karimun tahun ini. Pada HUT (Hari Ulang Tahun) atau Hari Jadi Kabupaten Karimun ke-22 tahun 2021 ini tidak berlebihan jika kita ulang-ulang baca catatan sejarah Kabupaten Berazam ini. Meskipun catatan dibuat pada lima tahun yang lalu, namanya catatan sejarah kan tidak berubah. Jika ada yang belum tercatat di sini karena peristiwa baru, nanti kita cari ulang tambahannya.

Menurut catatan yang kita baca di beberapa referensi, dulu, Karimun berada di bawah kekuasaan kerajaan Sriwijaya. Artinya nama Karimun ini sudah lama ada hingga keruntuhan Sriwijaya pada abad ke-13. Pada masa itu pengaruh agama Budha sudah mulai masuk. Ini dapat dibuktikan dengan adanya Prasasti di Desa Pasir Panjang. Pada masa itu disebutkan Karimun sering dilalui kapal-kapal dagang hingga pengaruh Kerajaan Malaka (Islam) mulai masuk pada tahun 1414.

Tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan Portugis. Saat itu Sultan Mansyur Syah yang memerintah memberi larangan pada keturunan raja-raja untuk tinggal di Malaka.  Dan mendirikan kerajaan-kerajaan kecil. Lalu muncullah kerajaan Indrasakti, Indrapura, Indragiri, dan Indrapuri. Sementara itu banyak rakyat Malaka yang tinggal berpencar di pulau-pulau yang berada di Kepulauan Riau termasuk di Pulau Karimun. Sejak kejatuhan Malaka dan digantikan perannya oleh kerajaan Johor, Karimun dijadikan basis kekuatan angkatan laut untuk menentang Portugis yakni sejak masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah I (1518-1521) hingga Sultan Ala Jala Abdul Jalil Ri’ayat Syah (1559-1591).

Pada kurun waktu 1722-1784, Karimun berada dalam kekuasaan Kerajaan Riau-Lingga dan pada masa itu daerah Karimun, terutama Kundur dikenal sebagai penghasil gambir dan penghasil tambang (seperti  timah, granit, dll) dan Karimun berkembang menjadi daerah perdagangan serta mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Raja Ali Haji.

Jauh sebelum ditandatanganinya Treaty of London, Kerajaan Riau-Lingga dan Kerajaan Melayu dilebur menjadi satu sehingga semakin kuat dengan wilayah kekuasaan meliputi Kepulauan Riau, daerah Johor dan Malaka (Malaysia), Singapura dan sebagian kecil wilayah Indragiri Hilir. Setelah Sultan Riau meninggal pada tahun 1911, Pemerintah Hindia Belanda menempatkan amir-amirnya sebagai District Thoarden untuk daerah yang besar dan Onder District Thoarden untuk daerah yang agak kecil. Pemerintah Hindia Belanda akhirnya menyatukan wilayah Riau-Lingga dengan Indragiri untuk dijadikan sebuah karesidenan yang dibagi menjadi 2 (dua) Afdelling, yaitu Afdelling Tanjungpinang dan Afdelling Indragiri.

Berdasarkan Surat Keputusan delegasi Republik Indonesia, Provinsi Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1950 No. 9/Deprt. menggabungkan diri ke dalam Republik Indonesia dan Kepulauan Riau diberi status daerah Otonom Tingkat II yang dikepalai oleh Bupati sebagai kepala daerah dengan membawahi 4 (empat) kawedanan (semacam kecamatan yang lebih luas). 

Adapun kewedanaan yang menjadi bagian dari Kepulauan Riau itu adalah, 
1) Kawedanan Tanjungpinang meliputi wilayah Kecamatan Bintan Selatan;
2) Kawedanan Karimun meliputi wilayah Kecamatan Karimun, Kundur dan Moro; 
3) Kawedanan Lingga meliputi wilayah Kecamatan Lingga, Singkep dan Senayang; serta
4) Kawedanan Pulau Tujuh meliputi wilayah Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur. Kepulauan Riau sendiri adalah bagian dari Provinsi Riau, saat itu.

Kemudian Surat Keputusan No. 26/K/1965 dengan mempedomani Instruksi Gubernur Riau tanggal 10 Februari 1964 No. 524/A/1964 dan Instruksi No. 16/V/1964 dan Surat Keputusan Gubernur Riau tanggal 9 Agustus 1964 No. UP/247/5/1965, tanggal 15 November 1965 No. UP/256/5/1965 menetapkan, terhitung mulai 1 Januari 1966 semua daerah administratif kawedanan dalam kabupaten Kepulauan Riau dihapuskan. Yang ada hanyalah kecamatan.

Pada tahun 1999, berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999 Kabupaten Kepulauan Riau dimekarkan menjadi 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Kepulauan Riau, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Natuna. Artinya, Karimun diresmikan sebagai kabupaten yang berdiri sendiri dengan terdiri dari 3 (tiga) wilayah kecamatan, 6 (enam) kelurahan, dan 24 (dua puluh empat) desa.

Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Daerah No. 16 Tahun 2001, Kabupaten Karimun dimekarkan menjadi 7 (tujuh) wilayah kecamatan dengan 19 (sembilan belas) kelurahan dan 25 (dua puluh lima) desa. Setelah itu Karimun mengalami pemekaran kembali menjadi 9 kecamatan dengan 22 (duapuluh dua) kelurahan dan 32 (tigapuluh dua) desa.

Dan pemekaran terakhir adalah pada tahun 2012, berdasarkan Perda No. 02 Tahun 2012, bulan Juli 2012. Pemekaran ini menjadikan wilayah Kabupaten Karimun menjadi 12 (dua belas) kecamatan, dengan 42 (empat puluh dua) desa dan 29 (dua puluh sembilan) kelurahan. Hinga saat ini, 12 kecamatan inilah yang menjadi bagian Kabupaten Karimun. Kedua belas kecamatan itu adalah Karimun, Meral, Tebing dan Meral Barat (ada di Pulau Karimun); Lalu Kundur, Kundur Barat, Kundur Utara (ada di Pulau Kundur); Moro (di Pulau Moro); Buru (di Pulau Buru); Durai (di Pulau Durai); Ungar (di Pulau Ungar) dan Belat (di Pulau Belat).***

12 Okt 2021

HUT Kabupaten Karimun Diperingati dengan Upacara Bendera

HUT Kabupaten Karimun Diperingati dengan Upacara Bendera


TANAIKARIMUN.COM-KARIMUN, BERTEMPAT di halaman Kantor Bupati Karimun, Poros, hari Selasa (12/10/2021) pagi dilangsungkan Upacra Bendera dalam rangka memperingati HUT (Hari Ulang Tahun) ke-22 Kabupaten Karimun tahun 2021. Menjadi Inspektur Upacara adalah Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos MSi sementara Pimpinan Upacara dipercayakan kepada salah seorang camat.

Hadir dalam upacara tersebut antara lain Pimpinan Forkopimda Kabupaten Karimun dan Kepala Kanwil Khusus Bea Cukai Karimun. Hadir juga para tokoh masyarakat dan tokoh agama selain para Kepala OPD Kabupaten Karimun sebagai undangan. Sedangkan untuk peserta upacara terdiri dari pasukan dari Polri, TNI, mahasiswa dan para pegawai Kantor Bupati sendiri

Dalam amanat sebagai Inspektur Upacara Bupati Karimun, Aunur Rafiq mengatakan bahwa di usia Kabupaten Karimun yang sudah menginjak dewasa sesungguhnya masih banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan. Katanya, salah satunya adalah alokasi APBD Karimun 2022 mendatang yang harus sesuai dengan implementasi visi dan misi bersama antara dia sebagai Bupati dan wakilnya, H.  Anwar Hasyim, MSi.

Lebih jauh bupati menegaskan, pembangunan infrastruktur yang berkeadilan dengan pembangunan yang merata di seluruh pelosok Kabupaten Karimun adalah satu hal yang penting bagi Pemerintahannya. Katanya menambahkan bahwa akan dilaksanakan nantinya pelatihan-pelatihan bagi tenaga kerja agar para pencari kerja dapat diterima sebagai pekerja yang terampil.

Ada beberapa hal penting lainnya yang dijelaskan oleh bupati dalam pidatonya selama hampir 20 menit itu. Dia menyinggung juga perihal pelatihan untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ditargetkan sebanyak 6 ribu orang. Lalu tentang penataan birokrasi yang bersih dari korupsi, melayani dengan hati serta bidang pertanian dan perikanan secara menyeluruh. Sungguh penting itu semua. Apakah akan terwujud? Sejarah akan memberikan jawabannya.

Upacara bendera sendiri berlangsung khidmat dan lancar. Dari persiapan upacara, pengibaran bendera dan prosesi lainnya berjalan dengan baik dan lancar. Di bagian akhir upacara bupati juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada beberapa orang pegawai, non pegawai dan kelompok masyarakat yang mempunyai prestasi dan dedikasi dalam pembangunan kabupaten. Sekitar pukul 09.00 acara pun selesai.***